Developer tidak bertanggung jawab, membangun di atas lahan orang tanpa sepengetahuan PARA PEMILIK LAHAN. Developernya adalah bernama LUMONGGA SIAGIAN, Semoga para konsumen yg akan membeli di sana tahu dan tidak tertipu.... karena info dari para pemilik lahan si pihak developer tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan dengan para pemilik lahan...
Saya pertama nonton di channel ini langsung sreg pas si om bilang suka liat perumahan perumahan, karna sejujurnya saya pun bgtu suka liat2 perumahan walaupun sudah KPR perumahan 😀
Pemerintah tolong diatur, lahan semakin lama semakin terbatas kalau semua dijadikan perumahan nanti tidak ada lagi lahan buat pertanian, Karawang yang dulu banyak sawah membentang dan jadi lumbung padi sekarang banyak yang berubah fungsi jadi perumahan, begitu juga di Parung panjang dsb. Masih mending kalau rumahnya ditempatin, ini banyak yg kosong karena banyak yg beli utk investasi bukan karena butuh rumah jatuhnya lahan mubazir, padahal lahan pertanian diperlukan untuk kepentingan pangan masyarakat. Sekarang pemerintah enteng pakai jalan impor beras tapi suatu saat ketika masa paceklik di negara lain dan mereka stop menjual berasnya karena masyarakat sana membutuhkan seperti India yang stop ekspor beras ke Eropa menyebabkan harga beras melonjak tinggi karena stok sedikit permintaan banyak. Aturlah supaya seimbang antara lahan buat pertanian dan lahan buat perumahan, jangan semua dijadikan perumahan.
@@Oasi692 iya betul makanya tulisan diatas saya hendak membahas mengenai banyaknya rumah-rumah yang dibeli tapi tidak ditempati dengan alasan untuk investasi dan itu banyak banget setiap saya survey di perumahan-perumahan banyak rumah kosong padahal sudah laku ada pemiliknya. Inilah yang menyebabkan rumah semakin mahal dan tak terjangkau kalangan menengah kebawah, coba harusnya diatur satu KK hanya boleh punya rumah maksimal 2 misalnya, jadi gak ada yang borong rumah oleh 1 orang lalu yang lain gak kebagian. Kemudian karena unit sudah laku developer bangun rumah di cluster lain lagi dengan harga lebih mahal (tiap 3 atau 4 bulan sekali biasanya developer sengaja naikin harga supaya keuntungan di laporan keuangan juga naik dengan demikian harga sahamnya juga naik). Nah, gitu terus sampai harga tanah semakin tak terjangkau dan developer beli lagi tanah masyarakat buat dijadikan perumahan. Coba aja lihat parung panjang tadinya banyak lahan pertanian sekarang jadi banyak komplek lalu parung panjang mulai mahal geser ke tenjo, maja terus sampai Serang padahal kebanyakan rumah-rumah kosong yang sudah dibeli.
Untuk izin mohon jangan dipersulit. Banyak penduduk yg tinggal dikolong2 jembatan dan rumah2 reot tapi ada perumahan yg sudah lsyak huni tanpa penghuni. Lama2 jadi rumah hantu. Lebih baik diberikan ke yg membutuhkan daripada kosong. Insya Allah setelah itu jual perumahannya jadi laku.
Yang pasti sanggup bayar untuk pembelian rumah tersebut, itu milik developer, milik pemerintah aja tetap harus bayar walaupun di subsidi ama pemerintah
Pertanyaannya apakah mereka mau nempatin kalau diberi rumah-rumah tersebut dan tidak akan balik ke kolong jembatan? Meski sudah dikasih pun ada kemungkinan jarang ditempati dan milih balik di kolong jembatan karena merasa lebih dekat ke pekerjaanya. Lebih baik ya bantu dengan ningkatin skill mereka agar sustain dan bisa bertahan sendiri. Karena mind setnya sudah beda, mau dikasih uang segepok pun juga bakal cepet abis.
Jadi teringat pedihnya perjuangan mendapatkan sebuah rumah seperti yang diinginkan, dekat tempat kerja, rumah mungil yang bagus di perumahan dengan peraturan yang jelas dan tertib, lingkungan aman, walaupun hampir merasa putus asa. Tidak mudah memiliki sebuah rumah walaupun hanya sebuah rumah kecil di jaman sekarang. Terima kasih videonya.
Byk developer yg asal ambil lokasi murah yg sgt jauh tp kurang didukung dgn sarana prasarana yg layak spt bank, ATM, skolah, pasar, transportasi umum, klinik ato rumah sakit, akses baik yg tdk rawan banjir dll. Kl target mreka adalah pekerja2 dr jakarta maka smua hal itu wajib dipertimbangkan. Tmasuk kemudahan administrasi & ttg perijinan jg
Saya aja pingin punya rumah sdri diperumahan susah bgtt anak satu istri ga kerja banting tulang ttp ga kesampain beli rumah akhirnya ngontrak didaerah perumahan yg dikontrakin minta Doa nya biar saya bisa punya rumah sdri🤲
Gw juga sering keliling2 ke komplek2 bang ..seneng aja lihat rumah2 baru .. sayang banget banyak yg kosong.. padahal masih banyak yg blm punya rumah...
