entah mulai kapan pake jilbab itu jadi tradisi sumatra utara, lawak2 aja. jangan terlalu memaksakan segala sesuatu bukan pada tempatnya... ini bukti kamu ngga punya pendirian dan harga diri!
Yang suit sekarang ini pembuatan PASPORT DI IMMIGRASI PAK GUBERNUR.Mohon di selidik PAK Gubernur. Buat PASPORT MASIH ADE CALO NYA PAK. BAYARAN PUN MAHAL PAK BUAT PASPORT NYA PAK
Ya kalau di luar Jogja bisa pilih gupenur tapi kalau di dalam Jogja tidak bisa pilih karna di sini istimewa jadi gupenurnya dari keraton jadi tidak ada pilihan jadi Jogja tidak ada pesta pilihan gupenur gupenurnya di sini ta pak Sri sultan gamengku buono ke 9 jadi nggak ada pilian
Di kampung saya masi di daerah simalungun juga , masi ada kluarga pki sampek sekarang galagatnya tingkah nya ,kelakuanya anti kemajuan . Rekam jejak masi ada jelas ,tapi gak mau mengakui . Hanya karna ham ,mereka beranak pinak sampe skrg dan hidup di dallam kemunafikan . Yg selalu membenci tanah dan bumi yg mreka pijaki yaitu NKRI . F*ck komunis tiga huruf .!!!
Yang paling menyedihkan dari semua ini adalah wilayah Tapanuli dan Nias masih miskin dan menyedihkan belum lagi masalah korupsi, rasisme, kriminalitas, narkoba yg menjadi bayangan hitam bagi Sumatera Utara,, mau sampai kapan Sumut terus begini 😢
Nias kan ada Pemda, kepolisian dan TNI,apa gunanya mereka disana, gunanya Pemda itu untuk membantu pemerintah provinsi,bukan semua harus di salahkah gubernur,semasa pak Edy menjabat di tahun pertama dia melunasi hutang provinsi Sumut ,tahun kedua dan ketiga fokus penanganan covid,tahun ke empat bangun dan perbaikan jalan ,serta pendidikan dan sport center ini hingga habis masa jabatannya.