Chanel ini membahas seputar dunia senapan,sharing mengenai akurasi,power dan hal-hal yang berkaitan dengan hobi menembak,hunting dan berburu. Semua video yang saya unggah di chanel ini,rata2 dari pengalaman pribadi,entah itu masalah dari unit pribadi saya sendiri,ataupun masalah-masalah yang terjadi pada unit teman-teman. Selain membahas masalah yang terjadi pada senapan,saya juga akan sharing CARA mengatasi masalahnya,jika masih bisa dengan cara manual dan mudah,maka saya akan share cara yang mudah ya. Dan jika teman-teman ada yang ingin menambahkan keterangan atau ikut membantu saya sharing agar teman-teman yang lain bisa lebih mengerti,atau berbagi pengalaman nya...bisa ikut berkomentar juga ya. Dan untuk komentar dan lain-lainya,saya ucapkan terima kasih 🙏🏻 . Dan untuk teman2 yang ingin MEMBELI/MEMESAN UNIT ATAU MIMIS ATAU AKSESORIS SENAPAN LAINYA (yang murah tapi berkualitas tentunya)...teman2 bisa langsung ke akun fb saya,atas nama ATS HUNTER VERSUS . Ok...Salam satu laras 🙏🏻😁
Kalau seperti itu tidak bisa di perbaiki om... Jalan satu2nya...paling potong dari tengah,pas sebelum bagian yg blong. Lalu laras bagian belakang di lapping lagi supaya lebih halus dan sisakan di bagian ujung 1-2cm untuk chock baru. Misal panjang laras 65cm (di potong 15cm ke depan) karena blong. Berarti sisa panjang larasnya 50cm. Nah dari pangkal laras ke depan 48cm itu di lapping lagi,sisakan ujungnya untuk chock baru. . Itu sih kalau memang tidak sayang sama larasnya. Tapi ya memang mau gimana lagi,kalau simpel nya memang beli yg baru,tapi di coba saja dulu,soalnya laras di unit saya juga sama kasusnya dan sekarang sudah enak. . Apa salahnya mencoba kan?
Apa salahnya mencoba...kalau apa2 langsung ganti dan beli baru,mana punya pengalaman. Toh di video ini pengalaman2 saya,mau di tiru atau tidak YA...kembali ke penonton 😁 Tapi kalau ada 100 orang saja yang pola pikirnya "Akurasi jelek,langsung beli laras baru" wah...UMKM laras bisa maju pesat om,lanjutkan 👍🏻 . BODOH itu bukan karena gagal,tapi karena tidak mau mencoba 👍🏻
Mat siang mas, kalau senapan bocap 500cc kalau di isi angin1500 saat di tembak kurang tendang anginx kalau nya 700 tembakx stabil, itu salahx dimana mas, tolong kasih tipsx dong mas🙏🙏🙏
Pcp itu punya tekanan angin di mana akurasi stabilnya om... Biasanya untuk bocap 500cc (non-regul) itu akurasi stabilnya di tekanan angin 2.300 sampai 1.800psi Di bawah 1.800psi biasanya akurasi sudah melebar/tidak stabil. . Menjawab kenapa di angin 1.500psi akurasi tembakan tidak stabil? Itu karena tabung 500cc itu ruang nya luas,kalau cuma di isi 1.500psi,angin di dalam tabung masih belum padat,alhasil saat di tembakan pun angin itu bukan angin padat...akurasi pasti tidak stabil. Contoh seperti UKLIK...kalau uklit tabung OD25 cuma di pompa 2x,biasanya akurasi ngacak,kalau pompa 4x atau 5x baru bagus...ya itu terjadi karena angin di dalam tabung uklik kalau cuma 2x pompa,angin belum padat,tapi kalau 5x pompa,angin yg keluar mendorong mimis itu angin padat.
Untuk unit yang tidak pakai magazine...aman2 saja Tapi kalau unitnya di pasang magazine,saran saya tetap pakai cancel kokang. Kalau cuma baut cancel kokang nya saja yang kepanjangan,mending di potong saja,di sesuaikan panjang bautnya supaya tidak mengenai per hammer.
