Hibah utk anak tdk ada hitam di atas putih, hanya ada saksi saksi hidup, sedangkan orang tua sudah meninggal.utk menguatkan hibah apakah perlu saksi hidup utk membuat surat peryataan kesaksian notaris atau bermaterai, mohon bantuannya ya pak ustadz, maturnuwun
Orang tua sy anaknya 2,waktu mudanya orang tua menghibahkan sebidang tanah utk adik, sedangkan tanah berdiri bangunan utk saya sudah disaksikan oleh saudara hanya tdk ada hitam di atas putih.seiring perjalanan waktu adik sy daftar tentara waktu itu harus pake uang dan atas permintaan adik hak tanahnya dijual utk ragat dirinya sampai diterima.seiring berjalan waktu adik menikah dan istrinya sudah di kasih tau klo dulu cara dia dpt kerja dengan menjual haknya, selanjutnya adik meninggal.dan orang tua sudah kasih tau hak semua anaknya .yg jadi permasalahan anak dan istri almarhum adik saya minta bagian atas rumah dan tanah, sejak orang tua sy meninggal.skr sy harus bagaimana
Baca jangan terhemahan ,,bacalah hadist ..nabi ga bisa bahasa indonesia.:zaman nabi yg di maksud itu pungutan liat dan di pergunakan tidak baik .,,beda yg skarang ,,pajak memang sdh di atur jelas dan itu di pergunakan buat fasilitas kita sndri.. klo memang takut atau berat bayar pajak yah ga usah beli kendaraan ga usah beli rumah dan lain2 yg terkena pajak .. klo tidak ada pajak yh gemana kehidupan sbuah negara .. jangan pernah menelan mentah2 apa yg di tuliskan,, apa yg di tuliskan penuh arti dan kita harus bisa mengartikanya
INILAH KAUM MUNAFIK DENGAN KITAB YANG SALAH. KIAMAT ITU URUSAN ALLAH TA'ALA. SEMOGA PALESTINA CEPAT MERDEKA. HANCURKAN ISRAEL, AMERIKA DAN USTAD2 MUNAFIK ALLAHUAKBAR
😂🤣🤣sy bukan oramg pajak, bank dsb.. tp sy ga pernah menghakimi pekerjaan mereka. Tp sy sekolah S2 ekonomi jadi memahami ekonomi makro.. selama kita hidup bernegara tak bisa menghindari ekonomi makro, perdagangan luar negeri, kurs, bea cukai dsb..negara ngatur harga bensin ya ekonomi makro🤣 ustad bilang tukang becak makan di warung kena ppn itu warung di mana, tad🤣🤣 warung kecil atau angkringan ga kena PPN tad..menurut sy , analogi ustad soal beli barang dr kota A lalu jualan di pasar di kota B jaman nabi dipajaki itu ga bisa dianalogikan dgn bea cukai.. bea cukai itu perdagangan internasional.. tas mahal branded dr prancis ya dipajaki lah.. biar UMKM di dalam negeri menggeliat, ada yg beli.. lihat tuh barang cina murah ga dipajaki bikin industri dalam negeri mati.. 😂 jangan sewenang2 menghakimi soal ekonomi makro, bahkan ustad jg menerima manfaat harga terkendali karena itu semua.. kalo ga ada pajak, cukai, bank, ya ga usah pake negara aja..bebas, ga pake presiden, ga pake tentara, ga pale polisi yg dikasih makan dr pajak semua itu...suka2 ustad aja ada maling tangkap sendiri tad.. jual beli ga usah pakai duit, barter aja kalo ga mau ada bank..lha yang ngatur peredaram uang, ada inflasi atau tidak itu krn Bank Indonesia kok..
Klo nggak ada bank. Kembali saja ke jaman kebodohan. Supaya nggak ada bank. Gak ada pajak. Gak ada kegiatan apa2. Negarane bubar saja. Kembali ke zaman. Gak ada listrik. Gak ada internet. Gak ada. Mobil. Motor. Dah jadi petani semua saja.
