Udah taukan alasan Kenapa Orang Kelas atas gak suka Melihat kita berpendidikan?? Karena mereka gak mau kita pinter. Kita selalu ditanam dengan mindset kenapa harus sekolah tinggi" Karena ujung"nya pasti pengangguran, Padahal dari kita yang berpendidikan inilah Membuka wawasan dan peluang baru untuk Sama sama Membuka Usaha baru.
Salah 1 nya menteri pendidikan kt yg malah buat anak Indonesia makin bodoh dengn nilai IQ sngt jauh di bawah rata” udh gitu sistem pelajaran yg dipersulit dan kurikulum yg ngaur
Yg aku tau juga R.A.KARTINI ini masih termasuk org sultan saat itu dan ortunya punya mindset maju,dgn mendukung belajarnya R.A.Kartini tanpa berfikir kulot yg mana "anak perempuan itu tak perlu berpendidikan tinggi karna berujung jadi ibu RT" gw pernah baca story bukunya diperpus sekolah dulu,ayahnya dan ibunya sangat dukung+ngajarin R.A.Kartini segala hal,belajar,make up, attitude elegan,masak dll sampe dapat beasiswa pun ortunya dukung pdhl ortu dulu ada aja anak yg mau sekolah dulu pasti didesak untuk berdiam didapur aja,tapi ortu R.A.Kartini gk gitu, salut didikannya ortu R.A.Kartini
Ayah Kartini emang bangsawan tapi ibunya bukan. Makanya Kartini sedih setiap liat ibunya harus manggil dia dengan panggilan "ndoro" atau "nyonya". walaupun ibunya bukan seorang bangsawan tapi ayah dan ibu dari ibunya kartini adalah seorang ulama. Makanya dua-duanya mendukung Kartini belajar dan mendapatkan beasiswa ke Belanda. Sayangnya Kartini memilih untuk menolak dan memberikannya ke putra Indonesia lain. Sedangkan Ayahnya Kartini mendukung penuh Kartini menjadi guru, hanya saja tidak mengizinkannya pergi ke batavia. Dan yang paling menguntungkan adalah Kartini diijinkan dan didukung suaminya yang seorang bupati untuk membangun sekolah di sebelah kantor kabupaten rembang
@@setsunafseiei007kulot itu rok celana,pola dasar rok di ubah pola celana ..bisa utk anak" hingga emak".....ukuran pendek atau panjang sesuai selera dan kebutuhan ....kulot bisa utk di rumah atau bepergian ..bahkan kulot bisa utk baju kondangan .tergantung modifikasi nya
Betul. Shanty di China salah satu contoh Kartini Indonesia, wanita mandiri yang bisa membuat Suami & Anaknya bangga dan bahagia. Dan misinya memperkenalkan kuliner Indonesia
@@damarprada1138 yg diperjuangkan kartini itu adalah supaya perempuan punya pilihan mau berkarir atau mau jdi ibu rumah tangga atau mau dua2nya bisa dipilih dan pilihan itu ga terbatas hanya dri macak, manak, nanak 🙏🏼
Dear Kartini. Alhamdulillah, aku bisa menumpuh pendidikan hingga jadi sarjana. Sempat kerja dgn kerjaan baik & hasil lumayan. Tapi kini, aku jd irt full dirumah jagain anak, krn alasan anak dan kesehatan ku. Please semua org diluar sana, jgn lagi bilang percuma pendidikan tinggi percuma sarjana kalo cuma jari irt. Karena bisa jadi itu karena faktor kesehatan atau lebih milih nemenin tumbuh kembang anaknya. Pendidikan tidak percuma kok masih berguna sampai akhir hayat dengan cara yg berbeda
Anda adalah ibu yg baik dan cerdas, tidak ada ruginya mendapatkan gelar sarjana & berakhir menjadi IRT, karna sejatinya perkuliahan itu memang untuk menuntut ilmu, ilmu bisa menata cara berpikir kita menjadi lebih baik, anda bisa menggunakan ilmu itu untuk parenting yg lebih baik ke anak, gak ada yg sia-sia akan hal itu, yg sia-sia hanyalah mereka yg memiliki pola pikir bahwa menuntut ilmu adalah hal yg sia-sia
ilmu kakak mungkin gak kepake di luar sana sekarang, tapi ilmu kakak pasti kepake buat anak2nya nantinya. krn menurutku ilmu yg paling diserap anak2 ya dr ortunya yg tiap hari interaksi sama mereka sebelum mulai sekolah 👍🏻
Betul, meskipun sekolah tinggi tapi berakhir jadi irt kan orang pertama yang menjadi guru di rumah itu ibu. kalau ibu nya sendiri nggk berpendidikan bagaimana mau mendidik anak?
Betul banget, lagian walaupun di rumah kadang tetep bisa melihat peluang lain kok. Banyak hal yang bisa dikerjakan itu juga awal mulanya karena kita sekolah. Dunia jadi terlihat luas gak sempit
Berdasarkan buku biografi yang saya baca RA Kartini wanita berhati emas,sangat cerdas, memikirkan rakyatnya dan benci pada pejabat pejabat jawa yg menindas rakyat.....sungguh sayang beliau meninggal di usia muda....tapi menurut sahabat sahabat dari Eropa nya, wafatnya Kartini di usia muda membuat pemikiran, tulisan dan cita cita beliau semakin dikenal dan dikagumi oleh kaum intelektual pada jaman itu.......
