ANAK SMP DIANIAYA🤬 KAK SETO BONGKAR BURUKNYA PENDIDIKAN INDONESIA: PIHAK SEKOLAH BISA DIPENJARA‼️ 

Sekolah tidak pernah berada di sisi korban bullying, hanya berusaha menjaga nama baik, dan berujung damai secara kekeluargaan.

Sy dulu di gebukin sama kating dan di bully sampe pindah sekolah, Pas Sy lapor guru BP dan admin sekolah. Besokan harinya Sy yang malah di marahin sama guru + orang tua pembully + Di intimidasi sama sodaranya yang polisi. Pelajaran yang sangat berharga, tetapi terlalu cepat untuk seumuran Sy waktu itu untuk tau betapa keras hidup dan dunia luar itu...Konoha adalah negara top "fatherless country" Sy sudah tidak kaget melihat orang2 bersikap seperti ini-itu. Waktu berlalu Sy sudah gk kaget lagi dengan sikap2 orang di perkuliahan dan di pekerjaan...Skrng Sy belajar parenting untuk menyiapkan anak agar tau cara mengcounter masalah2 hidup.

5:10 Pendidikan 6:12 Etika, estetika, IpTek, nasionalisme, kesehatan 14:24 Karakter pelajar pancasila: akhlak mulia, kebhinekaan global, gotong royong, mandiri percaya diri, kreatif, kritis 16:45 Hak dasar anak 37:05 hak hidup, hak tumbuh dan berkembang, hak perlindungan dari berbagai tindak kekerasa, hak berpartisipasi 21:42 Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu ... (QS. An-Nahl ayat 126) 22:25 Berani dan tegas => lapor 23:16 UU Perlindungan Anak 24:54 Sekolah Ramah Anak 27:32 Pendidikan dalam keluarga 33:53 Kedekatan emosional

Kesimpulan saya dari dulu, jika: 1. Ingin mencetak anak yg cerdas di masa depan ? Bersedialah untuk berdebat sepanjang hidup dengan anak. Karena anak akan bebas berpikir & berpendapat. 2. Ingin mencetak anak yg penurut ? Biasakanlah untuk mengatur & mengarahkan anak. Silahkan memilih masa depan anak kita masing2 ya para ortu..

Masya Allah,benar kak seto orang tua memang harus ada dialog kpd anaknya.bukan memaksakan kehendak tp memberikan pengertian.itu membuat ank jadi gak terpaksa melakukan sesuatu hal baik.alhamdulillah ketika menerapkan saling berdiskusi sama ank,alhamdulillah anak jadi melakukan sesuatu hal yg baik bkn krn terpaksa

Ancaman pidana itu pilihan terakhir yang jadi masalah adalah sistem pendidikannya baik itu dari pemerintah melalui sekolah maupun dirumah dengan orang tuanya agar tidak terjadi lagi (coba pikirkan kenapa tidak ada ancaman pidana kalau sistem pendidikan yang dibuat itu justru malah terjadi sebaliknya, kenapa hanya pelaku dari pelaksananya yang kena getahnya saja tapi yang merancangnya sembunyi tangan/cuci tangan). Pengaruh besar pendidikan berasal dari rumah kurangnya kesadaran orang tua dalam mendidik anak dirumah sehingga masalah yang ada dirumah terbawa sampai ke sekolah. Masalah ekonomi adalah yang paling mendasar karena orang tua sibuk mencari uang sehingga tidak sempat untuk memberikan pendidikan untuk anaknya, ya keluarga seperti itu terlebih dahulu menyelamatkan perutnya yang terancam kelaparan karena masalah ekonomi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan wajib untuk keluarganya dari pada yang lain, asal tidak mati kelaparan yang terpenting adalah bisa hidup tidak lebih dari itu, anak mereka butuh jiwa dan raga yang sehat untuk mendapatkan pendidikan, kalau raganya saja tidak sehat bagaimana dengan jiwanya apalagi pendidikannya. Miris kan kalau kalian tahu cerita yang sebenarnya yang terjadi di dalam keluarga kurang mampu/tidak mampu, tapi kalau anaknya bermasalah masih bisa diatasi dengan hukum indonesia. Sebaliknya orang yang berkecukupan sekalinya bermasalah mereka seolah olah kebal hukum, banyak sudah rekam jejak hukum Indonesia yang seperti itu dibuktikan dengan banyaknya aparat hukum yang ketangkap polisi. Intinya Hukum indonesia kesannya seperti terlihat sangat efektif untuk diterapkan ke orang ekonomi menengah kebawah karena potensi untuk melakukan kecurangan didalam hukum secara finansial ia tidak mampu malah lebih berpotensi orang yang sangat berkecukupan untuk melakukan kecurangan hukum karena mereka memiliki finansial yang terbilang WAW lebih dari cukup. Banyak yang membahas sistem pendidikan yang tidak efektif dan terkesan menyalahkan pemerintah khususnya mentri pendidikan padahal kalau dilihat lebih dalam lagi kalau bantuan keluarga kurang mampu tepat sasaran "DAN JUMLAHNYA BANTUANNYA SESUAI DENGAN APA YANG TIDAK IA MILIKI SEBAGAI MANUSIA BERHARAP HIDUP NORMAL " seharusnya hal yang seperti ini tidak terjadi sehingga ORANG TUA memiliki waktu untuk memberikan pendidikan kepada anaknya dirumah. HAI PEMERINTAH KALAU SURVEI DILAPANGAN JANGAN HANYA BERTANYA DAN MEMBERIKAN RESSPONDEN SAJA TAPI MASUKLAH DAN RASAKANLAH KEDALAM KEHIDUPAN MEREKA, 1. PEMERINTAH WAJIB MERASAKAN BAGAIMANA RASANYA MAKANAN SEBAGAIMANA MAKANAN YANG DIKONSUMSI ORANG TIDAK MAMPU DAN KURANG MAMPU, 2. PEMERINTAH WAJIB MERASAKAN BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN MEREKA DENGAN APA YANG HANYA MEREKA MILIKI UNTUK TIDUR, 3. PEMERINTAH WAJIB MERASAKAN BAGAIMANA RASANYA SUSAHNYA MENCARI UANG SEBAGAIMANA MEREKA SULITNYA MENCARI UANG, 4. PEMERINTAH WAJIB MERASAKAN BAGAIMANA RASANYA PERGAULAN MEREKA YANG TIDAK SEHAT DI LINGKUNGAN TEMPAT TINGGALNYA, 5. PEMERINTAH WAJIB MERASAKAN BAGAIMANA RASANYA DI DISKRIMINASI OLEH ORANG LAIN BAIK DARI PEMERINTAH SENDIRI MAUPUN ORANG LAIN, 6. PEMERINTAH WAJIB MERASAKAN BAGAIMANA RASANYA TINGGAL DI LINGKUNGAN YANG KURANG SEHAT/TIDAK SEHAT SEBAGAI MANA MEREKA TINGGAL. SAYA SANGAT YAKIN JIKA MENTRI YANG BERKAITAN DENGAN BIDANGNYA UNTUK MENGATUR MASALAH YANG SEPERTI INI JIKA IA BENAR BENAR MENTRI YANG BAIK BERHATI MULIA SAAT PERTAMA KALINYA IA MELAKUKAN APA YANG SAYA SEBUTKAN DI ATAS IA AKAN MENGELUARKAN AIR MATA PERTAMANYA DAN MENANGIS SEJADI-JADINYA TAPI ITU TIDAK CUKUP UNTUK MEMBUKTIKAN BAHWA IA PEDULI DENGAN MEREKA HARUS DIIMBANGI DENGAN AKSI.

