Biarkan Bromo, budaya dan tradisi penduduk Tenger apa adanya seperti yang saya lihat 40 tahun yang lalu. Itu yang mebuat tourists datang untuk melihat tempat ini. Jika dimoderenisir dan dikomersialize akan menjadi seperti di Bali. Dan keadaan seperti itu tidak bisa dibalikin lagi. Jangan sampai generasi mendatang kelak berteriak-teriak seperti di Bali : "kembalikan Baliku padaku, kembalikan Baliku padaku!" Sesal kemudian tidak akan berguna. Ini hanya sekedar imbauan.
Om,oli bekas itu dibawa kemana ya,apa dibawa ke pabrik shell lagi untuk didaur ulang,berarti kita cuma pakai oli daur ulang ya om,kalau benar kita cuma muter2