Halo Yth. MDA Kota Denpasar, MDA Bali, PHDI. Mhn Bapak2 terjun untuk membantu penyelesaian kasus ini Bapak2. Malu sakali saya sbg warga Hindu Bali yang mendengar kasus2 spt ini yang harusnya ada penyelesaian kekeluargaan. Jangan sampai dgn sesama warga Hindu Bali kita SAKLEK, tp dgn warga pendatang kok loyo2 saja. Terimakasih
memang biasa pekraman hindu begitu ,dengan warga kita saklek ,cara sing menyama. braya ,nyanan jak pendatang dauh tukad aeeng gati polosne hilang calingne ,ngajak braya / semeton sedharma biih tegeh gati calingne !
Memalukan makin sering terdengar adat yg melakukan kasepekang, artinya adat di Bali semakin tumpul kedalam. Ini kerja utama MDA juga, yg harusnya makin cepat bergerak dg solusi, bukannya menunggu pengaduan dan bahkan membiarkan masalah makin ber larut2. MDA harus ada target kerja dan hasil nyata, krn digaji dr uang masyarakat. Hayo selamatkan warisan adat yg luhur, lindungi masyarakat, tidak lagi ada kesepekang dan sejenisnya, paras paros membangun desa adat dan lestarikan budaya❤
Adat yg sudah usang.. Tujuan hindu adalah Moksarrtham jagadhita ya ca ithi dharma. Kebahagiaan lahiriah batiniah... Atau juga boleh disebut kebebasan atau kemerdekaan. Agama adalah pedoman hidup , memudahkan hidup bukan mempersulit hidup.. Kasepekang sdh tdk pada jamannya lagi...
Masalah korupsi ,yang korup kan oknum nya ,pelakunya diseret ke kasus hukum ,mengapa berhubungan dengan hukum adat ?.itu nyaplir ! Lembaga adat tidak boleh melebihi hukum positif negara , tidak boleh melebihi pengadilan negeri !
Sangsi kesepekang akan membuat citra hindu bali pudar, tdk salah jika ada warga hindu pindah agama . Mudah2an MDA turun tangan dan bisa memberikan solusi agar yg kesepekang kembali diterima dan bergabung di banjaar tsb,rahayu 🙏🙏🙏
Majelis Madya dan Majelis Agung Desa Pekraman harus turun tangan dalam kasus ini. Dari podcast ini jelas kita bisa lihat adanya usaha menjadikan Desa Adat sebagai tameng untuk menyelamatkan diri sendiri dari kasus hukum dan mengorbankan krama yang bekerja dengan baik ingin menyelamatkan asset Desa Adat.
Mengenai masalah adat yg TDK di bisa diselesaikan secara musyawarah ,kami mohon kepada MDA agar memediasi masalah ini ,sebab MDA di buat tujuannya untuk menyelesaikan konflik yg ada di adat,Krn MDA ini di gaji oleh pemerintah,MDA hrs berani turun dan memanggil prajuru desa maupun tokoh masyarakat,agar jelas tugas dr MDA itu sendiri🙏🙏🙏
sy sedih nontonya smoga bpk diberi kesehatan dan sll dilindungi ide sesuhunan sww dan ide sane melinggih ring paryangan br bpk smg kedepan tdk adalagi istilah kesepekan smangat bpk
Benar sesenggak tetua kita dulu, bahwa orang bali spt ayam kampung dmn dikasi makanan bukannya fokus pd makanan tp malah temannya yg dipatok yg akhirnya makanan tsb habis dimakan ayam lain sampai habis😁 Ini pelajaran buat kita semua bhw jgn lg ada usaha2 penggalangan dana dr masyarakat utk gaya2an bikin usaha keuangan dr dana masyarakat yg tidak berbadan hukum positif, karena pasti aksn terjadi hal2 spt ini yg ujung2nya terjadi masalah antar warga.
