🔴 PETUNJUK KANJENG RATU KIDUL & PRAHARA ALAM 

PENGUMUMAN: KIRAB GUNUNGAN dari KRATON KASULTANAN Yogyakarta usai Sholat Idhul fitri jam 09.0p menuju ke 3 Arah dan LABUHAN di PARANGKUSUMO dari masing masing KOMUNITAS tanggal beda beda di bulan MEI 2024 dan JUNI 2024 LAB7HAN dari Kadipaten Puro Pakualaman Jogja( pertengahan bulan Juni 2024)

Selama ini banyak orang awam mengira bahwa Istilah Jamus Kalimasada yg merupakan senjata paling sakti milik Yudhistira atau dalam Wayang Jawa disebut Puntadewa berasal dari kalimat syahadat. Yaitu rukun pertama dalam agama Islam. Sejatinya Jamus Kalimasada bukan berasal dari Kalimat Syahadat, melainkan berasal dari kalimat Kalimahosaddha (KALI-MAHA-USADDHA) Istilah Kalimahosaddha pertama kali ditemukan dalam lontar Kakawin Bharatayuddha yang ditulis pada tahun 1157 M atau abad ke-12, pada masa pemerintahan Maharaja Prabu Jayabaya dari Kerajaan Kediri. Istilah tersebut jika dipilah menjadi Kali-Maha-Usaddha, yang bermakna "DEWI KALI SANG MAHA PENYEMBUH". Kemudian kalimat tersebut dibelokkan menjadi "Kalimat Syahadat" sehubungan dengan usaha Sunan Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam melalui pertunjukan wayang. Untuk menguasai Jamus Kalimasada, maka ada 3 persyaratan yang harus dikuasai dan dimanjingkan, yaitu : 1. Katiklaning Genta Pinara Pitu 2. Sastra Sanga 3. Boda Kacapi Genta Pinara Pitu dibawa oleh Dewa Indra dan Iswara. Tiada lain adalah Pawitra Suci yang berubah menjadi Genta. Genta ini untuk menumpas para Asura. Suara Genta ini adalah Suara Kasunyatan. Suara yang tak terucapkan. Ketika kelompok Asura berkuasa, mereka tak segan-segan membuat keonaran di alam semesta. Para Dewa Brahma melakukan pemujaan dengan memercikkan Tirta Pawitra Suci ke angkasa. Genta itu menjadi bunyi di setiap vibrasi atom di alam semesta ini. Istilahnya adalah suara Sang Hyang Bhuwana (the sound of manifested Reality). Energi tersebut akan menjadi aktif dan mem-pribadi bila masuk dalam diri melalui Sang Dewi Kundalini yang melewati chandra yang ada dalam tubuh Sang Yogi. Dimana ketika proses tersebut tuntas disebut Putra Dewa Indra. Maka terdengarlah suara Sang Guru Sejati dalam Sukma Sejati yang diistilahkan sebagai suara Genta Pinara Pitu atau Inti Alam (Prakempa

Bau rokok surya

Matur nuwun romo sampun jangkung njampangi kula, mugya seged ndadosken kesaean ing lampau kula salajengipun. Nyuwun pangapunten mbok menawi wonten sedaya lepat atur kula.

@@sriharyuni4831 sami2 murid ku

Kalau kucing kesayangan yg sudah lama dirawat, lalu tib2 mati karena hal ganjil gimana?

