Selamat Datang di Channel Kami, Mudah2an Bisa Bermanfaat Bagi Kita Semua, Jangan Lupa Dukung Channel Ini Dengan Cara Subscribe Like & Share,, Terima Kasih....
Klu Ulama nusantara baik itu dari NU maupun Muhammadiah utamanya ilmunya mumpuni namun yg terpenting dari mereka adalah ciri mereka tawaduk... Penampilannya biasa khas Indonesia....
semoga indonesia terhindar dari para habib yg jualan nasab jualan minyak wangi tekor air kobokan gak laku,, bisnis kotak amal dikuburan sepi banyak dibongkari urip2an opo bib kebib 😂😂😂 #habibbahar #habibrizieq #assegaf #danpemalsunasab dll 😅
Kita ini sebenarnya tidak ada, tapi diadakan oleh Yang Ada. Yang Ada sebelum lafad itu ada , sudah Ada. Bahkan kita menggunakan kata ada karena ada Yang Ada. Kita menggunakan kata tidak ada karena ada yang Ada. Maka Yang ada hanyalah Yang Ada
Sangat setuju kyai gus mus, nu harus bangkit memberikan pencerahan kepadabguru2 atau kyai2 yg telah terhipnotis oleh oknum2 yg merasa sok paling alim dan paling pinter, ayo bangkit kyai nu ambillah teladan darinpara kyai2 pendiri nu dan para kyai wali songo agar rakyat eling ?
Alhamdulillah yai saya dengar ceramah gus tenang sekali adem sekali ulama yg bener yg cinta NKRI bukan cinta pendatang yg suka malsukan kuburan demi uang ber karung karung nauzubillah yg itu jelas merusak NU
Assalamualaikum warah matullahi wabarakatuh semua ulamak habaib ustaz ustaza yangkami muliakan saya tidak funya ilmu afa afa saya orang bodoh hina dina ustaz bukan afa lagi ulamak saya hanya rakyat biasa
BAALWI itu ternyata ternyata: 1) bilang benci Yahudi - ternyata mereka Keturunan Yahudi 2) bilang mereka berjuang, ternayata datuk mereka ANTEK BRLANDA 3) bilang cucu Nabi, ternyata PERAMPOK NASB kanjeng Nabi 4) ngaku2 berkaromah darah biru, ternyata baca KITAB GUNDUL dari kanan kiri ke kanan... semuanya AIB
Apakah habib2yaman bisa ga kaya Almukarom Prof.DR. KH Said Aqil. Wey rakyat Nusantara jangan tertipu inilah Ulama Nusantara jauh lebih hebat keilmuannya dari bangsa yan itu...
*JANGAN MENJADI PEMECAH BELAH UMAT* {وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ} Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya. (Yusuf: 103) {وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الأرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ} الْآيَةَ Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. (Al-An'am: 116), hingga akhir ayat Firman Allah Swt.: {مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ} yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. (Ar-Rum: 32) Janganlah kalian menjadi seperti orang-orang musyrik yang telah memecah belah agama mereka, yakni mengganti dan mengubahnya, serta beriman kepada sebagiannya dan ingkar kepada sebagian yang lainnya. Sebagian ulama membacanya "فَارَقُوا دِينَهُمْ" yang artinya menjadi seperti berikut, bahwa mereka meninggalkan agamanya di belakang punggung mereka. Mereka adalah seperti orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Majusi, para penyembah berhala serta para pemeluk agama yang batil lainnya, selain agama Islam. Seperti yang disebutkan oleh firman-Nya: {إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ} Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah. (Al-An'am: 159), hingga akhir ayat. Agama-agama lain sebelum agama kita berselisih pendapat di antara sesamanya menjadi beberapa golongan yang masing-masing berpegang kepada pendapat-pendapat dan prinsip-prinsip yang batil. Setiap golongan mengira bahwa dirinyalah yang benar. Umat kita berselisih pendapat pula di antara sesama mereka menjadi beberapa golongan. Semuanya sesat kecuali satu golongan, mereka adalah ahli sunnah wal jama'ah yang berpegang teguh kepada Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya, serta berpegang kepada apa yang biasa diamalkan di abad pertama Islam, yaitu di masa para sahabat, para tabi'in, dan para Imam kaum muslim, sejak zaman dahulu hingga masa sekarang. Imam Hakim telah meriwayatkan di dalam kitab Mustadrak-nya, bahwa Nabi Saw. pernah ditanya tentang golongan yang selamat di antara golongan-golongan itu. Maka beliau bersabda: «مَا أَنَا عَلَيْهِ الْيَوْمَ وَأَصْحَابِي» Yaitu orang-orang yang berpegang kepada apa yang biasa diamalkan olehku sekarang dan juga (yang biasa diamalkan) oleh para sahabatku.
