Video lanjutan bisa ditonton di saluran RU-vid Toleransi.ID, atau di URL berikut: ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-ga5KQTJvHaU.html Selamat Hari Toleransi Sedunia!
@@0oONewbieOo0 harusnya sebelum punya KTP boleh lah ikut kemauan ortu dia mau mendidik anak dengan dasar agama apa. Tapi kalo udah punya KTP menurutku anak bebas menentukan pilihan, jangan sampai menggunakan pernikahan beda agama agar bisa pindah. Aku juga pengen agama lain tapi malah ribut
@@yandesutawan untuk opini pribadi aku setuju dengan anda.. yang menjadi realita di kehidupan terlalu banyak judge sosial yang tidak merelakan adanya pergantian agama.. banyak yang d katakan "kafir" "anti-christ", dan banyak label2 lain.. disini saya mau tahu sebagai pemuka agama apa pandangan mereka? apa pelabelan tersebut termasuk intoleransi yang dibenarkan? atau seperti apa? #ask to know
@@0oONewbieOo0 iya ya 😅 Kadang suka sedih, kalo di negara lain yang pernah aku nonton cerita mereka katanya boleh aja. Kebebasan beragama dibolehkan asal udah yakin dan mantep, bukan main-main. Tapi ya disini masih gitu sih. Orang masih ngomongin agama lama berarti jelek dan agama barunya berarti bagus. Padahal ini soal kenyamanan. Aku aja pengen tanya langsung sama pemuka agama di lingkungan ga berani dong takut dibilang aneh2.
To be human is to struggle. Suka banget kata-katanya. Karena pada dasarnya emang manusia itu berproses dari satu hal ke hal yang lain, dan itu ga akan pernah berhenti sampe finalnya :)
Finalnya ketika sdh innalillahi wa innaillahi rojiun, sesungguhnya kita dariNYA dan kembali kepadaNYA. Jatuh bangunnya hidup dan kehidupan ini menuju kesempurnaan dan kesempurnaan akan terwujud jika sdh di SEMPURNAKAN/Dipanggil YANG MAHA SEMPURNA.
Sebagai orang tua..saya setuju menikah itu harus seiman..bukan seagama..beda seiman dgn seagama..seiman berasti satu visi..satu tujuan..apapun pilihan agamanya..berbeda dgn agama orang tua dan sekitarnya juga boleh..karena tujuan menikah adalah mendapat kebahagiaan..kebahagiaan itu harus terus diupayakan sepanjang perjalanan hidup mereka..
@@meggyisekai betul mbak fitrah..menjadi emak yg memiliki pemahaman spt saya butuh proses yg panjang..jatuh bangun dgn berbagai problem..sampai dititik pasrah dan iklas..anak kita cuma titipan..layaknya sebuah titipan perlu kita perlakukan dgn baik..siapa tahu suatu hari sang penitip bertanya keadaan titipannya..kita bisa bertanggung jawab..semoga mbak Fitrah selalu bahagia..tercapai semua cita citanya..
aku mau cerita, nenek sama alm kakekku beda agama, nikah. punya 5 anak laki² dan 2 anak perempuan, yg anak laki² ikut kepercayaan alm kakek saya, sedangkan yg anak perempuan ikut nenek. ibu saya sendiri anak ke 6, jadi setiap ada hari besar kami berkumpul bersama. itu sedikit cerita tentang keluarga saya. makasi udah mau baca dan semoga harimu indah! btw saya lebih suka mi goreng.
