Dulu semua bersatu antara raja dan rakyatnya.. skrg berbeda melancarkan politik identitas/soroh untuk mendapatkan kedudukan atau kursi politik.. sangat terkutuk sekali😢
sedih dan terharu sekali menonton sejarah Perjuangan Raja-Raja Denpasar dan keluarga besar kerajaan saat itu. Para Pendukung Puri...nyesek sekali nontonnya.
Thomas s Raffles merupakan sosok berkarakter penjajah dengan MERAMPOK harta kasultanan Yogyakarta secara brutal (Peter Carey_Inggris di Jawa) & menangkap_membuang ke peNang sultan Hamengku Buwono II serta membunuh KRT Sumodiningrat sang panglima perang.
Dulu Nederlend Negara yg sangat bengis pernahkah mreka disidangkn dg kasus HAM....apakah mereka tdk malu memiliki leluhur seperti itu,anak anak dan perempuanpun tak luput dari pembantain mreka sangat kejam entah mreka dulu terbuat dari apa bisa sebengis itu iblis terkejam sepanjang sejarah...pengecut bengis pembantai terkejam dengan senjata modern
SAYA KAGUM DG KEBERANIAN ORANG BALI. TAPI TAKTIK PERANG NYA..AGAK SALAH CARA NYA. KARENA BEDA KEKUATAN DAN SENJATA HARUS NYA MENERAPKAN TAKTIK PERANG GERILYA..
Raffles menghancurkan Yogyakarta karena marah dikasih dingklik, pangeran Diponegoro menjadi saksi kehancuran keraton, mulailah gerilya perlawan sampai 1825, inilah perang bambu runcing melawan meriam yang sesungguhnya ... jangan pernah lupa , leluhur kita berjuang untuk kemerdekaan kita. MERDEKA!
Biasa Belanda dengan cina sama otak culas dagangnya cina bisa memberikan apapun agar mendapatkan keuntungan dagangnya dan Belanda menyukai suap dari orang cina dari jaman dulu
mendidih darah ini rasanya....bangga...haru dan geram bercampur menjadi satu...semoga kita orang Bali tetap bersatu...makin padu menjadi satu....sebagai nyame Bali...dan dapat kuat menghadapi tantangan ke depan....astungkara
Berarti Bali secara definitif dijajah oleh Belanda baru mulai tahun 1906 cuma kurang dari 40th sementara daerah lain 350th..salut dengan raja-raja Bali
Saya salut dan bangga dg kerajaan" Hindu dan kerajaan" Islam yg telah memerangi kaum" penjajah, yaitu VOC dg membawa semboyan 3G ( Gold - Glory -Gospel )
Menyimak perlawanan Sultan Serdang thd kolonial ...!!! Itu penjajahan dan bukan perjanjian dagang jg. Dalihnya kolonial adalah perjajian dagang . Kamuflase belaka
Sangat luar biasa keberanian tanpa tanding Raja Badung dan para rakyatnya yg setia untuk membela dan mempertahankan tanah leluhurnya sampai titik darah penghabisan dari tindasan para kolonial. Sungguh sebuah suri tauladan untuk generasi kini yg maknanya berjuang dalam segala hal tanpa mudah menyerah untuk kebaikan dan kesejahteraan bagi umatnya.
Kerna itu lah sosialis non malay marah melihat sultan2 melayu...kekayaan ,kebijaksanaan dicemburui..dari pihk bung karno anggap sultan melayu harus dihapuskan utk mewujudkan negara sosialis
Indonesian tidak boleh tercerai berai lagi....sudah banyak nyawa yang dipertaruhkan untuk berdirinya negara ini....NKRI harga mati...manulah indonesiaq....Bangga menjadi manusia Indonesia yang heroik...
Bangga jadi GENERASI 06 PEMECUTAN , PUNYA PRINSIP ,IDEALIS. LOYALIS SEJATI TERHADAP RAJA dan BUMI PERTIWI, SATRYA MAHOTTAMA ,,SORGA TERINDAH TEMPATMU WAHAI LELUHURKU YANG GUGUR dalam PERANG PUPUTAN 06
suksma admin leluhur kami yg wafat terhormat sudah di angkat ceritanya, salam dari Puri Oka Denpasar. semoga menginspirasi generasi muda agar tetap memegang tatanan adat dan tidak lupa jasa raja2 untuk rakyatnya bukan hanya retorika belaka.
Ini sejarah yg harus ditanamkan dihati dan jiwa anak cucu kita..bahwa begitu liciknya penjajah belanda ..dari dulu sampe sekarang...mereka selalu menginginkan sumber daya alam nusantara...misalnya hasil tambang yg berupa mineral mentah....
@bauwarna ,benar sekali ulasannya,dan benar juga KGPH.Hangabei yang selanjutnya bergelar Sri Sunan PB.VIII bertahtanya hanya 3 tahun kurang,mana mungkin beliau mempunyai kekayaan yang diklaim oleh oknum-oknum tertentu di Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat,dan mengenai isu Sultanah berikut suksesinya,bagaimanapun perempuan di era mataram Senopati (era Islam) saya pastikan tidak akan bisa menjadi raja/sultanah (karena ada wewaler atau perjanjian dengan para wali (jaman Demak) ditambah lagi perjanjian dengan Kangjeng Ratu Kidul (Habiproyo) jadi bisa dipastikan tidak akan mungkin bisa,beda kalau jaman Dyah Gitarja (jaman Majapahit) itu perjanjian dengan para wiku ataupun brahmana era hindhu,buddha,maupun syiwa buddha,salam budaya😂🤦🙏
Seperti yang sudah disebutkan oleh salah satu komentar di sini, kalau memaksakan suksesi untuk ikut garis laki-laki, maka trah Kesultanan Mataram tersebut sudah putus dari lama. Kalau contohnya Nabi Muhammad lebih jelas lagi, karena penerus nasab adalah anak perempuannya Fatimah. Intinya tidak usah terlalu kaku karena hanya akan membinasakan diri. Toh perempuan atau laki-laki sama saja di masa republik demokratis ini, hanya akan menjadi simbol dan penerus tradisi.