Тёмный

827. RUMAH TANGGA = UJIAN | Riyaadush Shaallihin 

Muhammad Nuzul Dzikri
Подписаться 742 тыс.
Просмотров 43 тыс.
50% 1

827. RUMAH TANGGA = UJIAN
Riyaadush Shaalihiin
Bab 35 | Hak Suami Atas Istri
Kesimpulan bab 35

Опубликовано:

 

9 сен 2022

Поделиться:

Ссылка:

Скачать:

Готовим ссылку...

Добавить в:

Мой плейлист
Посмотреть позже
Комментарии : 25   
@ahidamuhsin953
@ahidamuhsin953 Год назад
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Rabbul A’lamiin atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah henti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak disana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita Nabi kita Muhammadin عليه الصلاة و السلام beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. Part One Kesimpulan KeEmpat dari Bab 35 tentang “Hak Suami Atas Istri” adalah sebagai berikut;  Kita masih merangkum beberapa pelajaran penting yang disampaikan oleh Al Imam An-Nawawi رحمه الله dalam Bab ini, dan sudah dijelaskan sebelumnya bahwa ini adalah Tarbiyah atau pendidikan tanggung jawab bagi kita semua, karena sejatinya menjadi suami adalah tanggung jawab sebagaimana menjadi istri pun tanggung jawab, كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ “Setiap kalian adalah pemimpin dan penanggung jawab dan setiap kalian akan ditanya tentang tanggung jawab kalian” tentang siapa yang kalian pimpin. Maka didiklah diri ini untuk punya mental dan rasa tanggung jawab, khususnya sebelum menikah, sebelum menjadi suami atau istri dan sadarilah ketika kita mengambil keputusan untuk menikah maka kita memutuskan untuk memikul tanggung jawab yang jauh lebih besar dari yang sebelumnya kita lakukan, dan kita akan ditanya oleh Allah Tabaraka wa Ta’ala, itu hal penting dalam hidup. Ini bukan seru-seruan semata, ini bukan tentang sebatas hiburan tetapi ini adalah tanggung jawab.  Diantara pelajaran dari Bab ini bahwa salah satu konsep dasar sebuah Rumah Tangga adalah ujian, sebagaimana dalam hadits dari Usamah bin Zaid رضي الله عنه, ما تركْتُ بعْدِي فِتْنَةً هِي أَضَرُّ عَلَى الرِّجالِ : مِنَ النِّسَاءِ “Aku tidak meninggalkan sepeninggalku sebuah fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada (fitnah) wanita” (Muttafaq ‘alaih). Dan kita sudah membahas bahwa ujian wanita yang ditekankan oleh banyak para ulama adalah wanita yang menjadi istri kita, sebagaimana suami adalah ujian bagi istri وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ “Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?”. Orang yang benar-benar memahami bahwa rumah tangga itu ujian maka ia akan bersiap diri dan bukan hanya mempersiapkan tekhnis tapi ia menyiapkan mental dan ia akan memberikan perhatian yang serius, baik sebelum atau setelah Akad Nikahnya. Jadi coba kita renungkan bagaimana pada saat kita belajar atau kuliah dan kita tahu bahwa minggu depan salah satu pelajaran atau mata kuliah paling sulit itu adalah diujikan, maka kita akan mempersiapkan selama sepekan ini, kita akan baca, diskusi dan buat belajar kelompok dan kita akan ke Perpustakaan, Browsing di Internet dan bukan hanya itu, kita akan menyiapkan mental kita apalagi ini ujian akhir atau kita ingin masuk ke Kampus impian kita dan ada ujiannya, dan ujiannya pekan depan maka kita akan serius, focus dan belajar dan kita akan persiapkan mental. Lalu pertanyaannya, kita menghadapi pernikahan itu apakah seperti itu atau tidak? Nabi kita