@@MakanNasiPadangTuhPakekSumpit Gk usah di bales bro,makin seneng dia nantinya Paling di rumahnya suka di bodoh-bodohin ama suaminya,ngomongnya nongkrong eh taunya sewa kosan per jam
Kartini, perempuan yang mendorong terbitnya al Qur'an terjemah pertama.....agar para perempuan juga paham apa yang dipelajari, tidak sekedar dibaca.... Mina dzulumaati ilannuur... Dari gelap kepada cahaya....
@@argonout7239 yang baca hanya kaum laki2.. kaum perempuan zaman itu cuma disuruh macak, masak, manak.. ngga bisa baca. Mau diterjemahkanpun percuma.. bahasa Melayu kebanyakan yang pakai orang terpelajar yang notabene kaum pria, dan pedagang yang lagi2 kaum pria. Makanya kami berterima kasih atas jasa R.A. Kartini. Mau buka sekolah khusus untuk perempuan , supaya bisa baca. Jadi ibu2 dirumah yang bantu anaknya ngerjain PR, yang jadi madrasah buat anak2nya. Ya.. pelopornya R.A Kartini +Note : Bahasa Melayu waktu itu bukan bahasa pemersatu ya.. rakyat kelas bawah yang jumlahnya jauh lebih banyak semua pakai bahasa Ibu/daerahnya. Entah bahasa Jawa, Bali, Madura, dll. Melayu adalah salah satu bahasa Daerah pula. Bahasa Indonesia lahir supaya merangkul semua bahasa ini. Supaya ngga ada bahasa daerah yang superior meski 60-70 % berdasar pada bahasa Melayu tapi serapan dari bahasa lain dan penerapan Ejaannya berbeda dengan bahasa Melayu. Cmiiw
Kayaknya sampe sekarang wanita² yg kerja diluar rumah masih menakutkan buat sebagian orang. Apalagi yg uda punya anak. Kasus yg bocah dipukulin baby sitter aja, komennya lebih banyak yg nyalahin si ibu karna kerja, dan pd nyuruh jd irt aja. 🤷🏻♀️
Iyah komenan nya pada ngeri... Padahal ibu nya kerja ya buat cari duit, duit nya muter lagi ke pengasuh nya.. Nah yang jadi pengasuh nya juga kan butuh duit, harusnya bisa amanah jagain anak orang. Kalo di kasus itu emang ga punya hati aja pengasuh nya, toh yang punya pengasuh ga cuman dia aja.. Buanyakkk banget kalangan atas yang punya pengasuh☺
Bayangin deh kalo gak ada perempuan2 pekerja. Misalnya mau beranak nakesnya cowok semua, agak kurang nyaman juga. Makanya diperlukan pekerja perempuan untuk memberikan kenyamanan untuk sesamanya
Memang kalau jadi seorang ibu itu susah, milih karir apa keluarga, dan harus ada yg dikorbankan salah satunya, itu pilihan yg sangat sulit. Mama saya dulu pilih karir, jd saya kurang kasih sayang dan perhatian, tp plusnya apapun bisa kebeli. Dan sekarang saya calon ibu, saya rela resign demi menemani tumbuh kembang anak, karena nggak mau anak saya merasakan apa yg saya rasakan dulu, gak keurus, kemana2 ikut orang. Kalau sampai salah cara didiknya berakibat fatal untuk masa depannya
Di indo masih tetap aja meremehkan perempuan, aku yg sopir wanita pake mobil alphad tapi sering ditolak SMA petinggi2 krna alasan perempuan padahal saya sudah biasa pake mobil alphad dan pake patwal. Sedangkan petinggi2 luar negri g masalah sama driver perempuan.
Dear Kartini,ternyata susah ya jaman dulu sekolah(untuk perempuan) tapi masih aja ada anak-anak yg males sekolah apakah kalian(anak anak) melupakan perjuangan ibu Kartini lihat anak anak diluar sana kesusahan untuk bersekolah klo bukan karena ibu Kartini kita tidak akan bisa sekolah,baca,tulis.gak bisa,gabakal bisa jadi jangan sia sia kan sekolah orang tua kalian gak bakal punya uang klo ga ada ibu Kartini Itulah pesan dari ku Jadi jangan lupakan perjuangan ibu Kartini yaa
Jangan bilang wanita ga butuh pendidikan. Justru semakin banyak ilmu akan smkin mudah menjadikan seorg wanita melakukan tugasnya dalam berumah tangga. Aplg wanita kan adalah madrasah pertama untuk anaknya. Salam sukses untuk sluruh wanita d indonesia, kita semua cantik dan hebat🫶
Pada waktu yang sama dibagian lain nusantara ada perempuan yg menjadi panglima perang bernama Malahayati, ada Cut Nyak Dien ikut berperang. Rohana Kudus sudah menerbitkan koran yg anti penjajahan. Orang tua mereka bukan menak dan tidak bekerja untuk Belanda, seperti halnya kartini.