Mgkn ada masalah yg belum selesai antara pemilik lahan dan pengembang,atau antar pengembang dan pihak bank yg dananya tdk turun krn persyaratan yg blm dilengkapi pengembang..
Sebaiknya memilih komplek Perumahan yang tembok pemisah samping dan belakang nya udah termasuk fasilitas ... sebab ini bisa jadi awal keributan menentukan batas dengan tetangga .. apa mau masing2 atau satu tembok buat berdua ...
@@indorailfans2532 Alhamdulillah orang tuaku gak pelit Disamping rumah tanah 2 meter disamarkan untuk jalan Dan tanah belakang bebas buat orang numpang jamur atau buat halaman.
kemungkinan buat investasi..bukan untuk ditinggali...misalnya saat itu harga nya Rp 150 an sudah termasuk surat surat...mungkin saat ini sudah diatas Rp 200 juta an...
Saya udh pernah coba ambil rumah subsidi d daerah Jawa Tengah.awal pengurusan ke sana sini,pembayaran admin lancar Sampek uang tanda jadi selesai.trus awal mulai cicilan pertama itu kejadian kata pihak pemasaran ngk bisa d lanjutkan.padahal kita udh capek mondar-mandir habis uang banyak.kecewa sebenarnya karena uang udh masuk ngk bisa kembali tp apa daya,sampek sekarang ngk berani lagi ngambil cicilan rumah mending kos.klo ada rejeki mending cicil tanah dulu
Biasanya Rmh subsidi bangun dulu baru mengajukan ijin ke pemerintah,ane cek di apkikasi Sikasep dan Sikumbang ..ini perumahan Asoka Regency blm terdaftar...Fixed ijin dari Pemerintah blm turun...
Kek gini harusnya motovlog. Keluar rumah ada yang dibahas. Seperti rumah kosong. Atau tempat yang kurang di pantau pemerintah. Sabar ya bang... Namanya juga cuaca suka prank 😂
Ada kisah di sebuah perumahan di Banten, Developer kadang tidak sanggup membangun semuanya, lalu menunjuk pihak ketiga atau CV lain untuk membangun, namun ketika penjualan lesu, Developer kesulitan membayar pihak ketiga yang sudah membangun rumahnya, ketika pihak ketiga lapor polisi, akhirnya rumahnya jadi barang bukti atau rumah bermasalah lah.
Bumi bantar panjang yg belakang komersial itu bang,,kebetulan saya udah akad blok D9,tinggal nunggu serah terima kunci ,,,sukses terus channel nya bang
Harus diselusuri dsn teliti benar secarz saksama biasanya yg tukang pembagian perumahan itu apakah sudah cukup pasilitas utk hidup fi tempat tsn spt tanah pertanian, air utk hidupnya keluarga sehari2 jika sudah cukup maka adakah Persyaratan menerima rumah itu dipersulit dan bila sudah benar maka Aneh jika tidak ada yg mau menerima krn sebab manusia yg tidak berminat krn dgn pembayaran cicilan pun masih kekurangan rumahnya
Saya punya rumah di Parung panjang kerja di jakarta gak kuat juga harus berangkat habis subuh pulang sampai rumah jam 9 malam.... akhirnya di kosongin aja, tinggal di Jakarta lagi...
Sy beli rumah di adyasa dkt tiga raksa udah 23 thn blm saya tempati, semua rumah disana terbengkalai jg pd kosong, rumah sy pun sdh gk jelas krn gk ditengokin jg pager2 dan jendela srt pintu2 jg gak ada yg tdnya ada.
Orang yang mau beli rumah disitu juga mikir kalee, soalnya jalan masuk menuju ke perumahannya aja serem begitu. Yang ada belom ngeliat rumahnya tapi udah kena mental duluan.
Rumah subsidi belum di tempatin saja sudah pada rontok sedikit sedikit, kualitas materialnya di pertanyakan. Batakonya saja kebanting pecah, campuran semen pasir dan air gua kagak tahu berapa, belum lagi ketebalan baja ringannya dan kualitas gentengnya. Setahun mulai pada keropos spt rangka esaf kalian. Bah.
Wah sayang bgt mending di jual ke Pioneer Indonesia. Dari pada Pioneer cari2 depeloper cari tanah kosong buat di bangun ini sudah jadi tinggal lanjutkan saja. Salam petir jeder jeder dari pi network
Di daerah ku juga ada bahkan persis di sebrang perumahan ku, perumahan ku udh 5thn ini rame hampir 90% udh di huni bahkan lagi buka yg baru tp perumahan yg di samping mash sedikit bgt yg huni bahka ada satu blok bagian belakang udh pad rusak pernah sekali main kesam dr beberapa blok cuma 1 blok doang yg ada penghuninya.. sayang banget