@@merayutuan1382 terima kasih infonya bang..kebetulan unit saya ngacak parah dulu pake mimis jbs flat gruping nya lumyan bagus di jarak 40 meter.salah saya waktu kehabisan mimis kebetulan ada stok mimis unit yg dulu merk piranha jadi saya coba eh ternyata ngacak..akhirnya saya beli lagi yg jbs flat malah ngacak parah..terus ngikutin saran abang saya coba lepas cancel kokang tapi masih gak ada perubahan..pusing saya kira2 apanya yg perlu di ganti ya bang.?🙏
As valve tambah besar malah power jadi down/berkurang...karena jalur keluar angin termakan oleh AS valve yang semakin besar,alhasil jalur angin semakin kecil. Kalau mau power nya nambah,harusnya as valve yg bagian pangkal (dekat teflon) agak di perkecil,banyak koq yang jual VALVE upgrade.
Ketebalan dan diameter om yang paling utama dan berpengaruh bukan panjang tabung karena menghitung tekanan umumnya pakai rumus Tekanan Kerja Maksimum (Maximum Working Pressure, MWP) 2 • 𝑡 • σ P= ------------ 𝐷 Dimana: 𝑃 = tekanan maksimum (dalam pascal, atau N/m²) 𝑡 = tebal dinding tabung (dalam meter) 𝜎 = tegangan tarik material (dalam pascal atau N/m²) 𝐷 = diameter luar tabung (dalam meter). mohon maaf om sebelumnya bukan maksud menggurui hanya ingin samasama menambah wawasan 🙏.
aus dratnya kalau cara gembosinnya sperti itu bos.. paling aman lewat setelan per hamer, pernya dilepas dikasih besi trus diputar setelannya biar bisa dorong valve
Kalau derat awalnya jelek,atau sedikit...pasti rusak. Tapi kalau deratnya bagus dan banyak,tidak terlalu berpengaruh om,karena lubang yang mengarah ke kupler itu rata2 kecil,jadi mengendurkan 1-2 derat untuk menguras angin di dalam tabung selama ini saya pakai dan aman2 saja. . Tapi ya tidak di sarankan untuk unit2 yang deratnya jelek atau sedikit,karena benar kata si om (bisa aus deratnya).
Assalamualaikum wr wb.. Izin tanya bang mohon di jawab.. mounting untuk senapan angin Canon 747 long bolt pake ukuran berapa soalnya saya pake telescop persis yang abang review YUBEEN MC 4-16X44 AOE. mohon di jawab ya bang 🙏🙏🙏
Wa'alaikum salam. Untuk uklik...seperti merk Canon,Sharp dan lain2 Itu pakai yang rell 11 (Dovetail). Untuk telescope YUBEEN MC biasanya mounting bawaannya memang rell 11 om...jadi bisa langsung pasang ke unit canon 747 long bolt nya 👍🏻 Tapi untuk lebih pasti nya,coba baca di deskripsi produk nya sebelum memesan di online ya om...atau chat langsung seller nya dan tanyakan untuk jenis rell yang di dapat saat pembelian.
Kelebihan nya: 1)-Power lebih stabil,karena fungsi regul itu untuk menakar angin yang keluar saat di tembakan,sehingga fps/kecepatan mimis bisa sama/hampir sama. 2)-Tidak perlu koreksi perkenaan tiap kali angin di dalam tabung berkurang...contoh: Output regul nya 1.800,selama tekanan angin di dalam tabung ada di atas 1.800,misal angin di tabung 2.500psi dan stelan telescope di jarak 50 meter itu CROSS di jarak 70 meter turun 1 dot...maka sampai angin di tabung sisa 1.800psi,perkenaan di 50 meter dan 70 meter tetap sama,yaitu di cross dan di dot 1. Sementara jika unit non-regul...saat angin di dalam tabung itu 2.500psi,perkenaan di jarak 50 meter cross,maka jika angin sudah turun di 2.300psi,biasanya di 50 meter perkenaan nya akan naik (tidak pas di cross lagi). . KEKURANGAN NYA: 1.Regul harus di urus/rawat (biasanya dalam 1 bulan itu output nya naik) nah itu harus di bongkar,di kuras angin nya dan di setting lagi output nya. 2.Urus regul itu bukan hanya naik turun nya saja,kadang ada Disk yg berkarat,harus di ganti itu. 3.Penampilan unit biasanya jadi lebih panjang di bagian adapter tabung,alhasil tabung agak lebih ke depan. 4.Jika unitnya popor nya kayu,maka harus ada yang di rombak lagi,atau malah harus ganti popor baru. 5.Untuk memudahkan setting regul,saran saya pakai adapter knockdown (berarti harus tambah uang lagi). . Dan untuk lainya,mungkin nanti ada teman bediler yang mau menambahkan 🙏🏻
