Pemikiran2 berikut yg bakal dihadapi anak2 kita: Hidup makin susah, tuntutan hidup makin tinggi, pingin bahagia, punya banyak uang, ingin menikmati hidup, demi karir menunda pernikahan, menunda punya anak, childfree by choice, single by choice, freesex, same sex relationship, Friend with benefit, swinging, open marriage, No-label relationship, cohabitationberes, dll Yuk ambil peran lebih banyak dalam membekali anak2 kita selain ilmu akademis dengan ilmu agama dan ilmu kehidupan... Jangan hanya dititipkan di sekolah dan berharap semua beres.
Yuppp betul bang... "Al-Ummu madrasatul ula, idza a'dadtaha a'dadta sya'ban thayyibal a'raq”. Peran ibu penting sekali dlm hal pembentukan karakter anak. Peran ayah juga gk kalah penting. Sy jg punya trauma dri pengalaman pernikahan ortu dri kdrt smpai poligami ayah setah itu ayah mninggal. Sy dididik untuk jdi mandiri dri kecil, untuk tdk bergantung sm laki2. Krna mungkin dri pengalaman ibu kali ya. tpi yg pertama ibu ngajarin agama dulu dri doa2 smpai iqra' dan lanjut ke alqur'an smpek terjemahan. Disaat anak2 yg lain sibuk bermain, aku sibuk hafalan. Baru pelajaran akademik yg lain nya. Usia golden age emng yg paling penting. Sy pun jg tinggal dan kuliah di china, dan disini jg bnyk yg childfree dan gk mnikah jg ada. Krna tuntutan biaya hidup. Tpi gk prnh ada fikiran sy buat tdk mnikah atau tdk punya anak. 😅walaupun ada trauma dri pernikahan orang tua. Tpi alhamdulillah sdh sembuh. Lebih banyak baca buku yg positif tentang parenting dll.
angkatannya si gitsav ke bawah mah mental tempe 😂 anak anak jebolan jadul lebih tangguh 🤣 terima kasih kepada keplakan sendal swallow maut dan sapu lidi 🤣🤣🤣
mirisnya adl, tak semua org memiliki kesempatan punya ortu (minimal 1) yg bersedia memperhatikan kebutuhan psikisnya. bisa krn tdk tau, bisa jg gk mau tau. sampai usia anak sudah dewasa yg seharusnya bisa fokus menata hidup, malah harys terbelenggu dg permasalahan2 itu. contoh perumpamanan, masalah hutang misal, gk dibayar pun gk akan masalah kalo dy masih punya cukup pegangan. hla kalo dy fisiknya terbatas buat mencari uang untuk memenuhi kebutuhan berobat, sdgkan yg pinjam malah semena2. kan ya sakitnya luarbiasa. gk bisa hanya dikasih motifasi, ikhlaskan, yg sabar dsb kalo posisinya dy sdg sakit. kalo udh sehat mungkin agak bisa, kali masih sakit pastilah berbeda
Dulu saya pernah berpikir child free kelihatannya lebih enak. Tapi setelah menikah dan belum bikin anak 2 thn(emg sengaja) kayaknya di pernikahan tuh ada yg kurang. Tp setelah ekonomi saya lumayan stabil saya bkin anak. And damn i feel so happy, kerja jadi pengen cepet pulang ketemu anak. Hidup jadi aja tujuannya lagi.. 🥰. Mereka yg belum tahu rasanya punya anak blm tahu kebahagiaan jadi bapak/ibu
YAH JANGAN SAMA KAN YG PINGIN CHILD FREE DENGAN ANDA LAH... MEREKA FEEL SO HAPPY TANPA ANAK KOK !!! 😅 DAN MEREKA BISA HIDUP DENGAN TUJUANNYA TANPA ANAK...
Intinya ideologi tersebut muncul dari apa yang dia baca, pendidikan yang dia tempuh, circle pertemanan seperti apa yang dia miliki, hingga atmosfir lingkungan seperti apa yang dia tinggali hingga ideologi tersebut kena kepadanya.
makanya para ulama tegas banget masalah tinggal di luar negeri, kuliah di luar negeri, kalo ga darurat banget, dan gapunya ilmu untuk bisa bertahan karena emg semengerikan itu masalah aqidah, lebih baik tinggal di negara mayoritas muslim
Menikah dan punya anak adalah keputusan besar. Jika hanya menikah saja, kehidupan belum begitu berubah. Tapi ketika punya anak, kehidupan sudah berubah. Dunia udah gak sama lagi. Membesarkan anak itu butuh kesiapan mental dan finansial. Sekali lagi, KESIAPAN MENTAL DAN FINANSIAL. Itulah kenapa BABY BLUES itu nyata. Dan anak tidak minta dilahirkan. Kalau anak lahir, anak berhak untuk bahagia. Kalau mau hidup susah, ya susah aja sendiri jangan bawa-bawa anak. Anak tidak tahu apa-apa. Jadi buatku, childfree itu keputusan bijak, jika sekiranya tidak siap punya anak. Menikah dan punya anak adalah dua hal besar yang masing-masing perlu persiapan. Itu bukan mainan untuk anak kecil yang belum dewasa.
Betul kata Coach Rene dan dokter Isa, pemikiran childfree ini enggak alami, ada faktor yang melatarbelakangi. Di kasusnya Gita, baca tulisan Balada Seorang Anak, childfreenya disebabkan trauma yg besar dari pengasuhan kedua orang tua. Ayah ga dekat sama anak, ibu yang berjuang sendirian mengasuh. Ibunya sering capek dan ngamuk ke anak-anaknya, menuntut tinggi ke anak-anaknya. Dia sampai merasa dilahirkan sebagai manusia itu bukan sebuah berkah. Kuliah di Jerman pula. Sewaktu kecil dia ga dikasi ruang buat mengekspresikan perasaan. Waktu gedhe, dia banyak mengekspresikan pendapatnya, dan menurut saya bablas soal ngebahas kekurangan orang tua. Baca tulisan anak yang childfree membuat saya sebagai ibu, muslimah, berhati-hati sewaktu marah. Kenapa pemikiran ini bahaya ke depan, karena bisa digunakan secara tidak bertanggung jawab utk menyuburkan seks bebas, dengan mengurangi resiko anak. Cewek/cowok disteril lalu bisa kawin sana-sini, no worry. Childfree, feminisme, Legebetekyuples itu saling berhubungan.
Punya akar pemikiran yang sama: dari ketidakseimbangan dalam keluarga, tidak hadirnya sosok ayah/laki-laki yang bertanggung jawab, tidak menjalankan peran sebagai ayah dengan baik. Feminisme itu terdengar begitu benar soal memperjuangkan hak-hak perempuan bagi perempuan, tapi mereka tampak secara fisik melanggar aturan-aturan Allah. Itulah ujian perempuan atau orang yg menggunakan akal, sama seperti ujian nabi Adam di awal2: manusia merasa tahu, paling tahu, maha mengetahui apa yang terbaik buat dirinya. Pemikiran itu dekat sekali dengan pelanggaran. Pada saat akhirnya dihadapkan dengan aturan Allah, dia merasa dia lebih tahu soal apa yg lebih baik baginya daripada Allah Yang Maha Mengetahui, hingga dia melanggar aturan-aturan. Dan meski terlihat bahagia, tapi melanggar fitrah dan aturan Allah itu sudah pasti membuat hati tidak pernah menemukan kedamaian. Karena aturannya begitu jelas: HANYA dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang.
