Satu Persen adalah Startup Life-school terbesar di Indonesia. Satu Persen Podcast berhasil meraih Top 10 Podcast se-Indonesia di Spotify dan Apple Podcast.
Melalui kurikulum Satu Persen, setiap topik terkini akan dibahas bersama founder, mentor, psikolog, dan juga pakar yang expert dalam bidangnya. So, don't miss out and stay tune.
Satu persen update perkembangan UU PLP sejak 1 tahun disahkan dong. Kekurangan di video ini nggak ada dibahas tentang si mahasiswa psikologinya bisa menjangkau biaya pendidikan profesi psikolog. Soalnya ibaratnya ini pendidikan kita jadi semakin mahal. Menambah biaya untuk jadi psikolog kalau pov si mahasiswanya. Sementara tujuan awalnya adalah memperbanyak psikolog di indonesia. Tapi kalau mahal dan tidak ada beasiswa, yg bisa menjangkau itu hanya kelas menengah atas sampai kelas atas. Dan juga bagaimana uu PLP ini bisa mengatur orang yg bukan dalam naungan psikologi ketika melanggar hak dan kompetensi yg harusnya itu diberikan oleh yg psikolog atau ilmuwan psikolog? Sejauh ini, yg anak psikologi cenderung berhati-hati bicara ttg edukasi seputar ilmu psikologi. Sementara yg diluar psi, seberani itu utk bicara ttg ilmu psikologi bahkan sampai ambil profit dari itu, seperti buka jasa konseling tapi gaada based konseling atau psikologi.
Salah besar kalo free thinkers itu depresi. Itu argumen from ignorance Liat datanya semakin tinggi happiness index semakin sekuler dan semakin tinggi intelligence.
Ketika kamu menjadikan agama sebagai landasan, akan banyak hal yang tidak visa kamu nikmati. Mungkin beragama membuat tenang tapi itu pun hanya sesaat sih. Lu kalo pengen bayar listrik tapi nggak ada duit nggak cukup denhan sabar hhhh
Kalau semua anak mudanya meninggalkan agama (terutama agama mayoritas) dan generasi boomer beserta gen X yang notabenenya otaknya penyakitan mental feodal akut m*ti semia, saya yakin Indonesia bakal maju beberapa langkah ke depan.
Penemuan aljabar atau apapun itu hal biasa dalam dunia science, bahkan mereka bisa nemuin hal2 tsb jg karena mengembangkannya dari ilmuwan2 Yunani, India, China yg sudah ada sebelumnya. Terlalu berlebihan sih muslim makanya gak akan pernah maju. Dalam dunia olah ragapun jg sama, kalo ada 1 aja atlet muslim yg meraih juara, yg digedein bacotannya adlh status 'muslimnya', kyk seolah2 dapet 1 aja yg berprestasi udah senengnya minta ampun sementara di luar dunia islam prestasi olah raganya udah berjibun gak keitung jumlahnya😅
Gen Z kalo ga bisa beli rumah, jika menikah bisa tinggal di kos2an saja. Hindari tinggal di rumah mertua, krn akan banyak konflik dng mertua dan ipar. Kecuali jika ada dapur dan kamar mandi sendiri2. Jadi bs masak sendiri, dan mau mandi lama2 jg oke. Tapi jika dapur dan kamar mandi dipake bersama2 mertua dan keluarganya, bisa saling kesal.
suara background nya lebih besar dari suara vocal podcaster nya, sayang banget isinya bagus tapi fokus pendengar jadi kepecah, good luck for next pod 🎉
Indonesia belajar ke china...china ditahun 2000 kebawah..negara yg sangat2 miskin penduduknya 1.3 milyar..dan diprediksi oleh barat akan tidak mungkin jadi super power ekonomi..tapi sekarang menjadi negara tehnologi maju..ekonomi menguasai dunia....indonedia yg penduduknya 300 jt an harusnya bisa dibawah china dlm tehnologi dan ekonomi
Host nya harus belajar lagi nih alur interview nya berantakan banget. Si Kak Jo ini sampe kerja keras banget buat ngidupin suasana. This is uncomfortable to watch.