Tempat cari ilmu itu, bukan tempat cari kerja. Mangka bnyk yg ngamuk saat lulus susah cari kerja, mereka sono kbnykan cari ilmu aja gak maksimal apalagi pengalaman nya. Klo kuliah itu fokus ke ilmu dan portfolio jan ke nilai dan ijazahnya aja.
Kalo sekedar kerja di luar rumah, dari dulu mbok2 pasar sudah jualan, mbok2 petani sudah ke sawah, mbok2 peternak sudah ngarit. Itu kerja lho, cuma ya ga kantoran. Ndak sekolah pun bisa, cukup hitungan sederhana aja. Yang mengerikan adalah kalau Kartini ngajak mbok2 ini bikin gerakan ala Suffragette. Mereka dibuka pikirannya tentang kemerdekaan, tentang hak manusia, tentang kesetaraan manusia di mata Tuhan, diajari baca, nulis dan DEBAT. Ngerti ra mbok2 pinter nyelekit yen debat koyo ngopo? Bu Tejo kae lho, film pendek Tilik. Bayangno modelane bu Tejo ono 10 iji wae, langsung minggat londone 😂
Setuju harusnya dari dulu gak sih? jadi klo banyak perempuan maju pemikirannya kan kita cepat terbebas dari penjajahan walau belum sepenuhnya tapi mindset wanita Indonesia jadi lebih maju untuk merubah pemikiran generasi selanjutnya setelah mereka
Pernah lihat buku sejarah kartini gak.....dia itu berjuang lewat pendidikan agar perempuan pribumi bisa sekolah dan mendapat pekerjaan lebih setara dgn laki2 jadi bisa jd guru bisa kerja di pemerintahan
Ibu kartini merubah pola pikir masyarakat dengan pemikiran nya (karena bagaimanapun beliau hanya sampai usia 25). Dan Tjut Njak Dien benar-benar membuktikan nya secara langsung. Ikut berperang mendampingi Teuku Umar. Yang satu dengan pemikiran. Yang satu dengan terjun langsung ke lapangan. Simpelnya mau siapapun itu, selama berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat, maka dukung lah.
Bukan cuma cut nyak dien, dulu di Aceh perempuan dan laki laki sudah hampir sejajar, banyak perempuan ikut perang, laksamana malahayati juga, malah laksamana malahayati menjadi wanita pertama yang menyandang gelar laksamana di dunia.
Saat ini ada juga takut kalo rakyatnya pintar, tersirat dari tingginya uang kuliah, shg bangku perguruan tinggi hanya untuk yang berduit saja, maka banyak lagi nanti rakyat Indonesia yang pendidikannya rendah, sehingga mudah dipengaruhi dan dibodohi....
Kata siapa bangku perguruan tinggi hanya untuk yang berduit? Bagaimana dengan para mahasiswa yang berhasil masuk jalur beasiswa? Saya sendiri penerima beasiswa dari kampus, 100% dibiayai. Dari awal sampe lulus nggak ada keluar duit sepeserpun. Baru keluar duit pas nge-print tugas aja Kuliah itu bukan cuma modal duit, modal otak atau prestasi lain juga bisa, jadi jangan disamaratakan
Se7!! Cut Nyak Dien benar-benar terjun langsung ke medan perang, bertahan dengan pasukan yang tinggal segelintir di usia beliau yang sudah renta. Bahkan katanya anak buahnya yang berkhianat itu bukan karena dihasut atau apa, tapi karena nggak tega sama keadaannya Cut Nyak Dien. Pokok beliau itu pahlawan favoritku❤❤❤
@erwintoiqbal Cut Nyak Dien memang pahlawan wanita yang tangguh dan sangat berjasa untuk Indonesia dan untuk wanita Indonesia. Namun, perlawanan Beliau seperti penggambaran seorang kesatria berjiwa maskulin. Yang kita tau image seorang wanita adalah feminin. Apakah karena feminin dan maskulin!? Tentu tidak. Perbedaan Cut Nyak Dien dan RA. Kartini jelas berbeda cara berjuangnya. RA. Kartini sendiri memiliki ciri khas 'wanita' Indonesia yang feminin namun tangguh dengan berjuang secara halus serta lembut. Tetapi dampak perjuangannya terasa hingga kini. Itulah wanita. Berjuang bukan berarti harus terjun langsung ke medan perang dan berperang mengangkat senjata. Salah satunya telah dilakukan dan dicontohkan langsung oleh RA. Kartini. Dengan memperbaiki pola pikir bangsa, khususnya kaum wanita. Maka tindakan ini menyelamatkan seluruh rakyat Indonesia. Karena apa, karena wanita Indonesia telah dibekali ilmu dan pengetahuan yang kemudian diturunkan kepada anak cucunya. Hal ini sejalan dengan konsep wanita Islam. Yang mana Ibu adalah madrasah pertama bagi anak. Maka Ibu harus mempunyai ilmu mumpini untuk diajarkan kepada anak-anaknya. Guna mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas. Jadi, jika membahas tentang perjuangan RA. Kartini sangat luas cakupannya untuk dijabarkan. Ada sebagian orang menganggap tujuan RA Kartini sebatas untuk melepaskan wanita dari perbudakan saja. Padahal, itu salah satu tujuan Beliau dari berbagai tujuan mulia lainnya. Salam dari Kartini modern😊
Kartini itu jadi perwakilan aja for some reason. Kalo toh mau ngomongin per daerah bakal banyak banget yang far better ketimbang yang modal surat menyurat sama lady lady Belanda.
