Yang ini benar, yang itu benar Di kiri benar, di kanan benar Di belakang benar, di depan benar Kebenaran berlapis-lapis, bertingkat Kebenaran untuk anak TK bisa berbeda dengan anak SD Setiap aksi menimbulkan reaksi ❤️Terima Kasih Guruji❤️
Perspektif kita dahulu dan sekarang berbeda, yg lama mati, ganti yg baru yg lebih baik, kesadaran meluas. Jangan terbalik yaa. Klo dulu kenapa ya bisa nonton adegan kekerasan perang dlm film, klo skrng nggak sanggup mual.
Ilusi Keadilan Kita sering mendengar alasan soal harus adanya Tuhan dan kehidupan setelah mati. Kata yang percaya, kehidupan setelah mati itu ada untuk menegakkan keadilan. Maksudnya bagaimana? Dalam kehidupan di dunia fana ini sangat banyak orang melakukan kejahatan, merampas hak, menyakiti, bahkan membunuh orang lain. Tidak semua mereka kena hukuman. Kalau pun kena, hukumannya tidak adil. Nanti setelah kita semua mati, Tuhan akan menghukum mereka. Itulah keadilan yang sebenarnya. Saya pernah menonton sebuah film dokumenter di Netflik, tentang kehidupan di bumi. Seekor semut yang sedang makan, tiba-tiba menggelepar, tampak sangat menderita. Ia menggeliat sekarat, lalu mati. Kenapa? Jawaban diketahui kemudian. Rekaman video jangka panjang menunjukkan adanya jamur yang tumbuh dari dalam bangkai semut tadi. Semut tadi mati karena infeksi jamur yang masuk ke tubuhnya. Apakah jamur tadi akan diadili karena telah membunuh semut? Anda mungkin menganggap ini pertanyaan konyol dan mengada-ada. Kenapa konyol? Kan kita bicara soal manusia, bukan soal serangga. Di situlah soalnya. Banyak orang memandang dunia ini dengan manusia sebagai pusatnya. Padahal manusia bukan pusat bumi. Juga bukan pusat alam semesta, tentu saja. Konsep keadilan dan harapan pada keadilan di kehidupan setelah mati adalah konsep konyol sebagai akibat memandang manusia sebagai pusat alam semesta. Memunuh manusia itu perbuatan jahat. Membunuh ayam itu tidak jahat. Membunuh manusia harus dihukum. Membunuh ayam tidak. Kenapa tidak? Karena ayam bukan manusia. Kita melupakan fakta, atau sebenarnya sebagian besar orang tidak tahu, bahwa manusia (homo sapiens) hanyalah satu spesies dari kerajaan animalia. Dalam kerajaan animalia, kita dan ayam adalah sama. Satu hal lagi, banyak orang lupa atau tidak tahu, bahwa manusia pun sebenarnya bukan hanya homo sapiens. Ada 9 spesies manusia. Setidaknya ada 2 spesies manusia yang pernah hidup sezaman, yaitu homo sapiens dan neanderthal. Neanderthal sudah punah. Salah satu teori soal sebab kepunahannya adalah karena terdesak oleh kita, homo sapiens. Kita, manusia, homo sapiens, tidak hanya membunuh, tapi juga memusnahkan berbagai spesies lain. Ketika Anda membangun rumah, Anda merampas habitat makhluk-makhluk lain yang tadinya hidup di situ. Ketika Anda makan ayam goreng, Anda merampas kehidupan ayam. Tapi kan itu perlu untuk hidup saya? Ya itu tadi, kita anggap semua yang kita lakukan untuk melanjutkan hidup kita dan keturunan kita adalah sah. Itu tidak hanya pikiran manusia. Semua makhluk hidup begitu. Jamur yang membunuh semut tadi sebenarnya tidak jahat. Dia hanya butuh tempat untuk hidup. Kebetulan tempat hidup dia adalah dalam tubuh semut. Kita terbiasa membenarkan apa saja tindakan kita, selama alasannya adalah untuk mempertahankan hidup kita. Nah, prinsip itu tidak hanya kita berlakukan kepada