Bagaimana tanah warisan ortu itu di hibahkan oleh salah satu hak waris lantas dihibahkan ke orang lain sebut anak pungut serta tampa sepengetahuan hak waris lainnya
Selama hukum potong tangan dn humum mati bagi pembunuh tdk diterapkan. Negara kita akan berntakan. Org tdk akan takut mencuri dn tdk segan2 membunuh dmi kepentigan.
Saya sendiri masih bertanya-tanya, sebenarnya yang dimaksud akhir zaman itu apa ya. Akhir zaman adalah apa.? Katanya akhir zaman itu ya sekarang ini yang dimana zaman setelah adanya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam atau akhir zaman yaitu zaman di era diturunya seorang Rasul / Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Tapi ko kebanyakan para penceramah bilangnya akhir zaman itu belum terjadi. Dan tidak sedikit para penceramah bilangnya akhir zaman itu belum terjadi. Jadi akhir zaman itu katanya jikalau fitnah dajal atau jika dajjal sudah keluar tapi ko ada yang bilang bahwa akhir zaman adalah zaman dimana selama Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam ada. Jadi kesimpulanya *sebenarnya kita ini sudah di akhir zaman apa belum, di zaman akhir apa belum..* Ya allah yang bener yang mana tolong bantu jawab ya..🙏
Kalau penjelasan ustadz adi, kita ini berada di era pembuka akhir zaman. Coba cari kajian ustadz adi, saya tidak pandai menulis. Tapi kalau mau menyimak lengkap kajian ustadz adi insyaallah paham
Judul kajian ustadz adi yg didalamnya ada pembahasan akhir zaman itu "memahami akar konflik palestina" Mohon tidak di skip2, soalnya ustadz adi itu kalau menjelaskan selalu berurutan. Kalau skip biasanya bisa gagal fokus
Tapi bagaimana hukumnya alat² yang dapat mengeluarkan musik, yang terkandung musik, misalnya seperti handphone ini, mau bagaimanapun kita menghidupkan handphone keluar bunyi musiknya, nada dering telfon pun musik juga, mau buka sosial media pun ada musiknya juga. Bagaimana hukumnya seperti itu? 🙏
@@fajarchandra3758 kalau cuma getar untuk alarm pun percuma karna bunyi getarnya ga cukup kuat, dan ketika buka medsos tentu saja mau ga mau kita tetap akan menjumpai bunyi2 an medsos
@@irmanto91 kalimat ya di baca tpi tidak ditempat... Ngerti gk sih lo. Lagian kalo lu gk tahlilan kenapa??? Dosa gitu... Kau itu di suruh meberi makanan,membantu dan berdoa lalu selesai pulang..
@@diaryku9898 memang nya ada ketentuan waktu dan tempat membaca tahlil.. ... 😇😇😇😇. Lagian kenapa membaca tahlil....?. Cari amal sholeh .. Cari pahala... Masa cari pahala.. Di tanya kenapa.. Waras ya kamu..
Berani nggak sutat wahabi berdiskusi dengan ahli sunah. Wahabi banyak memotong kitab. Memahaminya tdk utuh kalau pingin tahu banyak dalil, berdiskusilah dg orang aswaja
orang bego dan dusta kalau berfatwa ya begitulah, jd ceritanya dlm kitab tersebut ada orang yg bertanya kpd syeh, mengadukan kebiasaan di satu tempat ada yg meninggal lalu orang2 datang berkumpul tidak diundang menunggu makanan dari keluarga mayit, dan keluarga mayit merasa berat hati dan kesusahan membuat makanan. lalu bagai mana kalau penguasa di sana melarang orang2 tersebut, jawaban betul karena itu bidah munkaroh dan seterusnya, ini jelas bukan TAHLILAN Tad, kalau saya RT nya, bukan di bidahkan lagi akan saya usir mereka, Kalau TAHLILAN, biasanya kami di undang untuk mendoakan mayit dan keluarga mungkin ada rezekinya memberikan sodaqoh di niatkan pahalanya sampai pd mayit, ataupun di masjid tanpa sepengetahuan keluarga kami tetap mendoakan mayit dinamakan TAHLILAN, Jadi ini sesuai dg syara walau Nabi dan Sohabat tidak percis seperti itu tapi ada anjuran umumnya tidak ada laranganya
Setelah saya Mengkaji & Merenungi Dalil yang dipakai Menyelisihi Dalil Khusus sabda Rasulullah Mengerjakan perbutan Bida'ah,, bukan Dzikir nya atau sedekahnya yang tidak di perbolehkan, namun Tahlilan yang di bungkus dengan Dzikir & Sedekah merupakan amalan perkara baru dalam Agama yang tidak ada Tuntunan-nya. Berdzikir jelas di perintahkan tinggal Niatkan saja untuk si Mayit, bersedekah pun demikian Niatkan saja untuk mayit, Gak perlu Tahlilan. Buat amalan bukan dapat pahala malah buat Dosa. Lagian secara Logika gak Tahlilan pun gak bakalan BERDOSA, sedang Tahlilan...? Sebagai orang Muslim apa lagi orang Tua & kiai-kiai harusnya mikir sesuai Firman Allah (Kesudahan yang baik bagi orang-orang yang Bertakwa) lantas klw Mengerjakan Tahlilan yang jelas menyelisihi sabda Rasulullah gimana...? Kalau dosa justru Menjerumuskan banyak orang.
