Ihsan Rahmat Talks merupakan ruang belajar bagi peneliti pemula. Visi utamanya adalah 'Sharing Pengetahuan menuju Keberkahan dan Kebahagiaan." Sebagai seorang Dosen yang bermarkas di UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, Ihsan hanya ingin semua orang yang membutuhkan pengetahuan, khususnya bidang penelitian dan penulisan, mendapat manfaat dari video-videonya.
Ihsan Talks membahas berbagai hal seperti seluruh sub-bab dalam skripsi / tesis: Fenomena Penelitian, Topik Penelitian, Judul, Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan, Kajian Pustaka, landasan Teori, Metode Penelitian, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan, dan Abstrak. Selain itu, juga dibahas tips dan trik penelitian, cara menulis, hingga hal-hal yang memusingkan para pejuang skripsi.
Keunggulan Ihsan Talks adalah menyajikan bahasan dalam bentuk PPT, praktik langsung, dan dimudahkan dengan tips, trik, rumus bentuk kalimat.
Info lanjut bisa dikolom komentar atau email: ihsanrahmat@iainbengkulu.ac.id
Di menit 1:28 anda menyebutkan buku kualitatif tidak menggunakan isitlah sampling. Pertanyaannya, Buku kualitatif mana yang anda maksud yang tidak memakai isitlah sampling? Tolong kalau bikin konten minimal validasi sumber dulu. Padahal beberapa penulis buku kualitatif terkrnal juga menyebutan bahwa istilah sampling digunakan pada penelitian kualitatif.. 1. Lisa M. Given ("selecting a specific sample of data sources from that population. Note that this definition is stated in general terms that apply to both qualitative and quantitative research, because it is nearly always necessary to work with a sample of data sources rather than attempting to collect data from the entire population") 2. Strauss, Corbin (Theoretical sampling: A method of data collection based on concepts derived from data. The purpose of theoretical sampling is to collect data from places, people, and events that will maximize opportunities to develop concepts in terms of their properties and dimensions, uncover variations, and identify relationships between concepts) 3. John W. Creswell (The research term used for qualitative sampling is purposeful sampling. In purposeful sampling, researchers intentionally select individuals and sites to learn or understand the central phenomenon. The standard used in choosing participants and sites is whether they are information rich) 4. Kathy Charmaz (theoretical sampling as the crucial criterion for grounded theory studies. She also states: ‘The substantive and/or formal theory outlined in the final report takes into account all the variations in the data and conditions associated with these variations. The report is an analytical product rather than a purely descriptive account. Theory development is the goal) 5. Miles, Huberman, Saldana (sampling involves decisions not only about people to observe and interview but also about settings, events, and social processes) Apa kalian masih mau membantah bahwa kualitatif tidak menggunakan istilah sampling? Mau pakai isitlah memilih informan atau sampling, tidak masalah. Yang jelas istilah sampling dalam riset kualitatif disebutkan secara eksplisit oleh para profesor2 tadi
Permisi pak maaf pak saya baru liat video bapak yang ini apakah saya bisa mengajukan judul seperi ini bapak "Analisis dampak PSBB/PPKM proses perpindahan dari kota ke desa di desa Karang Liwar" Semoga bisa di jawab terima kasih bapak
اللهم صل على سيدنا محمدﷺ بعدد من صلى عليه وصل على سيدنا محمدﷺ بعدد من لم يصل عليه وصل على سيدنا محمدﷺ كما تحب أن يصلى عليه وصل على سيدنا محمدﷺ كما أمرت أن يصلى عليه وعلى آله وصحبه وسلم
Kalau merujuk ke buku Creswell. Jenis penelitian itu ada kualitatif, kuantitatif dan mix method. Kalau pendekatan, misalnya kualitatif, pendekatannya ada studi kasus, etnografi, naratif, dll. Sementara desain penelitian itu gambaran umum dari cara anda meneliti. Jadi 3 istilah ini berbeda ya
Assalammualaikum pak, izin bertanya pak, semisalnya saya memakai judul yang sama dengan lokasi penelitian yang samaa dengan penelitian kating saya 4 tahun yang lalu pak??apakah bisa pak? Terimakasih pak
Kalau Judul ini Prof bagaimana ya"Makna Minuman Tradisional "A"Terhadap Pesta Pernikahan Budaya A dan relevansinya dgn Pesta Pernikahan B. Plis prof, mohon pencerahannya.
Pak izin bertanya, misalnya dosennya jarang di kampus, terus susah di hubungi dan temui. Apakah boleh kita menelepon atau langsung ke rumah beliau? Soalnya kadang 2 minggu menunggu dan belum tentu dapat bimbingan. Mohon solusinya bapak🙏
Coba diskusikan duku dg kating yg pernah dibimbing oleh dosen ybs. Tanyakan strategi mereka. Sya tidak merekomendasikan untuk telpon dosen atau mendatangi rumahnya, itu mungkin bisa memunculkan masalah dikemudian hari.