@@latiph_sheep Saya setuju dgn apa yg anda tulis,selanjutnya saya ingin mendengar bagaimna maenurut anda dgn ortu yg tidak menyekolahkn anaknya dgn alasan faktor ekonomi
Saya jg pernah berpikiran demikian karna latar belakang keluarga. Dan dulu saya pikir ekonomi dan kestabilan keadaan sesuai zaman adl yg utama dlm hidup. Sebelum kuliah psikologi, dan sebelum bnr2 menghayati arti rizki itu apa, arti hidup itu apa, dan arti Tuhan dgn umatnya serta segala apa yg ada dlm alam semesta itu apa. Sekarang malah pengen sekali punya pasangan(yg baik) dan anak supaya saya bisa "balas dendam" dgn cara mendidik anak saya dgn baik.
@@winarlee5851 Ya semua orng tentu ingin punya pasangn dan ank yg baik,faktanya gak sedikit prilaku ortu yg tidak memberi contoh yg baik,bnyk orang yg bisa menasehati tpi ia sendiri tidak bisa mengamalknnya
ini kata2 dari meme yang udah lama banget sih, tapi rasanya ini relevan dengan bahasan kali ini: "tanpa anak-anak, rumah akan menjadi rapih dan bersih. tapi hati juga akan menjadi kosong"
@@winarlee5851 iya bener...tetanggaku ada yg gtu. Punya anak cuma 1 Krn mmng divonis sama dokter sdh tidak punya lagi, pas ditinggal anaknya kuliah cuma berdua sama suami, bilangnya sepi.
Setuju. Sbg sesama muslim, sikap kita sebaiknya mendoakan dia. Semisal dibalik kontroversi GIta ada agenda kampanye, tugas kita menasehati dg makruf dan mendoakannya.
Dulu aku ngikutin vlog beliau soal make up dan perskincare-an. Suka sama rekomendasi2nya. Suka gw contek😄. Pernah pas bikin getting ready with me make up - an pas gambar alis dia bilang ini ngapain sih repot2 gw bikin alis. Kalau udah punya anak mendingan gw ngurus anak gw aja. Benernya beliau punya banget sisi motherhood , pengen ngasuh anak. Cuma sekarang udah ngga kali ya😊😊😊 . I miss her old self really, lbh ringan sih. Ya prosesnya memang begini mgkn yaaaa😃😃😃
"hikmah, pelajaran" bisa didapatkan kalo niatnya baik, akalnya sehat, nalarnya cukup. belajar dr yg salah, belajar dr yg tdk sesuai itu manfaat. knp malah publik hanya berfokus pd penghakiman saja, miris
Klo ambil dari apa yg dikatakan oleh dokter dan coach, sebenarnya kita tidak boleh menjudge personal, seperti halnya beberapa dari pemikiran kita yang kadang terpikir, menunda menikah atau menikah muda, punya anak 1, 2 atau banyak, pakai KB atau alami saja, milih kontrak rumah atau beli kredit dan segala pilihan lainnya berdasar value kita masing-masing. Mungkin yang perlu dikoreksi dari saudari ini adalah bagaimana dy memfilter apa yang harus disampaikan, beberapa hal cukup jadi konsumsi kita dan pasangan kita. Karena kita tidak pernah tahu seberapa besar dampak apa yg kita sampaikan itu untuk orang lain, jangan sampai tulisan atau perkataan kita ini akan menyeret kita pada dosa-dosa jariyah yang akan mengikuti kita sampai akhirat nanti.
Pandangan saya sih pragmatis aja. Kalo memang seseorang memilih childfree, bisa jadi memang orang itu memilih untuk tidak layak direplikasi (reproduksi), karena dunia ini adalah survival of the fittest. Jadi hanya orang tangguh saja yang perlu diperbanyak keturunannya. Dan masalah openminded itu juga sederhana kok. Kalau kita memang openminded, punya anak itu bisa dinikmati, tidak punya anak juga bisa dinikmati, dan jika semua kondisi bisa kita nikmati, tinggal cari tau aja Tuhan maunya kita gimana abis itu tinggal kita ikutin. Plain and simple. Kalo mereka bilang punya anak nggak gampang, yah memang. Sama juga kayak kerja, gak gampang tapi khan tetap kita lakuin.
"karena dunia ini adalah survival of the fittest. Jadi hanya orang tangguh saja yang perlu diperbanyak keturunannya" Berarti dia produk cacat dong ya..?
@@adinugroho3977 Lebih tepatnya "memilih untuk tidak layak direplikasi". Ciptaan Tuhan sih udah bagus. Jadi kalau orang seperti itu ngajak2 childfree, abaikan saja.
Setuju. Jalanin dulu ikhtiar bisa punya anak atau gak. Kalo sdh ikhitiar ternyata belum dikasih berarti bab nya adalah percaya dan ikhlas dengan takdir Allah. Jangan belum2 udah memutuskan duluan mendahului takdir. Ngeri sih !!
Kalau saya liat lingkungan selama kuliah di eropa bertemu dengan mahasiswa Indo, dari pemikiran sendiri aja, saya liatnya kalau dia s1 nya di Indo dan dari univ yg terkenal dan wadah organisasinya Islamnya kuat macam UGM atau ITB, meskipun orangnya juga gak agamis atau aktif dalam org Islam, kebanyakan masih lurus pemikirannya.
Tetiba jadi teringat do'a Hannah istri Imron setelah melahirkan Maryam, “....Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menemani dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau dari godaan setan yang terkutuk.” (Q.S Ali Imran : 36). Baru saja anaknya terlahir didunia, namun Hannah secara tersirat mendo'akan agar kelak Maryam memiliki keturunan. dan benar saja Allah beri keturunan yg terjaga dari rahim Maryam, Nabi Isa 'alaihissalam. Begitu lemah lembut cara Allah menyampaikan anjuran pada hamba2nya untuk memiliki keturunan. Yg artinya pada naturalnya naluri manusia menginginkan untuk memiliki keturunan. Setuju sekali dg penyampaian coach Rene. Kalaulah paham childfree ini dianut oleh manusia pertama di muka bumi (nabi Adam), tidak mungkin saat ini akan ada populasi manusia yg banyak. Tentulah peradaban manusia dibumi tidak akan pernah ada. Walloohu a'lam bisshowaab
Gue habis nyimak masalah Childfree di YNTV RU-vid channel yg di utarakan oleh ustadz.felix siaw dkk. Lanjut nyimak dimari sama-sama mencerahkan pemikiran buat kita yg nyimak khusus nya buat kita yg muslim.