ﷺitu mengatakan tidak ada ujian yang lebih berat dari pernikahan bagi laki-laki, lalu apakah kita sudah mempersiapkannya atau kita tenggelam dalam euphoria atau perubahan status? Senang boleh, tetapi anda akan berhadapan dengan ujian besar bagi laki-laki dan Nabi anda yang mengatakan demikian, kenapa tidak ada perhatian sama sekali dalam sisi tersebut. Jadi wajar kalau setelah menikah babak belur, dia ribut, berantem terus dan segala macam, kalau marahnya mendidik tidak ada masalah, tapi kalau marahnya melibatkan emosi apalagi main tangan, lalu kata-kata kotor, ini menunjukkan bahwa kita tidak menganggap ini sebagai ujian. Lalu coba kita kembali lagi ke filosofi ujiannya, ketika pada persiapan H- bagaimana ketika kita menghadapi hari-hari H+nya pas kondisi ujian dan kita akan serius. Ketika pas ujiannya yang tidak pernah shalat malam dia akan shalat malam pas ujian, yang tidak pernah puasa Senin Kamis dia akan puasa karena ujian agar berkah, yang tidak pernah dzikir pagi dia akan dzikir pagi.  Oleh karena itu konsep ini sangat mahal dan kita tidak sadari padahal itu akan mengasah diri kita dan ini berarti setiap hari adalah ujian, kita harus setiap hari persiapan, belajar, berdo’a, focus, menghadapi banyak masalah, kasus dan bayangkan kalau kita benar-benar memahami konsep ini betapa berkembangnya diri kita, ketakwaan kita dan iman kita, karena di asah setiap hari. Berbeda halnya dengan orang yang ujiannya satu tahun sekali, dia akan menghadapinya dengan santai dan bahkan bisa sambil jalan-jalan dulu karena ujiannya masih lama. Berbeda dengan orang yang ujiannya setiap hari itu akan berbeda dan luar biasa, ia akan dipaksa untuk belajar, dipaksa untuk focus, dan dipaksa untuk berbuat baik dan akhirnya dia akan terbiasa lalu kalau ia ikhlas ia akan menikmatinya dan tanpa ia sadari ia akan semakin berkualitas. Oleh karena itu lihatlah segala hal dari sisi positif, ujian yang berbahaya itu mengandung konsekuensi kita harus menyikapinya dengan serius, ilmu, ketakwaan, iman dan tawakal dan berharap kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala, mentauhidkan Allah Tabaraka wa Ta’ala dan semoga kita diberikan taufik untuk bisa menjalani ujian ini dengan baik dan Husnul Khatimah.  Session Tanya-Jawab: Tanya: Kondisi saya baru saja diceraikan oleh suami karena saya sering mengingatkan beliau untuk shalat. Beliau sering menunda-nunda shalat dengan sengaja, terlebih shalat Subuh yang dilakukan beliau di atas jam 8 padahal tidak ada udzur Syar’i. Namun untuk perkara mubah seperti olah raga, beliau bisa bangun lebih pagi. Hati saya sakit melihat beliau melalaikan hak Allah dengan sengaja tanpa ada udzur syar’i setiap hari. Dan ketika saya menasihati dengan cara paling baik dan sangat merendah, beliau marah-marah kepada saya. Beliau tidak terima dan menganggap saya sok suci, saya mencoba berbicara dari hati ke hati namun malah beliau menjatuhkan talak dengan mengatakan, ‘Kita bercerai saja, saya cerai kamu’. Dan pada saat itu beliau meninggalkan saya dan anak kami yang masih bayi. Di satu sisi saya merasa sedih, namun di sisi lain saya merasa lega, karena mungkin ini adalah jawaban dari do’a Istikharah saya. Saya tidak tahan ketika melihat Allah dimaksiati dengan sengaja. Mohon kuatkan hati saya, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan setelah ini, apalagi saya kehilangan sosok yang selama ini ada di samping saya, saya berusaha kuat untuk anak saya dan rasa takut akan masa depan anak saya nantinya, karena selama ini beliau bertanggung jawab untuk nafkah namun tidak bertanggung jawab untuk masalah agama. Mohon nasihat apa yang saya harus lakukan agar saya ridha dengan takdir Allah tetapkan untuk diri saya. To be continued ( 1 of 2 part) Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Ahad, 15 Safar 1444 AH/11 September 2022 M Ahida Muhsin
