Ah saya tidak mempermasalahkan seseorang keturunan Nabi atau keturunan Hitler, saya hanya akan menilai perilakunya, perkataannya ... dan saya tidak akan pernah mengimani kitab kuning, kitab merah, kitab hijau, kitab biru, bahkan kitab mambo dan kitab belang-bonteng ... saya hanya mengimani kitab Al-Qur'an dan As-Sunnah ...
Beliau belajar di madinah 🙄🙄 itu haditsnya memang gitu sudah di jelaskan oleh beliau tentang org tua nabi ada khilaf antara imam nawawi dan imam suyuti keduanya adalah ulama' besar ahlussunnah. Imam nawawi mengatakan org tua nabi di neraka sedangkan imam syafi'i mengatakan org tua nabi di surga. Dr riwayat hadits lebih kuat imam nawawi karna sejarah sebelum kenabian memang yg di anut ajaran nabi ibrohim yg mentauhidkan Allah. Tp jaman itu juga menyembah berhala karna jaman jahiliyah mereka meyakini berhala menjadi perantara Allah.. Jd yg di maksud hadits tersebut adalah kesyirikan sebelum masa kenabian..
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ a قَالَ: زَارَ النَّبِيُّ n قَبْرَ أُمِّهِ فَبَكَى وَأَبْكَى مَنْ حَوْلَهُ فَقَالَ: اسْتَأْذَنْتُ رَبِّي فِيْ أَنْ أَسْتَغْفِرَ لَهَا فَلَمْ يُؤْذَنْ لِيْ وَاسْتَأْذَنْتُهُ فِيْ أَنْ أَزُوْرَ قَبْرَهَا فَأُذِنَ لِيْ فَزُوْرُوْا الْقُبُوْرَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ Dari Abu Hurairah berkata, “Nabi pernah menziarahi kubur ibunya, lalu beliau menangis dan membuat orang yang berada di sampingnya juga turut menangis kemudian beliau bersabda, ‘Saya tadi meminta izin kepada Rabbku untuk memohon ampun baginya (ibunya) tetapi saya tidak diberi izin, dan saya meminta izin kepada-Nya untuk menziarahi kuburnya (ibunya) kemudian Allah memberiku izin. Berziarahlah karena (ziarah kubur) dapat mengingatkan kematian.’” (HR. Imam Muslim dalam Shahîh-nya (976-977). Ini haditsnya sahih
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ أَبِيْ؟ قَالَ: فِي النَّارِ. فَلَمَّا قَفَّى دَعَاهُ فَقَالَ: إِنَّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّارِ Dari Anas, bahwasanya ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, di manakah tempat ayahku (yang telah meninggal) sekarang berada?” Beliau menjawab, “Di neraka.” Ketika orang tersebut menyingkir, maka beliau memanggilnya lalu berkata, “Sesungguhnya ayahku dan ayahmu di neraka” (HR. Imam Muslim dalam Shahîh-nya (203).