Menurut saya sebenarnya statement-nya Gita sendiri adalah haknya dia sebagai influencer supaya menghindari komentar negatif mengenai dirinya di kemudian hari, yang menjadi masalah adalah ketika Gita membuat statement yang memposisikan dirinya lebih superior dari yang orang yang setuju memiliki anak. Alangkah lebih baik jika dirinya mengamini bahwa dirinya saat ini childfree untuk kebaikan keluarganya sendiri dan bukan untuk justifikasi bahwa dirinya lebih baik dari keluarga yang lain.
@@gunawan-62-62 gak secara langsung juga kata2nya merendahkan keluarga lain yang punya anak namun kalimat awet muda karena tidak punya anak secara tidak langsung ditangkap banyak orang bahwa dirinya merasa jauh lebih baik dari yang memiliki anak. Maka dari itu akan lebih baik jika tidak ingin ada miskom lagi jika keyakinan akan childfree disimpan sendiri saja gak perlu di pertegas gitu lo Gun.
@@gunawan-62-62 kan di podcast udah dibilangin, pemahaman childfree ini harusnya yaudah simpen aja sendiri, kecuali ada yg nanya. klo ga ada yg nanya, ngapain ngasih tau ke khalayak umum? ini namanya kampanye, bahaya, orang2 yg masih polos atau masih muda bakal ngikutin dia, termasuk saudara2 anda. bukan tidak mungkin pemahaman childfree ini masuk ke ranah politik dan bahkan jadi ideologi sebuah partai politik yang menguasai sebuah negara.
@@gunawan-62-62 dia menjabarkan benefit 2 dari tidak punya anak, padahal yang tanya itu sudah punya anak, yg bikin miskom ya dia sendiri, contohnya nih stress kan ga harus dari punya anak, awet muda kan faktornya banyak. Alangkah lebih baik-baik pakai penjelasan yang umum biar awet muda seperti apa. Lagian ga ngaruh juga ga punya awet muda kan, ga bisa perawatan stress bukan juga dari punya anak doang kan.
Menurut gw ya, dia punya innerchild, luka batin masa kecilnya dia. Krn dulu sering diabaikan, atau orgtuanya pernah berucap/anggap dia sbg beban, krn kalo ga salah ayahnya sering pergi2 ke luar negri. Dia sendiri yg nulis pengen punya 2 anak. Trus bilang juga ke psikolog, artinya memang dia sadar mentalnya akan tidak baik2 saja kalau dia punya anak
@@strayink1725 ehh tp bener, dia awalnya pengen punya anak, tahun 2015, tp dia jd berubah pikiran. Tau gak yg lucu apa? Katanya dia ingin memperjuangkan wanita supaya bebas dr kalimat kapan punya anak. Lucu bngt dr kata2 begitu, dia harus berjuang sampai segitunya.. Yah padahal kunci ny jngn nurutin perkatan org. Klo ada yg nanya, kapan nikah, anda pusing lantas jd gak mau nikah, itu bodoh sih... Sama kayak gita, katanya terlalu banyak yg nanyain kapan punya anak, jd dia sekalian bilang " Gw gak mau punya anak, dn gw rasa gak apa2 tuh" 😂😂
Kalau menurut saya, kalaupun seseorang pernah mengalami luka masa kecil yang tidak ingin ia buat untuk anaknya. Itu seharusnya menjadikan motivasi untuk dia, agar ketika ia punya anak justru lebih bisa menjaga perasaan, fisik anaknya. Intinya akan jauh lebih menjaga anaknya dan tidak mau anaknya memiliki luka sama lalu seperti dirinya.
Owh, berarti dia dulu pernah berpikir untuk punya anak.. kalau gitu bisa disimpulkan di "punya masalah" sehingga merubah pemikiran awalnya... Ya bisa jadi kalau dah lebih lama lagi dia merubah lagi pemikirannya.. 🤣
Dari narasumber di sini gw belajar: "tidak semua gejala negatif kehidupan sosial bisa di jelaskan dengan akal dan ilmu manusia, karena setiap makhluk punya keterbatasan. oleh karena itu agama(Islam) ada utk menjawab semua yg tidak bisaa dijelaskan oleh akal makhluk itu sendiri" Saya yakin sekali jika gitasav bukan seorang muslimah dan influencer, konsep pemikiran ini tdk akan booming dan menjadi polemik sperti skrg.. Maha suci dan benar Allah dengan segala firman-Nya...
Mungkin ka gita gak akan menemukan keseruan saat nyuruh anak belanja agak banyak item diwarung trus si anak ngapalin sepanjang jalan itu seru tau kak 😄
Yuk kita fokus menjaga mental anak anak kita dlm pendidikan nya spy mrk tdk berfikir untuk chiledfree. Mereka hidup bahagia di dlm keluarga. Spy kelak mrk juga membentuk keluarga yg bahagia juga dgn anak dan cucu mrk.
Pedoman saya Al Qur’an, jelas utk hadirnya anak itu hak ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA. Sy sependapat dg dr. Zaidul Akbar, ketika blm punya anak ya kita berperan sebagai pasangan suami istri yg baik, sedekah ke anak2 yg kurang beruntung. Dan jika sudah dititipi anak kita harus berperan menjadi orang tua yang baik. Jd kondisinya apa, kita adaptif dlm menyikapinya tanpa menyalahi aturan dan kodrat.
Mungkin dia lebih paham daripada tuhan,sampai bisa nentuin kapasitas orang pantas atau enggaknya punya anak.kalau orang itu ga pantas punya anak terus tuhan ngasih anak,berarti tuhan keliru dong pilih orangnya…berarti secara ga lgsg bilang tuhan bisa salah bukan tuhan yg maha benar
@@jaymalasari436 banyak yang nggak pantes om... di Amerika, ortu bapak ibu narkoba, punya anak, telantar. Ortu di indonesia nggak ajarin moral anaknya, merkosa anak orang. Firaun juga Tuhan kasi anak.
