Tahun 1900-an, seorang ulama bernama Abdurrohim, yang sepuluh tahun kemudian disusul Kiahi M. Syuhud ipar dari Abu Dalhar menyusul. Tepatnya pada tahun 1930, Kiahi M. Syuhud mendirikan sebuah pesantren bernama Pondok Pesantren Bendasari Majenang (PPBM). Kyai M. Syuhud wafat pada tahun 1954, PPBM diteruskan oleh putranya keduanya yaitu K.H. Najmuddin. Di bawah asuhan beliau, PPBM semakin berkembang maju terlebih dalam metode pengajian. Selain masih menggunakan sistem kuno (sorogan dan bandongan) diterapkan juga sistem baru yaitu pengajian wetonan, dakwah, samanan dan beberapa kegiatan yang menunjang pemahaman terhadap kajian kitab. Selaras dengan perkembangan zaman pada tahun 1971, PPBM diubah dengan nama Pondok Pesantren El-Bayan Bendasari Majenang.