Suara begini kok di puji puji hadew, di kota kami Prabumulih kota Rara Lida Indosiar sangat banyak suara kayak begini, gak laku kalo di kota kami gak ada istimewanya sedikitpun.
Masih membasah luka yang dulu pernah kau cipta Kau sayat kembali di atas derita lama Tak pernah menjadi impian dan hitam bukanlah harapan Mengering air mata mengenang percintaan yang kini tinggal igauan … Masih segar di ingatan kenangan kita bersama Cinta yang telah berlalu ku simpan jadi sejarah Biarlah ku jalani lara biarlah kan ku telan duka Semoga kau mengerti tak pernah ku restui pemergian dirimu Sungguh menyayat hati … Benar kata pujangga aelasih ku sangka mayang Mayang ku sangkakan daun selada Orang benci ku sangka sayang Namun diri tak merasa tetapi apakan daya … Kenang-kenanglah aku sayang Rinduilah aku dalam ingatanmu Yang telah tinggalkanku selama ini Jauh mengejar mimpi yang tiada pasti Biar hujan datang berturun Takkan tawar rasa lautan cinta Ku khayalkan kasihmu memekakkan rasa Kiranya gerimismu tawarkan lautan … Benar kata pujangga kelasih ku sangka mayang Mayang ku sangkakan daun selada Orang benci ku sangka sayang Namun diri tak merasa tetapi apakan daya … Kenang-kenanglah aku sayang Rinduilah aku dalam ingatanmu Yang telah tinggalkanku selama ini Jauh mengejar mimpi yang tiada pasti Biar hujan datang berturun Takkan tawar rasa lautan cinta Ku khayalkan kasihmu memekakkan rasa Kiranya gerimismu tawarkan lautan