permisi min 🙏 saya ingin menyampaikan kbr bk dari Tuhan Yesus untuk smua yg hadir di sni bhwa Dia sangat mengasihi kita semua Dia rela mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia barang siapa yang percaya kepada Nya sbgai Tuhan dan juru selamat serta melaksanakan perintah Nya maka akan beroleh hidup yang kekal dalam kerajaan surga bersama dengan orang-orang Kudus Nya yg mmbaca pesan ini smoga Tuhan Yesus memberkati
DALAM HUKUM SEBAB AKIBAT: AGAR RANGKAIAN RANTAI "SEBAB AKIBAT" MENJADI LOGIS MENGHARUSKAN ADANYA AWAL YANG MEMULAI RANGKAIAN RANTAI TSB. KARENA SANGAT TIDAK LOGIS JIKA RANTAI "SEBAB AKIBAT" TIDAK TERHINGGA TANPA ADA TITIK DIMANA ITU BERMULA. PENYEBAB UTAMA ATAU AWAL DARI SEGALA AWAL PENYEBAB ITULAH YANG DINAMAKAN TUHAN. MENJANGKAU EKSISTENSI TUHAN TIDAK PERLU JAUH KE AGAMA, CUKUP DENGAN NALAR LOGIKA ATAU PENDEKATAN MATEMATIKA - PEMAHAMAN ILMU PELUANG/PROBABILITAS. APAPUN NARASI MEREKA, MEREKA (ATHEIS & AGNOSTIK) TIDAK BISA MENYANGKAL ADANYA "SANG PENCIPTA" TERLEPAS DARI APAPUN IMAJINASI MEREKA TENTANG "SANG PENCIPTA". KARENA SESUATU YANG "TERATUR/SIMETRI" & "KOMPLEKS/RUMIT" SEPERTI MANUSIA SANGAT KECIL KEMUNGKINANNYA/PELUANGNYA/PROBABILITASNYA (BAHKAN MUSTAHIL) BERASAL DARI HAL SEDERHANA BERNAMA "KEBETULAN/COINCIDENCE". BELUM LAGI HEWAN2, TUMBUHAN, ALAM SEMESTA SERTA GRAVITASI YANG PRESISI DI ANGKA SEHARUSNYA SEHINGGA ALAM SEMESTA ADA. ANALOGINYA SEPERTI INI: MEREKA SEAKAN BILANG JIKA IPHONE ITU TERBENTUK DENGAN SENDIRINYA HANYA KARENA MEREKA TIDAK MELIHAT ORANG YANG MERAKITNYA. MANUSIA JAUH LEBIH KOMPLEKS DARI IPHONE, ADA LENSA DI MATA, MEMORI DI OTAK DAN JANTUNG YANG SENANTIASA BERDETAK PULUHAN TAHUN. MEREKA JUGA LUPA BAHWA UDARA YANG SENANTIASA MEREKA HIRUP TIDAK TERLIHAT MATA. YANG TIDAK TERLIHAT BUKAN BERARTI TIDAK ADA. TERKAIT PERTANYAAN SIAPA YANG MENCIPTAKAN TUHAN, ITU PERTANYAAN YANG SALAH SEBAB AKAN MENJADI TIDAK LOGIS JIKA TUHAN DICIPTAKAN KARENA DEFINISI TUHAN ADALAH AWAL DARI RANGKAIAN "SEBAB AKIBAT" AGAR RANGKAIAN TSB MENJADI LOGIS. INI YANG DINAMAKAN "PARADOX". SAAT TUHAN DICIPTAKAN MAKA DIA BUKAN TUHAN. BAGI YANG TIDAK MEYAKINI AGAMA KARENA BELUM MENEMUKAN AGAMA YANG MURNI DARI TUHAN, SAYA MEREKOMENDASIKAN AGAMA ISLAM. KITAB SUCI AL QURAN SESUAI DENGAN SAINS (TIDAK TERMASUK SAINS YG MASIH BERSTATUS TEORI KARENA SAINS JUGA BISA BERUBAH KARENA BELUM TUNTAS) CONTOH: ADA MASA DIMANA SAINS BILANG MATAHARI TETAP/DIAM & PLANET BEREDAR MENGELILINGINYA. SAAT INI SAINS BILANG: MATAHARI TIDAK DIAM NAMUN JUGA BEREDAR MENGITARI BINTANG PUSAT GALAKSI BIMASAKTI, INI SESUAI DENGAN AL QURAN YANG KONSISTEN MENYATAKAN BAHWA MATAHARI BEREDAR DI GARIS EDARNYA.
