Hadits “Berbicara sesuai dengan tingkat kecerdasan yang diajak bicara” Menurut al-Shakhawiy, al-Dailamiy telah mentakhrij hadits dengan sanad dhaif dari Ibnu Abbas dari Nabi SAW bersabda : أمرنا أن نكلم الناس على قدر عقولهم Kami diperintahkan berbicara dengan manusia menurut qadar akal mereka. Kemudian al-Shakhawiy menjelaskan bahwa hadits ini ada pendukungnya (syaahid), yakni hadits dalam Shahih al-Bukhari dari ‘Ali secara mauquf, berbunyi : حدثوا الناس بما يعرفون، أتحبون أن يكذب الله ورسوله Bicaralah dengan manusia sesuai dengan apa yang mereka pahami. Apakah kalian senang didustai Allah dan Rasul-Nya? Dan didukung pula oleh hadits yang ditakhrij oleh Imam Muslim dalam muqaddimah Shahihnya dari Ibnu Mas’ud, berkata : ما أنت بمحدث قومًا حديثًا لا تبلغه عقولهم إلا كان لبعضهم فتنة Tidaklah kamu berbicara dengan suatu kaum suatu pembicaraan yang tidak sampai akal mereka kecuali hal itu menjadi fitnah bagi sebagian mereka. (al-Ajwabah al-Mardhiah, karangan al-Shakhawiy : I/294) Berdasarkan keterangan yang dikemukakan oleh al-Shakhawiy di atas, dapat disimpulkan bahwa hadits riwayat al-Dailamiy di atas bernilai hasan lighairihi. ❤❤❤❤❤🙏
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh hadir nyimak video nya kawan sukses selalu dan jangan lupa mampir ngopi kawan sukses selalu buat sahabat 🙏🙏👍👍
Semoga guru2 kita di panjangkan umurnya dan di berkahi umurnya deneng Allah swt,sehingga seperti al faqir bisa mendapatkan keberkahan ilmunya ...Amiin" Ya robbal alamiin.
Hati2 kepada.. Penyebar Fitnah....!! Achmad bin Zein.....!!! Provokator dan tukang adu domba.....!! Dia berhasil dapat harta dan wanita banyak dari orang2 wahabi.... Dia bengis..keji... kejam.. arogan. Sok suci. tidak berakhlak... sifat2 koq seperti ibnu umm((maaf.anak ibu/zina))
Bagaimana mungkin habib2 ini ceroboh.?? Kenapa..?? Bukankah Toriqoh Alawiyah adalah Ahlul baith.? Bukan kah habib yg antum sebut itu semua Pengikut Ahlul baith Rosullallah.?? Mereka semua Bermazdhab Syiah..!! Mohon JUJUR..Toriqoh Alawiyah Yaa Syiiiaaah...!!!...Syayid Achmad Al Muhajir.. Habib Abdullah al.hadad. H. Al uraydhi.... dll... semua Alawiyin yg asli pasti Syiah...!!!
MELACAK IDENTITAS MAZHAB HABAIB Tentang Mazhab yang dianut Imam Ahmad bin Isa Al Muhajir masih menjadi perdebatan dikalangan Habaib sendiri, ada yang menyebutkan beliau bermazhab Syafi’I walapun tidak berarti beliau bertaqlid secara buta mazhab tersebut. Demikian dikatakan al Habib Muhammad Ahmad As Syatiri. Kata beliau, kendati mazhab fikih al Imam Al Muhajir adalah Mazhab Syafi’i, namun demukian, dalam Mazhab Akidahnya tidak mnganut faham/mazhab Asy’ari atau Mu’tazilah. Akidah beliau adalah akidah ayah-ayah dan leluhur beliau; Imam Muhammad al Baqir dan Imam Ali Zainal Abidin. (Adwar Tarikh Hadramaut ;1/56) Dan adapula yang mengatakan gelombang/generasi awal kaum Sayyid dimulai abad ke tiga sampai bad ke tujuh Hijrah, yaitu dari masa Imam Al Muhajir hingga masa Al Faqih Al Muqaddam adalah mereka tidak bertaqlid kepada mazhab manapun. Mereka adalah Mujtahidun. Pendapat ini disebutkan oleh al Alamah al Habib Muhammad bin Ahmad As Syatiri (Sirah as Salaf; 19-20) Imam Ahmad Al Muhajir Bermazhab Syiah Tokoh tokoh yang meyakini bahwa Imam Ahmad Al Muhajir bermazhab Syiah Imamiyah adalah : 1. Al Imam Abdurrahman bin Ubaidillah As Seqaf ( dalam Kitab Nasim Hajir, yang beliau tulis secara khusus membuktikan masalah itu). 