Nantangin sendiri, ngundang sendiri, bikin acara sendiri, ngebatalin sendiri, Fitnah kesana kemari sendiri. #pecundang. ingat ya Imad bin sarman diundang Debat dikandang sendiri/banten Aja kabur dan gak berani nongoll, gayanya sok2an ngajak debat Disana sini. Fik nnt Kesultanan banten bakal gelar Debat terbuka kembali jika lu imad bin sarman kabur lagi Kita warga banten yang bakal gruduk rumah lu Dan tarik paksa Lu. Sekalian Lu jelasin ke maktab banten, lu ngaku2 keturunan kesultanan banten dari Jalur mana, Emak lu orang kresek tanggerang gak ada Jalur/keluarga dari kesultanan banten dan buapak lu si sarman dari kalimantan dan kabur ninggalin emak lu waktu lu kecil. Terus lu teriak2 keturunan Albantani albantani dari jalur mana... #loll
NU itu banyak, tapi seperti BUIH di lautan. Di lahab habib... Diaaam saja. Di caci maki habib... Diaaam saja. Di pajaki habib diaaam saja. Di sadur makam... Diaaam saja. Di ambil istri... Diaaam saja. Kyai dan Umat di Doktrin... Diaaam saja. Pertanyaan nya ; para Kyai masih ada iman dan malu tidak....? Atau sudah terlalu pengecut....?
Harimau akan sama secara fisik dan instinknya dengan nenek moyangnya yang juga sepasang harimau. Begitu juga pohon apel selalu berbuah apel sejak ribuan tahun yang lalu. Demikian juga manusia, *tampilan fisiknya* akan sama dengan manusia nenek moyangnya. Bagaimana dengan buah-buah kehidupannya (perbuatan, karya, sumbangsihnya) ? Apakah akan selalu sama dengan orang tuanya bahkan dengan nenek moyangnya ribuan tahun yll? Karena manusia di anugerahi akal budi dan kemerdekaan berpikir dan berkehendak (free will) oleh Gusti Allah tentunya tidak demikian. Setiap individu akan berpikir dan berbuat sesuai pikiran dan kehendak pribadinya. Naif banget kalu orang berpikir karena DNA nya sama dengan orang tuanya bahkan dengan nenek moyangnya ribuan tahun yll maka dia pasti punya kapling di surga esek-esek. Kalu ada yg berpikir begitu, bukan DNA nya tetapi IQ nya yang musti di test !!!
Kalau perlu Negara, Pemerintah, harus menuntaskan masalah ini, dengan menjembatani, memanggil para pihak. Agar jelas permasalahannya sehingga ke depannya tdk terjadi perdebatan yg gaduh dan simpang siur. Selama ini klan ba alawi yg memulai, mengklaim sebagai keturunan dan cucu nabi Radullulah SAW. Selama berdakwah selalu meninggikan klannya dan merendahkan pribumi asli, pars kyai pribumi, ulama pribumi. Bahkan para pemimpin negara dan aparat negara pun tak luput dari olok2nya. Negara dan aparat negara selama ini terkesan mendiamkan, tdk menegur, tdk memberi peringatan sehingga se akan2 klan mereka ditakuti, disegani. Setelah ada pihak yg secara kajian akademik ilmiah dan bisa mempertanggung jawabkan membatalkan klaim sbg keturunan terjadi kegaduhan.
Berarti aparat tdk setuju buat gaduh....untuk nasab ini tesis kmed diuji dan diteliti kelembaga resmi nasab Aswaja didunia jgn ambil kesimpulan sendiri membatalkan dgn tesis yg belum disidangkan oleh tim penguji naqobah internasional yg Aswaja ya jgn wahabiy....itu baru benar....
saya memilih kalimat AMBIL HIKMAH POSTIF saja gus Ahong,,dg batalnya acara di UIN maka malah akan makin ramai pribumi2 menyuarakan kebenaran,,KEBENARAN sdh sangat menjalar kemana mana gus...
