Buya penjelasannya sangat baik, tidak mutar2 sangat tegas dan mudah dimengerti bagi awam seperti saya. Semoga Allah selalu menjaga Buya dan negeri ini dari pemahaman2 di luar jamaah ahlusunnah.
duduk tapi jiwanya berjalan.....tidur tapi jiwanya berjalan......dng zikir jantung Allah Hu Allah setiap saat dimanapun saudaraku berada....sambunkan ruh kita kepada ruh ibu bpk kakek nenek wali nabi sampai nabi Adam As dng membaca fateah melalui qolbu hati tanpa pamrih........niat hanya ingin bersatu dng Allah swt dan mendapat sayangnya Allah swt....dng waktu yg tidak ditentukan.....Alhamdulillah atas kehendak Allsh swt 4thn terungkap dng Allah menghadirkan malam laelatul qodar bukan mimpi karena malam turunya Al quran......dlm keadaan kitapun melihat sekitar kita ...walaupun tidak selengkap rosulillah tetapi alam yg digambarkan perjalanan haji .....dapat semua....kejadian itu tidak hanya semalam tapi 41 satu hari tiap malam dpt kesaksian Allah swt dan kebesarannya.....bahkan siang pun dpt keanehan yg tak terduga dimudahkan segala urusanya sama Allah swt....habis itu semua ....baru tahu betapa semua itu karya Allah swt tidak ada satupun perbuatan yg luput dari Allah swt.....dan benar dihadapan Allah swt manusia tiada daya dan upaya......aamin
@@ingatlahkesalahanmuyangmen2910 maksudnya 'Allah Hu Allah' kurang lebih kayak 'Allahu Allah', soalnya kalo penulisan Arab, huruf Ha' dlm lafadz Allah itu di akhir pakai dhomah. Jd kalo dibaca secara sambung jd nya 'Allahu Allah'.. kira² mksdnya gt gan.. klao dibaca Indonesia ya berarti dia zikir, dg nyebut "Allah, Allah, Allah, ..."
Buya betul sekali, kalo ma'na - ma'na tak boleh di ta wil sedangkan ta wil adalah fitroh, maka kalo ga ada 'Ulama yang men'ta wilkan , seluruh manusia yang bukan 'Ulama akan mentawilkan sendiri..naudzubillah..
tidak hanya nabi.....justru tata cara nabi itu yg harus kita ikuti agar kita juga bisa kekampung langit punya tempat disana dan mendpt sorga tempat jiwa muliya....yg serba kuning keemasan.....dng alam sorga yg serba pula kuning keemasan...aamin
Allah SWT tempatnya dimana mana dan dgn kebesarannya sungguh indah cahayanya dan dgn menyatakan Kun ga yakin maka detik itu langsung jadi dan sungguh agung dan mulianya. SDH melihat cahaya Allah SWT belum. Allahhu Akbar, Subhanallah, Laillahaillallah. Allahhu Akbar
Mata kepala melihat bendera yg berkibar,mata hati melihat angin yg menggerakkan bendera itu.- dan.: Mata kepala melihat Alam semesta raya,Mata Hati melihat Tuhan/ Allah yg menciptakanNya,!
Sekitar tahun 2010 , Bapak saya dan sodara saya yg ustadz setelah menyelesaikan proses perceraian saya di Garut, ketika sampei di pegunungan Garut namanya Gunung Gelap, mereka berdua melihat Lafadz الله tepatnya diatasnya gunung gelap di Awannya, klo kata bapak Saya sekilas bercahaya lafadz ALLAH, yg menjadi pertanyaan apakah Allah turun ke langit Dunia? Bener sekali kata Abu Yahya, Allah itu tidak bertempat tapi Allah tau semua tempat,Terus terang saya sebgei anaknya bapak saya itu Sholeh.
jiwa berjalan memasuki Alam hati qolbu.....begitu Allah Hu Akbar jiwa sudah langsung leng masuk kealam hati tanpa keraguan......istilah jawa telenge ngati....khusuma neng ati........niscaya Allah menjumpai hambanya dan memberi penglihatan untuk melihat Allah swt .....kepada hambanya yg setia khusu hatinya berzikir kepada Allah swt.
