703. SOSOK YANG ALLAH ﷻ SELALU IJABAH DOANYA | Riyaadush Shaalihiin 

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Pembelajaran dari hadits Abu Hurairah رضي الله عنه di atas adalah sebagai berikut;  Hadits dari Abu Hurairah رضي الله عنه beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Terkadang ada orang yang rambutnya acak-acakan, badannya berdebu, dan tertolak dari banyak pintu, tetapi seandainya dia bersumpah atas Nama Allah, niscaya Dia memenuhinya” (HR. Muslim). Kata رُبَّ sebuah kata dalam Bahasa Arab bisa bermakna taqlil تقليل dan sering bermaknaتكثير dan ini dijelaskan oleh ulama-ulama pakar Bahasa seperti Ibnu Hisyam dan lain-lain dan banyak para ulama mengatakan di dalam hadits ini bermakna تكثير. Dan Taqlil تقليل untuk mengungkapkan sesuatu yang sedikit dari kata قليل dan Taksirتكثير untuk mengungkapkan sesuatu yang banyak dari kataكثير. Jadi kata رُبَّ itu artinya “Betapa banyak” lebih tepat daripada “Terkadang”. Jadi terjemahannya, “Betapa banyak orang yang rambutnya acak-acakan, badannya berdebu, dan tertolak dari banyak pintu, tetapi seandainya dia bersumpah atas Nama Allah, niscaya Dia memenuhinya”.  Al Imam An-Nawawi رحمه الله menjelaskan kepada kita bahwa maksudnya ada orang-orang yang miskin, fakir, yang tidak dianggap sama manusia dan tidak punya kedudukan, posisi, lalu berdebu karena tidak mampu mengurus tubuhnya, sehingga manusia menolak dan mengusir dia dan diremehkan oleh manusia, namun seandainya dia bersumpah atas Nama Allah, Allah kabulkan. Apa maksud bersumpah atas Nama Allah, Allah kabulkan? Maksudnya paling tidak ada dua macam, diantaranya; 1. Kalau dia bersumpah untuk sebuah kejadian, Allah akan wujudkan sumpahnya dalam rangka memuliakan orang tersebut dan menjaga dia agar tidak terjatuh ke dalam sumpah yang salah. Dengan catatan kata para ulama bahwa ketika dia bersumpah atas sebuah kejadian bukan yang haram, namun kejadian yang Allah rido’i atau kejadian yang hukumnya Mubah. Dijelaskan sebagian para ulama, jika dia bersumpah atas nama Allah dalam hal yang membuat Allah ridho karena dia percaya dengan Allah atau hal-hal yang Mubah karena dia percaya sama Allah maka Allah akan wujudkan. Contoh kisah Rabi’ binti Nadhar dengan Anas bin Nadhar, Rabi’ melakukan sebuah hal yang akhirnya mematahkan gigi dari hamba sahayanya atau seorang gadis dari kaum Anshor. Maka pihak dari gadis Anshor ini lapor ke Rasulullah ﷺ, dan Rasulullah ﷺ memerintahkan hukuman yang sama untuk Rabi’. Lalu Anas berkata, ‘Ya Rasulullah, gigi saudariku harus dieksekusi? lalu kata Nabi ﷺ, ‘Ya, itu aturannya dan itu terdapat di dalam Kitabullah’. Allah berfirman dalam QS Al-Ma’idah; 45 yang berbunyi; وَكَتَبْنَا عَلَيْهِمْ فِيهَا أَنَّ النَّفْسَ بِالنَّفْسِ وَالْعَيْنَ بِالْعَيْنِ وَالْأَنْفَ بِالْأَنْفِ وَالْأُذُنَ بِالْأُذُنِ وَالسِّنَّ بِالسِّنِّ وَالْجُرُوحَ قِصَاصٌ ۚ فَمَنْ تَصَدَّقَ بِهِ فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَهُ ۚ وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ Yang artinya, “Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada qishaashnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak qishaash) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim”. (QS Al-Ma’idah; 45). Lalu apa yang dikatakan Anas bin Nadhar, ‘Demi Allah, giginya Rabi’ tidak akan diambil atau tidak akan dipatahkan’ dan beliau katakan ini bukan untuk menolak ketetapan Nabi ﷺ atau melawan dan meragukan ketetapan Allah, namun beliau menggunakan celah yang masih ada dan itu Mubah. Dan sebabnya tidak lain dan tidak bukan karena yakin dan percaya sama Allah, jika keluarga korban memaafkan dan ridho jika diganti dengan Diyat atau materi. Maka Allah berikan hidayah atau kelapangan hati kepada pihak keluarga gadis korban tersebut dan akhirnya tidak jadi. Makanya Nabiﷺ mengatakan, ‘Diantara hamba-hamba Allah, ada orang-orang kalau bersumpah, Allah ijabah dan Allah kabulkan”. Contoh lagi, ada dua saudara, yang satu rajin ibadah dan yang satunya lagi ahli maksiat, dan saudara yang ahli ibadah tersebut selalu mengingatkan ahli maksiat namun tidak pernah digubris, sampai ahli ibadah tersebut bersumpah, ‘Demi Allah, Allah tidak akan memaafkan dia’ dan Allah marah, ‘Siapa yang lancang sama Saya, sehingga berani mengatakan Saya tidak akan ampuni dia!, karena ampunan ditangan Allah bukan di tangan dia dan rahmat Allah itu mengalahkan murkanya. Maka Allah mengatakan, ‘Aku telah ampuni dia dan Aku gugurkan pahalanya’ jadi berbalik karena tidak boleh mengatkan sumpah seperti itu. 2. Maksud sumpah disini adalah Do’a dan أَبرَّهُ ini artinya diijabah. Dan jikaorang tersebut berdo’a Allah ijabah.  