jangan lupa perbedaan mengenai personalisasi kak, soalnya ini yang paling sering dieksploitasi ketika terjadi peristiwa bullying, seperti ekstrovert, introvert dan ambivert, harusnya ada pendidikan mengenai psikologi juga penting. saya berbicara sebagai korban bullying sendiri, saya punya kecanggungan sosial yang cukup parah bahkan sampai bekerja pun saya harus menerima berbagai diskriminasi. bahkan kak seto tidak membahas hal yang sangat penting ini, untuk hal yang lainya mayoritas saya setuju. lalu masalah pelaporan dan keberanian, ini adalah masalah yang banyak diharapi oleh anak anak dengan gangguan kecanggungan sosial, adhd, dll. biasanya suasana rumah bagi merekapun ngga ramah, orang tua yang narsis dan abusing, belum lagi ancaman dari pembully, dan biasanya laporan ke guru atau bk hanya akan memperparah suasana, biasanya malah korban bully yang diceramahi soal kurang bersosialisasi lah apalah.... emangnya ngerubah kepribadian udah broken segitu gampang? hal ini akan sulit dimengerti kecuali oleh orang dengan masalah yang sama, jadi tolong agar diperhatikan masalah perbedaan psikologi anak secara lanjut

Kasus Bullying Bukan hanya tugas Sekolah, tapi orang Tua, Dan Masyarakat di sekitar tempat tinggal...

Memang di sekolah dari jaman dulu kala... sudah banyak pembullyan di lingkungan sekolah... contoh saya dulu pas SD pernah di keroyok 4 kakak kelas... dr situ saya belajar beladiri... untuk membela diri saat di bully... sejak dari situ saya mendapat pembelajaran hidup... kalau kita harus selalu membela yg lemah... dan melawan ketidak adilan...

untuk mendidikan anak-anak kita agar punya karakter/perilaku baik harus ada kontribusi dari semua pihak. Tidak bisa hanya mengandalkan sekolah, guru... semuanya harus jalan beriringan. Orang tua, lingkungan sekitar punya pengaruh besar terhadap pembentukan karakter murid.... apalah artinya di sekolah diajarin adab yang baik, tapi dirumah ortunya gak ngasih contoh, dilingkungan juga sama banyak toxic....

Setuju dengan "ETIKA DAN SOPAN SANTUN" yang diutamakan👍👍👍

Kalo dibilang etika pada point pertama, ya persis seperti prinsip "adab dulu baru ilmu"

Seharusnya di setiap sekolah ada guru pengawas dan tempat pengaduan kalo wali kelas bersikap keras dan tidak bisa di sukai siswa maka siswa takut untuk terbuka. Perlu ada kedekatan dan rasa nyaman sehingga bisa jadi tempat aduan. Dan training atau pelatihan ke anak anak atau seminar tentang bullying biar kasih efek jerah.

Setuju dg kak seto. Tapi pada kenyataannya, anak SD kelas 1 sudah harus bisa membaca, sedangkan pendididkan PAUD/TK anak tdk dibolehkan belajar. Harusnya d kembalikan saja seperti dulu. Anak tk hanya pengenalan angka/huruf. SD belajar CALISTUNG (baca tulis hitung), pendidikan pancasila, seni dan prakarya, dan yg utama adalah Agama/akhlak. Berikan hak bagi guru untuk mendidik, jgn guru di takuti dg hukum. Sehingga guru menganggap "yg penting menunaikan kewajiban mengajar" masalah tingkah laku anak terserah mereka krn takut untuk bertindak.

