Ketika polisi masih banyak yg gemar di sogok maka jgn harap keadilan bisa di tegakkan,pada saat itulah akan makin banyak orang kaya berhati jahat yg menipu,menindas orang yg dibawahnya karena polisi adalah ujung tombaknya keadilan. Saudara saya seorang pemborong furniture yg mengerjakan pembuatan perabotan (ranjang dsb) tidak di bayar oleh pengusaha hotel di lampung. Miris memang melihat mentalitas dan moralitas org kita yg semakin tdk punya empati. Tetapi yg saya alami malah sebaliknya,pemborong meminta bayaran lbh cepat dg berbagai alasan keperluan utk keluarga,ketika di bantu uang di berikan malah pekerjaan di tinggal kabur.😢
Harus di viralkan. Bila perlu grand diboikot. Mungkin grand berpikir orang lemah harus dikadali. Tapi nitizen bisa membalikkan keadaan. Semoga nitizen bergerak..
Yang paling pas untuk warga bogor jangan ada yg mau berkunjung dan berbelanja ke mall grand Pasti bangkrut dan sepi Karna bangun berdiri diatas penderitaan orang
@@rusdiminato6010 trus kenapa? Bajingan tetap bajingan, berapapun ukurannya! Baru pedagang ecek ecek kelas keset udah mendholimi orang, gimana kalo gede ! Elo yg punya grand? Mamposss elo n keluarga elo !!!!!!
Sepertinya ini video lama, beberapa tahun lalu, saya pernah komentar, memang Grand swalayan harga barangnya lebih murah dibanding toko lain tetapi ownernya sering bikin masalah ke supplier masalah pembayarannya yg selalu telat ..
menurut saya ada beberapa hal Pemborong tidak dibayar sebagian / penuh oleh Pemilik, 1. Pemborong mengingkari spek pada RAB yang sudah disepakati bersama 2. Pemborong mengingkari waktu pekerjaan yang sudah tertuang pada Perjanjian Kerjasama. 3. Pemborong merubah ( sengaja ) desain demi menurunkan biaya pekerjaan untuk keuntungan si pemborong. -------------- Jika Pemborong sudah merasa bekerja sesuai dengan yang tertera pada RAB atau Perjanjian Kerjasama yang disetujui bersama, Pemborong dapat menggugat secara hukum si pemilik.
Owner ngemplang itu udah biasa .. terutama untuk dana retension yg 3% atau 5%.. owner cari2 alasan supaya dana retension itu tidak bayar.. dan sering kontraktor pasrah ahirnya merelakan 3% atau 5% itu hilang dari pada makan ati dan habis waktu.. misal margin 10% kenyataan terima hanya 7% atau 5%
ya kalau wan prestasi, bisa hadang dengan perdata malah bisa minta ganti rugi lebih besar dari tagihan karena percobaan penipuan dari pihak pembayar. cuma kalau pemborongnya ada selap selip ya sulit menang
KALAU benar demikian: Mari kita mendukung dalam doa : SEMOGA KEJAHATAN pihak Grand Swalayan Bogor AKAN SEGERA TUHAN YME YANG MAHA KUASA BALASkan BERLIPAT KALI DAHSYATNYA. Dan SEMOGA PIHAK YANG DIJAHATI, DITOLONG dan DIBERKATI TUHAN BERKALI LIPAT. Aamiiiiiin !
@@mujielectro326 nyata atau tidak, TUHAN punya cara terbaik untuk menyelesaikan baginya. Yang HANYA BISA dan MAU mendukung dalam DOA, itu baik adanya. Yang akan menolong secara nyata nanti TUHAN yang mengatur orangnya. Yang tidak mau mendukung dalam doa, ya tidak apa², tidak ada yang memaksa juga koq ....karena DOA itu hubungan khusus tertuju kepada TUHAN Yang Mahakuasa dan Mahatahu.
Urusan proyek itu: 1. Ada namanya buku kontrak lengkap dengan spesifikasi bangunan (detail struktur, arsitektur, ME, interior + eksterior) yang tebelnya bisa setebal buku yellow page 2. Tahap pelaksanaan, apakah kontraktor melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi atau tidak Biasa pada tahap ke-2 ini yang sering menjadi masalah, karena: 1. Kurangnya pengawasan dari direksi pengawas sebagai wakil owner dalam tahap pekerjaan. 2. Tidak memakai jasa pihak ke-3 yaitu Manajemen Konstruksi sebagai pelaksana harian memantau pekerjaan dan pelaksanaan proyek yang menjembatani antara pihak owner dan kontraktor. Alangkah baiknya yang merasa dirugikan usut ke pengadilan. Dunia proyek: ada pemborong nakal ada pemborong bener, ada owner nakal ada owner bener.