Maf mau tanya bang, misal mnomter snapan naik PSI di 500 brarti pas kita isi angin smpai 2.700 psi, itu angin yg ditabung tkanan ny 2.700 y, atau cuma 2.200,,, 🙏
Mano yg sudah naik PSI...ada 3 kemungkinan jika tetap di pakai. 1.manometer bisa jadi mengikuti PSI yang ada di pompa. Contoh: mano naik psi nya di 500,ketika kita pompa,sebelum manometer pompa di angka 500psi...mano di unit tetap 500 (tidak naik) dan barulah ketika mano di pompa di angka 600psi...mano di unit ikut naik ke 600psi. Jadi nanti saat di isi 2.700psi (maka tekanan di mano pompa dan mano unit itu akan sama). . 2.Manometer unit bisa saja tidak bergerak,walaupun manometer di pompa bergerak. Contoh: Manometer di unit naik psi nya di 500,ketika kita pompa sampai di 1000 atau 2000psi,manometer di unit tetap 500psi (itu harus di ganti,karena berbahaya untuk kedepannya). . 3.Manometer unit bisa saja tidak mengikuti manometer pompa dan tetap naik psi. Contoh: manometer unit naik nya 500psi Ketika di pompa,manometer pompa naik 100psi,di manometer unit naik ke 600psi (jadi start manometer unit kita itu NOL nya dari angka 5p0). Alhasil,saat kita pompa sampai manometer pompa menunjukkan tekanan 2000psi, biasanya di manometer unit itu akan menunjukkan tekanan 2.500psi. . Jadi kemungkinan nya antara 3 itu. Untuk mengetahui nya,si om tinggal cek saja manometer unitnya. Untuk saran apakah manometer masih bisa di pakai atau tidak...menurut saya,untuk kemungkinan pertama dan ketiga itu manometer masih aman di pakai. Tapi jika kemungkinan ke-2 maka manometer unit harus di ganti
Kalau gejluk...sistem trek,lebih mudah jika ingin mendapatkan kombinasi power. Jadi tidak begitu pengaruh. . Tapi jika ingin mengatur langkah hammer di trek 1 nya...tetap bisa dengan cara seperti yg ada di video saya ini.
Ekstension valve itu biasanya ada skat ring teflon di bagian mulut nya (sebagai tempat untuk dudukan per valve)...jadi per valve itu dudukanya bukan masuk ke dalam lubang Ekstension valve,sehingga anggapan orang,kalau pasang Ekstension vale itu per valve harus ganti yg panjang (mengikuti panjang ruang Ekstension valve nya). . Nah...yang jadi pertanyaan: "kadang dudukan per valve di tutup valve bawaanya itu...ada yang dalam dan ada yang tidak" Jadi paling nanti ada perbedaan sedikit,entah per valve akhirnya jadi kepanjangan,atau kurang panjang (tapi walaupun kurang panjang,paling hanya sedikit)
Harusnya kalau manometer nya tidak rusak itu bergerak saat di tembakan. Mau se-stabil apapun FPS yg di dapatkan,jarum manometer output akan tetap bergerak meskipun gerakan nya cepat (sepersekian detik dan kembali ke angka outnya). . Untuk mengetahui manometer output nya rusak atau tidak...coba tembak2an sampai tekanan angin yg ada di manometer tabung (mano yg di regul) menunjukan angka di bawah angka manometer output... Kalau manometer output tidak ikut turun...bisa di pastikan manometer output rusak. Contoh: Output di setting 1.500psi Isi angin di dalam tabung saat ini misalnya 2.500psi Nah...coba tembak2an,sampai angin di dalam tabung ada di bawah 1.500psi (misalnya 1.400psi) Kalau manometer output tetap di 1.500psi...berarti manometer output rusak dan harus di ganti
@@merayutuan1382 kalau input nya turun output nya juga ikut turun om,klu itu normal, Cuma yg sy heran hanya saat di tembak kn Mano output tidak ada pergerakan,
Tergantung kekerasan per valve nya om... Tapi kalau mau tau ukuran standar nya,paling saran saya nanti kendorkan dulu stelan per hammer nya,lalu kencangkan 1 putaran,terus coba cek di tembakan,kalau sudah dapat akurasi bagus,berarti itu stelan power standar unit nya (karena beda unit,beda juga untuk settingan power standar nya). Kalau 1 putaran belum ketemu akurasi bagus,coba putar lagi dan terus seperti itu sampai di temukan akurasi yang bagus.
