Dalam usaha menuju laboratorium yang kompeten, POJOK LABORATORIUM mengangkat masalah yang berkaitan dengan kualitas laboratorium diantaranya mengenai metode uji, validasi/verifikasi metode, ketertelusuran dan bahan acuan, ketidakpastian pengujian, pemastian akan keabsahan hasil uji, uji profisiensi, uji banding antar laboratorium/analis, kontrol sampel dan control chart, teknik perhitungan statistik untuk laboratorium serta kiat-kiat praktis lainnya yang diperlukan oleh laboratorium uji.
Melalui video-video yang akan ditampilkan dalam POJOK LABORATORIUM, diharapkan para praktisi laboratorium uji akan dapat memahami banyak hal berkaitan dengan tugas dan fungsinya.
Izin kembali bertanya..untuk persyaratan apabila analis berbeda, peralatan yang digunakan sama, laboratorium sama, jangka waktu anlisa panjang apakah diperbolehkan untuk dikategorikan intra-reproducibility..karena di lab kami pekerjaan dilakukan oleh banyak analis yang dirotasi setiap minggunya namun menggunakan peralatan yang hanya 1 saja...mohon penjelasannya .terimakasih..
Bu Julia tolong tanya bagaimana kalau sample produksi sudah dianggap homogen apa tetap dimasukan asal baku homogenitas dalam penentuan ketidakpastian terimakasih?
mohon izin bertanya untuk syarat keberterimaan ketidakpastiannya apakah %RSD nya harus kurang dari 2/3 CV Horwitz atau ada juga yg berpendapat <=2*CV horwitz, mohon penjelasannya. terima kasih
Syarat keberterimaan lebih kecil atau = 2/3 CV Horwitz adalah syarat keberterimaan kinerja uji PRESISI pada validasi/verifikasi metode. Kaitannya dgn ketidakpastian adalah: PRESISI merupakan salah satu komponen yg berkontribusi pada ketidakpastian pengujian, yg dinyatakan sebagai ketidakpastian baku asal presisi
Terima kaaih banyak reaponnya bu. Maksud saya untuk evaluasi bahwa hasil perhitungan ketidakpastian yg sudah didapatkan kami itu wajar atau tidaknya bagaimana ya bu, jadi misal kami dapat ketidakpastiannya yg sudah diperluas menjadi x+/_y mg/L. Bagaimana kami evaluasi bahwa nilai y itu wajar, spt itu bu..mohon arahannya bu. Terima kasih banyak sebelumnya.
Seyogianya blanko contoh/sampel nilainya nol, karena dalam blanko tidak terkandung analit. Untuk menjadikan blanko contoh = nol umumnya dapat dilakukan dgn cara memutar tombol pada alat sehingga nilai yg - tadi menjadi nol. Itulah fungsi dr blanko. Sebaliknya apabila blanko menunjukkan suatu harga yg +, tombol dimaksud diputar kearah sebaliknya dr diatas, kembali untuk mendapatkan nilai pengukuran terhadap blanko = nol.
Dalam pembuatan bahan acuan sekalipun, yang kita tahu pasti sangat homogen, ketidakpastian homogenitas sampel tetap diperlukan dan ini dinyatakan dalam u-bb (ketidakpastian baku between-bottle atau ketidakpastian asal homogenitas) yang merupakan salah satu komponen untuk menentukan ketidakpastian baku total dari bahan acuan,(u-CRM) setelah dijumlahkan dengan ketidakpastian baku asal penetapan nilai (u-char) dan u-lts (ketidakpastian baku asal long-term stability). Apalagi kalau kita tahu sampel yang kita uji tidak sehomogen bahan acuan.
@@juliakantasubrata1084terima kasih bu atas jawabannya, tapi izin bertanya kembali, referensi rumus perhitungan estimasi ketidakpastian dari video ini bisa di dapat dimana yaa bu? Apakah terdapat bukunya? Jika terdapat bukunya apakah saya bisa membelinya untuk menunjang skripsi saya yang membahas mengenai estimasi ketidakpastian uji proksimat (kadar air, abu, dan protein). Terima kasih sebelumnya bu🙏🏻
Terimakasih bu julia atas informasinya. Ijin bu, jika kemurnian baku yang tertera di sertifikat lebih dari 100%,misal 100,16% dan kadar air 0,98% bagaimana perhitungan ketidakpastian bakunya bu? Terimakasih
Menghitung ketidakpastian baku dari standar dapat didasarkan pada data kemurnian yang 100,16%. Kemurnian yang ideal adalah 100%. ketidakpastian baku asal kemurnian disini adalah 0,16/akar 3. Mengapa dibagi akar 3; karena tidak ada data mengenai tidak kepercayaan (apakah 95% atau 99%). Sedangkan data kadar air 0,98 % , digunakan pada saat kita menyiapkan larutan baku. Diandaikan untuk menyiapkan larutan baku ditimbang 1 gr standar; maka yang berat standar yang digunakan untuk menghitung konsentrasi larutan standar bukanlah 1 melainkan hanya 0,9902 gr. Mudah2an penjelasan ini menjawab apa yang ditanyakan. Thanks
Terimakasih ibu atas materinya, yang mau saya tanyakan angka 20,2 (nilai kontrol sampel)itu apakah rerata dari angka yang didapatkan dari minimal 7 kali ulangan kontrol sampel ?
Terima kasih untuk video - videonya Bu Julia dan Tim, maaf mau tanya untuk kalibrasi dengan 3 larutan standard (4,7, dan 10) apakah bisa menggunakan cara perhitungan seperti diatas bu ?
Bu, Saya ingin nanya, saya kok merasa pendekatan ini lebih simpel dari pada pendekatan Bot-Up, apa pertimbangan untuk memilih menggunakan pendekatan top-down atau bot-up? lalu apakah pendekatan top-down yang lebih simpel ini ada kekurangannya? saya juga ingin minta saran, jika saya menganalisa sampel dengan hasil analisa sekitar 0ppm-100ppm, harus menggunakan pendekatan yang mana?
Terimakasih Bu Julia, atas sharing ilmu yang sangat bermanfaat. Ijin bertanya, apakah pengukuran Gross Energy dengan satuan cal/g dapat menggunakan KV Horwitz ?
Bu julia mau tanya kalau referensi Estimasi Ketidakpastian bottom up ini kita bisa mengacu kemana ya bu? Adakah referensi untuk bottom up ini bu, mohon arahanya bu.trimkasih bu
Bu Julia, ijin bertanya. Apabila kita mengikuti uji proficiency dengan matrix sample dari provider berbeda dengan CRM yang kita gunakan di laboratorium, apakah bisa digunakan perhitungan top down ? terima kasih sebelumnya bu
bu, mau tanya jika pada akurasi dilakukan pembacaan dgn CRM/SRM akurasinya dihitung dari uji T, % recoveri = ((nilai pengukuran/nilai acuan)×100%) atau dr nilai = (nilai acuan-nilai pengukuran)/nilai acuan x100% ??
Pada slide menghitung ketidakpastian gabungan tertulis data Rank (dari 1 sd 7), informasi ini menunjukkan apa dan atas dasar apa perangkingan tersebut..tks