Yg terjadi selama ini mugkin krn plajaran yg banyak banget di sekolah, jadi anak SMP udh sekolah sampe sore, trus ada ekstra trtentu itu di ambil diluar jam itu. Jdi murid udh capek. Jadi mreka sekolah yg pnting bisa jwb soal entah dr nyontek ataupun apapun.. bukn krn memang bljar... Jdi mugkin mnrut sya, ank2 dipisah jurusannya...mreka sukanya atau mampunya dlm bidang apa jdi pisah aja. Jdi gk smua murid di tuntut utk pintar dlm stiap pljaran trsebut. Umpama mreka yg suka matematika, ya khususkan untuk itu. Pljaran yg lain hnya sekedar utk mreka tau sja sbgai pngetahuan tp tak perlu di ujian kan. Kmudian mugkin ckup 3x skolah utk pljaran. Trus 2 hari skolah utk ekstra yg mreka mampu. Sperti karate, seni tari, dll. Apapun bidang yg mreka mampu. Jadi ekstra ini gk ngambil di hari minggu saat mreka libur. Krn yg trjadi mreka yg mngikuti ekstra minggu juga berlatih... itu si pendapat otak saya yg kurang berpendidikan ini...🤗

keren sihh ini yang disampaikan.. bisa di share buat semua ortu, jadi makin ngerti bagaimana pola asuh dan sikap terhadap anak jaman sekarang

Jika melihat perspektif yang lebih besar, saya rasa ini bukan hanya soal lemahnya sistem pendidikan tapi memang ada kerusakan sistemik dalam peradaban masa kini. Keluarga yang tidak ideal, sekolah hanya formalitas demi ijazah demi kerja, informasi negatif lebih mudah diakses daripada informasi positif, sehingga terjadi degradasi iman dan moral pada tiap level. Semoga Allah perbaiki generasi ini dan kedepannya pula.

sekolah tutup mata sama pembully, tapi tiba2 melek kalo yg dibully membalas. memang orang dewasa yang tidak berguna.

Sebagian Siswa sekarang kurang etika, dikelas teriak2 meskipun sdh dinasehati, lompat pagar sekolah bolos, dinasehati agar tidak merokok eh malah makin menjadi jadi.

Saya merasa sedih karena masih ada kasus bullying di sekolah, saya juga pernah menjadi korban bullying juga. Memang kalau disekolah, cenderung ada pembiaran dan menutup-nutupi ketika ada kasus bullying. Kalau boleh jujur jika ada dipihak korban pasti akan sulit untuk sembuh dari trauma 😢

Saya dari TK sampai SMA selalu di bully. Sampai sekarang pun di dunia kerja msi ajah d bully...sampai² sy menjadi anak yg introvert, anti sosial, dan overthinking...

Dari dl bullying terjadi, tp tdk dicarikan solusi oleh pihak sekolah ataupun pihak2 terkait. Keponakan sy jg pernah jd korban bullying waktu SD smpi trauma dan tdk mau sekolah lg smpi skrg. Dulu jg dilaporkan ke guru tetapi hny dijawab bahwa itu kenakalan anak2 yg wajar. Seperti apakah masa depan negeri ini jika generasi penerus bangsanya spt ini???

pendidikan seyogyanya adalah tanggung jawab orang tua (dirumah), guru (disekolah), dan masyarakat (dilingkungan). alangkah baiknya jika ketiganya bersinergi.

Moral dan Akhlak makin luntur.. Kekerasan menjadi solusi.. Inilah generasi emas??

Bully di SD SMP SMA daerah desa parah banget, Alhamdulillah sekarang terbuka

Sejauh ini Arist Merdeka Sirait adalah pemerhati anak terbaik yang saya tau, semoga Tuhan yang maha esa menempatkannya di tempat yang terbaik.

Kepsek yg cuma makan gaji buta perlu didisplinkan. Ga cuma mau enaknya aja, giliran ada kasus kesannya lepas tanggung jawab, membiarkan dan melempar ke pihak berwajib. Lalu orang tua yg anaknya masih dibawah umur melakukan kekerasan harus ikut diberi sanksi. Jangan cuma anaknya, kan orang tua wajib bertanggung jawab atas kelakuan anaknya. Jangan cuma mau proses buat anaknya, tapi juga mau mendidiknya.

Saya tercerahkan nonton podcast ini saya jadi lebih paham kak seto bukan cuma peduli anak tapi juga memahami undang-undang dan prakteknya.👍👍

Kak Seto Mulyadi, salah satu sesepuh pendidikan dan perlindungan anak yg masih tetap menyandang panggilan kakak😄 Emg legend dh nih orang😂

Kasus bulying disekolah tdak bisa hilang, masyarakat nya sendiri masih bnyak yg suka bulying kok. contohnya nitizen Indonesia di medsos..

dari jaman dlu juga udah banyak kali berantem sekolah,bully, cmn blum ada smartphone yg gampang upload video..😀

Request nanti² adain tema yang membahas sistem pendidikan Indonesia dong kak. Kurikulum nya, sistem administrasi pendidikan negara kita, dan sampai ke standar utk profesi guru, dll. Tumpang tindih paradigma pendidikan di negara kita di zaman ini. Sebelum nya saya mau menyampaikan, Jazakumullahu khairan kpd kasisolusi, kak derry dn semua staff, semoga bisa semakin sukses dan menebar manfaat bagi org². Aamiin.