Kalau aja org2 yg punya pemikiran sperti Kartini gaada,, perempuan hanya akan dijadikan "budak" dan laki2 akan semkin banyak membuat "kekerasan" dalam berbagai hal karena cuma diselimuti pemikiran *otot* Itu pendapat saya, sekian
Hal yang tidak kalah mengharukan dan jarang dibahas dari ibu kita Kartini juga adalah momen beliau mempelajari Al-Qur'an.dimana beliau pada saat itu bertemu dengan K.H saleh darat(Muhammad Saleh) salah satu tokoh agama di Jepara pada waktu itu dan beliau meminta kepada kyai supaya menerjemahkan Al-Qur'an kedalam bahasa Jawa yang pada saat itu masih dianggap tabu. Ini menunjukkan betapa berani dan cerdasnya ibu Kartini. Yang senantiasa juga membuatku bangga kepada beliau dan menjadi seorang muslimah adalah kata2 beliau "kyai tolong ajarkan kepada saya dan teman2 saya para putri Jawa Alquran dan syariat Islam supaya Islam menjadi pegangan para putri di Jawa kyai" Ini menunjukkan keberpihakan dan kebanggaan Kartini sebagai muslimah. Kartini bukan hanya mengajarkan bahwa kita perempuan bisa mandiri,bekerja,mengurus rumah dan keluarga tapi Kartini juga mengajarkan kita bahwa perempuan itu harus terpelajar,memahami hakikat tugasnya sebagai muslimah dan ibu negarawan (perempuan yg bisa menjadi cahaya umat yg memahamkan umat, mengeluarkan mereka dari gelapnya kebodohan dan keindahan dari cahaya Islam) Ini yg aku merasa sayang banget karena jarang dibahas oleh para wanita atau bahkan oleh negara. Bukan...aku bukan nggak suka dengar bahwa perempuan bisa mandiri,bisa kerja dll. Tapi aku jujur pengen denger juga sekali-kali kehebatan Kartini,Dewi Sartika, cut nyak Dien dan para pejuang lainnya di Indonesia dalam peran mereka sebagai muslimah dan ibu. Jarang banget itu dibahas. Bahkan yg lebih sedih sejarah hidup para pejuang wanita ini dipakai sama para feminis sebagai contoh "pejuang perempuan loh juga ini...mereka juga bagian dari feminis dll padahal para pejuang wanita tidak pernah mengajarkan muslimah menjadi feminis. Kita perempuan sudah diletakkan Allah dalam posisi yang lebih dari cukup untuk memuliakan kita. Tidak apa muslimah kalau kalian mau bekerja tapi rambu2 nya ini ya kata Allah, pakaian seperti ini ya kata Allah. Semuanya sudah tersedia di dalam Al-Qur'an tidak perlu mencari hukum yang lain(btw aku nggak nuduh mbaknya atau siapapun feminis ya aku cuma keingetan aja pendapat seorang yg ngaku dia feminis asal Indonesia yg dia tinggal di luar negeri terus bawa2 RA Kartini,mana dia berhijab,nggak nyalahin hijabnya tapi pemahamannya agak membuatku istighfar)
RA Kartini memang feminis by definition 😮 dan sesuai yg km tulis, beliau muslimah yg taat dan cinta belajar al Qur'an, cuma karena belajarnya pelan dan saat itu buku2nya sangat terbatas, beliau wafat sebelum sampai ayat tentang hijab ketika melahirkan, semoga beliau ditempatkan di jannatul firdaus. Klo beliau ga menginisiasi sekolah perempuan waktu itu, mungkin angka buta huruf di negara kita masih sangat tinggi sekarang. Semangat para wanita pecinta ilmu ❤ semoga dikumpulkan bersama ibu kita Kartini di jannah
Bukan mengecilkan peran Kartini, dan mungkin ini agak jd kontroversi, tapi beliau dapat beasiswa krn peran koleganya di Belanda. Syukurnya beliau akhirnya sadar diri, dan lebih memilih melepaskan beasiswa (yg sedikit berbau nepotisme itu) ke Agus Salim. Memilih menikah dan mempertahankan hidup sbg priyai, dgn suaminya yg jg priyai. Tinimbang mendirikan sekolah utk perempuan di sekitar rmh nya, dia membagi ide dgn bersurat kepada kawan kompeni nya. Pun ada sekolah "Kartini", itu didirikan pasca wafatnya oleh yayasan dgn mengatasnamakan beliau. Mungkin itu yg membuat banyak pihak mempertanyakan "kenapa harus Kartini?" Bukan krn membandingkan dgn pahlawan perempuan lainnya. Di dunia pendidikan, ada Dewi Sartika, di bidang pemerintahan, ada Cut Njak Dien. Sehingga pertanyaan "kenapa harus Kartini?", sesungguhnya menjadi wajar.