"Cinta itu diciptakan oleh Tuhan, jadi jangan sampai engkau dibutakan oleh cinta apalagi sampai mengkhianati penciptanya" Btw suka banget sama argumen mas Irfan👍
Saya : *indomiekuahpaketelorsetengahmateng* Suami : *miegodhog Sebelum menikah : Saya : Katolik & keluarga besar mayoritas Katolik & Kong Hu Cu Suami : Islam & keluarga besar semuanya Islam Saya : orang palembang keturunan tionghoa Suami : orang jawa keturunan pribumi -dalam perjalanan hidup kami sebelum bertemu, kami sama sama dalam proses belajar *tentang hidup dan semua hal yang melekat didalamnya*. Setelah kami bertemu dan memiliki visi yang sama tentang hidup... akhirnya kami menikah. Pada saat akan menikah kami berdua tidak memilih untuk pindah ke salah satu agama kami, tetapi memilih agama Buddha dan menikah di Vihara Tri Dharma, dan hampir seluruh keluarga besar ikut hadir mengikuti upacara prosesi pernikahan 😊. Sampai saat ini kami berdua belajar menjadi pasangan & individu yg memilih untuk ( selalu ) berjalan di *jalantengah*. Karena buat kami berdua... *urip iku urup*, *wong urip iku mung mampir ngombe*.😇
Untuk yg menganut Kepercayaan pada tuhan YME, narsumnya kenapa ga yg lbh paham ya ttg apa yg mereka anut. Jgn mbanya mungkin msh terlalu muda jd ga bisa seimbangin pendapat ttg ini. Pdhl pengen tau bgt kalo dr sudut pandang kepercayaan ini.
mungkin memang belum dapat narasumber yang punya kapasitas pas, mengingat Kepercayaan Pada Tuhan YME pun belum terlalu banyak dikenal, tapi at least mbanya ada disitu buat mewakili dan berpendapat sesuai kapasitasnya 😇.
Pernikahan itu bukan persoalan cinta-cintaan saja. Pernikahan itu mempertimbangkan kesamaan visi, nilai-nilai, dan sebagainya. Kalau dua-duanya berpegang teguh pada iman masing-masing, ke depannya perahu rumah tangga bisa pecah.
So far, Channel terfavorite nomer 1. Thanks memberikan konten2 yg banyak manfaat...terima kasih "menjadi manusia" , terus berkembang dan memberi nilai agar kami bisa menjadi manusia yg bisa memanusiakan manusia. 🥰
Tat Twam Asi, you and me belong as one, aku adalah kamu, kamu adalah aku, perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan oleh orang lain. As simple as that. What a good talk! Apresiasi untuk tim Menjadi Manusia sudah menyelenggarakan video ini. Sangat membuka wawasan sekali. Konten seperti ini yang harusnya seluruh masyarakat Indonesia tau. Good job! Thank you!
jarang-jarang liat ada pemuka agama konghucu masuk youtube atau konten konten perbedaan agama gitu. video yang bagus dan damai menunjukkan bahwa meski indonesia berbeda-beda, tetapi tetap satu 💕
Indomie emang jadi favorit hampir di semua daerah di Indonesia, tapi ada juga seperti daerah saya yang mayoritas pecinta mie sedaap. Dulu di sini orang menyebut mie instan bukan Indomie, tapi Sarimi. Dan sampai sekarang walaupun udah dikuasai mie sedaap, masih banyak orang yang nyebutnya "Sarimi". Tapi baik Indomie dan mie sedaap, ataupun Sarimi semuanya adalah mie instan. Pemersatu selera bangsa Indonesia.
Antonius Antara? Romo dulu jaman frater inget ga pernah ke Yayasan Santa Lusia Bekasi? Kalo saya ga salah orang, romo (waktu itu frater) pas saya masih SD pernah jadi pemateri agama di sekolah. Tapi lupa momennya. Kalo benar ini frater, Proficiat sudah menjadi Pastor
Negara & Pemerintahan yang Baik lagi Benar, adalah Negara / Pemerintahan yang tidak mengurusi Urusan Pribadi Rakyatnya. Disini adalah AGAMA. Selagi Negara / Pemerintahan masih sibuk ngurusin Tuhan & Agama maka sesungguhnya telah menghambat Toleransi itu sendiri.
