ALLAH ADA LAWAN TIADA, DENGAR LAWAN PEKAK, INI FALSAFAH ? 

Mengimani sifat mustahil bagi Allah didasari petunjuk Quran & Sunnah. Dalam hadith Sahih, Nabi menyebut nama Allah dan menafikan sifat yang berlawanan baginya: أنت الأول فليس قبلك شيء، وأنت الآخر فليس بعدك شيء، وأنت الظاهر فليس فوقك شيء، وأنت الباطن فليس دونك شيء Engkau al-Awwal, dan tiada yang mendahului Engkau Engkau al-Akhir, dan tiada yang melepasi Engkau Engkau az-Zahir, dan tiada yang mengatasi Engkau Engkau al-Batin, dan tiada yang terlepas daripada Engkau Juga hadith Sahih berikut: فإنكم لا تدعون أصم ولا غائبا إنما تدعون سميعا بصيرا قريبا "Kalian tidak menyeru zat yang pekak atau jauh, kalian sebenarnya menyeru zat yang Maha Mendengar, Melihat dan Dekat." Adakah Nabi Muhammad pun mengajar akidah falsafah Yunan...kerana semata-mata menyebut suatu nama/sifat Allah beserta kata antonimnya? Bukankah jelas baginda sendiri memadankan أصم sebagai kata lawan سميع jadi di mana Greek Yunannya? Juga thabit al-'Adl (Maha Adil) sebagai nama Allah, namun Allah masih menegaskan bahawa Dia tidak zalim seperti dalam Quran: وما ربك بظلام للعبيد إن الله لا يظلم الناس شيئا Jadi apa masalah bila orang Islam diajar bahawa Allah itu wujud, dan mustahil Dia itu tiada? Apa yang buat teruk sangat sampai menyebut "mendengar lawannya pekak" pun tak boleh...walhal ia nas yang thabit lagi sahih daripada Nabi? Payah sangat ke nak faham konsep sifat mustahil ni? Masa sekolah dulu tak blajaq? facebook.com/mohdnawawi.abdulrazak/posts/pfbid0cd75edNS153aQqtGf67UJk8oZ7t8dgzgpHLYQkLqz7WuzRpYsbRBx5q9Niu6gJkBl

teruskan sidang kalam memandaikan ummat...

Sifat 20 memang kelakar pun... Memang lucu bila orang yg telah beriman dgn Allah, diajar Allah ada lawan nya tiada, Allah melihat lawan nya buta. Kalau orang tu dah beriman, tentu lah dia beriman Allah ada.. tak perlulah nak ajar dia lagi mustahil Allah tiada..