Kartini juga mengajar bersama dua saudarinya kak. Sudah pernah ke museum kartini di rembang belum? Rumah saya dekat sana kak. Kalo liburan sesekali mampirlah ke sini, adem sekali suasananya
@@batagorshow9122lah, lu baca sambil ngelem? Yg dibahas ni kreator, knp musti Kartini yg dpt "hari Kartini"? Ap yg spesial sehingga ada "hari kartini"? Knp beliau lambang emansipasi wanita? Di video ini, si kreator menjelaskan pandangannya. Dan ini respon komen gw. Gituloh. Paham ya?
@@dmr6223 🤣🤣 lah masa cut nyak dien jd pahlawan emansipasi wanita? Kan sdh ada predikat pahlawan perjuangan melawan penjajah, trs dewi sartika itu pahlawan bidang pendidikan. Trs pahlawan emansipasi wanita apa mgkn PANGERAN DIPONEGORO atau nenekmu? Pemikiran Kartini dalam surat2nya yg menjadikan dia sbg PAHLAWAN EMANSIPASI WANITA.
@@batagorshow9122 pahlawan bidang pendidikan? Lu baca gelar "pahlawan pendidikan" buat dewi sartika referensi drmna? Majalah hidayah? Ngablu ah lu. Kontribusi dlm bid pendidikan, iya. Pahlawan bidang pendidikan, mah, ki hajar dewantara euy. Dr sekian bnyak pahlawan perempuan lain dan kontribusinya, knp dgn surat menyurat yg cm dibaca kawan kompeninya di masa itu, dianggap sbg perlawanan dan emansipasi wanita? Poinnya itu. Nggak usah komen norak dgn nyerang personal. Nggak ada yg bakal ketrigger, kecuali lu sendiri.
saya berasal dari daerah kelahiran RA Kartini. disini perempuan sangat dijunjung tinggi, sampai2 banyak bapak rumah tangga yg mengurus anak karena pabrik lebih membutuhkan perempuan. bukan karena laki2 yg malas atau apapun itu, melaikan perempuan itu sendiri yg mampu bersaing dan malah bisa lebih baik. (kebanyakan laki2 lebih memilih merantau makanya banyak perempuan dipabrik jepara😂)
ya bener sih, perempuan di didik buat bisa sekolah tinggi juga buat kerja enak, selain itu pendidikan juga penting buat di ajarkan ke anaknya ga sekedar beranak doang tpi ga di kasih pendidikan, mau gimanapun perempuan itu pendidikan pertama buat anak
Banyak yg perlu dibenahi dari sistem pendidikan kita, mulai dari kurikulum pengajaran, tenaga pengajar itu sendiri, dan mungkin bagus juga jika siswa atau murid yg diajar memiliki jenjamg karir pendidikan, maksudnya sedini mungkin cari tahu minat, kelebihan siswa bahkan cita2 siswa tersebut yg bisa menjadi acuan atau dasar dlm memilih jurusan/mata kuliah, memilih pekerjaan atau profesi. Jadi siswa2 yg memutuskan utk mengambil pendidikan yg lebih tinggi tahu tujuan kmn dia akan mulai karirnya setelah selesai mengenyam pendidikan tinggi tersebut, sehingga akan lebih banyak ahli2 pada jurusan tersebut. Jd bkn hanya sekedar asal lulus tapi mrk bs berkembang menjadi ahli di bidangnya😊😊
Bangga bgt aplg msh ada hub darah sm beliau, walo hub jauh. Semoga perjuangan R.A Kartini tdk sia", perempuan Indonesia makin maju dan pinter tdk kalah dg laki" ❤🌹
Terlalu berlebihan rasanya jika Raden Ajeng Kartini yang dianggap membuka cakrawala Indonesia melalui pendidikan, faktanya perjuangan Kartini hanya sebatas surat-surat kepada teman penanya di Belanda dan itu pun masih menjadi kontroversi kebenaran isi suratnya. Pahlawan Nasional Perempuan yang benar-benar berjuang secara nyata di dunia Pendidikan hanyalah Raden Dewi Sartika.
Aku sangat berterima kasih kepada kartini, dan seluruh keluargaku terutama orang tuaku, karna mereka mendidik anak-anaknya dengan sangat disiplin sedari kecil, hingga impian anak"mu ini untuk melanjutkan S2 & S3 di luar negri bisa terwujud sesuai impian kita bersama, memang benar kesetaraan gender itu sangat penting, bukan bermaksud membuat wanita lebih superior dari pria, tetapi membuat wanita menjadi kuat, berprinsip, lebih berwawasan, dapat mengambil keputusan yg tepat & menyadari bahwa mereka bukanlah sapi ternak tetapi mampu melahirkan generasi yg cerdas
Kartini membuat perempuan dari awalnya jadi jongos dan hanya jadi peternak anak di rumah menjadi manusia yang punya kualitas tinggi dan juga bisa menjadi tuan atas laki laki....Terimakasih Kartini
Tapi masih banyak juga yg pikirannya ketinggalan zaman, masih mengecam bahwa wanita itu harus di dapur dan beranak. Ga heran kalo orang2 pintar di Indonesia banyak yg pergi ke luar negeri.