Untuk yg penganut kepercayaan kpd Tuhan yg maha esa perlu di jelaskan dia penganut kepercayaan apa, soalnya bnyak e..tp sepertinya dia dri aliran kebatinan perjalanan..saran sih klo untuk yg kepercayaan cari narsum yg emang sudah menguasai ajaran dri aliran kepercayaannya..soalnya pasti menarik
Dalam membangun keluarga, kita perlu menanamkan dua ideologi kita, salah satu contohnya, udah lahirin anak, nah anak ini mau diapain, rumah tangga nggak sesederhana masalah cinta, oleh karena itu, menikah itu membutuhkan prinsip yang sama, namun jangan sampai iman kita itu membuat kita merendahkan orang lain, dan menjadikan kita jauh dari orang orang nonmuslim
Saya pernah mendengar salah satu alasan seseorang yang memilih menjadi agnostik, adalah karena adanya keberagaman agama kemudian timbul pertengkaran tentang siapa yang paling benar. Sebenarnya setiap agama mengajarkan perdamaian. Dan manusialah yang meributkan agama mana yg paling baik dengan cara mencela/merendahkan agama lain. Jadi masalah sebenarnya ada pada diri manusia itu sendiri, bukan agamanya. Bisa dilihat di video ini, 7 orang dari 7 agama nyatanya bisa duduk "hidup" berdampingan.
Gereja (Protestan) sangat menghormati hak warga negara untuk membina pernikahan dalam hukum negara, itu kenapa pgi mendukung uu pernikahan (1974), karena salah satu ciri khas reformasi adalah pemisahan negara-gereja dalam urusan administrasi sipil. Tapi, sebagaimana gereja menghormati aturan dan hak bernegara, negara harus menghormati aturan dan hak gereja untuk TIDAK memberkati pernikahan beda agama 🙏
Negara udh terlalu ikut campur dalam kehidupan pribadi masyarakatnya sampai mewajibkan pernikahan harus seagama, padahal kan belum tentu pasangan beda agama itu tidak bs hidup bersama klo tidak seagama. Malahan gegara peraturan absurd kek gitu bnyak air mata berlinangan karena hal yang tidak seharusnya terjadi: perpisahan krn tidak mau melepaskan kepercayaannya.
Di perjanjian lama Allah sengaja membuat perbedaan bahasa untuk menggagalkan pendirian menara simbol keangkuhan manusia. Jadi perbedaan memang diciptakan untuk meredakan keangkuhan kita manusia. Thanks God.
Pernikahan yang ideal jelas yang seagama, kenapa ideal, karena dalam berkluarga akan lebih mudah jika satu prinsip dan satu visi. Kalau beda agama dan saling mencinta silahkan, tapi ini jelas tidak ideal. Dan harus siap dengan segala resiko dari tindakan yang dipilih. 🙏
Iman memang hal yang prinsip...dan pernikahan sudah di atur sedemikian rupa dalam masing masing agama. Toleransi antar umat beragama itu harus...bagaimana cinta bisa menyatu jika prinsip dan pegangan berbeda... Cinta terhadap manusia jangan sampai mengalahkan cinta terhadap Tuhan...
Bagus banget kontenya, narasumbernya juga bagus2. Saran aja untuk setingan duduknya dibuat lebih nyaman lagi dan lebih enak lagi dilihat. Btw mikrofonnya mengganggu. Ya semoga kedepannya menjadi lebih baik. Selalu dukung ch kayak gini.