Assalamualaikum sore mas / bapak, ijin menyimak ya sekaligus diskusi, Insyaallah sy Setuju dengan narasi Mas nya, yg di mulai dari kata "Setelah mengkaji & merenungi ..... Sampai kalimat Ga perlu tahlilan" Nha..yg kurang sregnya ini ketika saat ada Kalimat "Buat amalan bukan dapat pahala malah buat dosa ini yg kurang tepat dan malah agak "tidak relevan" dengan statement di awal mas nya ketika bilang "tinggal niatkan dzikir atau sedekah nya untuk si mayit" karena definisi Tahlil ya Kalimat Thoyibah yg artinya ketika di lafadz kan "Tidak ada tuhan di segala penjuru alam ini kecuali Allah" ini ada di dalam Tahlil tetapi Anda bilang dosa, bahkan dalam hadist shoheh dan masyhur dikatakan Kalimat tsb bisa membuat orang masuk surga
@@ahmadfahmi1507 Imam Syafi'i gak pernah mengerjakan Tahlilan. Bida'ah yang di Sunnahkan imam Syafi'i itu bukan perkara yang baru dalam Agama Layaknya Tahlilan, Maulidan & perkara baru yang lainnya. Sedang Berdzikir suatu kebolehan sebagaimana firman Allah QS. Maryam 10-11 nabi Zakaria juga mengamalkan Dzikir sebagai (Tanda) dari Allah istrinya yang Mandul sedang Mengandung. Sedang Bida'ah yang di perbolehkan imam Syafi'i contohnya Adapun contoh bid'ah yang hukumnya sunnah, yakni shalat tarawih dilaksanakan sebanyak 23 rakaat. Memang ada hadits yang diriwayatkan dari Siti Aisyah radliyallahu 'anha bahwa Rasulullah ﷺ melaksanakan shalat tarawih 11 rakaat. Dan ini merupakan Bida'ah yang di perbolehkan karena berdasarkan Dalil dari Siti Aisyah.
@@ahmadfahmi1507 cukup perhatikan QS. AL-Maidah Ayat 3 "Agama Telah Sempurna" kemudian Renungi berdasarkan Hadist Khusus sabda Nabi ancaman nya perkara baru dalam Agama. Dalil Umum yang di pakai untuk membenarkan Perkara baru yang berkaitan dengan (Ibadah) jelas pasti Menyelisihi sabda Nabi. Lantas klw Mengerjakan menurut Sodara dapat pahala atau dapat Dosa.. ? Lantas kalau seandainya mati dalam keadaan Berbuat Dosa apakah mati dalam keadaan Bertakwa...? Tahlil & Tahlilan itu jelas beda. Tahlilan itu Perkara baru dalam Agama. Bukan perkara membaca Tahlil tapi perkara Tahlilan nya perkara baru yang tidak ada Tuntunan-nya. yang di bungkus dengan Doa & Sedekah dengan menggunakan DALIL UMUM untuk menyelisihi Dalil Khusus Larangan Mengerjakan Bida'ah. Sayangnya banyak di Antara kita tidak memahami perkara Bida'ah yang dimaksudkan gak ada hubungannya dengan Sarana (Mic, pesawat dll) berdasarkan sabda Rasulullah "Kalian yang Lebih Tahu Masalah Urusan Dunia." yha mic & pesawat itu urusan Dunia yang berkaitan dengan Sarana & Bukan Perkara Dalam (Ibadah).
