ACS Group consists of two award-winning companies which are pioneers in Indonesia’s AIDC industry. Along the years we continue to sustainably develop and add other pillars of ICT solutions, as we strive to deliver the best solution possible for our customers. We also develop vast in-field experience, that added with updated technical certification of our engineers becomes our core competencies in deployment of Enterprise Mobile Computer, Barcode Scanner & Label Printer, RFID; Wired & Wireless Networks, NAC, Next-Gen Firewalls, OT Security, Public Cloud; IP CCTV, Barrier & Alarm; Software and related Professional Services. Find us in Jakarta (HO), Cikarang, Semarang, Surabaya, and Denpasar.
ransomware sendiri bukan virus dlm bentuk enkripsi. dia hanya virus malware biasa, antivirus biasa jg bs deteksi. justru ransomware itu bekerja mengenkripsi data kita ketika kita gk sengaja aktifin dia, utk memeras kita. kita diminta bayar utk dekripsi data kita. gmn sih pak?. infonya jgn buat org awam sesat jg.
Internet bukan dari satelite, tapi pake kabel raksasa bawah laut dari amerika di salurkan ke seluruh dunia dan di pancarkan sinyal nya menggunakan BTS cisco
pernah kena juga ransom, ketolong spek PC yg jadul jd prosesnya agak lambat... 10% data udh kekunci, dan di desktop muncul file readme kalo mau data balik harus bayar 400 usd
penjelasannya agak kacau. gk seperti yg dipelajari di kampus dan tmpt kerja kta deh.😂😂😂 bapak ini kyknya masih bljr tp terlalu gengsi utk ngmg klo dia tdk bnyk tau.
Backup bukan solusi, tapi pencegahan dari segala Malware maupun kehilangan data, corrupt, kehilangan perangkat/pencurian, dsb. Backup lah minimal di 1 media offline, dan 1 cloud. Klo data bersifat rahasia di 2 media offline berbeda. Pencegahan berikutnya, jng sembarangan download, jng matikan antivirus dan firewall. Karena klo gada backup, ya gajadi solusi.
Ini kalau Host nya cerdik, Daging semua ni, Anak -anak Bangsa ini yg Butuh pendidikan Ciber bisa Berkembang Semua ni, Keren ni Profesor, Semoga lebih Banyak lagi Orang -orang seperti Pak Ono ini, Demi mencerdaskan Anak Bangsa..
Dulu dompetku sempet jatuh di jalan. Dipungut orang, dibantu nyiaring di sosmed. Alhasil salah satu temen sekolah dulu kebetulan ngeliat dan nghubungin aku. Tapi... ya udah terlanjur pernah diposting, SS nya dishare di berbagai grup wa. Pas ngambil dompetnya sih udah tak minta buat hapus post. Tapi ya data udah terlanjur keumbar... Bukannya gk bersyukur tapi gimana ya. Bertahun2 menjaga data diri gk sembarangan upload sana sini, submit pinjol, paylater, dan bejibun aplikasi menuntut. Tapi ya udah kejadian, mo gimana lagi
Next gent bs detect pak...yg punya capabilitas zero day /sandbox, biasanya terintegrasi sm teknologi TDT Dr Intel, krn Ransome itu ga akan langsung action ky virus tp akan hybernate dulu, endpoint security yg next gen, biasa akan ke trigert ktika ransomenya mau running krn pasti ada proses yg tb2 spike (memory, CPU dll) jd bs di drop...jd klo endpoint security msh base om signature base yak ga akan bs cegah Ransome apa lg new version
Backup data merupakan hal terpenting demi terjaganya data yang telah dikelola, dan itu termasuk alternatif untuk memulihkan kerusakan akibat Ransomware. Perlu diketahui segala encrypt file pasti dapat di decrypt, di zaman sekarang perlu belajar untuk menganalisa code enkripsi untuk mendecrypt file yang telah terenkripsi.