@ariftriannugroho7323
@ariftriannugroho7323 8 месяцев назад
😊😊😊😊😊😊😊😊😊
@febrinamonaqosah2335
@febrinamonaqosah2335 Год назад
Menikah itu berkah karna setengah agama kita sempurna jika ada ujian itu gunanya agar memperkuat cinta antara keduanya dan menambah kelanggengan rumah tangga... InsyaAllah
@aurelliasholikah8036
@aurelliasholikah8036 Год назад
aamiin
@Rahma.Herman
@Rahma.Herman Год назад
Alhamdu lillaahilladziii bi ni'matihi tatimmush shoolihaat. Allaahumma iniii as-aluka 'ilman naafi'an wa a'uudzubika min 'ilmin laa yanfa' Allahuma 'alimna ma yanfa'una wanfa'na bima 'alamtana (Ya Allah, ajarkan kami ilmu yang bermanfaat dan berikanlah manfaat dari apa yang Engkau ajarkan kepada kami) Semoga Allah memberikan Rahmat-Nya yang luas kepada (Al-Imam Yahya bin Syaraf bin Muryah bin Hasan bin Husain bin Muhammad atau biasa di kenal dengan nama) Al-Imam An-Nawawi Rahimahullahu Ta'ala, orangtua beliau, keluarga beliau, orang-orang yang beliau cintai, guru-guru beliau, dan ulama-ulama yang lain dan semoga Allah merahmati dan memberkahi waktu Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Hafidzhahullahu Ta'ala, Istri, orangtua, keluarga, orang-orang yang Ustadz cintai, guru-guru dan seluruh kaum muslimin yang istiqamah dalam naungan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam sampai hari kiamat kelak, Aamiin yaa Robbal'alamiin. Jazakumullah khairan untuk Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Hafidzhahullahu Ta'ala dan Keluarga Besar Muhajir Project atas taufiq dari Allah sudah berusaha bekerja keras istiqamah support kajian Riyaadhus Shaalihiin. Semoga Allah menerima amal shalih Ustadz beserta Keluarga Besar Muhajir Project. Memampukan kalian untuk istiqamah dalam ketaatan, dan membalasnya dengan kebaikan di dunia dan di akhirat. Alhamdulillah Allah mudahkan kita untuk mendapatkan atau mengakses ilmu-ilmu-Nya, Mensyukuri setiap nikmat yang telah Allah berikan memang tidak mudah kecuali yang di rahmati oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Pelajaran tentang bersyukur ini memang layak diangkat pada setiap kajian, nasihat dari ibunda kecintaan kita Aisyah Radhiyallahu'Anha mengatakan "Sesungguhnya kalian itu lalai dalam mengamalkan sebaik-baik ibadah..." Jazakallah khairan untuk Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Hafidzhahullah Ta'ala atas pengulangan pesan karena dalam pengulangan ada manfaatnya untuk diingatkan terus.. pengalaman dari sudara-saudari kita (petanya) adalah pelajaran berharga untuk saya dan kita semua, Semoga menjadi hujjah yang bermanfaat dan bukan menjadi bumerang. Semoga Allah semakin memberikan keberkahan semangat menuntut ilmu kepada kita semua (semakin mengenal Allah Subhanahu wa Ta'ala semakin ingin dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala semakin takut jika Allah tidak ridha dengan perbuatan kita, semakin rindu, kangen, cinta lalu berusaha bertakwa kepada Allah) dan Semoga Allah memberikan Taufiq-Nya kepada saya dan kita semua untuk menjadikan ilmu sebuah karakter yang diamalkan dalam kehidupan. (karena ini Sangat Mahal. Sangat Mahal. Sangat Mahal).