@@nemovictim itu urusan Allah. Anak beranak pinak meski sudah di halangi KB klo taqdirnya berojol ya berojol. Jngan karena alasan si manusia nya malas eh nyalahin Allah yg mntaqdirkan anak itu jadi
Saya juga punya trauma sendiri terhadap keluarga dan pada masa tertentu memang tidak ingin menikah karena takut. Lalu seiring waktu, tidak menikah juga punya stressor sendiri.. penelitian gagal lalu cari pekerjaan sulit, belum muncul masalah juga di keluarga besar. Dan ternyata bisa dilalui seiring semakin yakin terhadap qadha qadar Allaah. Malah ini semakin mendewasakan. Setelah memutuskan menikahpun child trauma juga ternyata mengikuti. Dan seperti halnya stressor sebelumnya, saya mencari cara, belajar lagi dan lagi, berikhtiar keras, bersabar dengan prosesnya. Setiap kali stressor itu datang, alam bawah sadar saya yakin, seiring dengan permasalahan Allaah tidak pernah tidak menyelipkan kebahagiaan saat menjalaninya. Tangis anak di pagi hari, lalu terganti dengan senyuman saat melihat kita. Lelahnya menyusui setiap 1-3jam sekali, lalu terganti binar mata anak saat melihat kita. Jika kebahagiaan kecil ini mampu melepaskan emosi negatif kita karena stress, apalagi kebahagiaan hakiki di akhirat kelak. Selamat berjuang Mom's, pancaran berbinar wajah anakmu akan menjadi kekuatan yang mengalahkan kekayaan dan kesulitan apapun ❤️
Dan akhirnya Gita tanpa sengaja punya anak, dan anak itu tumbuh besar dan mengetahui bahwa ibunya tidak menginginkan dia sama sekali krna hanya menjadi beban menurut ibunya sendiri, anaknya bakal kecewa bakal ancur bgt hatinya karna gita
klo anaknya dibesarkan menjadi orang yg kritis sih mungkin bakal gitu, tapi klo anaknya besar dimanja gabakal dia berfikir kek gitu, pasti belain emaknya, liat aja si gita ini munafik atau bukan 😂 klo dia manja anaknya berarti dia munafik. tapi bila anaknya di dalam diri ngerasa emaknya salah juga pun, pada akhirnya kemungkinan besar dia berkoar ibuku hanya manusia dia pernah khilaf 😂 semua bakal jadi karma dunia bagi gita karena statementnya.
Hahaha.. Om Derry kesel banget kayaknya. Mau menarik diri dari jurang jugak. Wkwkwk. Tp setuju dengan Coach Rene. Bukan fitrah itu clear. 'Titipan' message mungkin juga. Waspada bahaya ghawzul fikri. Ataupuun pemikiran yg raw oleh manusia yg sebenarnya msh polos dan blm teruji tp terekspos akibat platform-platform non-sensor. Netizen muda perlu bijak yaa...
00:04:36 Waktu bang Dery bilang "itu pemikiran mulia", aseli pengen slepet sih sebenarnya. Haha 😂 Tapi saya yakin dia bilang begitu bukan karena mencari pembenaran utk seseembak itu, tapi lebih ke sarkasme sekaligus "mancing" pendapat dua lawan bicaranya supaya mereka keluarin pendapat ttg opini itu.
masih paham kalo ga memungkinkan untuk menghargai..yg penting jgn ngolok2 n menghakimi aja.. alhamdulillah ada dr. Isa dan kata coach Rene yg bukan mau menghakimi orgnya tp pemikirannya👍
@@gunawan-62-62 ga semua harus dihargai, lgbt jadi sebanyak sekarang juga awalnya dari satu dua orang yang menghargai pemikiran tersebut. lama lama berkembang biak
semua orang memiliki peranan, kalau semua orang wise, lalu siapa yang menjadi peran figur sebagai penantangan untuk orang tsb, ini udah sesuai porsinya, makannya dery ngundang 2 orang tsb, supaya bisa ngimbangin (pemikiran) dirinya. yg aneh ialah jika yg diundang semuanya 1 pemikiran, maka tidak ada adu argument, yg ada penuh penghinaan,dan ga ada pembukaan fikiran dari kedua pihak, udah banyak kek gitu di tempat lain kok, isinya cuma mengejek orang lain, tidak ada makna dan faedahnya. yang bijaknya dery lebih memilih lawan bicara yg lebih paham , wise dan dewasa dari dia, itu sudah tepat untuk menahan pemikiran liarnya.
@@muhammadrenaldy1007 padahal emang setiap ada permasalahan di podcast ini selalu ada 2 prespektif dehh 🤣 Yy kalo semuanya wise mau apa yg dibicarakan?
Dalam Islam sdh fitrah ingin mempunyai keturunan baik laki"maupun wanita bahkan mempunyai keturunan yg banyak,mengenai takut untk tdk bisa menafkahi,kita hrs yakin bahwa rezeki itu Allah yg mengatur (memberi) kita yakin setiap manusia punya rezeki masing"yg sdh di tentukan oleh Allah ,
Takut tidak bisa menafkahi anak itu hal yang logis, takut itu boleh kalau untuk hal yang logis, anda pakai helm supaya selamat, itu masih logis. Tapi anda percaya bahwa semua Anka itu diatur rezekinya tanpa anda harus berusaha itu tidak logis, anda berharap orang lain memberikan anda sedekah? Itu mental pengemis, Anda berharap duit untuk menafkahi anak jatuh dari langit.
Menurut pemikiran gue sih, kita udah dijejali waktu dulu harus nikah umur 25 tahun, harus punya anak, harus mapan, dan ini itu. Dan waktu sekarang atau zaman sekarang orang udah berpikir luas, kalau gue ini, itu bla,bla. Kalau di survei lagi kenapa orang sekarang banyak menunda pernikahan karena banyak hal yah guys... Intinya child free atau pun mau 2 anak cukup itu hak masing2, kemasyarakatan kita aja yg lihat si itu lihat si ini. Kebahagiaan kita yg rasakan. Semangat parenting yg mau punya anak 💪💪💪
Childfree ada durasi, misal nih awal nikah, sampai tabungan cukup/ mapan soalnya takut anaknya kurang biaya, kurang keurus, it's ok, tapi kalo alasannya uangnya habis beli popok, gabisa perawatan suntik botox. Circle pertemanan dia kaya gimana, sama orang2 kaya apa sih. Saya bukan orang kaya, tapi ngakak aja gitu alasan takut tidak awet muda haha. Kalo mbak gitas4v mah dia child-phobia 😂 30 tahun lagi lucu2nya. Tapi git4sav doang sih. Temenku pada dewasa banget, sampe minder kalo ngumpul, terbocilkan sendiri.
dery ga fokus yaaa..dibeberapa menit terakhir udah seru coach nanya hal pokok yg kira2 menjadikan orang untuk memutuskan childfree(takut, mudah putus asa) dokter sudah jawab..ditengah2 dipotong sama pertanyaan dery yg bikin pecah fokus. tolong kurangin semangatnya der, biar lebih jd pendengar yg baik.
Semangat tahajudnya, semoga segala doa2nya kelak dikabulkan. Sama seperti sepupu sy, yg belum dikaruniai anak 8 tahun, tp gak mau childfree meski dia ngaku sendiri klo urus anak repot. Tp sekarang lg asuh anak adopsi dan dia bahagia kok meski repot.
Anak muda yg punya pemikiran kyk Gita Tolong nonton podcast ini untuk bisa sebagai bahan pertimbangan apa pun keputusan kalian nanti... Bijak yah anak muda karena Umur kalian tidak hanya segini-segini ajah...