Dengan kita bisa jatuh cinta or kasih peluang hati kita untuk jatuh cinta pada yg beda agama..itu indikator kalo iman kita ke agama sendiri belum begitu kuat juga..makanya kita pun menganggap pernikahan or hubungan beda agama bukan suatu masalah yang besar.. kalau dalam Islam kita menikah karena 4 perkara..karena fisik, harta, keturunan dan iman or ketaqwaan seseorang..nah yg paling utama memilih seseorang karena iman/ketaqwaan nya..jadi ga hanya sekedar harus seagama, tapi pilih yg pemahaman agamanya itu udah baik.. kan banyak juga sama2 Islam tapi pemahaman agamanya justru masih rendah banget..jd jangan kan yg beda agama..yg seagama aja kalo agamanya ga begitu kuat, itu ga akan mungkin kita pilih saat mencari pasangan hidup...🙏🙏 Toleransi kalo sama tetangga, teman or orang2 diluar kehidupan pribadi itu wajar. Tapi kalo udah menyangkut hal pribadi, masa depan kita sendiri dan pertanggungjawaban iman kita di hadapan Allah ya itu bukan ranah toleransi lagi sih masuknya... Udah ke ranah seberapa kuat iman kita kepada Allah sehingga kita mampu memilih jodoh yang Allah sendiri juga suka..Jadi kita mencintai seseorang tuh karena dia dekat dengan Allah..We love him because of Allah.. Lah kalo beda agama, tau darimana dia dekat Ama Allah..Kenal dan mengakui keberadaan Nya aja nggak or belum...
Masih nunggu persepsi tentang mereka yang menolak menikah karena satu dan lain hal dan persepsi mereka tentang pertanyaan 'menikah itu penting ga sih?'
Kali Dilihat dari Dasar SIsi Manusia sih ga masalah menikah dengan siapapun, namun 1 hal yang tidak boleh terlupakan ialah di tiap agama tertulis aturan dan hukum yang tertulis di tiap kitab masing-masing agama, jadi kalau hukum di kitab tersebut melarangnya maka kita harus mengikutinya karena kita mengikuti suatu agama kita harus siap dengan hukum didalamnya
Orang yg pinter yg ingin mencari siapa sih Tuhannya manusia yg sebenar nya , hrs pinter2 mencari diagama yg ada , dari budha, hindu , kristen , konghucu , islam , nanti disitu baru bisa bertemu Tuhan yg sesungguh nya , jgn stak di agama masing 2 harus menggali , mencari Agama apa yg sebenar nya yg di benarkan oleh Tuhan/ Allah
Kita harus yakin bahwa agama kitalah yang paling benar, jangankan milih agama, milih baju aja pasti kita pilih yang paling bagus. Yang gak boleh itu nyesat-nyesatkan orang yang berbeda dengan kita.
saya berpacaran awalnya berbeda agama,dan selama bertahun" saling tarik menarik tetapi tidak ad yg mau mengalah,pada ahirnya berpisah selama 1th tetapi kami sama" tidak pernh membuka hati untuk siapapun dan pada suatu ketika ahirnya saya yg mengalah n mengikuti agama suami saya.
Bagi saya pribadi menikah itu harus mesti satu agama dengan saya. Karena kalau dalam agama islam ada syarat-syarat yang harus dipenuhi supaya pernikahan tersebut menjadi sah, kalau pernikahan tersebut tidak sah menurut ajaran islam maka ketika berhubungan badan hal itu termasuk zina. Kalaupun beda agama, yang menjadi pasangan saya harus masuk islam dulu, kalau keberatan masuk islam maka saya lebih baik tidak menikah dengan orang tersebut. Setiap orang punya kepercayaannya masing-masing, setidaknya ini yang saya pelajari dan saya percayai dalam saya beragama islam.
Agama ku adalah yang paling benar. Itu jelas bagi islam itu jelas. Agama lain selain islam adalah salah. Dan itu benar dan itu wajib di yakini bagi seluruh umat islam. Tapi tidak serta merta yang tidak sependapat trus di sakiti di persekusi di tindas, bukan begitu, itu bukan ajaran Al Quran. Bukan juga dengan mengatakan agama lain blm tentu salah, di pertanyakan ke imanan mu sebagai orang islam ketika berkata demikian. Bertoleransi di ajarkan dalam islam, tapi bukan berarti bertoleransi itu menyetujui kita sama sama benar, bertoleransi itu Menyetujui keberagaman perbedaan tanpa harus memaksakan. Lakum dinukum waliadin "Bagimu agama mu bagi ku agamaku" Ini pandangan ku sebagai seorang muslim yang berusaha mengamalkan kitab ku dengan petunjuk dari rasul ku.