Minta kejelasannya saudara...jd kesimpulannya rasulullah bertemu itu bertatap muka lagsg dg allah atau hanya suara sj? Soalnya ada yg mengatakan rasulullah isra' mi'raj berarti dia bertemu lgsg dg allah... Mohon penjelasannya 🙏
tidak ada yg mustahil bagi Allah swt....ketika Allah swt sudah berkehendak.....apa yg didapat para wali dan para rosul yaitu sayangnya Allah swt kitapun dapat juga....dng mengikuti cara rosul beribadah....aamin
rusmaji moko lebih kemimpi arau dlm hayalan.sata juga mengalami itu,mengenai sorga,tapi saya tdk menyevut diri nabi melainkan oeang yg diizinkan Allah utk melihat sebgian keadaan sorga dn neraka
@@linasarinaofficial2859 karena kata melihat, bukan merasakan, kalau merasakan pasti dengan hati, dan nabi Muhammad melihatnya di siddrotul muntaha, di mana alloh berada atau bersemayam dan meyakini nabi melihat alloh, adalah sebagian dari iman
@@linasarinaofficial2859 karena jika melihatnya di dunia, itu tidaklah mungkin, karena di dunia tempat adanya dosa, najis, haram, sedangkan dia, alloh zat yg maha suci, dan bagaimana mungkin alloh akan memperlihatkan di dunia sedangkan sedikit dari cahayanya, menghancurkan bukit yg di lihat nabi musa as dan jika ia memperlihatkan di dunia maka akan hancurlah dunia dgn seisinya, dialah alloh zat yg maha perkasa, dan jikalau hancur dunia ini, bagaimana sedangkan alloh akan mengutus kekasihnya nabi Muhammad saw, rossul yg di tunggu penduduk bumi dan penduduk langit, jikalau alloh, menghendaki nabi musa as untuk melihatnya maka dia akan di berangkatkan isro mi,Roj seperti nabi Muhammad saw
Kesemuanya Allah swt buruk dan baik bercampur yakni unsur syaitan dan malaikat diakhirat nanti semua memahami mana satu unsur buruk dan unsur baik maka semua memegang unsur baik berbahagia lah di alam selanjutnya. Allah swt tiada awal tiada akhir cuma bergerak bertahap tahap sampai dunia dan penghuni makmur dan bahagia.
Antara masaalahnya aqidah asyairah adalah, awalnya mereka menetapkan sifat2 bagi makhluq seperti berarah, berukuran, dsb, utk mendebat ahli falsafah yg mengingkari wujudnya Pencipta alam ini. Sesudah berjaya mengalahkan hujjah falsafah, mereka menetapkan bahawa sifat2 makhluq itu adalah mustahil bagi Allaah سبحانه وتعالى . Akhirnya mereka terpaksa mengingkari ayat2 sifat dan juga hadith2 sahih yg menyebut sifat2 Allaah سبحانه وتعالى, padahal alquran telah diturunkan lebih awal dari itu dgn menyebut sifat2 bagi Allaah supaya umat manusia dapat mengenaliNya سبحانه وتعالى . Apa susahnya menerima dan beriman dgn ayat2 sifat sepertimana para sahabat رضي الله عنهم mengimaninya tanpa ditakwil? Bukankah Allaah سبحانه وتعالى yg memilih kalimat2 sifat itu utk Dirinya? Janganlah terjebak oleh tipudaya syaitan sehingga kita mengatakan tentang Allaah apa yg kita tidak tahu. {قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَن تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَن تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ} [الأعراف : 33]
@@allflying3 aqidah Rasulullaah صلى الله عليه وسلم، para sahabat رضي الله عنهم ، para imam mazhab, para tabi'iin رحمهم الله dan orang-orang yang mengikuti mereka tentunya.
TUHAN bukan berada di langit tingkat berapapun, TUHAN bukan berada di kota2 manapun, TUHAN bukan berada di gedung2 apapun, TUHAN bukan berada di gunung2 apapun tapi TUHAN berada disamping orang2 yg menderita, disamping fakir2 miskin, disamping anak2 yatim piatu, disamping janda dan duda miskin, disamping orang2 ber seru2 mohon keadilan, oramg2 yg berseru seru mohon pemgampunan dsitulah TUHAN berada dan disitulah suara TUHAN terdengar dg nyaring mohon belas kasi, mohon keadilan, pertolongan kita semua sampai sekarang dan pada akhirnya dg dasar itulah semua kelak TUHAN akan datang dan menuntut kita semua atas apa yg telah kita perbuat untk mereka dan akan menerima HUKUMAN sesuai apa yg kita perbuat terhadap mereka dan seberapa besar kasih kita terhadap kehidupan mereka semua dan sekaligus merima hukuman yg kekal....
masya sich....hanya nabi muhammad saja yg bisa,apa kuat nabi muhammad saw melihat Alloh swt.melihat tempat ciptaaNYA saja sudah gak kuat,disana hanya berdialog secara singkat alias sebentar banget.
Tidak lah di ciptakan alam semesta ini kalau bukan karena nabi Muhammad ,, jadi tidak mustahil kalau nabi Muhammad bisa melihat Allah karena beliau mahluk yang paling mulia(spesial) diantara mahluk ciptaan lainnya
Kelak di surga penduduk surga akan mendapatkan kenikmatan yg lebih dari nikmat surga yaitu melihat Alloh.. Bagaimana melihatnya yaitu seperti melihat bulan purnama yg mana semua orang mampu melihatnya tanpa berdesak desakan.. Pertanyaanya bagaimana cara kita melihat bulan purnama.....? Apakah melihatnya ke atas ke bawah kekiri atau ke kanan..