7:10 bos gw dulu suka bilang, bulan ini kamu bisa ngasih berapa sales.. kadang ngasih angka nya gede2 mulu anjir, ternyata sekarang gw tau doi lagi ancherin gw
1.Ngasi angka closing yg tinggi kita bakal berpikir "aduh gue bisa ga ya". 2.Ngasi angka closing yg rendah yg kita pikirkan "lebih dari itu pun gue bisa". Yg dimaksud anchoring divideo begitu mas. Bos nya mas bukan anchoring. Tapi menantang mas utk bisa mencapai angka closing segitu.
Owwh ternyata ini nama teorinya anchoring effeck. Kalau saya menggunakan ini dalam setiap target hidup saya . Seperti pepatah bilang bertujuanlah sampai ke angkasa jika kau jatuh pasti kau jatuh dekat bintang bintang 👍
Hatur nuhun kang Rianto Kalo saja ilmu , penjelasan marketing seperti ini di ajarkan di sekolah mulai dari tingkat dasar menengah dan tingkat atas besar kemungkinan pada saat para generasi muda banyak yg memilih menjadi pembisnis dari pada daftar jadi PNS atau jadi karyawan di pabrik suasta 😄
Nah, terima kasih banyak Bang. Yang ditunggu nih, psikologi marketing. Sebelumnya bagus semua, mulai dari "lalat nudge di wc pria", "foot in the door", "decoy effect" ❤️😊
Terima kasih untuk penjelasan sederhananya mas di video ini Saya udah baca Anchoring Effect ini di Buku Thinking Fast and Slownya Dahniel Kahneman namun gagal paham karena bahasanya terlalu ilmiah,,hehehe
Saya seorang Businesman kadang bingung juga saat jual produk, padahal kualitas dan harga sudah bersaing tetapi kok kurang laku, tetapi berkat video ini sya jdi mau coba Anchor ing effect untuk produk saya
Saya mau makasih mas, luar biasa yah marketing, dulu sempet mau ambil psikolog ternyata ga dapet rezekinya masuk marketing komunikasi, lambat laun saya mengerti ternyata marketing adalah upgrade dari psikologi , dimana psikologi di gunakan untuk berjualan saya ga jadi nyesel dan makin mencari tau walau sedang lagi skripsi sekarang ga ada kata telat buat belajar hahaa walau membuang banyak waktu 6 semester untuk mempertanyakan kenapa saya tidak dalam jurusan psikologi
Nice video btw Anchor juga dijelaskan dalam NLP sebagai teknik yang bisa digunakan dalam berbagai macam bidang kehidupan termasuk dalam presentasi sebagai "pemicu". Salam sukses gan
Terimakasih atas sharing iifonya. Kemudian kalau boleh, suara latar belakang musiknya lebih kecil atau bahkan tanpa musik saja. Sbb sura Mas Rianto tenggelm oleh hiruk-pikuk suara musik.
Wah ternyata family pernah ngalamin achoring effect juga, flashback company lagi ada problem hak paten merek yang dimana kita pake pengacara atas usulan temen bokap jadilah penetapan budget jasa advokat 30 jt terus ditawarlah sm bokap 25 jt akhirnya deal tuh 25 jt. Trus someday temen bokap yg ngusulin advokat datang kerumah, trus nyokap peotes dong said ‘ itu kok temenmu ngasihnya kemahalan 25jt’ terus dijawab masa sih, coba belum deal sy cari yg lain. Akhirnya ditelfonlah si advokat ituu. Inti dari cerita diatas sebenarnya klo bokap nawar dibawah 25 jt pasti dikasih. Wong estimasi advokat gak smpe sgitu. Biar kita terkecoh ajahh
Pada penulisan artikel di web (blog, deskripsi yt, dll.), anchor ini sering digunakan sebagai teknik tautan (link) untuk menjaring view menuju konten lain. Disisipkan diantara paragraf dalam bentuk kalaimat / kata bernada tawaran yg menggiurkan.
Bos gw kalau bilang, kalau kerjaan ini bisa selesai sebelum makan siang ?. Wah anchoring effect nih. Gua jawabnya simple " pak ini bisa selesai tanpa ikut meeting paling nggak 2 hari, kalau mau setengah hari, bapak kerjakan sendiri aja. "
Yang gak teepengaruh anchoring effect apa ada ketidak biasaan? Misal pola pikirnya atau kesadaran dirinya? Gimana caranya biar org yg gak terpengaruh jd terpengaruh mas? Tengkyuu
Sudah faham soal ini, tapi yg jadi maslah adalah di prakteknya, praktek ketika kita jado seorang marketing atau pelaku bisnisnya.... Kita sudah melakakukan teknik anchor ini tapi ttep saja tidak ada yg minat atau merasa biasa ajah gtuh paraplnggannya ituh gimna yah?
Memanfaatkan bias cognitive manusia ya. Tp klo orang nya udh dgn cermat memperhitungkan sesuatunya bkl lbh susah kyknya? Krn dia udh nyingkirin penilaian biasnya kan?
Angka 99 haram jaddah dipakai di B2B apalagi BUMN. Terutama barang > Rp 300 juta . Misal antum jual mesin potokopi 1M, g boleh 990 jt, kl diturunin customer minta persentasenya harus sama tok... Atau 900an jt. Soalnya takut kejerat KPK
CONTOH Anchoring effect yang paling sering ketemu paling sering ketemu di pasar tradisional baju yang asli harga 20 ribu di bandrol 200 ribu trus di bilang boleh nawar kebanyakan orang yang tidak tahu harga pasti akan menawar setengah harga dan di pikiran orang yang beli itu sudah besar nawarnya sampai setengah harga lalu penjual akan pura pura mikir atau bilang "tidak bisa la kak paling kurang pun 50 ribu" penjual akan pura pura saling tawar menawar disini penjual bisa kadang menawarkan agar pembeli membeli barang lebih banyak kalau beli banyak saya bisa kurangin lagi. sampai pada akhirnya kata kata mutiarapun keluar baiklah kak supaya kakak jadi langganan saya kurangi jadi 120 ribu. akhirnya cuan 100 ribu bos. Jadi kalau ada yang buat video tentang jangan nawar di pasar tradisional maaf tapi anda belum pernah belanja di pasar tradisional yang penjualnya semua pakai trik anchoring effect ini. baju made in china yang 20 ribu bisa lebih jadi seharga baju bermerek di Mall. Dan cuan penjual di pasar tradisinal bisa berkali lipat dari penjual yang ada di Mall
Oh ya untuk anchoring seperti ini akan lebih berpengaruh pada b2c sector dan untuk b2b tidak terlalu berpengaruh karena mereka tau harga dan punya hitung hitungan. bila mana ada kesalahan mohon di koreksi...