Kami mohon bapak bapak yg ada di wilayah glogor carik mencari solusi damai antar warga Banjar kita orang bali saling kesepekang itu sangat memalukan kita sebagai warga bali kasihan warga Banjar kita sendiri dimusuhi sedangkan dengan pendatang aja kita saling toleransi turunlah bapak bapak yg lebih tahu adat memberikan pencerahan dan memberikan solusi terbaik bagi kedua belah pihak dengan hati yg damai dan bersih saling memaafkan
Sabar nggih bapak2 ...semoga Leluhur kalian memberi jln terbaik buat semua anggota keluarga bapak Semoga sehat semua anak cucu BPK nggih dan istri BPK d beri kekuatan dlm menghadapi mslh ini Semoga cepet selesai mslhnya dgn damai....
Rembuk kembali,mudahan bisa selamet,TDK ada bentrok hukuman adat,menurut saya besar sekali bunga kridit yg pinjam kredit 3milyar awal,bisa jadi membengkak 10milyar lebih,😮coba diskusikan kembali ada covid diks keringanan bunga
Memang ketika kita memperjuangkan kebenaran akan banyak rintangan,, akan tetapi kebenaran akan selalu menang, walau waktunya lama,. Rasanya aneh jika hanya masalah koperasi merembet sampai ke adat & kasepekang. Tetap semangat buat bapak nyoman , astungkara semua pasti terlewati.
pak nyoman klau sudah bicara kebenaran dan berjuang untuk kebenaran kepentingan orang banyak maju truuss dngn teemm pak nyoman Bravo pak man smg santy, santy, santy om
Sy merasa ikut prihatin terhadap desa yg masih melaksanakan sepek menyepek, apalagi sampai mengusir, emangnya tanah bali ini milik dadongmu? Adat yg seperti itu hendaknya perlu diefaluasi, krn kalau diteruterukan, tdk mustahil bali punah dan diambil alih orang lain.
Ternyata dibali masih melaksanakan hukum kasepekan malah2 di denpassar, yg notabena peradaban adat dan budayanya lebih moderen, bisa melakukan warganya seperti itu, jangan, disana warga pendatanh mendapat pengayoman yg lebih baik dari warganya, kasian warga kita lama2 akan habis menjadi penganut lain, semestinyaperaturan kasepekan dipertimbangkan carikan selusi yg terbaik, ampura jika tulisan tiang ada yg menyinggung perasaan orang, sekali lagi, pura
Hal2 spt inilah yg sering terjadi di desa adat, krn sangat mudah dipropokasi olh pihak2 yg berkepentingan dg pola suryak siyu, dan landasan iri hati, mengingat uu prov bali sdh disahkan, maka ke dpn menajemen desa adat akan menjadi sangat strategis, krn otoritasnya semakin besar, olh sebab itu pemerintah bali sdh hrs memikirkan ttg penataan manajemen pemerintahan ds adat, shg mampu mengelola desanya dg baik sesuai harapan warganya, dan se wenang2 kpd warganya atas alasan suryak siyu. Suksema.
Saya prihatin juga dgn adanya awig" kesepekan ini yg masih berlaku hingga saat ini, dan ini sdh tdk ada pemikiran jjangka panjangnya yg secara tdk langsung kata lainnya mengusir kluarga sendiri. Kini sdh banyk pendatang luar bali yg menetap di bali hal ini yg tdk dipikir sama orng" yg masih mempertahankan awig" trsb. Lambat laun pendatang lebih banyak yg akhirnya mereka yg akan mengusir kita sbg orng bali. Budaya dan adat istiadat bali akan hancur karena orang bali itu sendiri.yg semakin lama semakin tdk bijak terhadap saudara sendiri.
Maaf bpk selesaikan dulu masalah klu sdh selesai pindah tempat tnggal saja agar tenang dan lebih jaman di usia tua,skrng kan sdh ada tempt kremasi aman
Di sepakang adalah hak dan hasil dari " Paum" warga adat setempat yang tidak bisa di intervensi pihak manapun! Andai ada terjadi ketidak puasan atau keadilan maka warga adat yang di seoakang tersebut mengajukan " Paum" adat ! Untuk pengujian kebenaran kesepakang tersebut ! Karena " Paum" adat lah inti kekuatan adat tersebut sehingga bila kasus " kesepakang " tersebut tanpa melalui " paum" maka warga adat bisa menuntut secara hukum positif tentang " penyalah gunaan wewenang "!