banyak faktor sih kak,,Krena saya Al-Amin sendri .....lahir 80an,,SDH kerja keras mau kluar dr zona nyaman....Sampek buka usaha diluar jam kerja,,jadi gaji untuk bayar bank,Krena buat modal,,rehap rumah ortu,dll..sdangkan hasil usaha buat belanja sehari2,,..yg jadi masalahnya masalah ada ajha.... sandwich generasion,,mana nanggung ortu,, nikahkan adeg,,anak makin gede, sekolah makin mahal,jadiii kita sebagai anak,ortu.... kekurangan terus mas.....jadi gak selesai2,,...harus gimana donk
Tentu, era digital membawa kemudahan akses terhadap berbagai konten edukatif. Namun, pentingnya membaca buku tetap relevan. Buku memberikan pengalaman yang mendalam, fokus, dan reflektif yang sulit ditiru oleh konten digital. Buku juga memperluas wawasan, memperdalam pemahaman, dan mengembangkan kreativitas serta imajinasi. Jadi, sementara konten digital memainkan peran penting, membaca buku tetap menjadi fondasi penting dalam pembelajaran dan perkembangan diri, salam untuk pencinta literasi...
@@Player-gv5lptenang sih tenang, tapi angka suicidenya tinggi itu sm aja mendefinisikan mereka Stress dan Depresi, bisa jd ya gada arahan atau jalan pedomannya serba tersesat ga yg ngatur.. mending religius dibanding ga, liat Jepang, tiongkok, Korea Selatan aja udh keliatan bertapa stressnya mereka, jgn liat skandinavia doang liat asia g perlu jauh2 ke Eropa
@@Putingbeliung-jv3m Setress atau Depresikan ada Terapi dan Konseling.. Pada dasarnya agama itu buat orang nyaman dan percaya diri, ga lebih dari alat buat coping
@@Putingbeliung-jv3m at least mereka depresi sakitin diri sendiri, kebanyakan di negara2 religius banyak nyakitin orang lain alias premanisme. Menyakiti diri sendiri atau orang lain itu sama2 tanda stress dan ngga bahagia. Mana ada orang bahagia dan mumpuni kesehatan emosionalnya jadi preman.
Islam memang seharusnya harus tertutup dengan sains untuk bisa survive dan pengikutnya tetap banyak. Jika dia terbuka dengan Sains, itu artinya dia udah rela ditenlanjangi oleh sains. Berbagai klaimnya tentang realitas akan banyak yang tidak sesuai dan terbukti salah.
Menarik nih tapi gua justru percaya Islam karna mengacu pada sains sih, justru karna itu agama satu-satunya yg selalu nantangin buat mikir diberbagai ayat makanya malah jd makin kritis pas nyari apa itu iman. Karna kalo lu blg mereka mengklaim gitu aja tp nyatanya yg gua rasain ini agama byk membuka diskusi jd emg udah rela dibedah dr lama wkwl, gua ga disuruh buat ngimanin gitu aja tanpa pake nalar gua. Tp boleh tau ga klaim yg tidak sesuai dan terbukti salah itu di bagian mananya menurut sepengetahuan lu? menarik soalnya gua pengen tau aja gmn perjalanan spiritual lu selama ini buat sampai pada konklusi itu
@@umarabdulaziz5074 nah ini nih yang bikin gua ketawa... kalau orang beragama udah bawa bawa klaim sains buat membenarkan keyakinannya, mending bubar... ntar Tai kucing bisa jadi rasa coklat.. Ajibkan wkwkwk
@@whoami66669 Wkwk waduh ngeremehin perjalanan spiritual orang gini nih, justru hrsnya gua yg ngetawain lu yg sebegitunya skeptis. Emang lu pikir semua orang beragama karena warisan semua, msh ada yg melalui proses dr ga percaya ke percaya bagi mereka yg berpikir kritis dan ketika gua bilang islam mengacu pd sains bkn brarti 100% sama dgn sains jg ko wkwk, ketentuan agama yg bersifat transendental itu akan selalu tetap sedangkan sains itu dinamis bs berubah suatu waktu. Ayat alquran byk keterkaitannya dgn ilmu sains modern bukan berarti alquran jg bs disebut kitab sains