Apalagi sy tidak bisa mendampingi anak stiap saat Krn sy jauh kerja di luar negara ,tapi alhamdulillah meski jauh sy slalu pantau anak², sy titipkan kembali sama Allah

Apapun bobroknya, tetap (dipaksa) bangga jadi indonesia. Selamat menikmati. 🤣🤣

ITU MAKANYA GUA KASIHAN SAMA ANAK SEKOLAH YANG PULANGNYA SORE.. MALEMNYA BUKANNYA ISTIRAHAT MALAH KERJAIN PR. KAPAN MAIN NYA??? PANTESAN ANAK ANAK LEBIH SUKA LIBUR ATAU JAM KOSONG. KARENA MEMANG BELAJAR DISEKOLAH GAK MENYENANGKAN

Seharus nya guru2 sebelum menjadi tenaga pendidik d sekolah d bekali ilmu yg namanya ramah anak, sehingga anak2 semangat untuk menuntut ilmu d sekolah.

Setelah kak seto, undang Guru gembul dong Om dery untuk membahas hal serupa. 🙏

Dulu aku pernah belajar lingkungan pendidikan itu ada 3 1. Formal lingkungan sekolah 2. In formal lingkungan keluarga 3. Non formal lingkungan masayarakat Selama dia masih sekolah entah itu seminggu sekali, seminggu 2 kali itu pendidikan formal termasuk kursus dan les

Tiap malam kalau mau tidur, selalu tanya ke adek sekolah tadi gimana, main apa, pembelajaran nya gimana, ada yg bully nggak dsb... Jadi setiap kalau ada permasalahan sebelum ditanya sudah ngomong sendiri kalau nggak sama aku iya masnya

1. kondisi real yang saya liat dan alami, kalau anak sekolah dengan orang tuanya yang cukup berpengaruh, jika membuat onar malah korbannya yang di suruh diam dan sabar serta disuruh jalanin dan lupakan saja. 2. Setiap guru yang saya temui selalu hanya menanyakan hasil ujiannya atau latihannya saja yang penting bagus, entah hasil dari nyontek atau yang lainnya dan tidak pernah sekalipun menanyakan prosesnya bagaimana, kalau belum selesai karena belum mengerti pasti disuruh kedepan kelas hanya untuk dihukum dan dipermalukan. 3. Setiap guru yang saya temui selalu menekankan harus bisa dan bagus di segala bidang mata pelajaran, talent dan minat siswa selalu saja di abaikan, alhasil setiap hari disekolah tempat saya belajar selalu saja ada siswa yang kabur, entah main kemana, entah nongkrong atau entah apa saja. 4. Jika ada event Renang, disekolah saya dikenakan biaya 25 ribu jika ikut Renang, dan jika tidak ikut harus membayar 30 ribu karena untuk biaya nilai agar dicantumkan, itu alur aturannya bagaimana??. 5. Siswa selalu di jejalkan mata pelajaran yang gk relevan untuk kehidupan saat ini dan saat setelah lulus sekolah masih di ajarkan, apalagi pas masa sma/smk, lebih blundernya lagi smk kebanyakan teori dan minim praktek, setelah lulus banyak yang nganggur, jadi buruh kasar, dan lain sebagainya. Kalau membicarakan kehancuran / bibit kehancuran di dunia sekolah, masih banyak yang harus di perbaiki, lebih tepatnya diberikan pengarahan langsung ke setiap sekolah jangan lewat perintah saja, tapi kirim langsung orang dari pusat pendidikan untuk memberi pengarahan tersebut.