MOHON BERKENAN KONGSIKAN JAWABAN ATAS SOALAN panjang INI KE WA KAMI: Apa alasan Asy'Ariah menafikan segala dimensi bagi sifat Tuhan mendekati ajaran theologi Aristoteles? Mengapa mereka mewajibkan takwil terhadap ISTIWA 'ALAL ARSY dan sifat khabariah lainnya yang Nabi tidak pernah ada riwayat mensabdakan penakwilan dan Sahabat tidak pernah menanyakannya. Mereka Taslim dg apa yang Allah sifati untuk diri-Nya. Keterangan yang ada hanya membedakan Sifat Allah dengan sifat makhluk. Sifat Allah sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya. Karena itu Sifat-Nya memang tidak terbatasi oleh dimensi tempat, arah dan waktu ( bukan tidak ada dalam dimensi tempat, arah dan waktu). Jika ditelusuri memang ada benang merah antara teori Aristoteles dengan Ahli Kalam. Aristoteles mengatskan bahwa alam itu materi dengan 10 sifat/dimensi ( Almaqalatul 'Asyarah) sedangkan Tuhan itu Non Materi dan karena itu tidak ada bersifat tidak berdimensi apapun. Ahlul Kalam hanya menggantikan kata "materi" dengan " jauhar" dan " sifat/ dimensi" dengan " 'Aradh" maka Tuhan bukan Jauhar dan bukan Aradh. Persis sama kesimpulan mereka dengan Aristoteles. Apa karena itukah Asy'Ariah membagi Kalam Allah menjadi dua yaitu Kalam Nafsi yang Azali tanpa huruf dan suara, dan kalam munazzal yang huruf berhuruf. Maka pertanyaan kami : Apakah Kalam Allah dg nabi musa itu Kalam Azali? tanpa huruf dan suara? Padahal itu DI LEMBAH THUWA dan Musa mendengarnya. TOLONG JELASKAN AJARAN ASY'ARIAH YANG aneh INI! Apakah الم itu huruf atau bukan? Apakah الم suatu ayat Al-Qur'an atau bukan? Apakah الم ITU BUKAN KALAMULLAH? TOLONG JELASKAN JANGAN SEWOTKAN UMAT INI. ALLAH MEMANG LAITSA KAMITSLIHI SYAI'UN, TETAPI BUKAN BERMAKNA MENAFIKAN SEGALA DIMENSI SEHINGGA MEMBINGUNGKAN SEPERTI KATA ASY'ARIAH bukan di atas, bukan di bawah. Padahal Allah menegaskan diri-Nya di atas segala makhluk ISTAWA 'ALAL ASRY, hanya kaifiyatnya yang tidak diterangkan dan tidak patut dipersoalkan ( begitu menurut Imam Malik). Asy'ariah juga membuat sewot lainnya : tidak bersuara tapi mustahil bisu, tidak DATANG tapi tidak juga DIAM. Bukankah yang seperti ini bersumber dari pilsafat PLATO dan Aristoteles yang mengatakan bahwa "Tuhan tidak dapat didevinisikan dan tidak dapat diberikan prediket apapun kepada-Nya". Mengapa tidak mengitsbat sebagaimana yang difirmankan dalam Kalamullah? dan taslim tanpa kaifiyat, tanpa tasybih dan tanpa meniadakan? sebagaimana sikap Sahabat dan salafus salih umat ini? Padahal mereka menyebutnya itu Ilmu Kalam!? ( WA.081360401758 Tgk.Wan Alhitamy).

Kalau perkara yang mudah difahami berkali2 dikataka susah nak difahami aqal maknanya dia tidak bersyukur kepada Allah yang menganugerahkan mereka dengan aqal sehingga digelar ulul albab. Jika Allah kehendaki anugerah itu boleh tarik balik dalam sekelip mata atau beransur2. Oleh itu, semasa hidup ini janganlah kita berkata seperti orang rendah aqal atas tujuan selain dari keredaan Nya. yang lagi parah ialah mempermain2kan ilmu yang diformulasikan untuk mendefinasikan sifat2 keesaan, kebijaksanaan, kekuasaan dan lain2 sifat Allah Subhanahu wata'ala.

hebat tafsir hadis nabi direct.. hihi.. ilmu 75 petala langit ni

Bukan sebab lawan bagi setiap sifat, tapi untuk mewujudkan persepsi bahawa sifat 20 tu mengarut. Sedangkan ianya jelas dari al Qur'an dan hadis

Salam.. ustaz ND.Apa khabar?

Assalamualaikum Ustaz. Adakah Allah mempunyai sifat2 manusia...

Yang jadi masalah adalah Asyairah menetapkan sifat Allah bukan dari Quran dan Sunnah tapi dari ilmu kalam dan falsafah Yunan, sebagian sifat Allah diterima sebagian di takwilkan. Contoh kenapa Asyairah menerima sifat mendengar Allah tapi menolak sifat Allah turun ke langit dunia 1/3 malam terakhir, padahal kedua2nya dari nash yang shahih, karena ilmu kalam dan ilmu falsafahlah yang jadi pegangan Aqidah Asyairah bukan Quran dan Sunnah.

SIDANG WAHABI

Kepada orang awam Malaysia dan Singapura kalau mahu jadi orang Islam beriman mati husnol khatima masuk syurga tanpa hisab ikut ajaran Isa almaseh. Maksud masuk syurga Tampa hisab itu dihisab di loh Mahfos kerana kitab amal yang hendak dihisab disimpan disitu. Loh Mahfos dalam syurga.jadi orang Islam bersalah atau tidak masuk syurga dulu baru lah di loh Mahfos menentukan nya.