Dari sy umur 6 taun sdh lihat. Skrg 43 tahun. Msh sering lihat kalau kangen saat kecil diajak bapak saya nonton. Walaupun cuma lewat kanal yutub. Soalnya jauh. Terimakasih sudah mengobati rindu saya.
apakah pak hasyim masih sehat... tahun 2005 terakhir saa ketemu beliau...setelah saya ke kaltim saya nda ada lagi tau khabar...Alhamdulillah saya ketemu chanel.ini .
ABSTRAK Kesenian Obros adalah kesenian yang berkembang di Dusun Petugan, Desa Jebengsari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kesenian Obros adalah sebuah bentuk pertunjukan kesenian rakyat yang menggunakan pola-pola gerak tradisi yang bertumpu pada gerak kaki. Obros merupakan perkembangan dari kesenian rodhat yang direvitalisasi oleh seorang tokoh setempat, yaitu Badran. Tema keprajuritan, kepahlawanan, dan komunalitas menjadi nilai-nilai hidup yang direpresentasikan dalam Obros. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan analisis simbolik untuk membedah lapisan-lapisan yang menyusun kesenian ini di antaranya latar belakang cerita, gerak, pelaku, busana, iringan, properti, dan kontekstualisasi. Adapun metode etnografi digunakan dalam pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenian Obros bukan sekadar sebuah ekspresi seni, tapi juga sebuah penghidupan dan daya pengikat komunal. Kesenian Obros menjadi sarana pendidikan bagi masyarakat setempat, baik sebagai tinjauan sejarah, refleksi, maupun sebagai pandangan visioner terhadap masa depan. Kata kunci: Obros, simbol, seni Islami ABSTRACT Obros is an art developed in Petugan, Jebengsari Village, District Salaman, Magelang, Central Java. Obros is a form of folk art using movement patterns of tradition that relies on footwork. Obros was developed from rodhat which was revitalised by local figure, Badran. Themes of soldiering, heroism, and communality become values that are represented in Obros. This study uses a descriptive approach with the analysis of symbols in the the art system to dismantle layers making up this art including background of the story, movements, actors, fashion, accompaniment, property, and contextualization. Meanwhile, ethenography method is used to collect data in the field. The results show that Obros is not just an artistic object and expression, but also a livelihood and communal power binding. Obros becomes a means of education for the people, both as a review of history, as well as visionary reflection of the future. Keywords: Obros, symbol, Islamic