1464. KABAR GEMBIRA BAGI YANG SAKIT | Riyadhush Shalihin | Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri 

Kalau kita bisa nahan sakit dilevel 8, Allah ga akan memberikan kita sakit di level 8.1___Masyaa Allah Jazakallahu Khoir Ustadz remindernya, Baarakallahu lakum buat Ustadz dan team

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Rabbul A’lamiin atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah henti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak disana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita Nabi kita Muhammadin عليه الصلاة و السلام beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. PART ONE Session Tanya-Jawab: Tanya: Mohon nasihatnya Ustadz. Kurang lebih 1 bulan lalu, qadarullah saya di vonis Cancer, mohon nasihatnya agar saya bisa sabar dengan sebenar-benarnya sabar serta ikhlas dan dengan sebenar-benarnya ikhlas. Lalu apa yang membedakan antara ujian dan azab serta lebih menguatkan Iman dalam keadaan terpuruk sekalipun dan meyakini bahwa itu bentuk kasih sayang Allah Azza wa Jalla?. Jawab: Kita ikut bersedih dengan berita ini dan semoga beliau yang bertanya di jaga oleh الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Namun sedih saja tidak cukup untuk bisa berhasil, harus ada harapan di dalam hati kita. Dan ada hal yang menarik ketika Nabi ﷺ menjenguk seorang sahabat wanita, ia bernama Umul ‘Ala yaitu tante dari Hizam bin Hakim. Ketika Nabi ﷺ menjenguk Umul ‘Ala yang sedang sakit dan Umul ‘Ala yang bercerita tentang kejadian tersebut dalam hadits Abu Dawud. Umul ‘Ala berkata, Nabi ﷺ menjengukku ketika aku sedang sakit, lalu apa kata Nabi ﷺ? Beliau membangun narasi yang mind blowing dan berbeda dengan yang kita pikirkan biasanya. Nabi ﷺ berkata, أَبْشِرِي يَا أُمَّ الْعَلاَءِ, فَإِنَّ مَرَضَ الْمُسْلِمِ يُذْهِبُ اللهُ بِهِ خَطَايَاهُ كَمَا تُذْهِبُ النَّارُ خَبَث الذَّهَبِ وَاْلفِضَّةِ“Bergembiralah wahai Ummul 'Ala, sesungguhnya sakitnya seorang muslim membuat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menghapuskan dosa-dosanya, sebagaimana api menghilangkan karat Emas dan Perak” (HR Abu Dawud). Jadi karena penyakit itu menggugurkan dosa dan kalau kita benar-benar beriman dan tujuan kita masuk Surga dan melihat wajah Allah Tabaroka wa Ta’ala, maka kita sepakat bahwa penghalang terbesar adalah Dosa. Dan ketika ada sebuah hal atau kondisi dimana dosa-dosa kita digugurkan maka peluang masuk Surga kita semakin besar. Dan kalau kita jujur dengan cita-cita kita masuk Surga dan jujur ingin bertemu dengan Allah atau melihat wajah Allah, maka akan ada kegembiraan di dalam hati kita pada saat peluang masuk Surga itu semakin besar dan terbuka dan penghalang masuk Surga di kikis dan dihilangkan oleh Allah. Kita tidak akan hancur, terpukul dan terpuruk, betul kondisi kita sedang sakit dan sedang menurun secara pisik, tetapi secara mentalitas tidak dan justru orang-orang beriman optimis bahwa ini peluang kesempatan besar masuk Surga. Setuju memang bicara lebih mudah sedangkan yang menjalaninya berat, tetapi bukankah الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS Al-Baqarah: 286). Dan Allah juga berfirman لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا “Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya” (QS At-Talaq: 7). Kalau kemampuan kita menahan rasa sakit 8, Allah tidak akan memberikan rasa sakit 8,1 atau kalau kemampuan kita menahan rasa sakit 7, Allah tidak akan memberikan rasa sakit 7,05. Lalu timbul pertanyaan, ‘kalau anda diberikan penyakit belum tentu anda bisa!’, itu betul sekali, dan itulah kenapa Allah berikan penyakit kepada sebagian orang saja? karena Allah berikan kepada orang-orang yang bisa menahan rasa sakit tersebut dan orang-orang yang bisa bersabar. Oleh karena itu sebagaimana yang Nabi ﷺ katakan, أَبْشِرِي يَا أُمَّ الْعَلاَءِ, فَإِنَّ مَرَضَ الْمُسْلِمِ يُذْهِبُ اللهُ بِهِ خَطَايَاهُ كَمَا تُذْهِبُ النَّارُ خَبَث الذَّهَبِ وَاْلفِضَّةِ“Bergembiralah wahai Ummul 'Ala, sesungguhnya sakitnya seorang muslim membuat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menghapuskan dosa-dosanya, sebagaimana api menghilangkan karat Emas dan Perak” (HR Abu Dawud). Maka kita katakan kepada saudara-saudari kita yang sedang sakit pada hari ini,أَبْشِرِي يَا اَخِي وَأَبْشِرِي يَا اُخْتِي “Bergembiralah wahai saudara- saudariku”, فَإِنَّ مَرَضَ الْمُسْلِمِ يُذْهِبُ اللهُ بِهِ خَطَايَاهُ كَمَا تُذْهِبُ النَّارُ خَبَث الذَّهَبِ وَاْلفِضَّةِ “Sesungguhnya sakitnya seorang muslim membuat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menghapuskan dosa-dosanya, sebagaimana api menghilangkan karat Emas dan Perak”. Dan jalan menuju Surga semakin terbentang dan semakin luas dan peluang kita masuk Surga semakin besar. Dan ketika benar-benar sakit luar biasa, maka ingatlah bahwa semakin banyak dosa digugurkan dan Allah yang memberikan rasa sakit itu dan Allah yang akan membuat kita Sabar dan Allah yang akan menolong. Allah Ar-Rahman Ar-Rahim, tidak mungkin Allah berikan rasa sakit kepada hamba-hamba-Nya orang beriman untuk menyiksa mereka. Ingatlah ketika Nabi Ayub عليه السلام menyampaikan, ۞ وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ “Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang” (QS Al-Anbiya: 83). Lihat bagaimana sosok yang beriman, Nabi menyikapi rasa sakit yang sangat panjang dan tidak ada keluhan. Oleh karena itu hendaknya rasa sakit itu membuat kita semakin ingat bahwa memang Dunia bukan tempat tinggal kita, اَللهُمَّ لَا عَيْشَ إِلَّا عَيْشَ الْآخِرَةِ “Ya Allah, tidak ada kehidupan kecuali kehidupan akhirat” (Muttafaq ‘Alaih). Dan semoga Allah memberikan taufik kepada kita semua, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. Dan minta keselamatan, Nabi ﷺ memerintahkan kita agar berdo’a اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ “Ya Allah, aku memohon keselamatan di dunia dan akhirat”, tetapi begitu Allah memberikan takdir sakit kita tidak sembuh-sembuh, maka itu bentuk kasih sayang Allah kepada kita. Tanya: Bagaimana cara seorang istri, khususnya ibu rumah tangga yang tidak berpenghasilan berbakti kepada orangtua angkat dan kadungnya, yang mana kedua pihak ini selalu memasang tuntutan materil ketika bertemu atau berkomunikasi dengan anak. Hal ini membuat anak yang sudah menjadi istri takut bertemu karena belum ada uang, jadinya silaturahimnya mandeg. To be continued 1 of 2 part Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Jum’at, 28 Dzul Hijjah 1445 AH/5 Juli 2024 Ahida Muhsin