Msh inget VJ Daniel. Berdasarkan yg dia sampein, bisa jd org2 sperti itu cmn nyari sensasi. Karena ketagihan dgn ketenaran. Dopamin. Entah baik/buruk yg disampein, yg penting dia terkenal
Salah satu cara untuk memberikan kenyamanan saat wanita melahirkan, dgn mengamanahkan proses bersalin hanya kepada medis wanita, dgn begitu kita tidak hanya memanusiakan wanita tapi kita bisa mewanitakan wanita, karena sebaik baiknya penjaga kehormatan, adalah sosok yg diamanahi kehormatan 😀
Pdhl "repot" Itu sdh fitrah manusia,bangun di pagi hari punya arah tujuan yg jelas , melihat wajah2 org yg kita cinta, yg wajib kt nafkahi(anak-istri) itu vitamin vroh. manusia yg gak ada "repot" Nya itu bakal lelah sndri jiwanya, bkn justru nyantai. Blm lgi nnti tatkala umur semakin bertambah, klo dikata childfree itu bikin awet muda itu persepsi aja bro,ngapain sih cari awet muda, Yg ada malah maybe jdi muda(h) terserang penyakit, trus klo mmg awet muda emang org kagak mati? Anak muda aja byk yg mati. Klo org punya anak itu, seiring jlnx wkt pikiranx bkn lagi ttg dirix, tp bgmna anakx, jdi masalah2 sprti penampilan, awet muda dan hal2 duniawi utk performa dirix pribadi perlahan terkikis, lbh bahagia melihat anakx bahagia, bkn lagi ttg dirix. Percaya deh, siklus manusia itu pasti akan bgtu.
Mereka menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana.” ini Al Baqoroh 32. Tapi gak ada kata khouf dan huzn...
L68T Dan Childfree adalah usaha globalis cabal yg bertujuan depopulasi manusia. Biasanya Mereka bayar influencer" ternama untuk tujuan itu. Well, meski ga dibayar pun, banyak jg penganutnya yg dg sukarela mempromosikan childfree dll karena beranggapan ngekor barat = maju dan open minded wkwkwk
tp emang dunia lg overpopulation. .gmn ya.. di bbro negara angka kelahiran juga rendah kyk di jepang, korsel, belanda, bahkan bbrp negara eropa juga. . gmn klo negara yg overpopulasi sebagian sudah warga nya pindah ke negara yg angka kelahiran nya kurang 🤔🤔🤔
@@ellsantoso9742 makanya ada tki ma tkw. Mreka kekurangan tenaga pekerja, klo ada tnaga kerja dlm negri mahal dan jarang yg mau kerja di bag. bawah sdgkn gak mgkin semua pd posisi yg sma. Mau diganti dgn robot, tetep aja butuh manusia. Kalo pindah yah gak bisa lgsung, emang transmigrasi...? Ada juga pengungsi ato imigran tpi itu semua gak mudah.. hujan emas di negri org tetap lbh indah hujan batu d negrj sendiri. Dan mreka depopulasi bukan krn progrm pemerintah seperti china dulu yg hanya bole 1 ank, tpi krn kondisi sosial masy. yg berubah dgn konsep pemikiran seperti si gitsav ini, gak mau punya anak ato anak sedikit krn gak mau terbebani,, tambah lg tingkat bu.dir tinggi.
Di LN byk RU-vidrs/ Tik-Tok ers , dg konsep gmn hepinya jalani family-life...Jml anak bahkan >3, jd mikir aaapaa mrk coba pengaruhi kaum muslim-in/ at hingga di masa depan jmlnya lebi sedikit dari mrk
Ih gw setuju sih. Di luar dari konsep soal childfreenya. Menurut gw si orang itu emang punya gangguan kepribadian. Banyak orang memilih childfree tapi mereka lebih bijak menyampaikan argumen dan cara 'niatnya' berbeda. Contoh dewi sandra, emang dia ada masalah infertilitas tapi ga mau bayi tabung. Yang gw tangkap kalo emang ga dikasih ya udah ga usah dipaksain. Tapi cara bicaranya santun, ga ngejelekin yang punya anak. Nah kalo si Gita ini dari cara dia menjawab komentar dia terlihat narsis, egois, dan sombong. Jadi ngerasa emang ada gangguan ambang. Mirip kayak amber heard
Dulu remaja pernah kepikiran ga mau punya anak. Mungkin karena ga punya adik jadi ga mau repot. Tp setelah menikah...sangat mendambakan anak tuh. Sampe berobat rutin ke dokter. Dan qadarullah...skrg memiliki 4 anak..dengan SC semua. SC pun gpp dijabanin. Kita mh apa atuh cuman orang B ajahh...yg saat kita meninggal nanti sangat amat butuh doa-doa mereka. Pengen punya anak shalih shalihah itu susah Git dan sangat merepotkan...tapi gpp karena kita butuh doa" mereka !!
Emg gak bsa bikin amal sendri yah😂 kok ngarep do'a? Anak bukn investasi loh yah, justru ortu yg kyk kmu ini yg bikin mental anak jdi rusak. Klo punya anak itu ikhlas ingin anak, bukn krn embel2 ngarep do'a, ngerti luu?
@@SyarissTheMovie beramal sendiri harus dong, hidup bakal sia-sia kalo ga punya amal ibadah. Dan lu tau? Semua amal ibadah manusia akan terputus ketika manusianya itu meninggal, kecuali 3 hal bakal terus kekal meski kita tiada. Apa aja? 1.Ilmu yg bermanfaat, 2.Shadaqoh jariyah, 3.Anak shalih yg mendoakan org tuanya. Sah kan...kalo sy berharap dg no. 3 itu ?? Kalo ga faham belajar lagi..setidaknya lu tau hadits diatas (kalo muslim). Jangan menertawakan org. Dan ortu lu berharap doa" itu juga dari lu.
@@fitrie456 Sy semaksimal mungkin ngurusin 4 anak saya. Lahir batin,dunia akhiran mereka tgg jawab saya sbg orang tuanya. Tidak masalah, Allah selalu memberikan kemudahannya kok. Saya hanya menyayangkan aja pendapatnya Git*. Jangan menutup fitrahnya dia sebagai wanita dengan alasan demikian...
Kalau tolak ukurnya sebuah pemikiran dari pribadi masing2 orang maka akan menghasilkan pemikiran yg absurt. Sesungguhnya semua pemikiran, tindakan ataupun value yg diyakini harus kembali kepada Allah SWT
Bisa jg statement seperti itu timbul dari diri sendiri yg mengingat sejak dlm kandungan dan sampa sdh dewasa merasa membebani org tua, jd dia sendiri tdk mau dibebani tanpa mengingat pahala² balasan yg Allah berikan dari kelelahan dan terbebaninya ketika dikaruniai anak,,, makanya kembali pentingnya belajar Tauhid,,, Wallahu a'lam Jazakumullahukhairan dokter Isa, coach Irene, bang Derry dan tim kasisolusi barokallahufikum hafizhakumullah 👍👍👍
Itu juga pentingnya saat lelah dan mau ngeluh jgn sampe di depan anak apa lagi klo keluhan nya banyak, anak jd baper klo yg sensitif dia jd mrasa bersalah jd beban ortunya
@@irnawatylandepasa9568 maksudnya childfree itu mereka orang2 yang pesimis dengan masa depan kalau punya anak.. Ngak keurus lah takut ngak bisa kasih makan..tempat tinggal dan pendidikan layak. Padahal dibalik semua itu ada yang Maha Pengatur... Pengalaman ku dlm mengurus anak ketika dalam kesulitan atau masalah pasti selalu ada campur tangan yang Maha Kuasa.. Asal kita mau yakin..