coba tunjukkan awig2 mana yg dilanggar sehingga beliau kasepekang. kita ingat kasus ds taro yg mana seorang mangku desa kena sanksi kasepekang krn kasus perdata, sehingga yg di penjara adlh oknum bendesa ds di br ds taro dkk yg di penjara. klu menyimak de wawancara di media metro bali kok jelas sekali ini kan mulanya dr hutang piutang di koperasi yg kemudian merembet pemecatan dr pengurus koperasi, kemudi pengurus koperasi yg di pecat mengajukan gugatan atas pemecatan itu, kok tiba2 ada sanksi kesepekang dr br adat/ds adat. jd janganlah ds adat dipakai alat utk menghukum wrg nya padahal persoalannya bukan diranah adat, padahal ranahnya hny perdata. atau janganlah ds adat di pakai alat sbg ajang balas dendam terhdp wrg nya sendiri.🙏
Setelah mendengar paparan dari jurnalis yg diajak diskusi thd warga yg kesepekang thd persoalan yg ada di banjar, ayo MDA Kota Denpasar, MDA Bali dan PHDI Bali duduk bersama thd orang tsb utk penyelesaian secara kekeluargan.
Saya sangat prihatin dengan saudara -saudata kita yg mengalami permasalahan.Mohon ijin kalau boleh saya sarankan jangan sampai warga kita itu kesepekang, namanya manusia pasti Saja ada kesalahan.Kenapa kpd warga kita sangat keras dan kpd warga luar sangat lembek.Maaf bukan ikut campur,tapi hanya menyarankan.Suksma.....
Yen care senggakan baline memula jagung pasti panen jagung yen melaksana jelek pasti hasilne jelek. Tuhan tidak akan pernah salah memberikan hasil sesuai dengan karma kita.
Kalo sesama semeton Hindu Bali sungguh2 sadis disiplin mati, tapi sama orang DURA NEGARA sopan, manis,toleransi. Inikah AJARAN TRI HITA KARANA, TATWAMASI DAN AJEG HINDU ???? KALO BEGINI KERASNYA ADAT HINDU BALI cocok dah pak MANGKU PASTIKA (mantan gubernur Bali) menyebut: tiap tahun Umat Hindu Bali berkurang 1 persen akibat pindah agama.
Di desan tyg kenten mase sane minjam uwang di lpd jika tidak mau membayar hutang, tidak dapent , cari apa," di desa, jika anak nikah tidak dapet tanda tangan, apa" karna sudah ke putusan begitu, lunasi dulu hutang baru dapet tanda tangan,
Melihat permasalahan jangan emosional begitu.......urudan Koperasi smp Kesepekang..... Tidak ngerti ranah hukum adat dan hukum adat.... Sangat disayangkan....
Dari dua podcast yg saya tonton sebagai perbandingan ternyata sudah FINAL sudah ada KEPUTUSAN TETAP dari pengadilan dan sudah sampai tahapan terakhir yaitu PELELANGAN.... Kita harus TAAT HUKUM karena dimata HUKUM semua sama...... Hidup itu pada dasarnya adalah sebuah KONSEKUENSI....kita harus Iklas menerima KENYATAAN walaupun sangat pahit🙏.... Dan kalau masalah KASEPEKANG saran saya pribadi lebih baik MINTA MAAF kepada krama banjar dan tokoh-tokoh adat disana.... Astungkara menjadi jalan SOLUSI TERBAIK dan setelah MINTA MAAF biasanya disertai diikuti dengan SANGSI DENDA dari DESA ADAT sesuai dengan awig-awig yg berlaku 🙏 Salam Cinta Ajeg Bali🙏 (Dalam pepatah Bali Kuno SING ADE LEMETE LUNG)
Maaf saya menyimak berita ini yang lagi viral.. Pasti kita sebagai penonton di sini ada sedih, emosi dan gregetan,.. Coba anda anda diposisi yang kesepekang di hati nurani kalian karena sebuah persoalan yang masih bisa di mussyawarakan dengan baik baik, ko sampe bisa di pisahkan dari warga yang lainnya padahal satu Banjar, satu lingkungan yang di mana intinya warga di sana.. Di perlakuan seperti musuh ...woy ini manusia woy bukan hewan... Sejahat jahatnya mafia masih di perlakukan dengan baik, koruptor saja masih di perlakukan sebagai warga negara Indonesia...terus maju pak anda warga negara Indonesia yang sudah merdeka dan bukan negara di jaman penjajah, semogah pemerintah setempat jangan berdiam diri ini warga yang lagi punya persoalan turun tangan langsung.. Jangan nanti sudah terjadi apa apa pemerintah baru turun tangan
Betul , jngan seprti polisi india d film2 india . Kok bisa kesepekang , bisa ? . Orng tdk senang trhadap yng di sepekang , akan melakukan segala cara karna kebncian & dendamnya sdh diubun ubun . Khusus bg mereka2 yng mengidap kebncian & dendam akan betindak sesue persi kebenaran mereka , bhkan memaanpaatkan kekuatan mistik . Bicara kesepekang sy sndiri prnah mengalami selama 11 th lebih .