Saya PALING ANTI KESE WENANG2 AN thd PIHAK yg LEMAH !!!!! 💔💔💔💔💔💔💔💔 😡😡😡😡😡😡😡😡 MARI KITA VIRALKAN utk MENDAPATKAN KEADILAN & MENJADI PEMBELAJARAN BAGI SIAPA SAJA !!!!! 💪💪💪💪💪💪💪💪
Dituntut jalur perdata saja bos, biarkan hukum berbicara. Jangan mendengar dr 1 pihak krn akan menceritakan kebenaran versinya saja, melainkan hrs berimbang.
Menurut Alvin Liem hanya ada 3 macam jenis yg bisa peroleh Keadilan: 1.yg punya kuasa 2.Berduit 3. Viralkan/GK punya point 1 d 2 Ayo viralkan masalah ini.
dalam perjanjian kontrak kerja sama yang sudah ditandatanagni para pihak di atas materai mestinya juga berkekuatan hukum. Sayaa sebagai seorang pengadaan barang dan jasa, sering mendengar keluhan2 semacam ini dari beberapa vendor yang saya ajak kerja sama. jadi memang miris mendengar kisah mereka. Semoga ada pengacara yang mau membantu Pak Santosa.
Pa ade armando ,banyak kisah spt ini di indonesia ,semoga bisa diangkat pa ade armando termasuk mafia tanah yg banyak merugikan masyarakat juga,karena di indonesia banyak ketidak adilan karena kerja aparat hukum nya ,terima kasih pa,atas perjuangan pa ade armando dlm ketidak adilan di indonesia,🙏
Sblm SPK turun biasanya udh ada kesepakatan tertulis spt DP 25%, setelah tercapai progres 50% maka pemborong mendapat kas bon 50% dari kontrak, sisa biaya pembangunan yg 25% akan diterima pemborong setelah serahterima proyek. Kalo hal itu diingkari dlm kontrak yg udh tertulis hrusnya pemborong menghentikan pekerjaan proyek untuk menghindari kerugian yg lebih besar🙏
2 M bukan uang kecil, kalau ratusan juta saja sulit untuk menagih apalagi sudah sampai M ... kadang hidup dihadapkan kepada masalah yang membutuhkan kesabaran dan mengikhlaskannya.
Ketika hukum dan segala perangkat pendukungnya lebih berpihak kepada yg kuat secara posisi dan finansial maka jangan harap atau akan susah sekali bagi pihak yg lemah mendapatkan keadilan.
Grand Swalayan.. jgn jd penindas.. tunjukan keadilan mu hadapi tuntutan pak Santoso..beri hak nya yg blm di bayar, utk segera diselesaikan dg baik.. jangan menghindar..duduk bersama bertemu muka dg muka.# beri kesempatan pak Santoso utk mengeluarkan semua bukti2 di hadapan penegak hukum. *GENTLEMAN AGREEMENT* Grand jgn sembunyi. Pak Ade trs bantu tegakkan keadilan utk mrk yg tertindas. Tks. GBU..
masih ada ya jaman sekarang suka zolim terhadap sesama... kalau saya dengar dari pemaparan diatas tadi itu adalah termasuk menzolimi orang, salah satu pekerjaan yg tidak disukai Tuhan... semoga ada solusinya dan pihak swalayan mendengar apa yang dikeluhkan pihak pemborong ini...
Penegakan Hukum Di Indonesia sangat lemah dan lebih berpihak kepada yang uangnya banyak, itulah sebapnya orang kaya selalu menang, bukan karena mereka benar tetapi karena mereka banyak uang.
seperti tidak peduli dan tidak punya hati nurani, yang dilakukan Grand sangat merugikan pihak pemborong, segeralah diselesaikan dengan membayarkan sesuai kewajiban yang seharusnya .
Semoga bisa tersekesaikan dgn baik dgn adanya pencerahan dr bung ade armando. Dr sekian follower pst aka tahu dan berkunjung ke swalayan grand. Dan ceo grand swalayan pst tahu kewajibannya bayarlah upah sblm keringatnya kering.
emang parah sih di indonesia ini, ketemu masalah dg pihak lain, gak tahu harus lapor kemana. walau berada dipihak korbanpun tetap gak tahu harus lapor kemana. meskipun di curangin dan di zholiminpun, tetap saja gak tahu harus cari keadilan dimana. hopeless lah kalau di indonesia. berharap sampai kapanpun jangan pernah dpt masalah ketika tinggal di indonesia.
Curhat Pilu Sub Kontraktor Kereta Cepat Jakarta Bandung yang Belum Dibayar Pemerintah, Tak Sanggup Bayar Uang Sekolah Anak hingga Aset Disita Redaksi Fajar Online - Nasionall
Semoga fihak grand tergugah hatinya membayar kewajiban mereka, kl tidak mau ya kita ramai2 mengharapkan semoga pak santoso mengikhlaskan uang tsb agar menjadi darah dan daging bagi keluarga pelaku, tapi darah kotor dan daging tumbuh...
