Itu pas awal berangkat dari halim emang agak pelan, biasanya top speednya 350Km/jam itu setelah lewat stasiun karawang , itu bukan mau melambat berhenti di st halim, karena posisinya lrt ada di kanan dan terlihat terowongan 1 halim , lrt ke arah jatimulya itu pastinya
Saya juga orang Kalbar merasakan pembangunan infrastruktur yang sangat lambat di sini.. Tapi bila lihat orang di daerah maju seperti Jakarta itu ngga ada bersyukurnya, ngga ada kontribusi langsung, pengguna subsidi terbesar, beban demografi, penyumbang pengangguran, dan ngga mau instrospeksi diri dan membenahi SDM sendiri itu bikin perut keram rasanya.. Apalagi orang-orang yang tinggal di lingkungan kumuh ilegal dan jelek, ngga mau tertib sekalinya mau di tertibkan dan di perbaiki, pembebasan lahannya bisa 1000 tahun, kocak emang orang-orang ini, baguslah ibukotanya pindah, biar yang merantau ke sana orang-orang yang berkualitas jangan yang malah membebani dan merusak wajah Indonesia Ibukotanya negara.. Saya Keturunan Jawa Dayak asal Kalbar dan memang mendukung penuh hilirisasi industri dan pemindahan ibukota alasannya ya sangat banyak.. Di Kalbar saja populasinya cuma 3-4 juta orang, terlalu sedikit manusia di sini.. kurang banyak pembangunan dan investasi karena sedikitnya manusia di sini.. Sini lah pada ke Kalimantan bang, kalo mau pekerjaan Insya'Allah di sini banyak, yang penting mau susah payah, dan bisa mengatur uang, dan berhemat, kamu bisa dapat uang cukup untuk investasi di Jawa atau pulau-pulau lain bang, saya pribadi sedang ingin berinvestasi di Sulawesi Barat, Tengah, NTB, NTT dan Maluku bang, karena potensinya sangat-sangat besar di sana.. Soalnya Kalimantan itu punya potensi juga sebenernya, cuma ngga punya manusia saja di sini.. kurang banyak orang, tempatnya terlalu kuas bepergian dari satu kota ke kota lain itu kurang efisien karena infrastruktur kendaraan umum nya juga kurang di benahi, kalo ada yang bagus muahalnya 4 kali pake bisa buat beli motor seken kalo di Jawa.. Pekerjaan banyak tapi ngga cukup orang, orang sini mohon maaf sekali lagi kurang mau bekerja keras di banding orang dari Jawa dan Sulawesi, jadi perkembangan di sini kurang masif di banding pulau lain.. Saya sendiri sangat mendukung program transmigrasi, kalau saja Kalimantan kala itu tidak ada program transmigrasi mungkin kita masih di abad pertengahan sekarang ini.. Kalau ngomongin banyak orang tidak setuju itu rata-rata mereka suruhan dari pihak oposisi yang kontra dengan kemajuan dan maunya menjadi raja di tanah medival mereka, mereka tidak lebih cuma preman dan mafia yang menghambat kemajuan Kalimantan mau itu pimpinan Dayak lah apa lah panglima apa lah, aku ngga peduli bang, kita warga Kalimantan asli saja ngga suka dengan mereka, mereka itu ngga lebih cuma preman bebal yang ngga berfikir panjang dan memanfaatkan momen untuk ikut campur kemajuan saja..
Orang Jawa dah keenakan dengan segala fasilitas jadi tidak menghargai pembangunan infrastruktur yg ada, ditambah terlalu banyak penduduk jadi masalah yg ada pun kompleks.. Coba hidup di Indonesia timur, baru rasakan betapa luas efeknya pembangunan infrastruktur, walau hanya 1ruas jalan diaspal..
Saya juga orang Kalbar merasakan pembangunan infrastruktur yang sangat lambat di sini.. Tapi bila lihat orang di daerah maju seperti Jakarta itu ngga ada bersyukurnya, ngga ada kontribusi langsung, pengguna subsidi terbesar, beban demografi, penyumbang pengangguran, dan ngga mau instrospeksi diri dan membenahi SDM sendiri itu bikin perut keram rasanya.. Apalagi orang-orang yang tinggal di lingkungan kumuh ilegal dan jelek, ngga mau tertib sekalinya mau di tertibkan dan di perbaiki, pembebasan lahannya bisa 1000 tahun, kocak emang orang-orang ini, baguslah ibukotanya pindah, biar yang merantau ke sana orang-orang yang berkualitas jangan yang malah membebani dan merusak wajah Indonesia Ibukotanya negara.. Saya Keturunan Jawa Dayak asal Kalbar dan memang mendukung penuh hilirisasi industri dan pemindahan ibukota alasannya ya sangat banyak.. Di Kalbar saja populasinya cuma 3-4 juta orang, terlalu sedikit manusia di sini.. kurang banyak pembangunan dan investasi karena sedikitnya manusia di sini.. Sini lah pada ke Kalimantan bang, kalo mau pekerjaan Insya'Allah di sini banyak, yang penting mau susah payah, dan bisa mengatur uang, dan berhemat, kamu bisa dapat uang cukup untuk investasi di Jawa atau pulau-pulau lain bang, saya pribadi sedang ingin berinvestasi di Sulawesi Barat, Tengah, NTB, NTT dan Maluku bang, karena potensinya sangat-sangat besar di sana.. Soalnya Kalimantan itu punya potensi juga sebenernya, cuma ngga punya manusia saja di sini.. kurang banyak orang, tempatnya terlalu kuas bepergian dari satu kota ke kota lain itu kurang efisien karena infrastruktur kendaraan umum nya juga kurang di benahi, kalo ada yang bagus muahalnya 4 kali pake bisa buat beli motor seken kalo di Jawa.. Pekerjaan banyak tapi ngga cukup orang, orang sini mohon maaf sekali lagi kurang mau bekerja keras di banding orang dari Jawa dan Sulawesi, jadi perkembangan di sini kurang masif di banding pulau lain.. Saya sendiri sangat mendukung program transmigrasi, kalau saja Kalimantan kala itu tidak ada program transmigrasi mungkin kita masih di abad pertengahan sekarang ini.. Kalau ngomongin banyak orang tidak setuju itu rata-rata mereka suruhan dari pihak oposisi yang kontra dengan kemajuan dan maunya menjadi raja di tanah medival mereka, mereka tidak lebih cuma preman dan mafia yang menghambat kemajuan Kalimantan mau itu pimpinan Dayak lah apa lah panglima apa lah, aku ngga peduli bang, kita warga Kalimantan asli saja ngga suka dengan mereka, mereka itu ngga lebih cuma preman bebal yang ngga berfikir panjang dan memanfaatkan momen untuk ikut campur kemajuan saja..
Jangan2, banyak yg tidak suka leadership jokowi karena mampu merubah indonesia dari yg dulu sering dibilang negara terbelakang oleh negara jiran, kini menjadi negara yg menyalip kemajuan negara jiran.