@@AnakSulawesi-cw2brbaik mas sy setuju klo ini perkara baru, Haqul yakin, tetap sy menghargai setiap yg mas Argumentasi kan, definisi tahlil ini fiil madli ketika di tasrif yg artinya "lafadz ucapan la Ilaha illallah" dan tahlilan TTAHLIL adalah ucapan LA ILAHA ILLALLAH Kata TAHLIL berasal dari : HALLALA : Shighotnya fi’il madhi, artinya telah, YUHALLILU: Shighotnya fi’il mudhori’, artinya lagi (sedang) mengucapkan La ilaha illallah mengucapkan Laa ilaha illallah. TAHLILAN : Shighotnya isim masdar, artinya ucapan La ilaha illallah. Demikianlan asal kata tahlil jika ditelusuri dari ilmu Sharaf, sehingga kata TAHLIL artinya ucapan La ilaha illallah. Itulah yang disebut TAHLIL. La ilaha illallah artinya: Tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah. ketika berbeda dmn ya mksd sy, jadi hanya penggunaan dalam kalimat 🙏 sehingga harus dibedakan antara Tahlil dan memberikan atau menyediakan makanan dua hal yg berbeda, sy sepakat ketika tidak tahlil juga gpp, tahlil tanpa menyediakan makanan juga gpp, atau tahlil sekaligus menyediakan makanan juga gpp, jadi bagaimana mungkin kalimat dalam hadist sahih dapat memberikan garansi untuk masuk surga tetapi ketika kalimat tersebut ada di dalam suatu acara (Walaupun tidak pernah dilakukan Nabi Muhammad S.A.W) dapat dikatakan dosa, boleh berbeda ya Mas
@@AnakSulawesi-cw2br Sayyid Alwi Al-Maliki "Guru Imam Syafi'i" menceritakan tentang sebuah hadis, “Dalam hadis shahih diceritakan bahwa ada seorang sahabat yang menjadi imam Masjid Quba yang setiap mengimami shalat bacaan surahnya (setelah fatihah) hanya surah Al-Ikhlas lantas para sahabat mengadukan hal ini kepada Nabi SAW.” “ trus ketika sahabat tersebut ditanya oleh Nabi SAW, “kenapa kamu kalau mengimami shalat selalu hanya pakai surah Al-Ikhlas ?”. Sahabat tersebut menjawab “Li Annaha Sifaturrohman” karena di dalam surat Al-Ikhlas itu hanya ada sifatnya Allah SWT dan tidak ada kepentingan siapapun disitu, maka dari itu saya senang membaca Al-Ikhlas. Lalu Nabi SAW berkata “Akhbirhu Fa Inallaha Yuhibbuh” Kasih tahu dia bahwa Allah SWT mencintainya.” Dalam Contoh yg terjadi bahwa hal tersebut dibenarkan Nabi SAW tanpa ada pelajaran atau dicontohkan terlebih dahulu dari Nabi SAW, tetapi ketika mengacu Pada definisi bid’ah adalah semua yang tidak pernah dilakukan dan diajarkan Nabi SAW, tetapi faktanya hadist tsb membenarkan sesuatu yang belum pernah diajarkan oleh beliau, just info terminologi kalimat “Bid’ah yang pasti sesat itu adalah yang berhadap-hadapan dengan syariat, tetapi jika Bid’ah itu menguatkan syariat maka tidak berlawanan dengan syariat tetapi malah menjadi bagian dari syariat.
Mengapa sulit meninggalkan bid'ah? Karena bisa jadi ajang cari penghidupan, daripada cari kerjaan sulit, nganggur repot juga. Ajang cari popularitas, mudah utk menjadi selebriti kampung. Dan setan akan selalu menghias amal2 bid'ah shg nampak indah. Itulah tipuan iblis dan kekuatan menuruti nafsu. Padahal bid'ah itu susah, melelahkan, pemborosan, sesat, dan bila ditanya dalil pasti sulit. Muter2, lari kesana kemari membuat bingung jama'ah nya.