seperti yg udah gua terangin diatas. Gua byk nemuin orang kaya lu gini yg biasanya mikirnya agama ga bs berdampingan sm ilmu pengetahuan jd wajar negara ini ga akan maju karena mikirin agama mulu. Padahal gua bahkan bs bgt tetap mempercayai agama dan mempercayai kebenaran teori darwin yg kontroversi itu dlm waktu bersamaan pdhl byk orang beragama yg marah sama teori tersebut tp gua ga sama sekali, karena apa? karena agama gua nyuruh untuk berpikir di berbagai ayat dan ilmu di dunia ini terlalu banyak, terlalu byk jg fenomena yg berujung singularitas. Makanya jangan lu samain orang yg berpikir kritis buat nyari kebenaran itu sama ky orang yg mabuk agama dan fanatismenya tanpa mau mikir lg, bahkan mabuk itu udah jelas bgt menumpulkan nalar. Kalo lu ngira gua dr kalangan orang yg mabuk kaya gitu, gua yg justru ngetawain lu wkwk gua beragama pure berangkatnya dr logika, iman itu belakangan bgt, gua berani blg 100% agama yg gua anut bkn sekedar warisan.. Jadi daripada ngasih argumen sebatas tai kucing mending sama-sama banyakin ilmu dulu, coba kritis ke setiap agama yg ada dan jangan cuma ke orang beragamanya aja lgsg narik kesimpulan. Cobain jg perjalanan spiritual jd seorang atheis lanjut ke agnostik lalu akhirnya kalo cukup ilmu dan punya kerendahan hati akhirnya bs nemuin agama yg tepat berdasarkan nalar yg lu punya. Wkwk pada intinya apa pun agama warisan dr ortu lu, mending keluar dulu dr agama itu kalo mau berTuhan dan bukan sekedar beragama. Cari jalan menuju spiritualnya dulu baru nyoba ke ritualnya. Tp jangan karna pengen dianggep sebagai orang pinter jd betah ngaku-ngaku atheis karna stigma bahwa atheis itu rata-rata pinter, pdhl para ilmuwan barat terdahulu sblm era renaissance itu pd percaya bgt adanya Tuhan karena penelitian mereka, sayangnya karena trauma dr otoritas gereja di zaman dark age makanya ilmuwan barat modern milih ngejauhin agama yg dalilnya terus bersinggungan sama hipotesis mereka sehingga mereka beranggapan agama itu menghambat ilmu pengetahuan jd ga lebih baik ga berjalan berdampingan. Juga jgn ngaku jd agnostik cuma karna males nyari tau, males ibadah, dan gasuka sm peraturan ini dan itu wkwk justru hal hal yg ga lu suka itu wajib dikritisin dan dicari tau alasannya kenapa, dr sini byk perspektif islam yg cocok sm sains di pengalaman gua berdasarkan baik dan buruknya. Kritis itu selalu penting tp hrs dibarengin dgn belajar buat nyari kebenaran bukan pembenaran, bs ga hati lu utk fair?. Semoga suatu saat konklusi dr kinerja otak lu ga menuju ke seputar tai kucing doang ya bro buat menghakimi orang lain wkwk 😁
Islam agama saintifik? Really? Ilmuan Islam jaman kejayaannya dulu bisa sehebat itu bukan karena keislamnnya, tapi kerena mereka mempelajari kebijaksanaan yunani kuno, filsafat yang sudah mengandalkan logika dan rasionalitas. Orang orang seperti Ibnu Sina, Al Farabi, Ibnu Rush jika masih ada di jaman sekarang kemungkinan besar akan dikafir-kafirkan oleh mayoritas orang Islam yang sangat mengandalkan rasionalitasnya. Bahkan dijamannya aja Ibnu Sina dikafirkan oleh Al Ghazali yang mengharamkan filsafat.
kalau ada yg namanya Ilmuan Islam, harusnya Ilmuan2 barat/eropa disebut Ilmuan Kristen, yang jelas gk ada yg menyebut mereka dengan agamanya, tapi lokasi, karna lokasi/lingkungan yang paling berpengaruh dalam konteks kejayaan sains
Thanks Kak Arlin dan Kak Andrea buat sharingnya! Insightful betul buat saya yang masih proses belajar tentang batasan diri. Tetap konsisten menginspirasi, Kak!