Maaf mas Dery sebagai orang tua memang kita seringkali begitu sayang terhadap anak anak kita ,namun seringkali jangan lupa bahwa status sosial kita bisa menjadikan guru guru di sekolah lupa untuk bersikap objektif...saya adalah salah satu orang tua yg sempat tidak begitu fokus atas curhatan anak ...Krn tadinya saya berpikir mungkin itu hanya bagian dari cara mereka untuk tidak belajar ...Putri saya sejak kecil belajar non formal di sebuah pondok tapi memang di ajarkan juga pelajaran umum...akan tetapi saya memang sejak awal tidak mengizinkan mereka nginep ..saya ingin mereka terikat secara emosional dgn orangtua ..terutama anak saya adalah anak perempuan ...saya rasa dia harus hidup dekat dgn ibunya agar tahu dlm hal hal yg berurusan dengan rumah tangga ..Putri saya ternyata BETUL korban bullying.... Karena ternyata apa yg di katakan nya ttg kisah bahwa teman temannya sering membuli nya itu benar ...putri saya pernah di tuduh mencuri hingga akhirnya di hukum gurunya di depan teman temannya .teman temannya tertawa tawa melihat itu ..hingga Putri saya sering kali tak bersemangat untuk belajar..sbg ibu saya saat itu bingung Krn sbg ibu saya ingin melindunginya tapi ayahnya kekeuh menganggap itu sebuah alasan saja Krn dia malas belajar.saya sadar terkadang wanita cenderung memakai perasaannya....maka keharusan menggunakan rasio dgn memiliki 2 saku...saya dengar curhatannya tapi sayapun Perlu menyimpan satu saku untuk mencari kebenaran ...sayapun diam diam mulai mencermati ...ternyata akhirnya dgn mata kepala saya sendiri saya melihat betapa lemahnya anak saya menghadapi Bulian teman temannya ...jujur di depannya saya tidak seakan begitu membelanya sbg seorang ibu ...saya mulai mberinya masukan bahwa dia hrs lebih bisa tegas dan yg jelas introspeksi ..bukankah sakit ketika di cubit maka mb pun tak boleh mencubit.. Namun ada kalanya mb harus membalas perlakuan mereka tapi tidak lebih dari seharusnya ...putri saya menjawab, "jika aku balas nanti ibunya akan sedih seperti ibu juga sedih...." ya Allah saya menangis saat itu ...di tambah lagi sayapun membaca coretan coretan nya di buku yg sering ia sembunyikan ..di situ saya menangis,dia menulis ,"ya Allah aku pengen buat ibu dan ayah bangga tapi di sekolah saya ga punya teman ..saya di bilang aneh ...saya mau cerita pun pasti ibu akan tak percaya dengan apa yg saya liat ..ya Allah saya di tuduh mencuri penghapus teman padahal mereka yg masukin penghapus itu ke tas saya dan saya di suruh untuk diam saja jangan ngadu...ya Allah tolong saya...( banyak curhatan yg ia tulis...saya pun merasa bersalah ...saya merasa egois..)sayapun memutuskan mengeluarkan anak saya dari sana( tanpa saya faham bahwa putri saya indigo) ....kami sekeluarga pindah demi anak bisa belajar dgn pendampingan...ternyata anak saya mengalami pembulian yg lebih parah lagi ...dan akhirnya di usia 11 tahun saya baru tau ternyata anak saya bisa melihat jin ( kami menyebutnya jin bukan penampakan yg biasa sering terlihat ...karena jin pun sama layaknya manusia mereka ada yg taat kepada Allah adapula yg tidak ...ini pun saya tau dari cerita Putri saya tersebut...katanya Kunti lanak ,pocong dll itu bukanlah bentuk asli mereka ...aslinya mereka lebih mengerikan dan Rahmat Allah lah kita di buat tak mampu melihat nya...saya baru faham bahwa putri saya bisa melihat hal demikian Krn itu jin nasab ,uyutnya seorang ningrat dan memiliki ilmu ilmu yg berhubungan dgn bangsa jin wallahu a'lam begitu yg kami tau ) .saya berbesar hati ...mungkin Putri saya terlihat tampak aneh dan sangat pendiam di mata teman temannya ...dan ternyata ada beberapa temannya yg berkata ," kami iri aja ...padahal dia baik koq ...banyak anak anak cowok yg suka bela dia dan nolongin dia kalo kami usir dia keluar ( ya Allah ..cuma krn iri atau hasad bisa berakibat demikian)..akhirnya kami mengajarinya sendiri di rumah atau ikut les untuk ilmu umum ..dan Putri kami fokuskan menghafal Al-Quran ..sembari belajar berbagai ketrampilan seperti merajut memasak dll...namun di usia 16 tahun ia minta untuk sekolah formal Krn di lingkungan klg dan lingkungan pertemanan di luar sering menerima ejekan Krn tidak sekolah formal ...kami berdiskusi ...kami ingin ia lebih percaya diri dan bisa bergaul dgn teman seusianya ..tapi kami memintanya untuk masuk SMK informatika saja dgn berlatar belakang sekolah islami ..lagipun sulit saat itu dgn ijasah persamaan bisa masuk sekolah negri mungkin bisa dengan lewat jalur belakang..padahal ia ingin sekali menjadi dokter tapi mengingat kami bukanlah orang kaya dan kami melihat dunia digital akan bisa membuatnya bisa bekerja di rumah nantinya ...ternyata prestasi belajarnya baik guru gurupun heran dgn kemampuannya yg tidak pernah sekolah formal tapi bisa mengikuti pelajaran dgn mudah dan memiliki kemampuan berbahasa Inggris yg sangat baik dengan aksen yg bagus juga ( kami menganggapnya ini berkah dari Allah Krn hafalan Qur'an nya)...lewat jalur rapot dan tahfidz qur'an akhirnya Putri kami masuk kampus negri dan sdh lulus dengan predikat cumlaude... Lgs bekerja ..sayangnya dunia kerja tak mudah menerima wanita bercadar ...Putri kami terpaksa melepas cadar saat bekerja dan menggunakan masker ...pilihan nya sulit Krn melihat kondisi ayahnya yg sdh sakit sakitan dan punya adik adik ..ia merasa hrs mempersiapkan diri sbg tulang punggung klg ...meski kami sbg orangtua tak berkenan dan tetap saya dan suami bekerja dgn segala keterbatasan. ..saya berharap dari cerita ini sdh seharusnya orangtua tahu menempatkan kasih sayang tanpa melupakan bahwa kewajiban nya adalah mendidik anaknya dgn benar ..tidak cinta yg membabi buta ...Krn pola asuh kita bisa saja menjadi sebab kebaikan atau bahkan keburukan bagi mereka di masa mendatang ...