Bener. Misalnya kaya lagi ujian. Kita bisa milih jawaban a,b,c,d, dan e sesuai kehendak kita. Dan tentu kita memilih jawaban karena kita yakin jwbn itu benar dan jwbn yg lain salah. Wlwpun demikian, kita juga ga boleh maksa org lain buat milih jawaban yg sama dg kita. Karena bisa jadi jawaban kita yg salah dan jwaban dia yg benar. Maka dari itu, cukuplah masing2 yakin dg jawabannya, isi semua, trus kumpulin. Biarin guru ntar yg meriksa.
@@littleboy5992 buat apa lu berkeyakinan ketika lu masi mempertanyakan bisa aja dia benar bisa aja kita salah. Yang gw terkan kan di atas adalah berbeda itu pasti, memaksakan kehendak yang dilarang. Gw meyakini agama selain islam salah, tapi gw gak maksa buat yang non muslim untuk memilih agama islam dengan paksaan, tapi ketika mereka mencari tau dan menemukan kebenaran itu hak pribadi masing masing.
@@bangmancerita sorry gan ini statement in general toh yg baca bukan cuman muslim ya kan. Mkanya gw kasi sudut pandang umum banget trus gue tekan di akhirnya kalo uda yakin yaudah pilih aja itu. Ga usah sibuk kanan-kiri gitu toohhh..
@@littleboy5992 dan ini juga statement gw yang gw pelajari tentang islam yang kaffah, Bahwa islam menghargai perbedaan, tapi setiap umat islam wajib teguh terhadap agamanya, dan juga umat islam harus menyayangi dan melindungi semua makhluk hidup apalagi sesama umat manusia, haram hukum nya menyakiti manusia tanpa alasan. Jadi, intoleran yang banyak di nilai dari orang yang non muslim tentang islam, apalagi tentang ketaatan seorang muslim sangat banyak yang keliru, islam itu rahmatan lil'alamin rahmat seluruh alam, tapi islam tidak boleh lembek terhadap keyakinan nya tentang islam. Taat bukan berarti intoleran, taat bukan berarti radikal, taat karna Kami ingin masuk surga sesusai dengan tuntunan Rasulullah yang telah di wahyukan kepadanya.
Agama itu baik. Seperti dalam definisinya. Kalau ditanya kenapa saya beragama islam? Maka saya jawab, "pada mulanya ini adalah agama turunan dari orang tua, selanjutnya saya memberikan hak pada sisi kemanusiaan saya untuk semakin mencari tahu tentang agama turunan ini, dan saya tetap bertahan dalam islam". Lalu ada yang bertanya, darimana kamu yakin islam adalah agama yang benar?, maka saya menjawab "saya tidak menemukan statement yang bisa menjadi penengah, semua agama mengklaim sebagai yang paling benar dimata Tuhan, semua berbicara dari kitab sucinya sendiri, apakah ada kitab suci yang netral? Tentunya tidak ada. Saya menganggap islam adalah yang benar berdasarkan doktrin kitab suci saya, dan saya mengimani itu. Karena pada dasarnya iman (agama) itu lahir dari hasil doktrinisisasi. Apabila nanti di hadapan Tuhan ternyata agama yang saya peluk bukanlah agama yang benar, saya siap menerima hukuman, karena itu adalah konsekuensi dalam memilih. Dan apabila nanti di hadapan Tuhan ternyata agama yang saya anut adalah agama yang benar, maka beruntunglah saya. Konsekuensi memilih, apabila benar maka beruntunglah pilihannya, apabila salah yaa sudah. Hehee Demikian sudut pandang saya soal agama, dalam konteks agama yang benar.