Dear Kartini, terimakasih sudah mengubah pola pikir wanita Indonesia menjadi lebih hebat, kuat dan tangguh. Hidup wanita tidaklah harus selalu sama dengan apa yg sudah digariskan nenek moyang kita. Seolah2 wanita hanya boleh macak, manak dan masak. KITA MANUSIA, BUKAN SAPI TERNAK. Kita berhak sekolah, kita berhak kuliah atau menempuh pendidikan yg tinggi, meraih apapun yg kita inginkan, dan berkarir di bidang yg kita mau. Kenapa wanita harus pintar? Karna ibu yg cerdas akan melahirkan generasi penerus bangsa yg hebat. Itulah pentingnya ilmu, pendidikan dan wawasan.
Sangat berterimakasih sama Ibu Kartini, kalau bukan karena beliau, mungkin para wanita sekarang tidak akan bisa pintar, sekolah tinggi, dan hanya berdiam diri dirmh. Padahal banyak hal yg bisa dilakukan oleh wanita wanita hebat, bisa membantu memajukan atau memperbaiki perekonomian keluarga yg pastinya, bisa bekerja bahkan bisa jadi pemimpin. Untung saja pola pikir beliau bisa membuka pikiran masyarakat indonesia untuk menjadi lebih maju lagi❤
Bahkan saya pernah liat orang Indonesia sendiri merendahkan status Kartini sebagai pahlawan karena dianggap tidak mengangkat senjata seperti pahlawan wanita lain. Orang-orang seperti itu mentalnya sama seperti penjajah. Penjajah wanita lebih spesifiknya.
Padahal banyak oejuang wanita indonesia yg lebih berjasa seperti tjoet nya dien,HR rasuna said, siti manggopoh, ...yang angkat senjata lawan belanda bahkan mendirikan sekolah untuk wanita seoerti rohana kudus
Dewi Sartika juga Mba, mendirikan sekolah Sakola Istri di Bandung, Laksamana Hayati yg berani melawan bahkan membunuh kapten Belanda, Cornelis de Houtman yg datang ke Aceh hendak menjajah. Banyak pahlawan perempuan Indonesia lainnya yg juga lebih berjasa lagi.
Dear kartini, aku dulu ditentang bnget buat kuliah sm bpk sndiri. Katanya percuma kuliah mahal², ilmunya gk bkl kepake klo dh nikah. Padahal beliau gk pernah membiayai kebutuhan sekolah maupun kuliahku. Bukan cuma aku, tpi semua anaknya. Dirumah kami perempuan sering disalahkan ini itu oleh beliau. Apalagi tentang makanan, maunya menu bangsawan tpi ngasih duit belanja ky buat beli bakwan🥱. Gaji ibu lebih tinggi, jd beliau pikir gk ngasih gaji gpp toh masih ada uang istri. Aku smpe mikir kok bisa ibu nikah sm beliau. Sebucin itukah? Sekarang aku masih kuliah dan nyambi kerja buat bantu ibu
Lasminingrat tercatat sebagai perempuan pribumi satu-satunya yang mahir dalam menulis dan berbahasa Belanda pada masanya. Ia menulis beberapa buku berbahasa Sunda yang ditujukan untuk anak-anak sekolah, baik karangannya sendiri maupun terjemahan. Ia berkonsentrasi di bidang pendidikan bagi kaum perempuan Sunda. Sejak kecil Lasminingrat bercita-cita memajukan kaum hawa melalui pendidikan. Obsesinya terwujud ketika ia mendirikan sekolah Keutamaan Istri di ruang gamelan Pendopo Kabupaten Garut. Dan dalam catatan sejarah, ia merupakan salah seorang tokoh yang mendukung Dewi Sartika untuk mendirikan sekolah bagi kaum perempuan pada 1904. Kalau RA Kartini dijuluki sebagai pahlawan emansipasi dan Dewi Sartika sebagai tokoh pendidikan, tidak berlebihan jika RA Lasminingrat dijuluki sebagai tokoh perempuan intelektual pertama di Indonesia karena pikiran-pikiran kritis dan modernnya telah melampaui zamannya. Kalau saja hari lahir Lasminingrat yg kita peringati, bisa jadi perempuan Indonesia bisa lebih berintelektual dalam berpikir dari pada sekedar meneriakan emansipasi. Tuhan menciptakan perempuan dari tulang rusuk laki-laki sebagai 'penolong laki-laki'. Secara kodrat, sudah pasti berbeda.