Maaf bang saya baru liat canel ny jdi baru bisa komen,,kalau cuman ganti per hamer saja bisa akurat kah bang,,soal senapan saya kayak gitu bangat kadang bunyi nya suka ber ubah2,,mohon solusi ny
Harus di coba satu2 dulu... Kadang masalahnya cuma per nya saja. Atau cuma baut cancel kokang yang ujungnya terlalu panjang,akibatnya per hammer terhalang tengah2 nya oleh ujung baut cancel kokang (kalau itu masalahnya,tinggal copot cancel kokang atau memotong ujung baut cancel kokang yang terlalu panjang tersebut). Atau yang paling repot itu,kenapa bunyi unit tidak stabil,itu di akibatkan oleh AS valve dan teflon valve nya OBLAK/goyang...kalau itu harus dibongkar,ganti valve yg baru.
Pengalaman orang yg oprek dan pegang langsung pasti beda2 om... Kalau cuma lihat2 video saja,kadang tidak tau... Coba kalau ada teman yang beli adapter Z ini (masih baru/baru buka dus)...nanti lihat dan bandingkan dengan keterangan yg ada di video...benar atau salah. . Kalau saya...karena saya pengguna,jadi penilaian saya objektif,yang jelek di bilang jelek,yang bagus di bilang bagus (bukan penjual yang apa2 di bilang BAGUS) 🙏🏻
mantap bang, 10 thn main pcp sy blm berani bongkar2 unit sendiri krn takut, tpi lihat channel sampean jdi pengen nyoba bongkar2 sendiri, ilmux sangat bermanfaat sukses terus bang
🙏maaf bg,sebenarnya bukan seperti itu prinsipnya masalah power,..tapi kesan nya nanti saya menggurui.....saya berkomentar begitu..saya menonton vidio tanpa skip...tapi bagus udah mau berbagi buat teman2 yg sehoby👍..salam sukses selalu...
Mantaf,,, btul bng, sy jg mnggunkan cara ini sjak 2018 smpe skrg, tiap beli mimis sy rapikan dulu,,, mnggunkan lubang pada rantai motor yg udh gak kepakai,,,
Unit saya tiap 2 strip atau 200psi...perkenaan sama Perkenaan akan naik di angin 2.300psi Ketika di 2000psi ke bawah,perkenaan akan turun lagi . Unit non-regul rata2 seperti itu
Wa'alaikum salam...siap,lain kali saya buatkan ya 🙏🏻 . Sebenarnya caranya itu tinggal menghaluskan ujung permukaan besi pengait hammer dan triger saja. Soalnya predator cuma 2 strip saja besi triger nya. Yang di haluskan besi yg nyantol nya. Tapi jangan sampai di kikis,takutnya triger malah tidak nyangkut.
@@merayutuan1382 terimakasih banyak mas sudah di respon ,,saya tunggu tutorial nya soalnya saya masih pemula mas kalog gak sering ke yg lebih senior takutnya ada kesalahan,, 🙏🙏
Klo d negara barat sy lihat umumnya harus masuk alur mimisnya baik kepalanya sj maupun badannya jg namun masih sisa ujung roknya gk masuk alur, cb cek chanel2 barat tentang airgun. Slama sy beli beberapa unit buatan jawa jg sm bahkan masuk alur seluruh mimisnya, apa tiap beli unit harus ganti larasnya dgn yg dipesan kusus sesuai spek mimis yg akn dipake ??
