Gw UMR ,sktr 8 tahun gw ngak nyangka bisa 175jutaan , ada dapat dari deposito, THR & FR, setelah itu begitu gw kenal saham skitar tahun 2021, gw pertama kenal saham, setelah 4 tahun puji syukur uang gw bisa bertumbuh berkat capital gain + deviden 👍
Pagel sama konten ngitung" gampang ank tk gini 😂 . Susah mas ngingetin org" yng gengsi gitu yg bilang nabung gk bisa bikin kaya bla bla . Tuh dengerin toh lu bikin tambah kaya dulu men minimal dr nbung atau belajar investmen😂
Setuju sih.. Kita makin banyak duit gaya hidup jangan terlalu naik.. Tahun lalu saya cuma bisa nabung 50ribu.. tahun ini penghasilan naik.. bersyukur bisa nabung 250 sehari... Nabung ini buat nambahin usaha.. Bismillah beberapa tahun lagi bisa nabung lebih banyak...
Mungkin tahapannya begini 1. Dengan gaji awal (misal 5 juta) sesorang sudah bisa menyesuaikan gaya hidup tertentu. 2. Saat naik gaji (misal 10 juta), jangan lgsg menaikan gaya hidup, apa lagi ke gaya hidup 10 juta. Fokus nabung/bangun aset dan pertahankan gaua hidup di kondisi sebelumnya (saat gaji masih 5 juta). Secara perhitingan bangun aset nya bisa dr penambahan 5 juta nya. 3. Setelah tabungan / aset /dll nya sudah mencapai suatu batas (masing2 punya angka sendiri) , baru bisa mulai menaikan gaya hidup secara bertahap. Kira-kira sepertinya yg saya tangkap
Iya saya percaya yg Bro Theo sampaikan. Sayangnya realita kadang bikin org ga sabaran.bayangin udh susah kumpul 250 juga. Semua di obligasi. Dapat net 5% setara 1 bulan 1 juta. 1 juta itu di compare ama gaji cuma 1/10.😢 Jadi merasa kapan aku bisa lepas dr gajian dengan kecepatan spt ini.
Kalo melihat kondisi angkatan kerja di indonesia.. Masalah kompleks..tidak hanya Gen Z...Tapi pemerintah gagal memberi lapangan kerja secara merata.. Dan msh banyk Pungli masuk Pns/Bumn.. Tidak semua daerah memiliki tingkat lapangan kerja, Buruh masih demo upah, Tunjangan dan Bnyak PHk.. Ditambah pemerintah korupsi
Lapangan kerja banyak tapi banyak yang tidak sesuai dengan kualifikasi yang tersedia. Perusahaan energi dan tambang malah kekurangan orang lulusan geologi, pertambangan, perminyakan, mesin, elektro dan teknik kimia tapi tenaga kerja yang tersedia kebanyakan lulusan IT korban PHK start up dan e-commerce yang kualifikasinya tidak cocok untuk perusahaan energi dan tambang. Ditambah lagi persaingan baru dari lulusan IT yang baru lulus makin banyak penggangguran orang IT.
@@AndriansyahAndriansyah-rr6li karena gak semua orang lulusan Geoglogi dan teknik minyak.. Kuliah geologi Mahal Banget bro lebih mahal dibandingkan jurusan lain..dan lowongan Tambang hanya Daerah tertentu.. Tapi lihat daerah jawa,sumatra,kalimantan, sulawesi.. Apakah tiap daerah kota dan Kabupaten..lapangan kerja merata.. Apakah permintaan tenaga kerja mencakup angkatan tenaga kerja.. Kan Tidak
@@muhammadrais201 Wajarlau kuliah di jurusan geologi, perminyakan, pertambangan, mesin, elektro dan teknik kimia mahal karena peralatan dan perlengkapan instrument laboratorium juga mahal. Tidak semua PTS punya jurusan tersebut. Cuma PTS besar dan PTN yang punya. Beda dengan jurusan di bidang IT yang modalnya cuma laptop doang semua PTS dan PTN punya jurusan IT jadi lulusan IT itu sudah over supply apalagi pasca pandemi start up bangkrut dan e-commerce PHK massal karyawan.
UMR itu gaji awal bagi pekerja, kalau terlihat profesional, jujur, disiplin, tidak suka mengeluh, menyelesaikan semua pekerjaan tepat waktu, maka pasti di naikkan gajinya, karena perusahaan tidak ingin karyawan nya yang diandalkan pindah atau di bajak perusahaan lain. Cuma Khan susah nyari karyawan yang seperti itu, misalnya perusahaan butuh 10 karyawan yang ngelamar ratusan orang tapi yang keterima cuma dua orang, nah yang dua ini sebulan dua bulan keluar karena tidak tahan pinginnya kerja yang santai. Jadi sebenarnya Indonesia itu bukan kurang lapangan kerja tapi pekerja yang benar itu susah bagi perusahaan. Kondisi ini sudah terjadi sejak dulu, lulus kuliah daftar pegawai negeri setelah nggak lulus baru ngelamar perusahaan swasta. Secara psikologis itu biasanya terjadi bagi penduduk setempat karena gengsi di lihat keluarga yang lain kalau kerjanya bukan di belakang meja. Jalan keluarnya adalah merantau, karena dirantauan nggak ada keluarga yang lihat apapun pekerjaan kita. Makanya di kota tempat kita berdiam biasanya pendatang yang mendominasi karena mereka rela bekerja apapun dari bawah tanpa gengsi, kemudian lama-lama tahu-tahu sudah manager.
Saya gen Z baru lulus kuliah tahun kemarin. Sejauh ini sih yg saya rasakan itu bener kalo memang jika kualitas kita sesuai dengan yg perusahaan butuhkan dan kita kerja sesuai dengan yang di ekspektasikan ketika mereka hiring itu udah cukup untuk mempertahankan dan menaikkan gaji kita karena cari orang yg bener2 mau kerja dan seenggaknya nyelesain tugasnya sendiri itu susah banget di jaman sekarang. Waktu saya awal masuk memang saya digaji UMR, sekarang 6 bulan kemudian gaji sudah dinaikkan diatas umr yg padal saya sendiri sih belum minta untuk kenaikan karena memang saya merasa baru kerja dan belum banyak pengalaman udah gitu memang karyawan2 lain jangankan 6 bulan dalam 1 tahun pun mereka belum tentu ada kenaikan. Karena itu juga saya jadi lebih semangat sih untuk kontribusi ke perusahaan dan memberikan diatas ekspektasi , doakan aja deh biar 1 - 2 tahun kedepan saya udah bisa ngejar 2x UMR 😊.
Ane gaji 1,5 kerja dr jam 7-13 Ada sih kerja sampingan, 2x seminggu 700 rb. Blm kalau libur ikut bantu kalau ada keteringan, sehari kalau full dr pagi sampe sore 150 rb. Krna sempat dpt tawaran kerja yg sampe 4 jt an gajinya, tp krna jauh, beds provinsi, 23 jam perjalanan lewat darat, ga dibolehin.. perkara ibu dh tua jg sih, jd g boleh jauh2 dr kota ane. Ya udh.. yg penting kerja, ada kesempatan yaa kerja. Tp kalau dpt yg lbh dr yg sekarang, ya diambil. Sekarang jalani yg ini aja.