makhluk-makhluk beda spesies. Prinsip itu kita terapkan juga kepada homo sapiens, kepada golongan kita sendiri. Bolehkah kita membunuh manusia lain? Jawaban ringkasnya, tidak boleh. Jawaban rumitnya, boleh saja kalau ada keadaan tertentu. Apa keadaaanya? Lagi-lagi, dalam rangka mempertahankan diri. Tapi perhatikan bahwa yang kita sebut mempertahankan diri itu bisa sangat konyol. Tentara Amerika keluyuran ke seluruh dunia, membangun berbagai pangkalan dan kapal-kapal induk, katanya untuk menjaga kepentingan nasional Amerika. Tentara Islam dulu melakukan berbagai penaklukan hingga ke Eropa. Tapi mereka mengaku hanya berperang untuk melindungi diri. Artinya, manusia biasa berpikir dengan diri dan golongannya sebagai pusat. Dengan cara itu manusia meneriakkan keadilan. Apa itu adil? Sebenarnya tak ada manusia yang bisa benar-benar mendefinisikan apa itu keadilan. Yang paling banyak praktiknya, keadilan itu adalah mendapatkan apa yang kita inginkan, mengamakankan kepentingan kita. Ada banyak orang yang tidak mendapatkan keinginannya. Ingin berbisnis, tak sanggup bersaing dengan pebisnis lain. Baru mau tumbuh bisnisnya, disapu oleh kekuatan modal yang lebih besar. Tak adil, bukan? Persis seperti ayam yang mau tumbuh berkembang, disembelih oleh manusia. Bahkan baru berwujud telur pun sudah jadi telur ceplok. Dunia ini hanyalah tempat bertarungnya berbagai kepentingan. Ada kepentingan yang memang diniatkan untuk mengalahkan dan menghancurkan yang lain. Ada yang memang harus mematikan yang lain, semata untuk bertahan hidup. Adakah keadilan? Tidak ada. Manusia memerlukan konsep keadilan untuk memuaskan dirinya. Ketika keadilan tak ia dapatkan dalam dunia ini, ia menciptakan ilusi keadilan pada kehidupan setelah mati. Tapi keadilan yang ia harapkan hanya untuk golongannya, golongan manusia. Ayam tak berhak atas keadilan itu. Bahkan, keadilan yang ia harapkan berpusat pada dirinya. Pokoknya yang menyakiti dan merugikan saya harus dihukum oleh Tuhan.
Terimakasih Guruji, yang selalu memberikan pencerahan. Terimakasih telah membuka tabir soal persfektif ini. Ternyata kebenaran itu berlapis-lapis, kita semua terkoneksi, ada aksi-ada reaksi. Dan mesti bertanggungjawab atas semua perbuatan kita.
Judul yang tepat. Apa dan bagaimanapun perspektif kita, tanggung jawabnya ada pada kita. Betapa malangnya kita kalau persepsi sangat dipengaruhii oleh keadaan sosial, politik, bahkan agama yang mengkondisikan kita sejak kecil.
Peradaban di Indonesia lebih tua dibandingkan Mesir. Termasuk dengan penyebaran agama Kristen dan Islam, menghitung dari abad penyebaran agama saja, sudah menunjukkan bahwa kebudayaan Sunda jauh lebih tua.
Era Nabi Muhammad ora Arab katanya juga ada sebutan buat wilayah ini, sering disebut dengan al-Hind, Nabi Adam turun dinegeri al-Hind, Nabi Muhammad dapat hadiah berupa manisan jahe dari malik al-Hind (raja negeri Hind) dst. Dulu taunya al-Hind itu ya wilayah negara India dan sekitarnya aja, pas tau ada info kebudayaan ini yg membentang dr India smp Nusantara, jd ada benang merahnya dan lebih masuk akal. Makanan pertama kali Nabi Adam dibumi jelai gandum yg dibuat roti, kisah Nabi Adam memukul kerbau ketika membajak sawah dan kebudayaan itu masih ada sampai sekarang, walau sebagian tempat udh ganti dengan alat pembajak sawah. dll. Membuka wawasan sekali!