Dear Kartini, setelah ratusan tahun engkau mengubah semua untuk wanita. Tapi mirisnya di sekolah saya, perempuan perempuan masih direndahkan dan di injak injak. 2 hari pasca perayaan keberhasilan mu, terdapat sebuah insiden yang dilakukan oleh siswa lain di sekolah. Dilecehkan dengan seenaknya. Dear Kartini, engkau telah merubah semuanya. Tapi sayang, setelah ratusan tahun. Masih banyak pria pria yang merendahkan kami. Usahamu tidaklah sia sia, namun negaramu ini tidak akan pernah berubah
real ibu feminisme Indonesia, feminisme zaman dlu sama zaman sekarang beda, kalo zaman dlu mereka menuntut hak-hak mereka, sedangkan zaman sekarang ingin posisi mereka diatas pria dan pria harus melakukan apa yg dilakukan wanita.
Dear ibu Kartini.. aku seneng bgt sekarang perempuan Indonesia banyak yang hebat bgttt, bikin brand, bikin gebrakan baru, pada pinter-pinter semua, omg buuu aku sangat cinta gagasanmu untuk perempuan Indonesia 🥰❤
Dear ibu kartini Tanpa ibu, sekarang perempuan Indonesia ga akan ada yang sukses diluaran. karena ibu, sekarang aku diwajibkan lulus s3 sama mamah. terimakasih ibu, perempuan Indonesia yang bermoral dan berpendidikan pasti sangat berterimakasih pada ibu..
Yg nanya kenapa harus kartini, udah sihh, pahlawan perempuan lainnya seperti cut meutia juga ga pengen gelar macem2, tp kita semua paham siapa beliau, yg dengan gigih melawan belanda, malahati, cut nyak dien. Dan lainnya. Kita hargai saja kartini, dan jangan ada lagi ucapan kenapa harus kartini, tanda kamu ga bersyukur.😊
Yg aku pahami dari perjuangan kartini agar perempuan Indonesia pintar shg bisa mendidik anak dan dapat bertukar pikiran dg suami juga diberi ruang utk berkarya tanpa perlu meninggalkan kodrat dan adab sbg perempuan secara agama dan adat istiadat,kesetaraan bukan utk sejajar dg laki laki tapi jadi partner.
R.A Kartini adalah ibu sejati...karena dia sekolah dan ilmunya disebar luaskan ke anak anaknya...dan bukan menggantikan peran laki laki. dan konsep R.A kartini jaman sekarang berbeda di antarany menggantikan peran laki laki ( mayoritas pabrik lebih membutuhkan karyawan wanita daripda laki laki )....sehingga menyebabkan banyak laki laki menganggur dan akhirnya wanita juga yang susah karena tidak dikasih nafkah.... yang seharusnya menjadi tulang rusuk jadi tulang punggung....yang tadinya tulang punggung menjadi tulang rusuk...
@@whiffzis gak bang suami aslinya orang Belanda Coba kamu cek selidiki , pernikahanya memang gak berlangsung lama karena Ra kartini itu keguguran dan suaminya kembali ke tanah Belanda Suami Ra kartini yang Belanda itu orang yahudi juga bapaknya awalnya ngelarang Cek aja sejarahnya mas Kalo gak di tutupi oleh pemerintah Indonesia Karena Ra kartini bisa punya gerakan seperti itu di dominasi dengan didikan suaminya yang yahudi dulu
Saya sudah cari bang dan baca buku sejarah dan data lainnya ra kartini sampai iya wafat kok gak ada suaminya yang belanda yahudi justru peran suaminya Raden Adipati Joyodiningrat dan tekad ra kartini serta dia punya teman belanda yang mendukungnya rosa abendanon jadi abang dapat info kaya gitu dari mana kok nama akunya singapura ohhhhh abang orang indonesia yang tinggal di singapura😂@@Singapura.i
@@Singapura.i waduh mohon maaf kak jujur aja saya belum nemu nih dari kemaren pas ada waktu senggang saya cari di jurnal² ga ada,mungkin kakaknya punya jurnal/buku yang mengatakan kalo suaminya RA Kartini itu orang belanda,lumayan buat referensi bacaan.
coba mana kasih link-nya ke saya, rujukan-rujukan bahwa beliau menikah dengan seorang Belanda sebelum dia dinikahi Bupati Rembang? jangan ngasal aja. Kalaupun ada yang nutup-nutupin, surat-surat beliau ke korespondensinya yang ada di Belanda (Ny Abendanon) disimpan di Troopenmuseum Belanda. publik bisa akses kesana. Sekarang ini sudah era keterbukaan, publik sudah bisa menerima sejarah yang ditutup2i. Kalau kamu mau jadi trigger dengan punya bukti, silakan, saya dan jutaan penyuka sejarah di Indonesia lainnya akan terbuka menerima kenyataan sejarah. Saya pernah baca bukunya Pramodya Ananta Toer yang mengulas surat-suratnya yang membuktikan bahwa beliau punya kecerdasan diluar rata-rata orang pada saat itu. pemikiran-pemikirannya melampaui eranya. Tidak ada satupun suratnya yang menyiratkan tentang perkawinan selain dengan perjodohannya dengan Bupati Rembang. Saya tunggu ya....