Oleh karena itu pelajaran yang bisa kita petik bahwa jangan pernah meremehkan orang-orang yang penampilannya tidak meyakinkan secara duniawi, karena ada banyak yang berpenampilan seperti itu punya hubungan special dengan Allah. Karena Nabi ﷺ menggunakan kata رُبَّ “Betapa banyak” orang seperti itu yang direndahkan, diremehkan namun sekali bersumpah dan berdo’a diwujudkan sama Allah. Makanya ulama mengatakan ketika membahas hadits tentang ucapan Surga, bahwa tidaklah yang masuk kepada diriku kecuali orang-orang yang lemah dari manusia dan سَقَطَ. Kata Ibnu Hubairah سَقَطَ adalah mereka adalah orang-orang yang tidak dimuliakan oleh manusia, di shaf-shaf terdepan. Dan mereka adalah orang-orang yang jika datang tidak ada yang mencari dan tidak dispecialkan oleh manusia dan kalau datang tidak ada yang tahu dan tidak di kenal. Dan inilah mayoritas dari sifat ahli Surga.  Dan dari sisi kita jangan pernah meremehkan orang-orang yang penampilannya tidak meyakinkan secara duniawi. Banyak diantara mereka hamba special di sisi Allah, bahkan wali Allah. Dan disisi yang lain kalau kita tidak dianggap sama orang dan kehadiran kita tidak di nanti atau tidak ditunggu dan tidak diinginkan dan jika ketidakhadiran kita tidak ditanyakan maka tidak usah minder, tersinggung, baper, hamba yang special itu tidak tertarik dengan hal tersebut, yang penting dekat sama Allah. Justru kalau kita baper rugi 2x, sudah tidak dapat sama manusia dan tidak dapat sama Allah. Orang-orang special itu berusaha menghindar karena tidak ingin dikenali. Bukankah Imam Ahmad pernah ingin pindah ke tempat yang sunyi, apa kata beliau, ‘Saya diuji dengan popularitas, dan ini berat makanya saya ingin pergi’ dan sebagian ulama klasik itu khusus mencari jalan yang tidak di lihat oleh manusia, agar tidak dielu-elukan jika bertemu orang. Dan ini mayoritas dari sifat ahli Surga. Kata سَقَط - يَسْقُطُ artinya jatuh, makanya ahli Surga dinamakan سَقَطُهُمْ karena seringkali mereka tidak dianggap oleh manusia, kedududukan mereka jatuh dihadapan manusia dan tidak punya kedudukan.  Ketika kita hijrah kita diuji dari segi financial sama Allah akhirnya kedudukan kita jatuh dihadapan manusia atau sebagian orang yang dulu memandang hormat karena uang kita, dan sekarang kita terjatuh, maka jangan berkecil hati, karena سَقَطُهُمْ itu tadi, karena banyak orang menjadikan dunia sebagai parameter dan itu tidak banyak dimiliki oleh ahli Surga tersebut. Atau mungkin dia melakukan kesalahan, dosa, tapi dia sudah bertaubat, namun banyak pihak masih mengungkit-ngungkit dosanya dan menganggap masih kotor, padahal dia sudah bersih dari dosa, dan kemudian jatuh kedudukannya. Padahal sama Allah sudah dimuliakan, dan itu terjadi pada kisah wanita Ghamidiyah berzina yang meminta Nabi ﷺ untuk membersihkan dengan melaksanakan hukuman Had (rajam), dan ketika hukuman berlangsung ada sahabat yang mengucapkan kata-kata yang tidak pantas dan menurunkan kedudukan wanita Ghamidiyah tersebut. Dan kemudian dikoreksi oleh Nabi ﷺ, ‘Jangan pernah meremahkan wanita ini, jangan ada yang ngomong jelek tentang beliau, dan beliau sudah bertaubat, kalau taubatnya dibagi-bagikan ke 70 penduduk Madinah, tercover semuanya’. Penduduk Madinah, Sahabat Nabi, skala wanita ini 70 sahabat Nabi jika bertaubat. Lihat Nabi ﷺ bisa jadi jatuh itu karena maksiat dan dosa namun dia menyesal dan taubat lalu Allah ampuni. Namun seringkali pandangan sebagian kejam, tidak ada pintu yang terbuka lagi, kalau sudah ternoda ya ternoda terus, makanya dinamakan سَقَطُهُمْ orang-orang yang seringkali kedudukannya jatuh di mata banyak manusia, namun sekali bersumpah diwujudkan sama Allah dan sekali berdo’a diijabah sama Allah dan dimasukkan ke dalam Surga. Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Rabu, 11 Ramadhan 1443 AH/13 April 2022 M Ahida Muhsin

Jazakumullohu khoiron ustadz

Masya Allah Tabarakallah

BaarakAllahu fiik ustadz

Alhamdulillah

Baarokallohufiik ustadz semoga sehat selalu ilmunya sangat bermanfaat

Lembut voice nya

ahamdulillah

Barokallahu fiikum ustad....

Alhamdulillah nyimak

Jazaakumullahu khayran katsiran, Ustadz dan tim :")

Mohon maaf ustad, klu bs ngisi kajiannya jgn terlalu lambat bgt.. Syukton ustaadz

Bismillah .Alhamdulilah .syukron wa jazakumulloh khoiron atas ilmunya ustadz.masya alloh tabarokalloh .wa yubarokalloh fikum🙏

14:03

Bismillah....