Kenapa aku di ciptakan untuk jdi kekal/abadi,,kelak ky bkalan renkar nasi kemanakah lagi,,msa aku harus ke bandung,hanya di situ firsatku yg layak,mudah mudahan tetp di daerah pwt bisa mantau anak kandung yg.
Coba klo aqu ga di zolimi dulu sma orang bojong,apa lgi bos konter sma persatuan jual beli hp,smpe di segala bidang penuh fitnahan ga mungkin aku pasrah,,,di saat kuuh berserah diri,,terkabulll hajatku.ujungng ujungnya nya butuh aku untuk menghidupinnya,,menyesall jadi pemimpin lgi seperti dulu,enak waktu di klayr deket irigasi,,jdi inget anjing coklat sma kambing gembell
Klau Nabi Muhammad saw... Bisa Mi roj, maka manusia yg lain juga bisa mi roj,. Mantab. Sangat benar... Tentu aja hrs dg konsep yg benar... Mantab Full... ❤❤❤❤❤❤
Sungguh aku tidak mengerti dgn si weldo ini ..sinting pemikirannya ..udah kayak orang hebat padahal goblok ..sekali ...gak nyambung nyambung kata kata nya
Itu ilmu akan terwujud jika dijalankan walau sedikit. Amal yang baik adalah yang sedikit tapi istiqomah. Syari'at dijalankan jasad shalat menghadap kiblat Ma'rifat : Maka setelah takbir lupakan ka'bah , hati dan jasad menghadap Allah karena Allah bukan ka'bah. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas-samawati wal ardha hanifam-muslimaw wama anna minal musyrikin. Ku hadapakan diriku (hati dan jasad) kepada Tuhan pencipta langit dan bumi, dan aku termasuk golongan orang yang brserah diri pada Allah , dan aku bukan orang musyrik (menyekutukan Tuhan dengan benda, ka'bah, makhluk, dll). Maka hati akan melihat Allah (hakikat/haqqul yakin) Aku melihat Tuhanku dengan cahaya dari Tuhanku. Tharikah = syari'at + ma'rifatullah => hakikat. Inilah hakikat Melihat Allah dengan hati. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : وُجُوهُُ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ Wajah-wajah (orang-orang mu’min) pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabb-nya mereka melihat.. [Al Qiyamah/75 : 22-23].