Ya Allah nangis dengerin ini. Saya di vonis sakit sudah 8 tahun ini rasanya tenang mendengar nasehat ustadz nuzul. Jazakallahu khairan ustadz. Vonis dokter hanyalah sementara. Termasuk dunia ini sementara

Jazaakumullah khyr ustadz, mohon doanya juga untuk ibu saya yang sedang diuji sakit saat ini 🙏

Alhamdulillahiladzi bini'matihi tatimush sholihaat Jazakumullahu Khair wa barakallahu fikuum Ustadzuna dan Tim

MasyaaAllah Semoga Allah merahmati imam an nawawi, ustadz & keluarga, para team kajian serta seluruh kaum muslimin Dan semoga Allah ta'ala memberi taufiq kpd kita semua✨💦

Jazaakumullahu khairan Ustadz & team.

Jazaakumullah khair ustadz n team..atas ilmunya, baarakallahu fiikum..ijin share

Barakallahu fiik ustadz

Jazakallah khair ustadz terima kasih ilmunya 🙏🥺. Setiap pagi selalu dengerin kajian dr ustadz menambah pengetahuan saya dan iman saya,,, sehingga makin tawaddhu. Masya Allah🥺🤲

Masya Allah Tabarakallah

🙏

😁

kalau mau tanya itu lewat mana ya?