Pak AR fahrudin juga pak Azhar basyir dua2 nya Alumni2 pesantren krapyak jogjakarta....dalam mengaji kitab kuning fikh dll mereka berguru pada Kyai Ali Maksum...n untuk Ngaji Alquran kpd kyai Abdul Qodir almunawir
PADAHAL ALLAH SUDAH MENERANG KAN SANGAT JELAS SEJELAS JELAS NYA DI DALAM FIRMAN NYA [ AL QUR'AN ] ,,,,, TINGAL KAN TERADII NENEK MOYANG MU . Syetan berpakayan ulama mengemas nya dgn kata kata santun agar umat semakin tersesat .
.... Dan orang orang yang mendalam ilmunya berkata : Kami BERIMAN kepada ayat ayat yang MUTASYAABIHAAT semuanya itu dari sisi Tuhan kami, dan tidak dapat MENGAMBIL PELAJARAN (daripadanya) MELAINKAN ORANG ORANG YANG BERAKAL..." (Qs. Ali Imran - Ayat 7) Dan sesungguhnya Kami telah mengulang ulang kepada manusia dalam Al Qur'an ini tiap tiap macam PERUMPAMAAN, tapi kebanyakan MANUSIA tidak MENYUKAI kecuali mengingkari nya...!" (Qs. Al Israa - Ayat 89) KATAKANLAH...! Tiap tiap orang BERBUAT MENURUT KEADAAN NYA masing masing, maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya..." (Qs. Al Israa - ayat 84) Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya : TIDAK ADA TUHAN MELAINKAN ALLOH (Tahlil)...Dan MOHONLAH AMPUNAN BAGI DOSAMU, DAN BAGI (dosa) ORANG ORANG MUKMIN LAKI LAKI DAN PEREMPUAN (Tahlil-lan), dan Alloh mengetahui tempat kamu berusaha, dan tempat tinggal mu.." (Qs. MUHAMMAD - Ayat 19) Dan berdzikirlah (dengan menyebut) nama Alloh dalam beberapa hari yang berbilang.." (Qs. Al Baqoroh - Ayat 203) FIRMAN ALLOH...! BERDO'ALAH KEPADAKU, NISCAYA AKAN KUKABULKAN PERMOHONAN (do'a) MU. SESUNGGUHNYA ORANG ORANG YANG MENYOMBONGKAN DIRI DARI MENYEMBAHKU, AKAN MASUK NERAKA JAHANAM DALAM KEADAAN HINA DINA..." (Qs. Al Muminun - Ayat 60)
Saya mau tanya kepada orang yang ngomong itu se enaknya sendiri itu sdh budaya bangsa.kena apa Maulud nabi kakok di peringati apa bedanya sama orang Jawa sdh masuk Islam tdk boleh 1-3-7-40-100 harinya.kalau tidak mau menghadiri berati menjauhkan kerukunan tetangga lebih baik hidup di hutan sana saja . kalau keluargamu meninggal kuburannya kamu gali sendiri kalau tdk rukun sama tetangga.
Asal bisa menyampaikan dengan baik dan santun tentu tidak masalah. Karena bagi masyarakat yang mentradisikan itu juga sadar bahwa itu bukan sesuatu yang wajib. Saya komen begini karena saya pernah mengalaminya.
Jiwa NU Berhati Muhammadiyah. Menyelesaikan Masalah NU Dengan Cara Muhamadiyah Atau Sebaliknya. Sebenarnya NU Dan Muhammadiyah Kakak Adik Yang Tidak Jauh Berbeda Apa Yang Dilakukan Muhammadiyah Ditiru Oleh NU. Apa Yang Dilakukan NU Ditiru Oleh Muhammadiyah. Diingatkan Selama Itu Baik Dan Positif.
Setuju, NU dan Muhammadiyah hanya wadah perjuangan dengan tujuan yang sama yaitu tegaknya Diinul Islam. Keduanya hanya berbeda dalam masalah-masalah yang furu'iyyah bukan hal-hal yang pokok dan semuanya punya dasar masing-masing.
Yuk para kyai, ustad n ssepuh bs nih mncontoh dkwah sperti ini, biar yg krg mampu tdk trbebani dg doktrin hr ke 7,40,100,pendak pisan,pendak pindo,1000. Ksihan bberapa dr mereka utk makan tiap hri aja bingung tp masih hrus mmbuat acara sprti itu. Mhon mf sblumnya.
@@agungben3885 “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Māidah)
Dakwah yg dirindukan, adem dan menggembirakan. Meskipun materinya "sensitif" namun saya rasa tdk ada yg tersinggung. Berharap ke depan ada da'i seperti Pak AR
Lumayan , cuma kl tahlilan tak ada dalil , ya ada cuma mungkin ngajinya saja memang beda persepsi , dan penanya nya sdh jelas tak mengerti masalah khilafiyah jadi nanya salah alamat 😊😊😊
Mohon dipahami bahwa tidak semua orang Islam di Indonesia mengerti masalah Fiqih secara mendalam. Bahkan termasuk saya sendiri 😅. Justru sebab itu, penanya menanyakan itu kepada Beliau Tuan A.R. Fachruddin. 🙌🏻
@@ismantoismanto6653 Apa sih salahnya mengagumi tokoh yang bukan dari kalangannya sendiri? Apakah sih tolok ukur Nahdhiyin yang tulen dengan ecek-ecek?