MDA Denpasar dan PHDI Bali , wahai kalian semua tidakkah kalian punya hati tolong kasus diatas di selesaikan dengan bijak . Buka hati , buka mata , buka telinga kalian . Tegakan keadilan Hindu . Swaha
Kesepekan merupakan awig awig adat yg di timpakan kepada warga adat yg mempunyai kesalahan yg besar yg ada di hukum adat dan banjar pengempon desa adat tersebut .terlepas dari itu siapa yg benar dan siapa yg salah krama adat yg bersangkutan bisajadi di anggap bersalah dsb yg sesuai hasil perarem. .itu bisa saja terjadi karna unsur sentimen pribadi apalagi ada unsur politisnya.kalau tidak merasa ikut andil dlm masalah administrasi kemungkinan besar dlm utang piutang..! Klo yg bersangkutan dianggap tidak ditepati yg jelas kena kesepekan ..! Smoga dapat diselesaikan secara musyawarah di krama adat pamogan..!!
Dari cara beliau percaya diri dalam bicara karena orang berbohong biasanya akan terbata bata dalam menyuarakan pendapatnya dan menjabarkan data2 lengkap dan detail yg beliau punya, sudut pandang orang awam, saya sebagai penonton sepertinya memang benar beliau ini menjadi korban kepentingan, semoga diberikan jalan yg seadil adilnya ya bapak🙏🏻
Patut pak,bapak bisa tnton klarifikasi dri oknum klian tsb yg ngangak ngunguk di chanen zelobi omnivora.dari sana bapak bisa menilai antara klarifikasi klian tsb dgn bapak yg menjadi korban Kasepekang .
Dari dulu sd skrg saya melihat fakta bahwa orang Bali itu keras sekali dg sesama dan welcome dg org ' ASING ' alasannya macam macam : inilah, itulah. Semoga sikap spt ini dikoreksi dan terperbaiki. Suksme
Gak usah takut di kucilkan/di sepekang adat .yg penting punya tanah dan rumah di tempat tsb . Orang non bali dan non hindu bali aja bisa bikin tempat ibadah di bali . # nyama bali sampunan jejah kesepekang banjar/adat .yg penting tetap ngajegang gumi bali
Betul skali,tiang jg dikeluarkan dr dadia Krn alasan yg sma ttg koprasi,dadia punya tabungan dikoprasi tdk bisa ngambil tabungan Krn banyak kredit macet ketua yg diskor dr dadia apa ada speri itu ?? Tp suami tdk membalas ke jalur apapun Krn percaya dgn hukum karma, ttp beruntung sya medesa adat dikota dps walaupun kecewa jg Krn suami hampir 15 THN sebagai Klian dadia didenpasar,berserah biarlah Ida sang hyang Widhi yg memberi keadilan
Smoga segera menemukan titik terang😇😇🙏🙏 Harus semangat mencari keadilan. Dan setidaknya tdk malah membuat runyam. Apa lagi sampai ada yg membuat akun palsu,,trus coment hanya demi menghina dan merusak nama baik seseorang dengn tuduhan yg semena-mena. Kalau brani liatin akun asli,, mare gentle. Masak jani pesu berita,, jani ngae akun🥴🥴🥴.