Sy pernah denger atau baca sy lupa dimana, klo mau generasi penerus menjadi berkualitas, kuncinya ada pada perempuan yg berpendidikan, krn jika perempuan berpendidikan dan memiliki dasar2 moral yg baik maka kelak perempuan2 tsbt nantinya akan mendidik anak2 mereka menjadi anak2 yang pintar dan bermoral, seorang laki2 pintar bermanfaat utk mencari nafkah, tp perempuan2 yg berpendidikan dan memiliki dasar2 moral yg baik akan menghasilkan generasi penerus yg berkualitas, krn yg lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak untuk mendidik, merawat, memgasuh, memberikan edukasi yg baik dirumah ya pastilah seorang ibu, kalo ibunya belangsak pasti anak2 nya juga pada belangsak, ga ada yg bs memberikan edukasi dasar saat anak2 bertumbuh kembang
Sementara di Indonesia ada tokoh namanya Aisha Maharani, pejuang POLIGAMI, yg mendoktrin wanita2 Indonesia bahwa KITA HARUS MENDUKUNG suami yg mau poligami. Subhanallah. 😂😂😂😂
Terimakasih Ibu Kartini, sayangnya perjuanganmu masih belum selesai bu. Mindset wanita hanya harus macak masak manak itu belum sepenuhnya hilang. Sedihnya lagi yang sering terjadi mereka yang menuntut hal seperti ini adalah sesama wanita. Apalagi mertua yang bermasalah dengan menantu perempuan, mereka selalu menuntut menantu untuk sepenuhnya submissive kepada ia dan anaknya.
Sebenernya, tujuan dr emansipasi wanita yg dipionirkan kartinj bukan utk spy wanita berkarir, tp supaya wanita cerdas akan melahjrkan anak2 yg cerdas sesuai fitrahnya
Perempuan harus sekolah tinggi. Karena pekerjaan utama mereka adalah Mendidik dan Mengasuh anak. Putra Bangsa, Titipan Yang Maha Kuasa. Apakah dirimu mau menyekolahkan anak di sekolah yang gurunya SD saja tak lulus? padahal ibu adalah sekolah pertama anak. Bayangkan seperti apa mental anak saat dewasa, saat ibunya bersedia jadi sapi ternak. Itulah sebabnya budaya patriarki makin kelihatan. Karena generasi dulu tidak mewajibkan wanita bersekolah tinggi. Jadi Putra Bangsanya malah marah kalau ada wanita pintar.
bahkan yang katanya teman karibnya yg org belanda si stella dibujuk oleh pemerintah hindia belanda saat itu utk pengaruhi kartini biar kartini gk jadi sekolah ke belanda
Unik sih hanya saja ktika R.A Kartini baru brusia 2 tahun,di tomohon sulawesi utara,sdh ada meijesschool alias sekolah nona,dan sebelum beliau lahir,derajat wanita diminahasa sama dgn derajat pria...
Ak nikah nyambi kuliah, udh lulus belum kerja sama sekali tapi ngga ada penyesalan dalam diriku, dan support System pertama adalah suami dan anak. Dan alhamdulillah tetangga ngga ada yg julid, ngga tau jg di belakang 😂
Beda daerah beda budaya dan beda jg kedudukan perempuanya. daerah sy perempuan dan laki2 pnya hak yg sama dlm segala hal makanya bnyk pejuang perempuan angkat senjata melawan penjajah. Ketika indonesia blm ada udh ada emansipasi wanita d daerah sy.
Kartini selain pintar juga beradab,, klo jaman sekrang pintar tp ga beradap,, wanita jaman skrang klo lg pinter dikit pinginya kesetaraan gender,, apalagi klo udah bisa cari duit sendiri malah ga butuh laki jatuhnya..😂
Yg banyak disalah artikan kaum woke feminis adalah, mereka menganggap kartini juga seorang feminis. Kartini bukan seorang feminis. Karna kartini tidak punya niat merusak tatanan keluarga dan tatanan gender perempuan. Kartini menginginkan kebebasan dalam menentukan nasip bagi perempuan dan kesempatan yang lebih lebar dalam berkontribusi kepada masyarakat
Gua ngomong gini ke tetangga "gua males banget bjir ngikutin aturan nenek moyang indonesia, istri berasa dibabuin banget. Istri kerja diharuskan tetep beres2 rumah. Suami ga ditekan harus begitu. Padahal dalam ajaran islam yg bener pun suami yg wajib nyari sampe ngasih nafkah ke istri bahkan yg wajib nyediain makanan itu suami bukan istri,istri mah cuman mau meringankan kewajiban suami aja" Dia nyamber "eh sebenernya bagus loh kalo istri bisa ini itu di dapur". Yg bilang jelek siapa 😭
Bekerjalah perempuan selama kalian tak punya suami, jika sudah punya suami kalian tak diwajibkan untuk bekerja kok dan klo mau bekerja mohon minta izin dahulu dgn suami karna dia bekerja karna kewajiban dan tanggung jawab atas dirimu beda dengan kamu bekerja bukan karna kewajiban tapi kemauan sendiri dan itu termasuk uang pribadi dan terserah digunakan untuk apa. Masalah detailnya itu urus masing2 dikeluarga kalian dgn hormat terutama kepada suami yg pantas mendapatkannya dan menjalanlan perannya dgn baik.