Konon jalan ini Dirancang oleh zeni Angkatan DArat Amerika, Menghabiskan dana 1 Trilyun, dibawah pengelola Dana NGO USAID, dan dikerjakan penuh perhitungan Oleh perusahaan dng pengalaman dan kredibilitas y tdk diragukan lagi, Syang yong dari KOREa. Pengerjaannya Standart International, penuh tanggung jawab dan Dedikasi y tinggi, tidak ada korupsi ukuran besi, dan pengurangan lainnya.kalau jalan TOl di indonesia dapat nilai 8, ( Dicor tanpa di aspal, kdng2 sdkit limbung, sambungan dan bantalan jembtan tdak sempurna) maka jalan B.aceh lamno ini dapat nilai 9.8 .. (kata seorang pakar waktu peresmian).benar2 standar Amerika lurus dan halus,👍Dulu sewaktu baru diresmikan, banyak Klub-Klub MOge LUar aceh, Sunmori sampai kebut2an habis-habisan menuju Grute ngopi ditempat mas duduk ini, kemudian balik ke B.aceh baru Lanjut ke sabang, Sayang ,, setelah diserahkan ke Pemerintah Aceh, Merawat pun Tak sanggup. Lobang bertebaran sangat berbahaya, terutama bagi sepeda Motor, apabila malam hari dan hujan, lobang jalan akan tertutup air, sepanjang jalan ini akan berubah menjadi Ranjau darat y sangat mengerikan, dan Mematikan... perbaikannya juga Asal, asalan, tanpa perhitungan, tambal sana sini, membuat jalan Kriting , Bergelombang dan Limbung standart indonesia ,y menyedihkan lagi, memperbaiki seperti awal pun tidak sanggup. padahal dana Otsus di aceh Trilyunan. Sayang sekali, padahal pemandangan sepanjang jalan ini 👍👍💥
Alhamdulillah, sekian tahun lalu, pernah sholat di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Vibesnya serasa sholat di Masjid Nabawi, Madinah. Dekat Masjid, ada kedai kopi yg sangat sederhana, kopi sangernya warbiyasah. Harusnya si Om ngunjungin 2 tempat wajib di Aceh: Museum Tsunami & Kapal Tanker pembangkit listrik, yg terdampar di atas bukit, pasca Tsunami. Kebayang berapa meter tingginya ombak saat Tsunami terjadi. Gw tunggu episode lanjutannya bang. Keren