Kenapa di bali pd jaman modern ini; masih saja ada yg mengikuti adat2/awig2.???.KUNO. ... Apa tidak pernah keluar kota diluar - Lihat dunia Luar???(*lihat youtube dst.???
Weleehhhh........ Parum Agung Banjar memecat Pengurus dan Pengawas Koperasi....???? Rapat Banjar memilih Pengurus Koperasi....???? Audit koperasi dilakukan atau dibiayai oleh Banjar......????? Kasepekan dilakukan karena Pengurus dan Pengawas melakukan gugatan terhadap proses pemecatan Pengurus dan Pengawas Koperasi yang tidak sesuai dengan aturan perkoperasian....!!!!?????? Hmmmmmmmmm.............!!!!!!!
Menurut hemat saya, disinilah peran Serta MDA bukan menunggu, kalau menunggu sudah selesai di pemerintahan apa dilakukan terlambat , semestinya me lakukan mediasi agar tidak sampai ke pengadilan tolong peran tugas MDA untuk memediasi hal seperti itu,
MDA kantor nya megah ..uang dari mana ya😅...Masalah adat banyak terjadi ....jadikan Kantor sebagai pengayom yang menyejukkan...adil ! BUKAN SEBAGAI AJANG AROGANSI..ATAU POLITIK PRAKTIS ...MDA harus turun menyelesaikan
Jeg swud , Ngujang ruwet alih, petugas yang menangani kijolakuno?? Sing taen tepuk de Liu ngae peraturan pangsing berat nyamane di jaman persaingan kerja de deeeee
Mari bijak menilai Memahami dan meresapi masalahnya Apapun masalahnya pasti ada jln penyelesaianya pokoknya semangat pak man N wyn putra rahayu pang domas
Awig awig macam apa ini, memberatkan bukan malah memberi kebaikan buat warganya, wajar bila umat Hindu banyak yang pindah agama bukan karena agamanya , Tapi system' adat yang semakin kacau 🔥
Apapun persoalan yang muncul di Desa/Br.Adat baik menyangkut delix adat, delik pidana serta persoalan yng meresahkan warga masy adat sebaiknya diselesaikan dengan pendekatan rectroraktif justice system, pendekatan dengan kosep kekeluargaan, penyamabrayaan, segalak segilik seguluk selunglung sebayantaka, paras paros sarpenaya. Pergunakan kelembagaan Kerta Desa atau Sipandu Beradat dalam menangani masalah. Bila tdk bisa diselesaikan dan mengandung unsur delix pidana maka bisa dilakuakn dgn menenpuh meknisme hukum yang berlaku dlm sebuah negara.Itulah yg disebut dgn negara hukum yg tentunya memberikan efek jera bagi sipelaku kejahatan. Bila memenuhi unsur delix pidana selesaikan dgn proses pidana, bila perdata diselesikan dgn hukum perdata, bila melanggar hkm adat dan tertuang dlm awig awig atau pararem selesaikan dgn konsep tsb. Konsep kesepekang sdh tdk relevan lagi dlm perkembangan kehidupan sosial yng selalu dinamis. Konsep kekepekang tlh melanggar hak azasi manusia dan sebaiknya konsep kesepekang dihilangkan dlm konsep hkm adat baik awig awig maupun pararem. Bila seseorang dlm mengelola sbh badan hukum semisal Koprasi yg tentunya berbadan hukum melanggar hukum dgn melakukan perbuatan pidana semisal penipuan, penggelapan......selesaikan dulu scr kkluargaan mungkin mengganti rugi segala kerugian yang ditimbulkan akibat perbuatan sipelaku. Bila Koprasi itu mendapat kucuran dana dari pemerintah berupa hibah maka bisa jadi dikenakan tindak pidana Korupsi. Kalau koprasi mengacu pada UU per Koprasi an, tdk boleh mengacu pada aturan yg berpegang dlm awig awig atau pararem. Hanya siatem simpan pinjam milik Desa Adat berupa LPD saja yang bs mengacu pada aturan berupa pararem LPD krn LPD mrpkn laba Desa milik pedruwen Desa Adat. Tidak bisa disamakan dengan Koprasi
Bali yg mayoritas hindu tapi berbanding terbalik dgn aturan adatnya bertentangan dgn ajaran hindu. Dikit2 kucilkan, pakai hukum positif aja lebih manusiawi, karena org yg di kucilkan menimbulkan dendam pada keturunannya dan memilih pindah agama
Yang janggal disini kasus pinjaman kadus dikatakan oleh manajer awalnya 3 milyar bisa membengkak jadi 10 milyar dan sesuai putusan pengadilan, ini cara hitungannya bagaimana? Sangat tidak masuk akal.
