Astungkara semakin banyak Semeton saking Bali merantau ke Eropa. Di beberapa tempat sudah dibangun pura. Dumogi Semeton ring dura negara Rahayu sareng sami.
Om Swastiastu. RAHAJENG SEMETON SEDARMA. SAYA BANGGA, Kagum & SALUT MELIHAT Saudara sedarma BERADA DI MANA MANA di SELURUH DUNIA YG SANGAT antusias SEMANGAT melestarikan Budaya BALI dimanapun BERADA. SEMOGA Saudara sedarma dimanapun BERADA Selalu Sehat, Selalu diberkati Dan dilindungi TUHAN YME IDA Sang Hyang Widhi Wasa, Selalu RUKUN, HARMONIS Dan Selalu Berbahagia Semuanya. Damai di Hati,damai di bumi.Astungkare Swahe. Salam Rahayu Dari Kuta Bali. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om 👍👍👌👌🌺🏵️💐😇🙏 .
Aturanny cabut gigi itu memang ditunggu setelah rasa nyeri/sakit hilang/berkurang. Dan ada beberapa kondisi yg harus dirujuk, terutama gigi geraham bungsu. Jika gigi sakit masi bisa dipertahankan biasany ditujuk ke konsevari gigi,jdi saraf akar gigi dimatikan dlu,lalu ditambal. Aturanny bgtu. Aku juga bgtu dpat alurny. Cuma ada video beredar, yg menyatakan gigi bungsu dicabut langsung oleh drg. Umum. Masalah biaya, bpjs tetep gratis, alurny sma ada rujukan, dan antrean janji temu juga. Aku ke ondodentis tunggu selama ±1bln, krna emg padat jadwalnya. Semua ada alurny.
Dari pengalaman saya sebelum cabut gigi minimal 3hari minum antibiotik . Kemudian 1 hari sebelum di cabut. Kira2 paling cepat 4 hari lah. Tergantung antrian yg padat di berlin.
@@aryaguehrs alasannya dari pihak BPJS nya antri. Pasien yang antri banyak. Tapi Yang Saya pahami, bukan karena soal banyaknya jumlah pasien yang antri, tapi lebih ke soal jatah alokasi dana yang bisa diklaim setiap bulan itu dibatasi, sehingga menciptakan antrian tersebut. Btw 2-3 bulan itu waktu antri bersih sejak mendaftar operasinya. Belum termasuk sejak awal pergi ke Faskes 1, Perawatan Gigi selama 1-2 bulan di klinik rujukan sebelum akhirnya siap dioperasi dan mendaftar operasi (modus membenarkan opini publik tentang antrian yang panjang), kemudian menunggu jadwal operasi +- 2-3 bulan (tetap masih ada proses 'perawatan gigi ' + pengambilan obat).
@@aryaguehrs kalau kasus yang ada hanya sekedar impaksi biasa, mungkin bisa diproses secara bius lokal yang biayanya masih cukup terjangkau berkisar 1-3 Jt rupiah. Yang mengkuatirkan adalah ketika kasus impaksi gigi agak parah, misal : impaksi terjadi dikedua sisi kanan-kiri bersamaan, atau gigi bungsu tumbuh di dalam gusi terlalu dalam sangat dekat dengan saraf, atau gigi bungsu sudah berhasil menembus gigi sebelahnya sampai berlubang. Pada kondisi2 tersebut disarankan operasi bius total dimana biayanya tidak murah +- di atas 15 Jt, dimana kita sama-sama ketahui tidak semua orang mampu membayarnya, dan tentunya tidak semua orang mampu bertahan menunggu masa sampai jadwal operasi keluar yang bisa memakan waktu 3-6 bulan sejak awal pengurusan. Tidak mampu menunggu, maksudnya besar kemungkinan terjadi kecacatan gigi yang makin parah bahkan gigi sebelah bisa-bisa harus dihilangkan untuk kasus impaksi menembus gigi sebelah. Atau bisa juga menimbulkan komplikasi penyakit lainnya yang sama-sama kita tahu bahwa abses yang parah dan berlangsung lama bisa berimbas ke organ lain seperti penyakit Telinga, Mata, Paru-Paru, Ginjal (efek obat antinyeri yang terlalu sering), bahkan sampai ke otak, dsb. Tentunya ini juga bisa berujung pada kematian baik sebelum maupun sesudah jadwal operasi. Belum lagi efek pasca operasi, yaitu 'kebas' atau mati rasa, bila terjadi kerusakan saraf/serabut saraf pada sisi area impaksi, dimana setiap orang memiliki dampak yang berbeda-beda, ada yang 1 Minggu, 2 Minggu, 1 bulan, 2 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 1,5 tahun, dan bila melebihi waktu sampai 2 tahun maka bedasarkan informasi kedokteran besar kemungkinan kebas tersebut bersifat permanen. Di sini lah ketidakberdayaan Para Dokter/klinik/Rumah Sakit terjadi pada saat Operasi sudah selesai dilakukan, Kebas dianggap sebagai resiko pasien. Bersyukurlah bila ada seseorang menemukan angka 11 hari, Untuk sesuatu yang gratis bagi Saya itu waktu yang terhitung sangat cepat. 🙏
@@aryaguehrs pernah ada jumpai pasien impaksi, sudah minum anti nyeri merk cataflam yang oral 2 pcs selang 30 menit, antibiotik 1 butir, dan anti radang/inflamasi 1 butir, dan tidak mempan, rasa sakit yang menusuk sampai ke kepala masih terasa, kemudian dia lari ke UGD karena sudah jam 1 dini hari (gak ada klinik buka). Akhirnya disuntik antinyeri & peradangan dosis tinggi, Baru mempan. Oiya, untuk kasus seperti ini yang langsung datang ke UGD, ada pihak Rumah Sakit yang mengkategorikan itu sebagai pasien BPJS, juga ada yang tidak. Masih cukup membingungkan di Indonesia. Thanks bro sudah bikin konten ini. Menurut Saya ini konten yang sangatlah berbobot dan bisa mengedukasi orang-orang kedepannya untuk melakukan persiapan yang lebih baik. Tentunya untuk mengurangi angka kecacatan/komplikasi bahkan kematian karena penyakit Gigi. Gj 👍