Terimakasih atas penjelasannya Guruji. Ini menjawab pertanyaan yg kadang terbersit di benak saya, mengapa setelah membaca buku terasa nyaman sedangkan setelah menonton di gadget cenderung menjadi gelisah
Saya muslim namun saya subscribe channel ini karena ceramah²nya menambah wawasan dan kekayaan spiritual saya dan bangga dengan leluhur kita yg sudah punya peradaban tinggi pada jamannya. @Salam waras 🤝
Kami sedang baca ulang karya Bapak Anand Krishna berjudul Cinta Yang Mencerahkan "Gayatri Sadhana" Laku Spiritual Bagi Orang Modern (Azka Mulia Media, 2012). Siapa pun yang berkehendak memahami penting dan kedahsyatan Gayatri Meter, buku ini menjadi panduan yang amat sangat menyemangi. Setelah baca ulang, saya perlu mendengarkan Guruji untuk menguji dan menilai kembali pelafalan dan pengucapan Gayatri. Karena Gayatri adalah password, kalau keliru kita tak bisa membuka atau mengakses file apa pun. Terima kasih banyak, Bapak.
maka dari itu berhubung pusat prdban tidieu maka di kita lahir lah brbgai suka bahasa rupa dan adat.istiadat ber aneka rgam.dan seharus ny indonesia itu jdi negra dunia.non paspor ti mana mana ge bebas balik ka dieu lieur pan😅😅😅
ham dan sam dan yapis nabi nuh sesekali sling berkinjung lewat jalur bumi.lewat guha di ci patujah.dan sam.dan yapia berubah nama.yg sekarang jd eyanh yuda nagara dan eyang batara.dan gunung gunung sengaja Alloh ledakan supaya alam subur karana wilyah lain tida seunsubur di nusntara.maka bisa di pasti kan ya tanah perkebunan coklat di itali itu tekstur ny sma dgn tekstur gunug padang atou gunung purba ygbsekrabg jdi dnou toba.
pusat perdaban awal paska.bnjir bndang nabinjuh di wilyahb galunggung tasik malaya di situ lah letak pisat perdabn dunia.di mulai dan di wilyah turki karna bahtera nabi nuh mendrat di gunung judi .ham tetep.tinggal di snah bserta ayah dan sparuh pengikut .sementar sam dan yapis pulng le nusan tara.mka gledah wilyah galunggung kalangan pembuatan bahtera.
Om swastyastu saya sebagai umat Hindu di Sulawesi Tengah sangat senang menyimak dan mendengar pencerahan yg beliau sampaikan hati dan pikiran kami menjadi sejuk oleh karna itu kami umat Hindu di sulteng berharap kedatangan beliau moga aja tokoh2 umat Hindu kususnya dinas agama Hindu sekiranya bisa membawa ke sulteng dan buat kru chanel ini sy ucapkan suksme karna atas tayangannya sangat membawa inspirasi di bidang spiritual tentang Hindu moga sukses terus om shanty3x om
Aku ingat nenek dulunya rajin bakar dupa setiap kamis malam, dan bikin “sokko pitung rupa “(pulut 7 warna) untuk acara acara ritual, skrg setelah mulai tau islam mereka uda jarang bikin sesajen seperti itu, aku liat waktu pulang kemarin dia sakit sakitan, rumahnya gak terawat, skrg Saya ngerti sesajen itu ternyata banyak manfaatnya
Saya sdh kaya dan saya sehat walafiat alhamdulillah saya bwrsyukur dan berterima kasih kpd Allah Swt , semua itu sdh ada dan tertanam pd diri saya terins kasih Allah ❤❤
Saya makin paham sekarang kenapa Bapak menganjurkan makan sayuran paling kurang 5 warna. Ternyata warna warni juga mendukung penyembuhan. Terima kasih banyak.
Semakin sering membuang air besar semakin baik, karena makanan dlm perut dipress/ditekan shg memang hrs dibuang setiap kali setelah makan........... Ruangan yg warna-warni merupakan healing. Org bule sering sakit krn mereka hanya melihat warna bule 😀
Waaah.orang india saja.yg di bahas suku yg ada di indonesia.kebanyakan nya suku sunda.ada selat sunda.ada suku sunda.ada sunda kalapa.afa kalapa kolot.sunda wiwitan.sunda lend.tida bahas amerika.