Orang tolol selalu bingung antara 'pesimis' dan 'realistis'.. mereka akan lompat ke dasar jurang hanya karena agama menyuruhnya.. wakakak.. padahal di agama sendiri udah dibilang 'iqra'... ayat yg pertama banget turun.. 'iqra' menyiratkan kita untuk belajar dan menggunakan rasionalitas kita sebelum menyerahkannya Pada Yang Maha Kuasa.. bukan begitu????... kalau anda memilih menololkan diri, anda tak ubahnya menghina Yang Maha Kuasa sendiri.. bukan begitu???
@@yuyunyuniarti9235 ... Orang tolol selalu bingung antara 'pesimis' dan 'realistis'.. mereka akan lompat ke dasar jurang hanya karena agama menyuruhnya.. wakakak.. padahal di agama sendiri udah dibilang 'iqra'... ayat yg pertama banget turun.. 'iqra' menyiratkan kita untuk belajar dan menggunakan rasionalitas kita sebelum menyerahkannya Pada Yang Maha Kuasa.. bukan begitu????... kalau anda memilih menololkan diri, anda tak ubahnya menghina Yang Maha Kuasa sendiri.. bukan begitu???
Next week mulu nih.. Udah gak sabar soal pembahasan MOTIVASI. Pasti bakal relate banget sih. Saya sendiri termasuk yang kalo dinasihati (dimotivasi) orang gak mempan bahkan resisten, sampe saya nemu "O iya juga ya".
Apa mungkin si gita punya pemikiran gitu karena liat lingkungan anak2 dan orang2 di indonesia... yang mohon maaf memang harus kita akuin banyak kasus pelecehan kekerasan atau anak2 jalanan yang ngemis di indonesia? Jadinya dia mikir sampai seekstrim itu....
Masya Allah. Trnyata secara psikologi, kita punya fase psikis trsndiri ya berdasarkan usia. Nah pernah denger beberapa kali penyampaian para asatidz, bahwa seseorang bisa lebih dewasa dari umurnya, karena ilmu (agama) nya. Jadi bisa dong ya, secara psikologis seseorang bisa melewati fase muda (mencari jati), dan langsung ke tahap fase bijak karena ilmu agama, lebih pentingnya ilmu agama. Contohnya banyak para sahabat Rasulullah, para ulama
Investasi bawa mati, - Amal Jariyah - Ilmu yang Bermanfaat - Doa-doa anak yang Sholeh Kalau sudah begitu Ya Alloh yang membimbing kamu, wanita yang penuh dengan imajinasi suka-suka Dia.
Kalau anak didik agama sejak kecil Inshaa Allah anak akan dibimbing oleh malaikat penjaganya bisikan2 baik akan selalu ada bagi sang anak. Anak juga akan bisa membedakan mana baik mana buruk juga mana halal mana haram. Kalaupun anak melakukan kesalahan mereka akan mudah balik ke jalan yg benar. Saya punya contoh keluarga saya karena tugas orang tua penjaga hutan lindung jadi anak2 dititip di kos di jogja pada satu keluarga dan didik agama dgn baik. Anak2 jadi baik gak dendam pada org tua yg gak bersama mereka. Setelah org tua pension mereka berkumpul kembali dgn harmonis. Jadi didik lah agama apapun agama kita pada anak2 kita 🙏❤🙏
Bersama nya sampe nenek moyang dong ya. Karna kan org tua km jg pgn ngumpul sama anak, org tuanya org tua km juga sama, gitu seterusnya sampe ke atas. Wkwkwkwk
Sebagai ibu rumah tangga, maaf, saya lebih memilih menjadi ibu pengganti daripada childfree, tetapi di Indonesia, ibu pengganti belum dijamin oleh undang-undang, alhamdulillah Allah memberi kepercayaan saya menjadi ibu, alhamdulillah.
Selamatkan Generasi muda dari Pemikiran Childfree, tak terbayangkan jika kaum hawa menelan doktrin pemikiran childfree ini lalu mereka hamil dan secara alam bawah sadar menjadi Kehamilan yang tidak diinginkan, maka sejak dalam kandungan psikologis janinnya akan terganggu dan mungkin saja bisa semakin banyak terlahir anak-anak dg Austism dan Downsyndrom juga gangguan psikologis kelak jika mereka dewasa. Kadang sy sering merinding memikirkan kondisi generasi dimasa depan mengamati prilaku dan pemikiran anak zaman now. Allaahu A'lambishawwab
setiap orang sebenarnya terlahir dengan fitrahnya laki-laki perempuan tetapi karena keserakahan, iri hati, dengki, tidak adil, malas, tidak mampu menghadapi buly atau sifat negatif apapun membuat mereka menjauh dari sifat aslinya, ada yang malah menentangnya seperti feminist atau (LGBTQ), ada yang jadi introvert dan ada yang tidak takut untuk membelanya
Buat yg Masih ributin childfree, nih gw kasih penjelasan yg rasional soal childfree dalam konteks Gitasav, biar kita semua memperbanyak literasi. Kan tahu sendiri Indonesia adalah negera dg literasi rendah, literasi digital juga rendah. Nih videonya dri Cania ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-hDMf6aWdQMw.html
Ga semua masalah bisa diselesaikan dg ilmu kedokteran terutama utk masalah spt ini tp perlu ditinjau dr ilmu agama sbg pedoman hidup.. Dalam islam sdh komplit tinggal dipraktekan pedoman tsb
menurut ku childfree itu pilihan cuma ga perlu di kampanyekan, memang banyak org siap kawin dan punya anak tp tidak siap menikah dan mendidik anak(menikah dan kawin itu beda).
Yg sedih.. Malah pasangan normal yg terpapar(yg mana adalah idealnya sebuah keluarga) faham childfree.. Sementara diluaran sana banyak pasangan belok2 lagibeteqyuples mati2an bikin anak smp cari donor sperma/telur.. Mana banyak2 lg anaknya.. Bisa kebayang anaknya kaya apa nanti gedenya.. Astagfirulloh.. Lindungi & jauhkan kami semua dr segala penyimpangan & maksiat ya Allah.. Aamiiin..
Mereka yang punya trauma, ga mau nikah, ga mau punya anak, itu masalah mereka, pilihan mereka, silakan saja, BUT atas pilihan mereka itu jangan koar2, jangan ngajak2 orang, jangan kampanye juga.