@Svenska Aeroplan Sependapat. Dalam beberapa hal kita berhak bebas memilih. Namun dalam beberapa hal yang lain, kita juga gak boleh egois.. harus mempertimbangkan orang lain juga, utamanya keluarga yg selama ini telah menyayangi kita.
Bersatu dengan perbedaan Perbedaan yang menyatukan Toleransi adalah inti kehidupan Jika dalam agama keyakinan saya nikah beda agama tidak diperbolehkan saya setuju. Karena secara logika dan realitas hidup, jika yang satu keyakinan dan prinsip saja memiliki banyak perbedaan dalam biduk rumah tangga lalu bagaimana dengan yang beda agama? Jika dalam hal paling prinsipal dalam hidup kita saja berbeda, lalu bagaimana dengan hal lainnya yang bersangkutan? Cinta memang menyakitkan Jika tidak siap sakit, jangan jatuh cinta. Meski cinta tidak memilih, tapi hidup harus memilih. Salam PANCASILA NKRI harga mati Hidup Indomie, cintai produk dalam negeri 🥰
aku pacaran beda agama 2 tahun. awalnya sahabat dan dia berniat nolong aku yg punya sakit mental. aku tipe org yg sekalinya cinta ya bakal cinta trs dan berkomitmen, sementara dia nggak. dia yg akhirnya mau udahan karna alasan perbedaan, dia blg dia jg suatu hari bakal hrs nikah. akunya ga sanggup dan skrg kita msh berhubungan tp udh beda rasanya dan gajelas wkwk. kyknya dia bertahan cm krn kasian sama aku. rasanya emg sakit bgt klo udh beda agama
Saya anak dari pernikahan beda agama dan agama kakak saya dengan agama kedua orang tua saya juga berbeda memang banyak masalah dan kesalahpahaman terjadi. Tapi bagi keluarga saya, masalah itu wajar untuk sebuah hubungan dekat seperti keluarga. Dan keluarga saya menganggap perbedaan itu buat menyatukan, berbeda bisa buat kita jadi toleransi satu sama lain. Agama kami berbeda tapi kami percaya prinsip kami sama karena kami sama sama percaya akan Tuhan. Bagi saya, tdk ada agama yang mengajarkan kejahatan.
Ketemu doi 4 tahun yg lalu dari organisasi pertukaran mahasiswa, dia jewish dari Israel tinggal di jerman, saya orang indo asli dan beragama islam. Dia cerdas satu visi misi bahkan taste jokes pun sama dan sy merasa cocok sekali dengan dia sy rasa dia kloningan sy kecuali agama kita yg berbeda. Ayah sy murka dan tidak mau jadi wali nikah untuk kami, alhasil sekarang kita bersama tanpa ada restu orangtua sy
Balik lagi ke pemaknaan individu masing2 terhadap agamanya. Ada yang punya agama, hanya untuk KTP. Ada yang karena ikut orangtua atau keluarga. Ada yang karena nyaman dengan komunitas atau teman2. Ada yang butuh panduan hidup. Ada yang karena itu adalah jawaban dari proses pencarian kebenaran. Setiap orang punya pemaknaan yang beragam terhadap agama. Kalo kalian, kenapa kalian memutuskan untuk menganut agama atau kepercayaan yg kalian punya saat ini?
Maaf sebelum nyaa saya sebagai remaja ingin bertanya, apakah boleh kita(saya) mencoba atau perindah pindah agama terebut untuk atau demi ingin menemukan kenyamanan tersebut ? terimakasi semua .
Menurut saya, awalnya agama hanya ada satu. Yang kemudian menjadi beberapa, karena manusia ada dengan akalnya. Tapi, semoga dengan perbedaan itu membuat kita belajar lebih banyak. Hidup team Indomie goreng ehe
Kasarannya gini lah. Ikut sesuai ajaran agama yg dianut hukum nikahnya gimana. Mau nurut agama yg dianut silahkan, mau denial ya silahkan. Toh urusan hidup mati ya urusan lu sendiri. Lu sendiri yang tanggung jawab.