Ilmu nya Allah juga lebih banyak yang juga belum tertulis maka manusia bila punya akal pasti tahu mendoakan itu di ajarkan,kalo mandoakan tidak boleh apalagi seorang muslim itu yang bilang orang kafir
@@ramadika6126Dalilnya dimana ilmunya Allah belum sempurna. Jelas Firman Allah Agama sudah sempurna. Dan jelas Dalilnya sabda Rasulullah. Sedang Rujukan DALIL yang di pakai Membolehkan perbutan Bida'ah itu Menyelisihi Dalil Khusus.
korban wahabi,... agama sempurna sebagai dalil bukan sempurna segitu adanya hanya yg di contohkan saja, banyak yg tidak di contohkan boleh dan ada yg Nabi contohkan justru bagi kita haram atau makruh mencontohnya
@@asepmakmun5591 ah itukan cuma akal-akalanmu saja kalau kamu mengikuti Islam, pasti mengimaninya. Samikna Wa Atokna. kami dengar dan mengimaninya itu urusan agama, urusan GHAIB. bukan ikut hawa nafsu
@@inovade ngaji dulu usul fikih ( sebelum fikih/ hukum ada yg namanya perumusan hukum namanya usul fikih, maaf kalau ada yg baru dengar karena pelajaran ini bukan untuk TK,
Kalau Tahlilan mungkar kok Mbah Maimun Zubair jazadnya masih utuh di Mekah sampai skr,,,itu artinya bliau orang terpilih padahal di melakukan tahlilan dan maulid 0:33
Di media banyak di himpun dari sumber yang jelas, emang kau lihat firanda bukan dari media, ga usah merasa benar sendiri, bukan rahasia umum kalau orang sholeh seperti itu
Gak ada bukti video nya pada saat pembongkaran kalo jasad nya utuh, mana coy... Ini hujjah paling tolol nih. Pake jasad utuh ini. Trs gimana dg kiyai² lu yg laen. Apa jasadnya utuh semua.... Tolol amat sih.
Dalam tahlil adalah baca alquran, zikir, selawat & doa, adakah haram. Adakah ulama syafai pernah berjumpa orang sekarang baca tahlil? Mungkin fahamannya berbeda dgn tahlil yg ada sekarang. Zaman hidup Safii berbeda dgn zaman sekarang. Tahlil di tafsir meratap adalah tidak benar kerna makna meratap tidak tepat. Meratap adalah menangis & seperti tidak sedarkan diri. Setakat baca alquran, zikir, selawat & doa, tidak salah. Sediakan makanan seeloknya bkn keluarga simati tapi orang lain seperti jiran atau saudara seislam. Ustaz tafsir tahlil itu meratap, itu yg jadi haram. Meratap & tahlil itu berbeda. Ulama syafiiyah haramkan tahlil kerna mereka hidup zaman lain & bkn tahlil zaman sekarang. Mereka anggap tahlil itu meratap. Ini yg difahami ustaz sekarang, yg tahlil itu sama dgn meratap.