Sbg muslim saya berkeyakinan ; Menikah adalah salah satu sunnah Rasul yg sgt di anjurkan Tujuan menikah adalah menyempurnakan ibadah, menyempurnakan separuh agama . Dlm rumah tangga banyak sekali ladang pahala buat bekal akhirat, kita bisa berbakti pd suami, mengurus anak² sbg amanah dari Allah & masih banyak lagi kemuliaan dlm mendidik anak2 kita
Kita mah orang biasa tujuan kita nikah bkan hanya ibadah tpi pengen punya anak untuk meneruskan keturunan kit dan di masa tua nanti dan di saat sudah meninggal kelak. anak cucu kita yg akan menemani kita di saat waktu tua dan mendoakan kita di saat kita sudah tiada.
Tp susah sih klo ngajak psikolog, gak bakal nemu jawaban jelas nya,, psikolog memang tidk menjudge.. Kecuali klo ngomong langsung ama gita, baru keliatan... Kayak di channel psikolog mba Analisa. Disitu keliatan mba Analisa sempat menggali sebab trauma Gita. Pertanyaan ny klo Gita hamil, apa dia bakal gugurin si bayi? Kan dia benci bngt? 😂
Alhamdulillah, saya punya anak gadis yang aktif berorganisasi, padahal dalam keseharian dia rada mboys dan tidak suka kerja kerja domestik, tetapi dia tidak ingin childfree .
Bener setuju banget sama coach rene, setiap orang pasti bisa berubah apalagi penganut ideologi2 baru yg di luar fitrah. Banyak para filsuf2 juga yg berakhir bingung. Manusia di design terbatas kok kalau dia custom sendiri faham yg di anut pasti banyak bingungnya. Kalau sudah tanggung claim & promosi childfree, Kasian "dia" kalau suatu saat berubah keputusan, pasti berat.
Fenomena ini menggambarkan pemikiran generasi zaman anak sekarang kelak jika mereka jadi orangtua. Keluarnya statement childfree dari sumber awal ini sebabnya kemungkinan dari background asuhan orangtuanya dan doktrin lingkungannya. Sepertinya jika Teh Gita ini kuliah di Kebidanan bakalan mewek dia pengen punya anak dan maybe bisa jadi best mom for her child. Di Brain Wash di Sekokah Kebidanan aja Teh. Barakallaahu Fiik.
Intinyaaaa itu ada yg salah sama otaknya , mindsetnya, kejiwaannya dan harus segera diobatin, entah ada trauma dll. atauuu emang ada kepentingan dan kerjasama dari sebuah pihak untuk menyesatkan manusia terutama perempuan dari fitrahnya udah itu ajaa ahh simplee gak usah bertele tele,, Allahu yahdik ka gita
Aku follow gita dari dulu sebelum issue child free ini muncul karena pemikiran nya yg berbeda dan dia emang org nya berani dlm beropini, berbeda dr kebanyakan org..aku ga tau ide gita untuk childfree dr mana, ga mau bilang dia punya trauma jg krn aku ga kenal dia secara pribadi tp kita jg ga bsa tutup mata untuk org2 yg selalu nanya “Kapan nikah?” “Kapan punya anak?” seolah semua itu adalah hal yg mudah bagi semua, hal yg ga perlu dipertimbangkan dan di pikirkan dgn matang. Aku disini bukan mau bela gita krn aku sendiri punya anak dan happy with that, hanya aja udah saatnya kita mengerti bahwa ga semua org itu sama dan harus harus punya pemikiran yg sama, kita tuh beda satu sama lain , bahkan kita yg lahir dr keluarga yg sama seperti adik dan kakak pun bisa punya pandangan dan pemahaman yg berbeda, gitu aja gt
Well, krn km salah satu follower lamanya boleh aku tanya? Ini Mbak Gita baru2 (1-2 tahun belakangan) inikah tiba2 keluar statement tdk ingin punya anak ataukah dri awal berkuliah di LN udah ada tanda2 begitu? Apakah viewers lamanya pd kaget trus kontra ataukah justru menerima statementnya?
@@y_88Nrs ide childfree kyknya baru muncul skrg2 aja sih, dia lebih sering ngomentari ttg fenomena2 sosial yg biasanya ada dan aku pikir dia tipikal anak rantau yg independent bahkan meski dia ga menikahpun aku pikir dia punya kemampuan untuk mandiri dan hidup sendiri and she’s ok with that
Sbg alumni BK, aku setuju dgn pembahasan coach dan dokter. Hal yg dibahas seperti materi saat aku kuliah dulu. Memang benar kalo ahlinya aja udah sampai speak up, berarti bahaya. Tadinya aku gak tahu Gitasav itu siapa, tapi setelah kontroversi dia tentang LGBT saat Piala Dunia Qatar lalu, jadi tahu karakter dia kayak gimana. Karakternya sama persis seperti yg dikatakan coach dan dokter. Justru yg paling bahaya orang2x di negeri sendiri yg berusaha merusak moral anak bangsa. Semoga Indonesia dijauhkan dari segala mara bahaya
Menurut gw childfree itu propaganda Sepertinya sebelum dia melontarkan statment seperti itu sudah di cekoki terlebih dahulu oleh seseorang yg punya power, dimana org yg punya power ini adalah sosok yg mungkin dia kagumi, dengan segala statment yg di keluar kan oleh org yg punya power tsb dan statment tersebut di sangkut pautkan dengan logika biasanya org yg seperti G ini akan mudah setuju, dan G hanya mendengar sari satu sudut pandang saja tanpa mecoba membandingkan antara statment dr org besar tadi dengan statment dr org berpendidikan lainnya
Nama: Gita Savitri Devi Kelahiran: 27 Juli 1992 (usia 30 tahun), Palembang Saudara kandung: Anastasia Adelline Pendidikan: Universitas Bebas Berlin (Freie Universität Berlin)
Jangan selalu salahkan nitizen. Nitizen statemen itu keluar karna kampain kontroversial statemen yg di release ke publik. Yg di judge itu statemen kontroversi yg direlease. N wajib di lawan utuk meminimalisir dampak buruk.
Udahlah utk pasangan2 yg baru menikah jgn sampai menunda nunda punya anak...nanti keterusan lho...anak itu anugerah dan rezeki dari sang pencipta..fitrah manusia dicoptakan oleh Allah adalah bepasang pasangan dan mempunyai anak utk melanjutkan keturunan..bayangkan jika kita gak punya keturunan krn disengaja..kedepannya pasti akan menyesal...krn itu sbg fitrah manusia sbg ciptaan Tuhan..
7:10 menurut saya "ide" ya harus dikemukakan ( dilontarkan ) baru kemudian dilaksanakan dan terakhir diuji. Tidak apa Gitasav melontarkan "idenya", orang lain yang sependapat silahkan melaksanakan dan mengujinya. Jika dikemudian hari ada yg kurang atau salah, bisa diperbaiki. Orang yang sudah mengujinya, bisa mengambil plus-minus nya, kemudian menceritakan kepada orang lain untuk diambil manfaatnya atau direvisi lebih baik lagi. Begitu kan?