Setuju sama kak Seto. Makin yakin masukkin anak ke sekolah homeschooling aja 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻

Yang kasus SMP kemarin... Ada geng di sekolah itu dengan anggota 30 orang... Kok bisa sekolah itu tidak melakukan tindakan.... pembinaan kek panggil orang tua nya kek.... Itu geng walaupun isinya bocah.. tapi 30 orang tidak main2 besarnya Mudah terjadi tawuran / kerusuhan / tindakan kriminal kalau geng sudah sebesar itu.. tinggal nunggu tersulut saja

Undang ustadz bang der, bahas tentang pendidikan anak dalam Islam, semoga bisa jadi amal jariyah.

dari kasus kemarin, ingatlah kak seto berada di pihak yang kaya, (lebih cepat bertindak)

Bukan kurikulum pendidikan, mau gmna jga mendidik anak tetap HABITnya di mana, ruang lingkup gmna, INTINYA REVISI UU TENTANG KEKERASAN anak dibawah umur. Revisi tentang hukuman untuk anak dibawah umur

ternyata bukan hanya anak yang bisa durhaka pada orang tua, tapi orang tua juga bisa durhaka pada anak

pas masuk sekolah sebaiknya calon siswa diwawancari dulu oleh orang yg kompeten untuk cek kepribadiannya, barang siapa terindikasi bermasalah harus di sembuhkan dulu masalahnya banyak orang tua tidak paham parenting, akhirnya anak jadi pelampiasan.. munculah kebencian dan menganggu anak lain. ajari tidak masalah tidak berteman ketimbang harus dalam pertemanan toxic.. temanilah anakmu bukan sekedar kasih makan, sekolah pasti ada bully. waspadalah waspadalah

Banyak kasus bully di sekolah, tapi pihak sekolah tsb jg selalu berusaha menutupi kasus bullying, harus diberikan sanksi tegas bagi kepala sekolah yg sengaja membiarkan aksi bullying di sekolah

Boleh nih, dicoba model sekolahnya Kak Seto, sebetulnya jadi guru juga capek ngajar tiap hari, berangkat tiap hari, padahal punya kehidupan lain yang butuh perhatian, paling nyaman emang ngajar cuma 2-3 hari dan sebentar... Toh, buktinya anak yang pas zaman sekolah terkenal pinter banget(akademiknya) pada akhirnya bisa b aja dibanding anak2 lain yang kecerdasannya ga diakui/diakomodasi sekolah formal

akibat terlalu manjaiin siswa , asal lulus naik kelas akibatnya mrk lebih baik bully drpd belajar yg benar .

Ini yang di tekan untuk melawan jangan yang jadi korban saja, bagaimana dengan kasus kasus yang justru pembully ini memiliki wewenang? contoh anak oknum yang memiliki kekuatan? Orang tua pembully juga harus memiliki etika untuk mengingatkan anaknya atau membenahi anak yang memiliki sifat bullying.

Berkah selalu channel ini, menjernihkan pola pikir sekali konten kontennya

Karna klo lapor ke guru/orang tua biasanya korban yg disalahin, saya juga pernah dan malah saya yg dimarahin alhasil saya g mau ngelapor lagi karna ujung2nya kita yg disalahin

Farel (ojo dibanding-bandingke), apakah termasuk ekxploitasi anak ? udah masuk banyak tipi tuh

Gassss terus Kak Seto, biar sepuh tetap dipanggil Kak.. 😅

Faktanya Utk diterima SD hrs lulus tes calistung,..

Ini edisi luar biasa mencerahkan. Terimakasih Kak Seto dan Kasihsolusi

Bully ini biasa di mulai dr lingkungan rumah, tontonan dan pendidikan sekolah. Anak sekolah dasar terlalu mikirin target otak. Pdhl etika, agama dan budaya adlh pondasi terbentuknya manusia.

Dari penjelasan Kak Seto, kita udah tahu kesalahan pendidikan di negeri ini di bagian mana, tapi kenapa masih belum berubaha di sekolah2 negeri?

kak seto sekarang dah jd kakek seto ya betapa tuanya aku skrng😅

SMP/SMA di Jerman anak belajar setiap hari tdk full smp jam ke 8/10. Setiap 45 menit mrk ada istirahat yg variatif, 5 menit, 10 menit dan 15 menit ditambah istirahat besar waktu makan siang. Bedanya dg di indo, dlm 45 menit mrk bisa fokus dan belajarnya berkualitas. Knp? Krn dipendidikan dasar mrk lebih byk diajarkan etika dan cara hidup. Bukan calistung di TK atau materi padat di SD seperti di Indo. Pulang sekolahpun mrk msh ada krsempatan main atau kumpul keluarga. Tdk bingung les sana sini

Jazaakumullaahu khayran

Tiap skolah mugkin hrus ada pngwas khusus dr pmrintah, yg bukn dr struktur organisasi guru tapi mwnyendiri khusus sbgai pengawas pndidikan di sekolah trsebut. Jdi stiap ada buly, khasus pungli, kekerasan trhadap murid dr guru, ataupun dr ketidak hormatan murid trhadap guru ,dll smua prmslahan yg ada di sekolah trsebut jdi stiap ada mslah sgera di tangani baik yg perlu hukum ataupun pembinaan. Jadi guru tidk ada yg semena2 bgitu juga dngan murid... tapi pengawas ini harus bersikap sbgai pelindung murid. Tmpat mngadu para murid. Jadi orang tua khusus di skolah itu bagi murid2. Jadi murid mrasa aman sekolah. Tapi harus jamin orang ini tidk membeda2kan murid. Entah dia anak pejabat ataupun anak org kaya. Smua diperlakukan sama... jdi mreka ank yg kurang mampu atau ank yg ortunya bukn siapa2, kalau ada permslahan ttap brani mengadu. Shingga tidk trjadi ank yg kurang mampu mnglami mslah tapi tidk brani mngadu krn mugkin takut malah balik dapat msalah ke dia lbih besar lagi

Koreksi bila kurang tepat sesorang terbentuk k pribadi karena be2rapa hal sprti pendidikn keluarga, apa yang sering d dengar+liat, dengan siapa bergaulnya, self control?