@ahidamuhsin953
@ahidamuhsin953 Год назад
Last Part Jawab: Kita harus kembali ke kata talak, ketika suami mentalak istri bukan otomatis langsung bercerai dalam arti berpisah dan hubungan otomatis berakhir, bukan begitu. Allah berfirman الطَّلَاقُ مَرَّتَانِ “Talak (yang dapat dirujuki) dua kali” (QS Al-Baqarah; 229). Dan 2x ini kesempatan untuk merujuk, namun jika yang ke 3x maka ini yang selesai dan dinamakan talak Bain Qubra. Jika suami mentalak istri maka pernikahan belum selesai, masih suami istri, tetapi istrinya menjalani masa Iddah selama 3 Quru’, terjadi khilaf para ulama bahwa 3 quru’ itu 3x haid atau 3x suci. Selama 3 quru’ tersebut suami punya hak untuk merujuk atau kembali dari talaknya dan kalau suami rujuk sebelum 3x quru’ itu berkahir maka konsekuensi dari talaknya selesai tetapi terhitung talak 1 dan kondisi rumah tangga kembali normal dan masih menjadi suami istri. Namun suatu ketika suami mentalak lagi maka akan jatuh talak 2 dan ini masih suami istri, tetapi istri mengalami masa Iddah yaitu 3x quru’ lagi. Kalau tidak dirujuk maka pernikahan berakhir setelah 3 quru’ selesai, tetapi kalau di rujuk maka kembali normal dan masih suami istri, sampai ketika suami mentalak kembali sampai ke 3x nya dan jatuh talak Bain dan otomatis pernikahan berakhir dan tidak bisa dipersatukan sampai mantan istrinya menikah dengan laki-laki lain dengan natural tanpa discenariokan untuk kembali ke mantan suaminya lagi. Jadi ini perlu di dudukan karena pertanyaannya beliau malah menjatuhkan talak. Dan kalau ini talak satu maka pernikahan masih ada dan belum berakhir. Dan coba pastikan bahwa ini talak 1 atau talak 2 atau talak 3 yang konsekuensinya pernikahan telah berakhir. Dan kalau memang pernikahan ini sudah berakhir, maka kalau memang kondisinya seperti ini yang perlu kita lakukan adalah perbanyak istighfar dan taubat, kemudian evaluasi kinerja kita sebagai istri, mungkin kita sudah memberikan nasihat, namun nasihatnya kurang hikmah dan mungkin kita merasa sudah lemah lembut, sudah santun namun ternyata belum. Karena banyak istri mengatakan aku sudah menasihati baik-baik dan merendah sekali dan santun, namun ketika di tanya, ‘memang nasihatnya bagaimana?’, ‘begini-begini’, dan ternyata mengatur bukan secara baik-baik. Itu seperti supervisor seperti komandan pasukan dan itu tidak bisa. Jadi evaluasi cara kita memberikan nasihat dan terus evaluasi. Kemudian renungkan firman Allah وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ “Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)” (QS An-Nur; 26). Penjelasan ayat ini butuh waktu, tapi kita tahu ayat ini turun untuk membersihkan nama baik Aisyah رضي الله تَعَالَى عنها dan membela harkat, martabat dan nama baik beliau رضي الله تَعَالَى عنها ketika beliau di tuduh berzina dan beliau katakan وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ. Dan ini untuk istri Nabi ﷺ tidak mungkin beliau berbuat demikian. Oleh karena itu kalau memang ini sudah terjadi penceraian maka In Sha Allah ini jalan Allah membukakan lembaran baru untuk kita, jalan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi dan jangan trauma, coba perbaiki diri ini kesempatan untuk menata dari awal. Ketika mengatakan, ‘tidak tahan melihat Allah dimaksiati’, dan