Tempat Camping paling tidak manusiawi.. Orang karokean sampe subuh, triak triak sampe subuh.. Tidak ada larangan. Yg camping campur mobil motor glrtakan.. Udah tempat Camping paling buruk yg saya alami disana.. Tidak rekomendasi untuk yg nyari kesunyian dan ingin mendengar angin dan suara alam.. Gak bakal kesana lagi saya 🙏🏻
Kalau di gua tetes bentar lagi banyak penginapan kira kira seratus kamar luuur sbb aku ngoli di gua tetes ngono guli masang buis beton di Guo tetes Ngonoo
mantep mas, retibusinya makin buanyak , jika penginapan makin banyak, parkir, warung, guide asal ada kesepakatan paguyuban bersama dari jalur malang lumajang dsb, bisa buat pengembangan lebih lanjut , bisa bikin sistem menara pengawasan bencana banjir dan lahar dingin pada titik titik tertentu di aliran hulu air terjun serta sistem peringatan bencana sirine dsb, bisa dibuat jalur evakuasi darurat meminimkan korban jiwa jika terjadi ancaman lahar dingin, gaji pengawas fasilitas tangga , tim penyusur tebing untuk mengawasi kemungkinan tanah longsor melihat retakan tanah dsb, gaji pemungut sampah dsb. apalagi jika bisa dibuat pengembangan lebih lanjut semisal gandola untuk menikmati pemandangan alam tidak harus di air terjunnya mungkin bisa ke daerah kawasan pertanian dsb, ajak turis nanam padi, paralayang jika memungkinkan, bahkan membatik batik khas lumajang pokoknya gimana caranya orang lumajang bisa meras duit wisman sampek kering, hahaha. gak mudah dan butuh waktu lama tapi kalau semua kompak dan penggunaan dana transparan, saya yakin bisa .bahkan jika dana berlebih selain perawatan fasilitas mungkin bisa di gunakan masyarakat sekitar untuk beasiswa pendidikan dsb. penerapanya pasti sulit sekali pasti akan ada pertentangan dsb
Boleh percaya atau tidak, saya asli jabar tapi pernah ketempat ini, saya punya riwayat penyakit kista sama mioma dan pada saat itu saya berstatus janda, saya berikhtiar berdoa kepada Allah dengan media di tempat itu, saya membacakana syahadat 3x dan berdoa meminta kesembuhan sambil mandi di pancuran itu dan meminum airnya pula sekaligus membasuhkan air nya ke perut saya dan tidak lupa sepulang dari tempat ini saya meminta sama Allah pengen diberikan jodoh, alahdamullah sepulang dari sini tidak lama Allah kabulkan permintaan saya, saya dapat jodoh (menikah) dan penyakit kista saya pun sembuh total akhirnya bisa punya anak, alhamdulillah selagi doa kita baik dan tujuan kita satu minta sama Allah insha Allah terkabul (karena saya muslim)
@@winawidaningsih3198 terima kasih mbak Wina atas sharing pengalamannya. , dari jabar ke trawas pasti butuh pengorbanan yg tinggi ini iktiarnya, mantap
Pingin banget camping ke klurak eco park, sepertinya bagus, mohon info mas di klurak apa ada colokan kabel listrik untuk chash HP di ground campingnya, apa colokan listrik itu hanya tersedia di omah gubuknya aja, trims jwb nya
@@qorianku3619 saya waktu kesana tidak reservasi, langsung datang, karenaa sendiri, klo rombongan lebih baik reservasi, seminggu lalu saya 50 orang reservasi
baru aja naik kapal ini dr surabaya - lompok PP, yang disayangkan adalah toilet sangat yang terbatas, ada beberapa yg tidak berfungsi shg antrian ke toilet pasti terjadi setiap saat. Ruang tunggu di pelabuhan Lember sangat tidak memadai, kursi tunggu hanya menampung sabagian saja penumpang siap siap saja ngemper dimana mana.... kasihan untuk penumpang yg sudah usia. mungkin hal ini perlu diperhatikan bagian terkait, mengingat lombok sekarang menjadi salah satu tujuan wisata yang menarik tapi kurang fasilitas, sementara jalan jalan di pulau lombok sangat bagus, lebar dan halus tapi untuk penyeberangan sangat minim fasilitas, toilet cuman 2 jadi antrian panjand di toilet. Terima kasih.
@@eddylakone3684 Terima kasih masukannya, semoga bisa didengar oleh PT DLU, dan menjadikan perbaikan, sekarang ada kapal rucitra 8 yg lebih banyak pilihan, mungkin bisa jadi alternative
@@ngetripnyentrik ini saya kurang paham, ada bus yg hanya beroperasi jam tertentu, klo malam agak susah kelihatannya, saya sebelumnya koordinasi dengan kenalan untuk. Dijempug