Terimakasih kak dery sudah mengundang kan seto ☺️

Kak Seto adalah Ade Rai nya dunia pendidikan

Klo bisa..anak yg menjadi ketua2 geng di sekolah..dijadikan anggota osis..agar pas dia rada2 udah mulai keluar jalur..dia akan mikir 2x untuk melakukan yg engga2

saya juga dulu pernah waktu SMP ada temen yg membakar penggaris besi dengan korek lalu ditempel di pipi saya, sampai itu nomer cm dari penggaris tertulis di pipi, btuh 2 minggu an kalo ga salah baru sembuh dan alhamdulillah tidak ada bekas nya lagi sampai skrg. ya kalo dari sekolah tidak ada yg mereka lakukan saya padahal dlu selalu kena bully, tp sekolah gak mau tau.

Lindungi anak yang tergusur 😅 pada kemana ya😂

Yg ka seto smpaikan benerr,tp yg terpenting menuurut gw adlh kmbali ke islam.sekeluarga kmbali ke islam yg kaffah.

pelindung anak (pejabat)

Etika Estetika IPTEK Nasionalisme Kesehatan (jiwa-raga)

ohh ini yang ramah anak itu... sekolah ku cuman suruh tanda tangan tanpa menjelaskan, ditanya "ini tanda tangan buat apa pak/buk" gk dijawab bahkan cuman dibilang "tanda tangan aja nah" parah sih

semuanya salah lah, gak bisa salahin salah satu

Klo anak takut lapor itu karena org tua tdk percaya & menyalahkan anak....makannya harus jd pendengar klo anak bicara juga......

tapi sejauh ini belum pernah nih ada pihak sekolah yang dipenjara gara-gara membiarkan bully tuh.

belajar jadi "the proper orang tua"....

Pesantren pun bagi saya bukan solusi , saya pernah alami kekerasan yg lebih melenceng dari sisi norma atau agama , kok ngga lapor? Kita di doktrin kaka kelas didik ,kalo ngadu di bikin ga betah , dengan keterbatasan keuangan keluarga saya ikutin dan terpaksa tahan .

Ane asli warga Cilacap bang, entah kenapa situasi Cilacap lagi genting banyak kasus tindak kejahatan. Padahal setahu dulu di kabupaten kami kg kek gitu

saat ini banyak kampus kampus yang mendidik mahasiswanya sebagai seorang pekerja atau karyawan. Hampir semua kampus mendidik mahasiswanya agar mendapatkan pekerjaan. menurut saya ini salah, dan kampus hanya akan mendowngrade mahasiswanya. seharusnya kampus kampus mengajarkan seorang mahasiswanya untuk menciptakan lapangan kerja. Mahasiswa adalah sekolah lanjutan buat yang sudah selesai menempuh sekolah menengah atas. saatnya menjadi perguruan tinggi yang bisa menciptakan lapangan pekerjaaan. bukan malah mendidik agar menjadi seorang pekerja. seharusnya yang jadi pekerja adalah yang mempunyai pendidikan lebih rendah. Apa gunanya di didik lebih tinggi tp cm jadi karyawan??? sekarang justru bangga kampus kampus mengadakan ratusan job fair. padahal menurut pandangan saya ,job fair itu mendowngrade alias menurunkan level mahasiswa. padahal sebagian besar pengusaha adalah seorang kapitalis. sekarang justru banyak yang pendidikan rendah malah menjadi pengusaha sukses krn dampak kepepet.... apa yg mahasiswa dan sekolah tinggi tidak bisa seperti itu? padahal cara berfikirnya harusnya bisa lebih maju. kalau seorang mahasiswa diciptakaan hanya untuk menjadi pegawai, karyawaan trus gmn nasib yang SMA? bagi saya karyawan adalah hak nya org2 lulusan SMA. kemarem juga ada yang membanggakan dirinya sendiri setengah sombong krn keterima kerja menjadi karyawan / staf di perusahaan swasta dengan latar belakang pendidikan S2. saat saya tanya, berapa gajimu? jawabannya UMR lebih dikit. duhh gajinya sama seperti yg pendidikan ada jauh di bawahnya. okelah klo kerja dgn niat menambah ilmu dan kemudian resign setelah mendapatkan ilmunya. saya kuliah 10 th dgn berpindah pindah kampus dan akhirnya tidak lulus. bukan krn sya ga serius, tp hati saya menolak mendapatkan pemikiran2 yang tidak sependapat dgn hati saya. tujuan saya bukan menjari ijasah ,tp mencari ilmu untuk menciptakan suatu pekerjaan

Kasus yg cilacap ini didaerah ane. kepseknya itu guru ane pas sekolah dlu. dia baru menjabat jdi kepsek bbrpa waktu stelah lama mengajar disekolah ane. tpi malah skrng jdi diserang nitizen gara2 dituduh membela pelakunya krna juara silat sma tilawah. sbnrnya ibuknya cmn cerita doang soal pelaku bagaimana profilnya. eh malah nitizen dan media bkin keruh seolah2 ibuknya membela pelaku.. yaa inilah medsos saat ini. 1 statment bisa dimaknai beribu2 arti sma yg melihat, mendengar😂. pdhal belum tntu artinya 100% sesuai opini nitizen

seharusnya di setiap sekolah ada guru yang bertingkah seperti Onizuka

Jauh banget kondisi ideal yang disampaikan oleh Kak Seto dengan kondisi riil saat ini

ketika ortu mengikuti keinginan anak, tp ternyata anaknya jg gak de bes dibidangnya gmn dong?