pertanyaannya, yang memilih beliau menjadi suami kita itu siapa? Mayoritas kasus seperti ini kita juga dan itu kesalahan kita juga dan kita salah memilih atau tidak menggunakan kaidah yang benar dalam memilih. Dan dengan kondisi seperti ini, ini adalah kesempatan kedua untuk menata diri dari awal dan menata kehidupan dari awal dan jangan sampai salah membangun kembali. Adapun nafkah secara materi itu kaitannya dengan ketakwaan, وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar” (QS At-Talaq; 2). وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ “Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya” (QS At-Talaq; 3). Maka bertakwalah kepada Allah, dan rizki kita secara materi itu pemberian Allah, Allah berfirman وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ “Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu” (QS Az-Zariyat; 22). Dan bukankah sebelum kita menikah dan sebelum ada sosok laki-laki yang menghandle kebutuhan kita, bukankah kita tidak mati kelaparan dan kita tetap hidup? Karena sekali lagi yang memberikan rizki itu adalah Allah Tabraka wa Ta’ala, dan jangan sampai kita bergantung kepada manusia dalam masalah rizki. Sebagaimana kita tidak mau suami kita bermaksiat, kita juga jangan sampai melakukan maksiat. Dan maksiat itu bukan hanya maksiat zahir namun kita tahu maksiat-maksiat hati dan hati itu hendaknya bergantung hanya kepada Allah Tabara wa Ta’ala. Tanya: Alhamdulillah, Allah anugerahkan kepada saya istri yang sangat berkhidmat kepada saya, tapi saya sering zhalim kepada istri karena merasa terbebani dengan masa lalunya. Ketika istri melakukan kesalahan meskipun kesalahannya kecil atau sepele, ingatan tentang masa lalunya hadir di hati saya, dan saya jadi bersikap seperti istri melakukan kesalahan besar dan sangat sulit untuk mengendalikan diri. Bahkan jika di kajian ada pembahasan ke arah sana, terkadang sepulang kajian saya jadui berubah sikap, misalnya saya butuh waktu beberapa hari untuk bisa lupa dan normal kembali. Kondisi semakin parah ketika melihat istri masih berkomunikasi dengan seseorang di masa lalunya. Dan sekarang untuk husnudzhan kepada istri jadi semakin berat. Saya khawatir perasaan dan kezhaliman saya mengkristal dan semakin buruk. Mohon nasihat dan motivasinya Ustadz, agar saya bisa ridha dengan ketetapan Allah dan masalah ini bisa melahirkan pahala dan bukan melahirkan kezhaliman. Jawab: Ada dua hal yaitu tentang masa lalu istri dan yang kedua tentang istri masih berkomunikasi dengan pihak yang berkaitan dengan masa lalunya. Adapun masalah istri yang masih berkomunikasi dengan pihak yang berkaitan dengan masa lalunya dan sudah menjadi kewajiban suami menjaga keluarga dan istri dari siksa Api Neraka قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا (QS At-Tahrim; 6), dan menutup pintu dan meblok dari awal وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا “Dan janganlah kamu mendekati zina” (QS Al-Isra; 32). Dan bagi istri ingat فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ “Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada” (QS An-Nisa’; 34), menjaga dirinya, kehormatannya, menjaga hak Allah juga hak suami. Dan kita sudah bahas kalau istri tidak boleh mengijinkan seseorang masuk ke rumah kecuali dengan ijin suami dan ulama mengatakan termasuk keluarga besarnya, lalu bagaimana dengan komunikasi masa lalunya tersebut dan ini harus ada ijin