MEMAHAMI TANTRA KANAN (PANENGEN) & TANTRA KIRI (PANGIWA) Memahami Tantra Kanan (Panengen) dan Tantra Kiri (pangiwa) itu aslinya tidak serumit yg dibayangkan orang. Penjelasan akan menjadi rumit jika dijelaskan oleh orang2 luar yg bukan pelaku Tantrik sejati. Yaitu orang-orang yg hanya mengintip ajaran Tantra dari luarnya saja atau mereka yg mendapat pengetahuan hanya dari membaca buku tanpa pernah menjalani lelaku (praktek) Tantra yg sebenarnya Yg akhirnya malahan cenderung berisi penjelasan yg membingungkan. Ditambah lagi karena faktor kurangnya pemahaman seseorang akhirnya selalu mengidentikan jalan Tantra Kiri dg istilah yg menyeramkan seperti witchcraft, pangleakan, sihir, santet, desti, tujuh teluh, terangjana dan berbagai istilah magic black magic yg ada. Padahal sesungguhnya perbedaan Jalan Tantra Kanan & Tantra Kiri bisa dijelaskan dg cara sederhana seperti di bawah ini : MEMAHAMI TANTRA KANAN (Panengen) & TANTRA KIRI (Pangiwa) Tantra Kanan (Panengen): 1. Dharmaning Kalepasan (Kasampurnan - pari nibbhana) 2. Aspek Ruhani, Spiritual, Lepas Dari Kemelekatan Duniawi 3. Menyatunya Atman & Brahman (manunggaling Kawula lan Gusti) 4. Karesian/Kapamangkuan/Kapandhitaan 5. Tujuan akhir mencapai Moksha 6. Hubungan vertikal dg Tuhan Yang Maha Sejati. Tantra Kiri (Pangiwa): 1.Dharmaning Kahuripan (Hamemayu Hayuning Bawana) 2. Aspek Jasmani, Materi, Duniawi 3.Siddhi & Taksu (Balian, Penolak Grubug, Kameranan, Kesaktian, Penggeger) 4.Kawisesan (Kecerdasan, Kebijaksanaan, Kekayaan, Kemakmuran, Kewibawaan, Pengasihan, Penyembuhan, Kesaktian & Kadigdayaan) 5. Tujuan akhir : Kemuliaan & kemakmuran hidup 6. Hubungan Horizontal kepada seluruh mahluk. Nah, selama ini jalan Tantra manakah yg lebih sering anda praktekan ? Di Bali, antara Tantra Kanan & Tantra Kiri tidak bisa dipisahkan. Sebab seorang pejalan Tantrik sejati otomatis akan menempuh dan pasti menguasai kedua jalan tsb. Seorang pejalan Tantrik sejati tidak lagi menilai lagi baik - buruk antara kanan & kiri. Sebab perjalanan mereka sudah melampaui dualitas (Rwa-Bhineda) dari Kanan & Kiri tsb. Sebab tujuan akhir dari para pejalan Tantra dan para penerus ajaran leluhur nusantara hakikatnya adalah : "Mokshartham Jagadhitta Ya Ca Iti Dharma" Yaitu mencapai kesejahteraan & kemakmuran hidup di dunia ini maupun mencapai moksa yaitu kebahagiaan sejati di dimensi kehidupan berikutnya kelak. Itulah kenapa Jalan Tantra Kanan & Tantra Kiri haruslah sama-sama dipelajari, dipraktekan serta dijalani secara seimbang. Tidak bisa dipisahkan antara Kanan & Kiri. Utk lebih memahami perbedaan mencolok Tantra Kanan & Kiri cukup fokus ke point 06. Tantra Kanan 06. Hubungan vertikal dg energi Tuhan Sang Sumber Yang Maha Sejati Tantra Kiri 06. Menjaga harmonisasi dan sinergi Hubungan horizontal kepada seluruh mahluk Dalam kaitan tugas menjaga keseimbangan dan harmoni kepada seluruh mahluk. Untuk itulah dlm Tantra Kiri yg menonjol adalah aspek Siddhi, Taksu dan berbagai jenis Kawisesan. Bijimana ada orang yg berpikir agak 'lain' ? melaksanakan praktek menjaga harmoni dan sinergi horizontal kepada seluruh mahluk kok dianggap sebagai sesuatu yg negatif? Itulah perlunya berhati-hati dlm belajar Tantra. Pastikan anda mendapat pengetahuan dari seorang guru mumpuni yg juga seorang Tantrik sejati. Agar jangan sampai mendapatkan pemahaman yg keliru mengenai Tantra. Kenapa kebanyakan orang menghindari jalan kiri atau menganggap segala hal yg mereka sebut dg jalan kiri sebagai kesesatan dan perilaku adharma ? 1. Akibat kurangnya pengetahuan mereka apa sesungguhnya hakikat Tantra Jalan kiri 2. Akibat ketidak mampuan dalam mengelola sisi gelap (darkness) di dalam diri mereka Hasilnya apa? Hasilnya adalah manusia-manusia sok suci yg selalu ingin dilihat sebagai manusia baik dan ingin dihormati Nah, jika kita cermati sebagian besar ritual persembahyangan, meditasi serta pemujaan kepada para leluhur yg masih dilestarikan hingga kini pd masyarakat Jawa & Bali adalah gabungan antara jalan Tantra Kanan & Kiri. Ritual samadi, ritual caru, yadnya, ngereh dan tirakat di ksetra (kuburan), segehan, sesajen, canang, tumpeng, dg sajian ingkung, daging bebek, ikan dan daging babi, lawar (darah babi yg dimasak), arak tabuh, dengan tari2 an, atau dg sikap mudra tertentu pada hakikatnya adalah warisan ajaran bhairawa Tantra yg masih eksis di Jawa & Bali Rahayu Rahayu Sagung Dumadi Rahayu Kamulyaning Jagad Mangasah Mingising Budi Memasuh Malaning Bhumi Hamemayu Hayuning Bhuana Jaya-Jaya Wijayanti kimbm

@@cakrasuryamataram Rahayu 🙏👍

@@L_levelinfinity Itu bukan meninggal krn "Hal Ganjil". Tp tdk mengetahui penyebab kematiannya. Kucing itu di kehidupan sblmnya adlh org yg anda kenal dg Baik.

@@cakrasuryamataram Yin dan Yang. (-)& (+).

😂😂😂...sepertinya mereka2 belum diberi wahyu ngilingi leluhur lur...rahayu...rahayu...rahayu sagung dumadi

​@@wasisarchputu"ne lagi pada Dableg kabeh,... ..

Lhah.. kan kemarin malah ada yg tirakat 3 hari tinggal di Gunung Lawu demi menggayuh Wahyu Keprabon..da ternyata juga manjur 😊

PENGUMUMAN: KIRAB GUNUNGAN dari KRATON KASULTANAN Yogyakarta usai Sholat Idhul fitri jam 09.0p menuju ke 3 Arah dan LABUHAN di PARANGKUSUMO dari masing masing KOMUNITAS tanggal beda beda di bulan MEI 2024 dan JUNI 2024 LAB7HAN dari Kadipaten Puro Pakualaman Jogja( pertengahan bulan Juni 2024)

Amen.. Matur nuwun

@madepujana, Ternyata selaras nggih.. Matur suksema semeton di Bali. Semoga sll dinaungi keselamatan. Astungkara

@hidayatulmukhofifah, Boleh mbak, jenengan sudah paham esensinya