Cuma PROPAGANDA DOUBLE STANDART WAHABI Buat nutupin KEBIDAH DHOLALAAN RITUAL DAN PEMAHAMAN WAHABI Yaitu 1.TRI TAUHID/TRINITAS TAUHID 2.RITUAL JIDAT GESEN3. KEBAKTIAN DAUROH MINGGUAN Yang kesemuanya 100% tidak berdalil ALIAS BIDAH DHOLALA Yah namanya maling..sebelum ketahuan.. Teriak maling paling kencang kearah lain 😂😂
@@pinteryuuuk...u...6234ini kan bukan tentang membela tahlilan Mas bro, Tahlil dan "Kenduri" yg anda maksud memberikan suguhan atau makanan dua hal yg berbeda kegiatannya, Tahlil itu ya berniat Dzikir dgn mengucap kalimat Thoyibah dan beberapa Ayat Alquran sy yakin juga ga salah, trus klo Kenduri itu kegiatan tradisi yg sebagian orang melakukannya tanpa paksaan, tanpa Kenduri dan Tahlil juga gpp atau Tahlil tanpa Kenduri, just info ya bro, tahlil itu bs dilakukan scra mandiri
@@pinteryuuuk...u...6234 oiya salam kenal ya Mas bro, gpp diskusi ya asal saling menghargai dan tidak menjatuhkan, Seneng punya temen diskusi di RU-vid
Perintah di kitab suci Alquran: memakamkan jenazah QS Al Maidah ayat 31. Sholat jenazah QS at-taubah ayat 84 ziarah ke makam QS at-taubah ayat 84. Mendoakan keluarga yang meninggalkan dunia QS An-Naml ayat 19. Mendoakan keluarga dan memohon kan ampunan secara berjamaah QS Al Araf ayat 155. Orang Indonesia penganut kitab hadits langsung menjawab " keluarga ku yang meninggal dunia adalah orang kafir musuhnya Allah SWT, di makamkan secara Islam tidak layak, di sholat kan jenasah tidak layak, berdiri di atas makam nya ( berziarah tidak layak), di doakan secara mungfarid atau secara berjamaah tidak layak, sebab tidak dirilis oleh para penjual buku kami di kitab nya, dan yang tertulis di kitab suci Alquran itu perintah yang bit'ah mungkarot haram, sebab KN Muhammad Saw tidak pernah melakukan apa saja yang ia ucapkan yang ditulis oleh para sahabat nya dalam tiga puluh jus ". Akhirnya tetangga nya yang pada datang yang mendengar tetangganya ada yang meninggal hanya bisa bilang " yang meninggal itu keluarga kamu sendiri, ya silahkan kamu urus keluarga kamu sendiri sesuai paradigma kamu".
Makanya coy... Jangan akal²an sendiri menafsirkan Alqur'an hadits.... Harus ada tambahan... *Dengan pemahaman para Sahabat,* atau para Salaf yaitu tabiin, tabiut tabiin termasuk imam 4 madzhab. Lu cari contoh praktek tahlilan dari mereka itu. Baru lu kerjain. Gitu coooy...
@@pinteryuuuk...u...6234 gimana cara kamu mendoakan orang lain? KN Muhammad Saw hanya bisa bahasa arab, apakah mendoakan orang lain kalau tidak memakai bahasa arab itu bit'ah mungkarot haram, sebab Tuhan nya orang arab QS An-Naml ayat 91 hanya Mengetahui bahasa arab?
Itu kata si uye.... Emang malam pertama, kedua, ketiga, pake undangan coy. Gak usah ngeyel, bilang aja itu memang bid'ah, tdk pernah ada contoh dari Rasullullah ﷺ, Sahabat, Tabiin dan Imam 4 madzhab, tapi elu tetap akan melakukan. Gitu.... Gentel Kalo ngeyel, pake dalil. Jangan asal ngoceh.
@@muhammadmunir7843 Gua puluhan tahun tahlilan coy. Cuma memang dari dulu sempet kepikiran sendiri, kok belum pernah denger ceramah bahwa Rasullullah ﷺ, Sahabat, Tabiin dan Imam 4 madzhab tahlilan ya... Maka pas ada penjelasan bid'ah, gua lgsg nyambung. Krn pertanyaan gua selama ini terjawab. Rupanya sok pinternya org² NU aja syariat tahlilan ini.
@@muhammadmunir7843 Tdk ada... Kami dtg aja. Kalau tuan rumah sdh ngumumin mau tahlilan. Itu masyarakat dtg aja. Tanpa diundang. Yg dpt info dari temennya pun dtg aja. Ini utk 1, 2 dan 3 hari ya. Beda kalau 7 hari, apalagi 40, dst... Itu nyebar undangan tertulis. Gitu didaerah saya. 99% NU.
IDR bilang tahlilan tidak murni keluarga yg ngeluarin makanan mangknya mkruhnya hilang.. realita dimasyarakat gk gtu wahai kyai, lagian hari ke 7, 40, 1 th, itu dari mana asapnya klo gk dibuat buat