suami. Kalau dengan sahabat baiknya saja harus ijin suami, lalu bagaimana dengan pihak-pihak seperti ini, maka hendaknya seorang istri bertakwa kepada الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Dan berkhidmat saja tidak cukup, namun istri harus setia, menjaga kehormatannya di depan maupun dibelakang suami, langsung ataupun via HP, social media dan seterusnya. Dan alasan hukumnya sama antara komunikasi dengan gadget dengan smartphone di social media yaitu فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ “Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada” (QS An-Nisa’; 34), yaitu taat kepada Allah lalu taat kepada suami selama tidak maksiat dengan memelihara diri, menjaga kehormatan, harta lalu hak Allah kemudian suaminya ketika suaminya sedang tidak ada. Diriwayatkan dari Umar bin Khattab رضي الله تَعَالَى عنه “Istri yang shalihah adalah istri yang punya kecerdasan akal sehat, urusan-urusannya atau perkara-perkaranya”. Artinya istri itu harus punya akal sehat dan kecerdasan tentang urusan-urusannya dan dia harus tahu persis apakah masa lalunya mendukung dirinya atau tidak mendukung dirinya. Apakah masa lalunya berdampak kepada suaminya atau tidak. apakah masa lalunya rentan membuka pintu masuk syaithan dalam rumah tangganya atau jauh dari masuk pintu syaithan, dan dia harus mengerti itu. Dan cara menyikapi wanita shalihah antara yang tidak punya masa lalu yang buruk dan terhormat dengan wanita yang punya masa lalu dengan catatan-catatan itu berbeda. Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Ahad, 15 Safar 1444 AH/11 September 2022 M Ahida Muhsin
@maulanaelyas3171
@maulanaelyas3171 Год назад
❤❤❤
@ummualfsyah6445
@ummualfsyah6445 Год назад
Alhamdulillah, semoga Allah selalu merahmati imam Nawawi, ustadz, keluarga, tim, para pemimpin kami dan seluruh umat muslim dimanapun berada. Jazakumullah kyairan katsiran ustadz atas ilmunya.
@syaputrifebrinasari4840
@syaputrifebrinasari4840 Год назад
masya Allah Tabarakallah
@nursapitri7113
@nursapitri7113 Год назад
Bismillah alhamdulilah syukron wa jazakumulloh khoiron atas ilmunya ustadz wa yubarokalloh fikum .
@ramliseiko
@ramliseiko Год назад
Alhamdulillah barakallahu fiikum ustadz
@debinurjayanti4513
@debinurjayanti4513 Год назад
Alhamdulillah
@susdzikri6861
@susdzikri6861 Год назад
alhamdulillah
@muhammadyusufsuryakusuma8270
start 7:29
@ellyagustina8404
@ellyagustina8404 Год назад
BarakAllahufiikum
@atikaghassani
@atikaghassani Год назад
💔
@rinanuraina335
@rinanuraina335 Год назад
Barokaallahu fiikum ustadz dan team
@mayasaroh9243
@mayasaroh9243 Год назад
Ada yang tau kalo mau bertanya lewat mana ya?
@efiqonitat9644
@efiqonitat9644 Год назад
0812-9595-9542 ini kontak WA team beliau khusus untuk pertanyaan terkait kajian
@qonitahhayaza7380
@qonitahhayaza7380 Год назад
Bisa bertanya melalui wa ke no admin Ustadz ya mbak,0812-9595-9542
@azamaryam3048
@azamaryam3048 Год назад
Di instagram ada keterangannya
@riyadyesha8406
@riyadyesha8406 Год назад
📲 Silakan sampaikan pertanyaan via chat WhatsApp di 081295959542 (tidak menerima panggilan telpon, SMS dan video call)
@mayasaroh9243
@mayasaroh9243 Год назад
Owh lewat Instagram..
Далее
828. MENAFKAHI KELUARGA | Riyaadush Shaallihin
1:07:25
Просмотров 18 тыс.
OBAT SEGALA MUSIBAH: MEYAKINI KASIH SAYANG ALLAH
4:24
Tanggung Jawab Dan Kewajiban Dalam Rumah Tangga
17:07
66. SEBUAH KETENANGAN
1:34:28
Просмотров 354 тыс.