Pujaanku Mengapakah kau termangu Raut wajahmu mencerminkan sesuatu Dakap erat tubuhku Curahkan rasa itu Pujaanku Bila dihari tuaku Apakan sama seperti waktu yang lalu Tiap masa bersama Dalam suka dan duka Saat malam mengulit lenamu Dan cahaya pagi menyapa dirimu Ukir senyuman manis dipipimu Pujaanku Sampai usai memutih rambutmu Jangan pernah kau ragukan cintaku Relung hati ini cuma ada kamu Pujaanku Saat malam mengulit lenamu Dan cahaya pagi menyapa dirimu Ukir senyuman manis dipipimu Pujaanku Sampai usai memutih rambutmu Jangan pernah kau ragukan cintaku Relung hati ini cuma ada kamu Pujaanku Saat malam mengulit lenamu Dan cahaya pagi menyapa dirimu Ukir senyuman manis dipipimu Pujaanku Sampai usai memutih rambutmu Jangan pernah kau ragukan cintaku Relung hati ini cuma ada kamu Pujaanku Da da da da Pujaanku
Masa mula baru bercinta Mulut manis semacam gula Gunung tinggi sanggup didaki Lautan api sanggup renangi Tapi bila dah kenal lama Baru terlihat perangai sebenar Habis madu, sepah dibuang Janji manis tinggal kenangan Benar, kata orang dahulu "Kasih jangan keterlaluan" Sayang, biarlah sederhana Takut nanti engkau merana Benar, kata orang dahulu "Kasih jangan keterlaluan" Sayang, biarlah sederhana Takut nanti engkau merana Benar, kata orang dahulu "Kasih jangan keterlaluan" Sayang, biarlah sederhana Takut nanti engkau merana Benar, kata orang dahulu "Kasih jangan keterlaluan" Sayang, biarlah sederhana Takut nanti engkau merana Engkau merana Janji manisnya