Jaman Kali Yuga asal sudah berhubungan dengan UANG pasti akan menjadi rame. Yening dados ngiring rereh pemargi sane becik sampunang mekarye PEMBENARAN hanya untuk kepentingan pribadi/ golongan! MDAnya kemana ya?
Harus brani sumpah cor untuk membuktikan siapa yg salah dan siapa yg benar juga pungsi sumpah cor menangkal pitnah dan propokasi dari pengaruh2 orang ambisius haus jabatan...
ayo semeton hindu. jangan ribut malu. lakukan yang terbaik buat adat dan budaya bali dan ajaran Hindu di seluruh Indonesia agar jaga kerukunan. Meskipun saya bukan orang bali dan bukan Hindu tapi saya sangat suka sebab mampu mempertahankan budaya lokal kita. ayo bersatu
Disini kemungkinan ada miss komonikasi yang akut sehingga ada kesan " arogan," kepada warga adat ! Pinjaman yang bersangkutan terjadi sebelum pra koperasi yang kemudian dilanutkan oleh pihak koperasi! Secara hukum positif itu benar bahkan di buktikan menangnya gugatan koperasi terhadap nasabah ! Tapi di mata " krama adat " ini ada kesan " penindasan" terhadap warga adat ( debitor ) apalagi hutang itu terjadi di saat pra koperasi ! Selayaknya sebelum koperasi mengambil tindakan hukum berupa gugatan maka "kembalikan" kasus ini ke adat melalui ," PAUM" adat ! Karena hutang tsb terjadi melalui adat ! Dan hasil dari " PAUM" itu lah yang fi lanjutkan oleh koperasi ! Jadi tidak ada kesan bahwa koperasi " main hakim sendiri" dan " arogan" terhadap warga adat ! Secara tidak langsung pengurus koperasi akhitnya di benturkan pada adat dan hasilnya di sepakang !
Masih saja orang Bali ini sibuk dengan urusan kasepekang, urusan sing maan setra dll. Mengapa kita orang Bali ini begitu toleran sama orang luar tetapi begitu pait mekilit sama nyama pedidi? Apa yang salah dengan orang Bali??
Msih ada jga bahasa kesepekang..desa2 lain sudah di hapus kesepekang itu...apa lgi ini Br. di Kota lgi..aduhhh..nyame bali sepekang...nyame dauh tukad jak me banjar mani..cari solusi dong..
Terlihat kasus nya sederhana tapi dipersulit kalau bisa dipersulit kenapa tidak, intinya kan sudah keputusan pengadilan tinggi, tinggal di eksekusi dulu keputusan pengadilan. Selesai sudah ya?
Kpd yg berkopeten jangan dibiarkan warga ini berselisih dengan keluarganya sendiri ingatlah saudaraku kita ini hidup hanya numpang saja mohon permasalahan apapun itu mohon di selesaikan dengan baik baik
Ratuuu ,,,,ternyata ada semeton Bali, yg mengalami penderitaan begini, enaknya dh pindah agama aja kalau Gk ada yg bisa memaafkan. Jika ada kesalahan 2 umatnya manusia ❤❤
Klu.msyarakat Bali.msh seprti ini cara bertindakanya tajam kedalam tumpul keluara, maka suatu saat masyrakat baki akan makin terdesak oleh pendatang. Tinggal nunggu waktu.