Klo seseorang mengambil keputusan utk childfree berarti dia telah menutup salah satu pintu syurga utk dirinya dan menolak penjagaan dr siksa dan azab dr Allah yakni doa anak2 Sholeh.
Sakjane, ora kabeh wong sing milih ora ana bocah (childfree) yaiku sosopat, lan ora kabeh sosopat ora ana bocah. Sosopati yaiku gangguan kepribadian sing ditandani karo kurangnya empati, ora ngresiki hak wong liya, lan perilaku manipulatif. Nanging, dadi childfree yaiku pilihan pribadi sing diaken wong kang ora pengin ana. Mungkin sabené sosopat milih kanggo dadi childfree gara-gara ora tertarik ngembangno jalinan emosional karo wong liya, kalebu bocah-bocah. Namun, penting kanggo diinget- ingeti yen sajrone wong childfree ora duwe kecenderungan sosopat lan pancen milih pilihan pribadi sing cocok kanggo wongé. Juga penting kanggo menehi apresiasi yen sosopati yaiku gangguan kesehatan mental sing serius lan kudu didiagnosis lan ditangani déning profesional kesehatan mental. Ora luwih penting utawa akurat kanggo nyrebut wong childfree utawa ngasumsi babagan sifat kepribadiané berdasarkan pilihané kanggo ora ngadegno bocah. ngono paling...
Sekarang kemaslahatan cakupannya bukan di ranah individu nya aja sih. Klo baca kajian jasse auda, sekarang kita harus punya pikiran makro soal alam. Bukan cuma kita sebagai individu, tapi sebagai warga bumi. Dari beberapa bulan yang lalu topik childfree semakin mengemuka ya. Sebagai seorang bapak dari satu anak, saya bisa berempati pada orang-orang yang berprinsip childfree. Membesarkan, mendidik anak dan memastikan bahwa mereka bisa bertahan di masa depan dari dunia yang ada di depan kita saat ini, tidaklah mudah. Saat ini pun banyak orang yang kelimpungan untuk memberikan kebutuhan dasar anak mereka. Banyak anak-anak yang kehilangan orangtua karena pandemi, banyak anak-anak yang tidak terurus karena kondisi ekonomi yang morat-marit, banyak anak yang kurang terpenuhi haknya mendapat pengetahuan karena tiadanya sarana pendukung pendidikan yang memadai. Sangat konyol jika umat muslim malah menganggap urusan childfree ini sebagai hal yang maha gawat. Sedangkan mereka sendiri mendorong sesamanya untuk berketurunan sebanyak-banyaknya dan abai untuk menciptakan dunia yang bisa dihidupi oleh anak-anak yang sekarang telah lahir ke dunia. Dimana ustad-ustad yang berbicara mengenai lingkungan? dimana ustad-ustad yang berbicara mengenai bagaimana memperbaiki dunia? Padahal umat Islam katanya adalah khalifah Allah di muka bumi? Mengapa mereka abai dan mencela orang yang childfree, sedangkan mereka sendiri tahu bahwa selain terdapat anjuran untuk berketurunan, Nabi juga mengajarkan untuk tidak meninggalkan keturunan yang lemah!
Memperbaiki kualitas alam bukan dgn childfree. Keserakahan manusia yg ngerusak alam, dgn alasan greedy is good, exploitasi alam berlebihan demi meningkatkan produktivitas yg hasilnya hanya dikuasai sekelompok kecil. Di seluruh dunia rata2, 80% kekayaan suatu negara dikuasai oleh skitar 10% rakyatnya saja. Hidup di akhir zaman ya begini,, sudah masuk sistem dajjal. Depopulasi dunia memang slah satu agenda globalist cabal, cara mereka mengatasi ketakutan kekurangan SDA dgn mengurangi jumlah manusia itu tujuan mereka.. semuanya dilakukan utk menguasai dunia. Semua cara dipakai sjak dulu, scra lgsung : penjajahan dgn genosida dan perang, scra kesehatan : virus dan makanan dgn kandungan sintetis berbahaya, bisnis farmasi, scra pemahaman : liberal, sekuler, kapitalisme, yg diikuti dgn hedonism, feminism, childfree, lgbt dll. Jgn sampe kena racun mereka.. klo mau punya anak 1 yah pilihan anda, klo ada yg mau punya anak 10 terserah masing2, ada tugas dan tanggung jawab yg semuanya akan dipertanyakan di akhirat. Knapa ustad2 sbuk ngurusin childfree, krn dia juga mendasari dgn hal2 yg bersifat duniawi yg bisa memberi pengaruh negatif thdp sesama muslim. Ini bukan mencela, ini pmbhasan utk membentengi umat jgn sampai salah jalan.
Biarin aja orang² kayak gitu punya pemikiran childfree, lama lama juga punah.. kita udah bener kok, punya anak biar berkembang biak. Contohnya sekarang jepang, korea bahkan negara barat udah mulai resesi populasi.
Nah masalahnya kalo di sini didoktrin kaya gitu banyak yg latah lama² juga bisa punah , makanya itulah pentingnya saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran (Q.S Al-Ashr) , bukan dikit² biarin aja semua punya pilihan masing², masalahnya kita yg gak tau apa² bakal kena imbasnya juga
@@kiyowo21 nah ini, yang mikirin biarin aja kan udh paham lah ya kalo pemikiran childfree itu tdk sesuai fitrah manusia, tapi masalahnya ada aja orang2 bahkan kaum muda yg ikut2an influencer alias terpropaganda, ini yg bahaya, makanya jadi diskusi, topik ini perlu dibahas jgn sampai orang "salah jalan"
Kalo aku dulu waktu single malah gak pengen nikah dan punya hubungan ma laki2,tapi aku pengen py anak🤣🤣😂 Karena aku mikirnya laki itu nyusahin dan bikin hati capek,sampe mikir apa aku wanita normal kok gak tertarik sama lelaki
aku juga mba sama dan qodarullah saat bertemu dengan yg baik hati serasa ringan,ga ada takut khawatir dan cemas,inikah yg dinamakan jodoh terbaik dari allah,begitu singkat, hingga di permudah menikah dn alhamdulillah langsung di amanahi seorang anak😊
@@trimei4811 hehehe iyah aku nikah juga dpt lelaki baik,tp yaaa gt semua kebiasaan kita terbalik sering tdk satu server pernh awal py bayi pgn cerai karena baby blues. Jodoh adlh cermin,tp cermin itu terbalik😂😂😂🙏
Stuju sma coach sih masuk bnget d kepala mending kalo dia ambil konsep childfree gara2 takut ngak becus ngurus tititpan Allah daripda org yg childfree gra2 alsnnya ngak mau repot, anak bkin cpt tua dll. Tpi ya balik lgi pilihan masing2 sih.
