Ini acara taruna........tapi aku juga pernah mengalami hal seperti ini pada saat aku masuk Perguruan Tinggi tahun 1973. Nama acaranya dulu bukan OSPEK tapi MAPRAM atau pelonco. Di zamannya sangat ditakuti tapi sekali gus di tunggu sebagai suatu kebanggaan bila bisa lulus. Ada aturan yang tidak pernah saya lupakan bahwa di dalam buku panduan itu tertulis bahwa" semasa pelinco Cama- CAMI = CALON MAHASISWA PUTRAN DAN PUTRI" untuk sementaradam masa perpeloncosn " HAK SEBAGAI MANUSIA DITIADAKAN DAN DIPERLAKUKSAN SEBAGAI HEWAN" , namun kitasebagai calon mahasiswa tidak ada yang merasa marah, tersinggung apalagi memprotes bahkan kita menjalani apa adanya. Dan takkubnya kita saling akrab dengan teman dari berbagai jurusan bahkan dari lintas fakultas. Demikian pula pr bp dosen karena ada acara kunjungan ke rumah dosen2 ainstitut/ universitas kita untuk minta tanda tangan dan merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan " HUKUMAN MATI = LULUS BERSERTIFIKAT" yang nantinya sertifikat itu juga menjadi salah satu persyaratan administrasi pada saat mau ujian SARJANA MUDA DAN SARJANA LENGKAP. TERLSLU PANJANG BILA saya berbagi pengalaman di sini namun yang pasti ada kenangan abadi dalam tubuh saya pada saat acara merayap di bawah kursi sambil ditetesi lilin, namun terkadang senior yang iseng menggunakan plastik krn lilinnya sudah habis dan itu menimbulkan bekas sedikit " " AKU SAMPAI HARI INI MASIH SANGAT MERASA ENJOY DENGAN KONDISI ITU.. ....WOWWWWWW sepertinya ingin kembali muda lagi di saat usiaku sekarang 70 tahun. Alhamdulillah aku mengabdi kembali pada almamaterku dengan masa kerja 40 tahun + 9 bulan sesuai SK purnabaktiku. Terimakasi almamaterku dan seluruh civitas akademiknya.