Hii teman-teman, Terimakasih telah menonton video kami :) , Channel ini berisi video pembelajaran KIMIA, IPA, CPNS, Soal" dll. teman" bisa juga kok request materi atau soal, tinggal tulis aja di kolom comment. Support terus yaa Channel kami, sehingga kami bisa terus memberikan konten" bermanfaat untuk kalian semua. Terimakasih Banyak :)
Tolong bantu aku 🙏 Aku bingung dalam metode destilasi, Tepat nya saat pengambilan zat murni Aku sengaja pakai sempel obat yg ada 5 kandungan di dalam nya, setelah selesai aku Ekstrak,, maka aku saring dan mendapatkan Residu & Filtrat nya, Tapi aku bingung bagaimana cara memisahkan kemurnian dalam zat zat tersebut dengan menggunakan metode Destilasi, padahal aku sudah catat titik didih dari ke 5 zat tersebut, ini titik didih nya: Zat A > Titik didih: 400 °C Zat B > Titik didih : 260°C Zat C > Titik Didih : 379 °C Zat D > Titik didih : 520 °C Zat E > Titik didih : 232 °C Sebagai contoh jika aku mau mendapatkan kemurnian zat B, bagaimana cara melakukannya ?? 🤔🤔🤔 Siapa tau ada yang bisa kasih tahu, 🙏
Nice share... bahasanya mudah dimengerti, tapi mohon izin ada beberapa tambahan dari saya: 1. Lampu Deuterium (D2) sebenarnnya range wavelengthnya tidak hanya mencakup area UV saja,hanya pada alat spektro konvensional, lampu D2 memang digunakan untuk cover wilayah UV, sedangkan untuk wilayah Visibel menggunakan lampu WI atau Tungsten. Spektrofotometer UV Vis terbaru,biasanya sudah beralij ke penggunaan lampu Xenon (untuk cover wilayah UV dan Vis). 2. Monokromator berfungsi untuk mengubah cahaya polikhromatis menjadi cahaya monokhromatis. Monokromator zaman dahulu berupa prisma,namun zaman sekarang monokhromatornya berupa Grating yang bergerak sedemikian hingga akan meneruskan satu cahaya monokkromatis dengan 1 panjang gelombang tertentu (jadi exit slitnya diam ya,tidak bergerak2). 3. Kuvet yang berisi larutan standard/sampel akan menyerap energi dari cahaya monokhromatis tadi (misalnya larutan Fe-orto phenantrolin) yang akan menyerap energi pada panjang gelombang 510nm). Semakin pekat warna sampel maka makin besar serapan (Absorbance), dan ada energi yang akan diteruskan (Transmitance) ke detektor (biasanya jenisnya Photomultiplier/PMT). Sesuai hukum Lambert-Beer yang dijadikan dasar pronsip spektrofotometri, di mana ada korelasi positif antara Absorbance dan Konsentrasi, maka nilai % Transmittance yang dideteksi oleh detektor akan dikonversi secara matematis menjadi nilai Absorbance (-log T =Abs) dan ini yang akan dijadikan dasar untuk analisis kuantitatif. Konsentrasi naik 2x maka nilai Abs akan naik 2x juga, demikian secara linear. Kisaran nilai absorbance yang memeberikan respon linear itu antara 0.2-0.8 Abs. Spektrofotometer UV Vis itu ada yg tipe Stand Alone (kontrol dan pengolahan data dilakukan di instrumennya sendiri) atau ada juga yang PC-controlled (kontrol dan pengolahan data menggunakan software yg diinstal di PC). Demikian tambahan dari saya,saya suka dengan konten2 edukatif seperti ini.
thank u banget, tugasku ttg spektrometri uv-vis dan buat ppt. padahal aku belum tau gimana prinsip dan cara kerj. tiba2 dapat vidio ini aku jadi paham dan punya ide