Channel youtube ini kami persembahkan untuk kemajuan sound system di Indonesia Pemulihan/Recovery dari berbagai bagian telah berjalan sesuai dengan harapan, namun yang diperlukan saat ini adalah PEMULIHAN dalam tempo yang sesingkat-singkatnya Kita perlu pemulihan yang CEPAT, ter-STRUKTUR dan ter-UKUR maka diperlukan REVOLUSI kemampuan dari setiap Sound Engineer Indonesia INDONESIA membutuhkan BANYAK sound engineer yang handal, bukan hanya 1 orang saja yang AHLI tapi semua Sound Engineer Indonesia harus memiliki keahlian yang HAKIKI HAKIKI yaitu Sound Engineer yang AHLI dan ber-KEPRIBADIAN yang BAIK Sudahkah kita SIAP melaksanakannya? Menjawab tantangan ini maka Sound Engineer Indonesia harus BISA Sound Engineer Indonesia pantang menyerah dan akan selalu memberi "The best Sound Quality" Kami tim ISSR akan konsisten untuk memberikan bekal pendidikan, teknik operasional dan aplikasi/pengalaman kepada Sound Engineer Indonesia. Salam hangat....
Saya ingin tanya...🙏🏻🙏🏻🙏🏻 Terkait contoh yg digunakan adalah 2 atau lebih sumber suara dari individu ataupun instrumen. Nah yang ingin saya tanyakan adalah. Untuk mic ceramah di podium (Khutbah Jum'at). Kan ada mic yg dipasang di podium lebih dari 1 tapi dengan sumber suaranya itu hanya satu, yaitu si narasumber/penceramah. Mohon pencerahannya🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Terima kasih atas pencerahannya...👍🏻👍🏻👍🏻🙏🏻 Artinya membagi 1 channel pada mixer, digunakan untuk beberapa mic (mem-paralel) boleh ya, asal sumber suaranya hanya satu. Karena kadang kita selaku teknisi peralatan masjid, diribetkan dengan menyeting beberapa channel, padahal sumber suaranya itu satu (penceramah ataupun qori), dalam artian mic itu selalu standby posisi nya di PODIUM/MIMBAR
Pak Jo, mohon bantuannya. saya hendak membuat speaker 3 way yang terdiri dari woofer ukuran 4 " 80 w, midrange 3" 10 w, dan tweeter 1 " 10-25 w, semuanya berada diimpedansi 4 ohm, apakah saya perlu tambah dengan crossover atau perlu rangkaian tertentu untuk merangkainya dalam 1 box? mohon arahanya/refrensi vidio Pak Jo untuk saya pelajari atau penjelasan dalam komen ini, terimakasih.
Setelan yang bagus.. Low di freq berapa Mid di freq brp High di berapa pak.. Untuk genre dangdut/hadroh.. Maap pemulaa lagi mau sinau tentang karekter msk
Pak jo... Mic saya merk shure beta 58. Setelah saya buka jek kaki tiganya, ternyata kabel merah masuk ke pin nomor 2 dan kabel hitam masuk ke pin 1(yang terhubung ke ground body dan terhubung ke pin 3), itu asli dari pabriknya. Padahal anjuran sampean dan secara umum di youtube tidak boleh menghubungkan pin 3 dg pin 1/ground. Namun di mixer (rakitan) musholla saya jika kabel hitamnya saya pasang di pin 3 tanpa terhubung ke pin/ground, micnya gak nyala. Tapi saat saya pakai di mixer buat hadrah, ternyata micnya bisa nyala. Dg setelan asli pabrik. Nah... Menurut pak jo... . Supaya mic shure saya bisa dipakai di mixer musholla dan mixer hadrah yg benar gimana?
Box subwofer itu bukan model/bentuk yang begitu rumit,,cukup dengan skema yang sederhana saja untuk bisa menghasilkan suara dentuman subwofer agar sesuai dengan keinginan kita yang harus di perhatikan adalah komponen yang di pakai untuk subwofer dan bahan material yang di gunakan jika material yang di gunakan sudah mempunyai kualitas bagus,,lalu komponen yang di gunakan biasa saja?? Gak akan mampu untuk menghasilkan suara dentuman subwofer dengan lontaran bass yang cukup/tidak memenuhi frequensi subwofer itu sendiri.saya sudah membuktikanya langsung di lapangan bahkan box subwofer yang menggunakan skema yang sederhana saja dengan komponen yang mempunyai kualitas cukup bagus hasil dentumannya pun bisa mencapai jarak hingga -+150meter lebih.jika hanya melalui materi tanpa adanya praktik lapangan semua orang pun bisa.
kalau mau aman mending diputus kabel jalur panthom powernya di psu mixernya ,karna terkadang sembarang mic punya teman jugak dipakai dalam satu mixer ,sedangkan sistem koneksi kabel mic punya teman diluar kontrol kita ,bahaya kalau tidak sengaja ketekan tombol panthomnya 😁😁
starvor kalo listrik terlalu drop buat sound kena bas memang 70persen nggak aman kalo pake servo penah ngalami listrik drop kena bas dia naik mentok ahirnya nyantol di swit ahinya melonjak hampir 300v ahirnya power saply dor
Tegangan 220V kalau dari Trafo 3 phasa netralnya pasti mati kalau di tespen. Tegangan 220V kalau dari trafo 1 phasa pasti kedua kutub menyala tapi itu aman. Tegangan itu adalah beda potensial antara 2 kutub kumparan. Bukan hanya phasa dengan ground
Pada dasarnya Titik Nol itu didapatkan dari pertemuan 3 gulungan Trafo, Kalau grounding tujuannya untuk meneruskan kebocoran arus pada peralatan listrik atau terutama yang besifat metal supaya aman untuk pengguna
Agak kurang pas menurut saya. Karena listrik dari PLN itu dari generator 3 phasa lalu ditransmisikan ke Gardu Induk lalu gardu distribusi melalui Trafo 3phase konfigurasi Star Delta. Di koneksi Star pertemuan dari 3 gulungan menghasilkan titik Nol. Yang kalau di ukur dengan phasa R-Nol, S-Nol, T-Nol menghasilkan tegangan 220VAC yang kita pakai di jaringan pemukiman. Memang betul titik nol itu di Grounding juga untuk meminimalisir kebocoran tegangan dititik Nol dari koneksi STAR pada trafo.