Alur laras2 import itu rata2 smoot/halus...mau di bagian pangkal,tengah dan meskipun di bagian ujungnya. Jadi walaupun settingan start mimis itu masuk semua ke alur,angin yg di tembakan tidak MAMPAT (tekanan berlebih saat mendorong di awal). Kalau laras2 lokal...apalagi beli unit jadi yg produk masal,alurnya saya tebal,mau sett mimis masuk ke alur semua,kalau power kurang kencang,mimis tidak akan keluar. Jadi tetap yang harus start di alur itu kepala mimis saja. Tapi banyak koq laras2 lokal yg bagus.
Mouser saya keluaran pertama uda 5 thun sil belakang drat tapi drat span gk oblak aman 3000 psi sampai sekarang Pernah vakum 2 thun krna hutan di tutup saya isi 2500 psi selama 2 thun aman dan tidak bocor apalagi meledak dan sekarang saya aktif lgi di pergunakan semestinya untuk berburu Gmn pendapatnya ??
Mouser keluaran lama...biasanya tidak ada cancel kokang nya. Kenapa Mouser lama jarang sekali ada kebocoran??? Karena yg saya sering lihat...antara OD tutup depan dan belakang dan lubang ID pipa itu hampir tidak ada celah,jadi SIL/seal itu tidak terlalu tertekan oleh angin. Tapi Mouser yang sekarang??? Banyak yg antara OD dan ID nya longgar...sehingga sil kerja lebih ekstra untuk menahan tekanan angin dalam tabung,ujung2nya sil robek seperti kena silet. . Tapi banyak juga koq Mouser yg model baru yang kualitas nya bagus,seperti produk JAWARA...hanya saja kekurangan mouser merk JAWARA itu ada pada larasnya. Tinggal ganti laras...beres 👍🏻
@@merayutuan1382 memang tidak ada cancel kokang Karena pengerjaan presisi jadi aman stenlis di padu kuningan menurut saya lebih aman sil belakang drat asal coakan rumah sil tebal klo terjadi kebocoran sil angin lngsung kluar lewat sisinya jdi tidak akan meledak Valve pun saya rubah punya gejluk teflon dan kuningan Alhamdulillah aman sampai saat ini Segala mimis bisa masuk cmn atas bawah klo beda berat mimis n stelan per hammer padahal laras bawaan Hercules ,canon dome ,msb slug ,bl slug
Tergantung speed yang di dapatkan nya om... Kalau unitnya misalkan stabil di fps 800 Terus si om tes sampai angin 1.600psi dengan memutar stelan per hammer dan tetap mendapatkan fps 800...maka unit non regul pun bisa stabil perkenaan nya di start angin di 2.500psi sampai 1.600psi . Tapi pertanyaan nya: apa ada unit di tekanan angin rendah seperti di 1.600psi bisa dapat speed saat angin 2000psi ke atas. Mungkin ada...tapi setting nya lumayan ribet,terutama di kombinasi per valve dan per hammer nya,langkah hamernya,laras dan grain mimisnya
Bisa karena pemasangan cincin yg sedikit miring...bisa karena pemasangan telescope yg sedikit miring...bisa karena saat membidik,posisi senapan sedikit miring. Untuk lebih jelasnya bisa lihat 2 video saya yang ini ya om: ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-7gsYqzpCZo8.html Dan ini: ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-6W2cKEAoiSc.html
Untuk jangka pendek...tidak bahaya om Karena Manometer output tatap akan mengikuti tekanan output nya. Misalnya: saat pemasangan regul,output di setting 1.800 maka tekanan angin yg masuk ke chamber akan tetap 1.800 meskipun di Manometer nya tidak terbaca karena Manometer nya rusak. Hanya saja seperti ini: OUTPUT regul tiap saat kadang mengalami kenaikan,entah 50 atau 100psi...kalau Manometer output tidak bisa membacanya karena rusak,nanti akibatnya unit bisa tidak stabil perkenaan nya. Karena settingan output 1.800 sudah pass,karena sudah naik ke 1.900 alhasil perkenaan akan berubah. . Masalah "Apakah bisa meledak???" Harusnya TIDAK...selama Manometer yang ada di regulator (Manometer yang menunjukkan tekanan angin yg di tabung) itu tetap di tekanan aman,misalnya 2.500psi... Walaupun misalkan output nya naik di 2.400psi itu tidak apa2...tabung/chamber tidak akan meledak,hanya saja FUNGSI REGUL nanti tidak bekerja. Jadi regul seperti adapter botol biasa. . Catatan: Yang penting derat2 unitnya bagus