...mengapa harus diviralkan..!!? mengapa tidak dilaporkan ke instansi terkait..!!? Itu kata² mrk yg berwenang...yg manis menjanjikan tapi sangat menjijikkan pd kenyataannya,,, selalu membela yg kuat membayarnya dan menginjak yg lemah...
Di indonesia susah.. komitmen melalui tanda tangan di atas materai gak berlaku. Pokoknya siapa yang punya duit.. itulah yg menang... Kl memang ke pengadilan...ke pengadilan saja...
Saya sudah lebih dari 7 tahun tidak pernah belanja di Grand karena hampir semua sangat tidak sopan dan selalu mencurigai setiap pengunjung. Mudah"an semua orang jng belanja di Grand lagi. Lebih baik di NGESTI yang semuanya sopan" dr pemilik sampai seluruh karyawannya.
Sya prnah beberapa kali kesana , sifat owner emang jelek harga ga da yg spesial , tempat penggap, rese ownernya bawa tas kecil buat dompet jg ga bole masuk, ketus aNjrit berasa pembeli yg butuh dia najis
KALAU MERASA BENAR ,,PUNYA BUKTI BUKTI ,,AYO KITA ADAKAN DEBAT TERBUKA SAJA ,,BIAR SEMUA NITIZENS TAU AKAN KEBENARAN DARI HAK TAGIH SAYA ,,,,SAYA TUNGGU SECEPAT NYA
hal demikian sering maka pengusaha sekejap aja kaya.ada seorang pengusaha kalau dia datang belanja ditoko kita bertanda kita udah mau sial.awalnya kontan.dan titip uang lagi.nanti nya dia minta material kita kirim2 proyek mau selesai nah dia menyikat kita
Setau saya ini bisnis keluarga, dan termasuk keluarga² yang lumayan kesohor lah. Cuma memang terkenal nya bukan dalam hal baik. Manajemen operasional toko nya pun kan agak aneh, banyak loket² tersendiri untuk bayar belanjaan barang, ga bisa digabung bayar sekalian di kasir akhir. Saya pribadi sudah lama ga pernah belanja karena ribet berasanya. Banyak orang pun bilang begitu. Kaget juga, antara percaya ga percaya, karena sepengalaman saya, chinese Bogor yang old money paling malas terlibat skandal yang bikin nama jelek loh, malu nya masih kenceng banget.
Saya cuma bingung, kenapa si kontraktor tidak mengantongi kontrak kerja? Dari kisah yang dipaparkan, seolah-olah si kontraktor berinisiatif membangun-bangun dengan dana pribadi tanpa ada kontrak kerja. Kalau tanpa bukti kontrak, lalu atas dasar apa si kontraktor menuntut? atau bahkan mengadukan ke pengacara? Dari video, dia sudah ke beberapa tempat LBH sepertinya menunjukkan bahwa LBH menilai pihak kontraktor tidak punya bukti atau dasar kuat untuk menuntut pihak pemberi kerja.
Maka pak. Hukum itu penting. Kalo hukum di kadalin. Mau sampai jebot juga gagal. Indonesia penyakit di sini.. HuKum harus adil. Kalo hukum cuma tulisan ya gini.
Siapa pemiliknya?? klu memang sdh dizolimi seharusnya hukum benar2 dijalankan jika ada.....klu tidak dan seandainya kejadian tsb pd diri sy...... dg sisa amunisi yg ada harus dihancurkan hasil kerja kita sendiri, salam waras
Kondisi seperti inilah yang membuat orang jadi malas berdagang.....sebab penipu besar tidak terjamah hukum selalu yang kecil dikorbankan demi memikirkan diri sendiri😮😢😢😢😢
Pemilik grand dan pemborong pa Santosa itu bertetangga ya.apa ga malu berperilaku spt ini.coba muncul dong wajahnya spy warga Bogor dan sekitarnya tahu , untuk klarifikasi kalau memang pemborongnya yg ga bener.berani ga ya? Di grand harganya lebih mahal dr toko sebelahnya.mari bantu doa seluruh warga bogor agar Tuhan turut campur tangan.semoga cepat diselesaikan.amin.
Gue yakin pemilik grand sudah menghabiskan milyaran untuk membayar pihak" yg membantunya.padahal klo sj dibayarkn grand tidak akan mengalami kerugian,itulah klo curang ,licik akan banyak yg dikorbankn,berjuang terus pk santoso semoga berhasil.lbh gue ga tau bantuan apa yg dia lakukn dimana" ada tp aneh.
Aneh....pembayaran yg lumrah adalah berdasarkan termijn. Jika satu termijn saja tdk dibayar , maka pemborong ( aannemer ) seharusnya tinggalkan proyek. Pengalaman lebih kurang 35 thn kontraktor di Belanda. Selalu pastikan kepentingan finansial anda....