Sebagian besar peneliti kualitatif dunia menggunakan rujukan miles dan huberman (1996) sebagai alat bantu olah data. Tahun 2014, ada temuan baru mereka bahwa data itu bukan direduksi. Reduksi menyebabkan kehilangan beberapa data penting. Sehingga muncul istilah kondensasi data. Pemahaman lengkapnya baca di Miles, Huberman dan Saldana tentang Analisis data kualitatif terbit tahun 2014
Terima kasih pak, maaf sebelumnya saya dari jurusan tekpang dan baru akan mendapatkan karil dismester depan.. mau bertanya pak untuk karil ini kita boleh studi pustaka saja atau perlu melakukan percobaan / penelitian (seperti skripsi dikampus lain) Misal saya mengambil judul yang berkaitan dengan praktek di laboratorium, apakah boleh mengambil data penelitian terdahulu? Terimakasih pak
Anda perlu menahami perbedaan studi pustaka dg penelitian atau kajian terdahulu. 1. Penelitian itu boleh studi pustaka atau studi yang lain seperti kasus, survei atau eksperimen. Semuanya bergantung pada masalah apa yang ingin dijawab, apakah tepat menggunakan pendekatan studi pustaka. Dan tergantung juga dg dosen yg meng-approval judul anda. 2. Untuk kajian pustaka, umumnya, apapun jenis pendekatan penelitiannya, wajib membahas kajian terdahulu terkait topik yang akan dibahas.
Pak tolong pak saya kan judulnya analisis kesiapan guru nah di penelitian terdahulu itu hasilnya belum siap sedangkan hasil penelitian saya sudah siap itu bagaimana pak pembahasannya?
Pak mau bertanya, untuk karil yang menggunakan hasil kerangka pikir, ide dan gagasan itu, perlu pakai metode atau tidak, dan perlu dibuatkan kajian terdahulunya?
Kalau mau menulis karil, untuk apa dulu nih mbak? Kalau untuk dipublikasikan di jurnal, maka sistematika penulisannya harus mengikuti sistematika jurnal yg akan kita submit. Artinya, mbak harus nyari jurnalnya dulu. Barulah cek sistematikanya. Kalau di jurnal tersebut minta ada kajian terdahulu atau literatur review, maka harus dipenuhi. Jika tidak, maka gak perlu menulis kajian terdahulu. Begitu juga kalau niat menulis karil untuk tugas perkuliahan, maka tanyakan ke dosennya untuk sistematika penulisan karilnya apa saja.
terimakasih pak penjelasannya, izin bertnya pak bgmna cara jawaban sama untuk menggunakan triangulasi sumber jika pedoman wawancara menggunakan heterogen yang setiap informan pedoman wawancara nya berbeda🙏
bapak apakah ini bisa dikatakan triangulasi waktu, jika saya melakukan dokumentasi dan observasi dulu kemudian dilain hari atau bulan saya melakukan wawancara bapak
bapak izin bertanya, saya sdh terlanjur pakai pendekatan deskriptif kualitatif pak karena skripsi terdahulu di kampus banyak sekali yg pakai pendekatan itu juga. lalu saya sidang skripsi pak, dan pendekatan deskriptif kualitatif yg saya pakai kena revisi dari dosen penguji, beliau menanyakan maksud dari pendekatan itu apa. saya bingung juga pak karena ternyata pendekatan tsb tidak ada ya.. jadi apakah boleh pasca sidang boleh diganti pendekatannya menjaid pendekatan studi kasus pak? mohon kiranya bapak berkenan menjawab, terima kasih pak
Pak, saya meneliti pemberitaan kampanye di 2 media yang berbeda. Saya agak bingung ada beberapa yg bilang untuk trianggulasi datanya tidak perlu wawancara, tapi hanya observasi berita2 yg ada. Tapi ada juga yg bilang harus pake wawancara buat penguat data nya saja. Jadi yg bener yang mana ya pak, saya masih agak bingung. Terimakasih
Kalau misalnya bagi peniiti yg masih awam atau oemula kalau mau pake 2 teknik wawancara sekaligus yaitu wawancara terstruktur dan semi tersruktur itu bagaimana pak boleh?. Harus terstruktur dulu atau semi terstrukturm
Pendekatan fenomenologi datang dengan menyingkirkan asumsi dan teori. Ini idealnya. Tapi kita di indonesia ini, terutama di kampus2, krna sudah dipakemkan format penulisan skripsi, jadi 'aneh' bagi sebagian dosen untuk keluar dari format tersebut.
In sya Allah bisa. Dulu saat menyusun proposal tesis di ugm, sya menggunakan format ini. Bahkan format ini bisa digunakan untuk menyusun latar belakang artikel internasional