2. Habib Allamah Shaleh Al Hamid 3. Habib Allamah Sayid Abdullah Thahir Al Hadad (saudara kandung Habib Alawi bin Thahir al Hadad, Mufti Johor, seta lainnya. Demikian nama-nama tersebut diatas dikutip oleh Habib Muhammad bin Ahmad As Syatiri (Adwar Tarikh Hadramaut; 1/56, dan Habib Shaleh Al Hamid dalam Tarikh Hadramaut; 1/323-325) Al Habib Abdullah bin Thahir Al Hadad berkata : “Sesungguhnya jiwa ini cenderung mengatakan bahwa (Imam) Al Muhajir bermazhab Syiah Imamiyah, sebab Mazhab Syafi’i itu baru masuk ke Hadramaut jauh setelah kedatangannya. Al Habib Allamah Aburrahman bin Ubaidillah As Seqaf menegaskan bahwa Al Muhajir tidak bermazhab Syafi’I dan tidak beraliran Asy’ari (Tarikh Hadramaut; 1/325) Sebab itu sebagaimana dikatakan Al Habib Ali bin Abi Bakr As Sakran ketika menyebut kondisi Bani Alawi, bahwa; paling rendahnya mereka dan yang muqashshir; teledor dalam urusan agamanya adalah syarif/sayyid Sunni. Imam Ali bin Ja’far Al Uradhi Bermazhab Syiah Imamiyah Diantara bukti untuk memperkuat ucapan Habib Ali bin Abi Bakr As Sakran adalah argument yang diakui seluruh Sadah/Alawiyin bahwa Imam Ahmad Al Muhajir ta’adaba bi abihi, berguru dan berteladan kepada ayahnya Isaan Naqib, dan ayahnya berguru dan berteladan kepada Muhammad ar Rumi, dan beliau berguru dan berteladan kepada ayahnya, yaitu Sayyiduna wa Maulana Ali al Uraidhi, putra Imam Ja’far Shadiq. Sementra itu Imam Ali al Uraidhi bermazhab Syiah Imamiyah, sebab karena beliau dikaruniai oleh Allah SWT umur panjang hingga zaman putra saudaranya yaitu Imam Ali Ar Ridha bin Musa Al Kadzim (Imam Ke-8 Syiah Imamiyah) dan Imam Muhammad al Jawad putra Imam Ali ar Ridha (Imam ke-9 Syiah Imamiyah). Al Uraidhi menegaskan kepercayaan beliau kepada kepemimpinan/ Imamah Ali Ar Ridha dan kemudian Imam Muhammad al Jawad, kendati Imam Ali Ridha adalah keponakannya. Demikian juga Al Uradihi mengimani kepemimpinan Imam Muhammad al Jawad yang nota bene cucu keponakannya. Dan ketika ditegur oleh sebagian orang tentang sikap ideologinya yang syiah itu beliau menjawab : “Apa yang harus saya lakukan, jika jenggot putih ini (seraya memegang jenggotnya yang telah memutih) tidak dipandang Allah layak menjadi imam, sementara anak muda ini yang dilihat pantas menduduki jabatan imam, apakah saya akan menentangnya..?!” Demikian telah diriwayatkan oleh sejarawan dari berbagai kalangan termasuk Habaib sendiri, seperti Allamah Syilli dalam Asra ar Rawi’, Allamah Habib Shaleh Al Hamid dalam Tarikh Hadramaut. Dan sikap ini, dalam hemat para Habaib kita, seperti al Habib Abdurrahman bin Ubaidillah As Seqaf dan Habib Shaleh Al Hamid adalah bukti kuat Kesyiahan Jadduna al Imam Al Uraidhi.
betul apa yang dibaca oleh habib anis al habsyi. sekarang banyak alawi yang tertipu dengan syiah. ini akibat dari bodohnya mereka tentang salaf salaf alawiyin.