Klo dulu sy mlh yg membully, tpi sekarang sy sadar membully dulu sama sekarang lebih keras sekarang

balik lagi...kerjasama ortu,murid & sekolah..yaa hrs sinergis..br bisa tuh tercapai yg k seto bilang...

dr dlu udh da bullying kog cuma gx ke up aja. aq dlu jg korban slalu d ejek temen sekelas sampai smp bahkan guru ikt manggil bkn nama ku waktu sd

Itu Kepala Sekolah SMP 2 Cimanggu Cilacap konsfrensi pers bebas bebas aja membiarkan pelaku melakukan tindakan yang menyimpang.. Hanya sebuah teori, penerapannya paling beda. Kalo iya pasti dicopot langsung 😂

jujur, klo diluar negri iya memang anak anak itu kasian banget pake bnget itu sekolah full , kesian bnget liatnya . dan ini yg sedang diubah. karna kebetualn saya di TAIWAN 15 thn, dan ya memang berat jadi anak anak di sini. TAPI klo dibanding INA jujur bnget, bnget jauh loh...mungkin cuma setengahnya. bahkan lebih condong ke main nya jauh lebih banyak. bedanya ketika saya kecil kita main itu di sawah , mancing ..tpi masih terdidik. beda dngn anak sekarang yg ada di INA

Nggak pengen ngundang bahas2 persampahan dan bisnis yg berkaitan dgnya. Contoh undang pandawara, trs bisnis terkait pengolahan sampah. Khususnya klo bisa org yg tau kek yg di USA katanya pengolahan sampah dikelola swasta yg bisa dapet income gede dari pengolahan sampah bagus sih itu om. Oh undang yg ngelola sampah di Banyumas boleh bgt sih.

Asalamu'alaikum pak seto, apa kah buruk nya pendidikan sudah sejak jaman dahulu sebelum tekhnologi viral seperti sekarang? Apakah di jaman sekarang lebih parah dari jaman dahulu?

Tidak terlepas dari teori yg disebutkan kak seto, paradigma dan mindset yg digunakan oleh bnyak ortu adalah anak merupakan proyek balas dendam dari ortu yg dulu gagal menerpakan hal2 tsb kpd dirinya. Anak digembleng agar dia bisa meraih hal tsb smuanya.

Sekolah hanya untuk mengubah pola pikir seseorang

Sebenarnya sih untuk anak-anak rentan terhadap dari bullying dari sd sampai smp tuh saya sampai 2x pindah sekolah yang pertama dari sd saya udh pindah dari sekolah Madrasah ke negeri tp ke negeri juga hampir2an saya mau pjndah tp karena tanggung mau naik kelas waktu itu di bully ny kelas 4-6sd terus saya sendiri pas smp kelas 1 saya pindah lagi kasus ny mah sama aja bully pindah ke smp lain ny tp tetep aja saling bully tp yang saya heran kan ya itu guru2 semuanya merasa acuh tak acuh dengan saya laporkan waktu kecil dulu berasa aga dendam sih sama teman saya sendiri asli sampai sekarang pun ga mau bergaul dan saya sering ny lwbih berhati-hati untuk memilih teman karena bisa jd korban bully dewasa pun bisa aja

Berani lapor, lapor ke orangtuanya tidak berani 😂 Bukan nggak berani pak, tp nggak digubris dr pengalaman yg saya alamin dulu, ketika laporan ke orangtuanya jawabpany ya kamu lawan balik, Bilang tidak ke pembuli 😂 Dikeroyok pak pagi mau disuruh saya nolak, besok pas jalan pagi dicegat 7 orang, dihajar 😂 Yg disampein sangat nggak relevan pernah survey langsung ke keluarga menengah kebawah? Belum lagi kalo kasus yg buli orangtuanya lebih punya power wkwk impossible, intinya bacot doang ga bakal masuk ke keluarga menengah kebawah. Yang paling bener emang kalo anak dr kecil harus bisa bela diri, kata" orangtua yg ngomong lawan balik itu paling bener karna dengan lawan balik yg buli gak bakal ganggu lagi, lapor ke guru paling apa hasilnya orangtuanya para pembuli cuman diingetin, dan ujungnya ga dikasih sanksi wkwk mimpi dulu yekan hak anak

Gw dulu bukan dibully sih, tapi dijauhin, karna gw kalo dibully pasti ngelawan, bonyok ya bonyok sekalian, yg penting gw juga bisa ikut mukul, jadi walopun gw bonyok tapi gw lega, daripada dibully gak berani ngebales, udah sakit badan sakit mental juga

wah yg di cilacap kejadiannya deket sama kampung saya, cuma 45 menit dari rumah.

Klo saya ,misalnya anak saya minta bolos sekolah atau izin saya kasih,mungkin dia sedang capek,besok nya dia hepi berangkat sekolah

Pelajar jaman sekarang semakin miris.