🌎🇲🇨 NU MACAM MENJAUHI MUHAMMADIYAH DAN LAINNYA DI ORDE LAMA DAN BERKOALISI DENGAN KOMUNIS (PKI) DALAM NASAKOM DAN KONTRA MASYUMI NU (1926) bersekutu dengan PKI, dan PNI - partai Sukarno - di koalisi (persekutuan) bernama: "Nas-A-Kom (Nasionalisme-Agama-Komunisme)". Kala Sukarno ingin menyerbu Malaysia (dan Singapura) yang ditudingnya: negara boneka Neo Kolonialis-Imperialis (Nekolim) Barat (Inggris) di Asia Tenggara. Sukarno ingin membentuk Angkatan V (rakyat yang dipersenjatai RRC) untuk penyerbuan massal ini. Sukarno juga ingin membentuk kekuatan dunia baru, "Non Blok", tak memihak Blok Barat (Kapitalis-Zionis AS-Inggris) atau Blok Timur (Komunis Uni Soviet-RRC): "The New Emerging Forces". Diawali: Konperensi Asia-Afrika, Bandung. www.google.com/amp/s/amp.tirto.id/sejarah-nasakom-upaya-sukarno-menyatukan-tiga-kekuatan-politik-dnlt nusantarakini.com/2017/07/21/melek-sejarah-nasehat-untuk-warga-nu-yang-berakal/ suaraislam.id/nu-dan-nasakom/ Namun diyakini, cukup banyak massa awam 'grass root' NU sebenarnya tak setujui koalisi elit PBNU Orde Lama itu. Juga ada keengganan perwira tinggi TNI AD mendukung maksud Sukarno itu. TNI AD jelas anti PKI, trauma dengan pengkhianatan PKI (1948) terhadap RI. Koalisi Nas-a-kom itu memusuhi kaum Muslimiin 'putihan', 'Ahlus Sunnah was Salafiyyiin jaman Orla', yang utamanya bergabung di Masyumi (Majelis Syuro Muslimiin Indonesia), dengan motor: Muhammadiyah (1912), Al Irsyaad (1914), Persis (1923). Masyumi jelas anti Komunisme, Atheisme, Marxisme, Takhayul, Bid'ah, Khurofat, Mistik, Sihir, dll. Masyumi bertokoh Buya M. Natsir (ulama internasional, pemersatu NKRI melalui "Mosi Integral M. Natsir", Perdana Menteri RI, kader Persis, pendiri DDII), juga Buya HAMKA (ulama internasional, kader Muhammadiyah, pujangga, pejuang kemerdekaan), serta KH. Isa Anshari, dkk.; dipersekusi. Dikatai: 'Wahabi', "Kadrun" (Kadal Gurun), dsb. Masyumi difitnahi, diopinikan oleh 'buzzers' masa itu sebagai pengkhianat RI, hendak memberontak! Tokohnya dipenjarakan Sukarno sepihak, dan NU diam saja! Masyumi juga - secara otoriter - dibubarkan rezim Orde Lama! historia.id/politik/articles/saling-hajar-masyumi-pki-v2eW5 suaranasional.com/2020/02/15/ki-gendeng-pamungkas-saat-ini-komunis-bangkit-persis-pra-g30s-pki-65/ lapan6online.com/innalillahi-ki-gendeng-pamungkas-meninggal-dunia-simak-pesannya-soal-pki/ news.detik.com/berita/d-5048771/debat-istilah-kadrun-bikinan-pki-atau-semata-kadal-gurun Lalu Ormas NU mendadak dikhianati oleh 'kawannya sendiri': PKI! PKI tega membunuhi kyai-santri NU! PKI memberontak (lagi), 1965 (setelah pemberontakan PKI, 1948)! PKI membunuhi juga tentara, polisi, pejabat! Maka NU insyaaf, berbalik memusuhi PKI. Bergabung dengan yang lain. PKI dan massanya mereka 'basmi'. PKI, Marxisme, Komunisme, Leninisme, dilarang selamanya di RI/NKRI via Tap MPRS XXV/1966. Ingat: RI/NKRI berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (lihat pasal 29 ayat 1, UUD 1945) dan berpancasila! Sementara Komunisme (dan Neo Komunisme) justru Anti Ketuhanan dan Agama yang manapun! 🌎🇲🇨
Sejak kapan pulak Masyumi itu ke-Barat2an....? Yg iyanya NU itu partainya PKI ketika itu. Saya mengatakan partai NU ya...., bukan Ormas NU. Jadi, itu dua hal yg berbeda
alasan yg gk masuk akal jika NU dukung nasakom krn utk menjegal pki, yg ada PKI mlh hore hore NU dukung konsep pki yg terselubung lewat nasionalis dn agamis
Raja Mataram Surakarta 1. Sahandhap Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sri Susuhunan Paku Buwana Senapati Ing Ngalaga Ngabdur Rahman Khalifahtullah Sayiddin Panetep Panatagama Ing Karaton Surakarta Hadiningrat. 2. Paku Buwana II 1745-1749. Pendiri Kraton Surakarta dengan sponsor dari Bupati Lamongan, Pekalongan, Kebumen, Kudus, Ponorogo dan Madiun. 3. Paku Buwana III 1749-1788. Mengarang kitab wiwaha jarwa. Memberi wilayah Mangkubumi di Yogyakarta, dengan perjanjian giyanti. Memberi wilayah pura Mangkunegaran, dengan perjanjian Salatiga. 4. Paku Buwana IV 1788-1820. Mengarang serat Wulangreh. Mendirikan pabrik migas di Sumenep Madura. Prameswari dari Putri Bupati Pamekasan. 5. Paku Buwana V 1820-1823. Mengarang serat Centhini. Menghimpun tim ensiklopedi budaya Jawa. 6. Paku Buwana VI 1723-1730. Mengarang Serat Joko Tingkir. Membina kota Ambon. 7. Paku Buwana VII 1730-1758. Menyusun KUHP dan konstitusi Kerajaan. Menghimpun Pujangga Kraton. 8. Paku Buwana VIII 1758-1761. Menyusun kitab pengobatan. Membangun waduk cengklik 9. Paku Buwana IX 1861-1893. Menyusun serat warni warni. Membangun Pesanggrahan Langenharjo. Membangun waduk Mulur. 10. Paku Buwana X 1893-1939. Menyusun serat panitibaya. Membangun stadion Sri Wedari. Mendirikan rumah sakit Kadipolo. 11. Paku Buwana XI 1939-1945. Menyusun kitab Bedaya. Mendirikan BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. 12. Paku Buwana XII 1945-2004. Berjuang bersama Soekarno Hatta demi kemerdekaan Indonesia. Membantu Presiden Soeharto, Presiden Habibie, Presiden Gus Dur dan Presiden Megawati. 13. Paku Buwana XIII 2004-sekarang. Membantu pemerintah Indonesia dalam bidang seni budaya. Rum kuncaraning bangsa dumunung ing luhuring budaya. Purwadi Jl raya 36 Minomartani Yogyakarta hp 087864404347..
Dari suaranya saja sudah cukup meyakinkan pendengarnya. Bahwa apa yang disampaikannya itu amat diyakininya. Bagaimana itu tidak cukup meyakinkan pendengarnya dan menuntun keyakinan keimanan umatnya? OK.
Sebenarnya acara seperti itu ndak cuman yasinan sebab kalau kita alfatihahan itu sehari berapa kali saja apalagi kalau di tafsirkan secara mendalam juga bermanfaat juga kan?
