Sains Adalah Sebuah Bukti Dari Kebenaran Dunia Dan Alam Semesta Ini Dan Bahkan Sains Ada Di Dalam Diri Kita Jadi Carilah Lebih Banyak Tentang Kita Sendiri Sebelum Makhluk Hidup Lainya Ataupun Di Alam Semesta Di Luar sana Sains Akan Selalu Berkembang Selagi Manusia Ingin Belajar Dengan Serius Dan Setiap Manusia Mempunyai Otak Yang Berbeda-Beda Ada Yang Pintar Ada Yang Tidak Jadi Selagi Otak Manusia Banyak Yang Pintar Lakukan Hal Yang Terbaik Untuk Menemukan Sesuatu Yang Baru Demi Kelangsungan Kehidupan Manusia
Tadi nya saya mau pake kata" saya sendiri, tapi keinget jdi pake AI aja deh biar digenerate biar bagus kata" nya, hehe... Sains adalah suatu metodologi yang digunakan untuk menyelidiki dan memahami mekanisme, pola, dan cara kerja sesuatu. Dengan menggunakan alat-alat dan pendekatan ilmiah, sains membantu kita mengungkap rahasia alam semesta dan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena yang ada di sekitar kita. Sains memungkinkan kita untuk mengamati, mengukur, menguji, dan menganalisis data secara sistematis guna mengidentifikasi pola-pola yang berlaku dan mengembangkan teori-teori yang dapat menjelaskan fenomena tersebut. Namun, penting juga untuk diingat bahwa sains terus berkembang, dan definisi dan pemahaman tentang sains juga dapat berubah seiring waktu dengan adanya penemuan baru dan kemajuan ilmiah.
Aku selalu diajarkan guruku kalau sains adalah ilmu yang berkembang dan tidak tetap; artinya setiap hal dalam sains bisa berubah sewaktu-waktu jika ada teori yang lebih benar. Jadi, anggapan kalau sains salah dan menyesatkan itu keliru besar karena pada dasarnya sains memang belum sempurna.
tapi orang" sering silat lidah dengan kalimat sains berubah" dan ga nentu, buat apa dipikirin dll, dijadiin narasi untuk mendukung 'keyakinan' mereka, pdhal ya g gtu cara main nya
sebenarnya ilmu sains adalah ilmu yang belum pernah ditemukan, karena adanya ilmu sains kita bisa berkembang dalam ilmu dan teknologi. di sinilah kita tahu mana yang salah atau yang benar, maka akan terjadinya perkembangan era kemajuan manusi
Aturan sains: Sains enggak selamanya benar alias boleh salah, tapi sains ga boleh berbohong. Buktinya, masih banyak ilmu pengetahuan yang bersifat teori dan perkembangannya bisa aja ada yang baru dan membantah teori lama
bila ada sains yang di buat kesalahan atau ilmu kemungkinan atau juga ilmu logika, coba ilmu sains di kaitkan dengan ilmu al quran. di dalam al quran saja kita atau manusia dari nabi adam as. yang terbuat dari tanah kalau teori darwin manusia terevolusi dari bangsa kera atau monyet. kalau di bandingngin kan kita juga masuk akal kan. kalau tidak masuk akal mau kita di samakan kera dan monyet. bila kita teliti lagi tengkorak manusia dan kera itu agak mirip tapiii mungkin dna manusia dan kera berbeda. karena hewan dan manusia berbeda, hewan sendiri manusia sendiri tidak bisa di samakan. dan juga nabi adam tingginya 60 hasta atau 30 meter .masa ada kera setinggi ituuu. apa gorila atau gozila,dan juga awal sebenarnya kita bukan hidup di bumi kan, tapi di surga.dan benar kita berevolusi, bukan dari monyet atau kera tapi dari pertumbuhan tinggi badannya atau fisiknya jadi manusia banyak yang beragam rasnya
@@panjimiftahuzaman4373 enak tuhh apalagi yg digoreng kering, kan jadi garing kriuk enak dimakan pake saus sambal yg pedas 🤤🤤🤤 kita lagi bahas chicken fillet goreng ala jepang kan?
Sains itu pada dasarnya mencari kebenaran di antara kesalahan yang telah di buat, bedanya alam semesta pikiran dan dunia nyata adalah adanya sains di dunia fisik yang kita tinggali, sedangkan di dunia pikiran kita nggak terlalu menganggap serius hal partikular semacam hukum alam atau semacamnya.
Sains bisa aja salah, tapi Sains tidak boleh menyatakan sebuah kebohongan. Para peneliti harus bersikap apa adanya, dan jangan ada campur tangan pihak ketiga dalam penelitian itu. "Trial and Error" udah jadi makanan sehari-hari para peneliti, bahkan ada yg errornya ampe meregang nyawa (contoh Marie Curie), namun karena kesalahan itu bisa jadi acuan untuk para peneliti berikutnya. Sains aja kemarin pas GP Monaco salah" mulu, kecelincir sana sini.. Itu juga menguatkan kalau Sains itu terkadang tidak sesuai dengan ekspektasi, ada aja hal random yg mengubah sebuah kejadian.
sains itu tidak selalu benar, sains itu diperoleh melalui empiris artinya diperoleh harus berdasarkan rasionalitas fakta dan pengalaman indrawi jadi akurasinya sebatas mendekatinya kebeneran, karena itu jadi sangat mungkin saja terjadi ketidakpastian dalam pengamatan. dan hasil dari eksperimen sains itu akurat atau tidak akurat. berbeda dengan matematika yang sifatnya non empiris, matematika tidak didasarkan rasionalitas dan pengalaman indrawi, penalaran yang didasarkan dengan logika. dimana kesimpulan dari penalaran logika cuma ada benar atau salah. jadi matematika bisa dikatan ilmu yang pasti kebenarannya.
Sains Adalah Sebuah Bukti Dari Kebenaran Dunia Dan Alam Semesta Ini Dan Bahkan Sains Ada Di Dalam Diri Kita Jadi Carilah Lebih Banyak Tentang Kita Sendiri Sebelum Makhluk Hidup Lainya Ataupun Di Alam Semesta Di Luar sana Sains Akan Selalu Berkembang Selagi Manusia Ingin Belajar Dengan Serius Dan Setiap Manusia Mempunyai Otak Yang Berbeda-Beda Ada Yang Pintar Ada Yang Tidak Jadi Selagi Otak Manusia Banyak Yang Pintar Lakukan Hal Yang Terbaik Untuk Menemukan Sesuatu Yang Baru Demi Kelangsungan Kehidupan Manusia
Ketika pertama kali ilmuwan mempelajari sains mereka berfikir sains itu objektif tapi fakta membuktikan sains itu semakin lama semakin tidak masuk akal kalo kalian pikir agama itu tidak masuk akal percaya lah sains itu gak ada bedanya seperti biasa terimakasih Jangan hujat gw KERJA BAGUS
@@anticepudanintelBelajar sains untuk pintar, menjelaskan berbagai detail kehidupan. Dan syarat belajanya perlu bukti. Beda dengan agama, dipelajari karena kita takut kepada Tuhan kita. Kehidupan setelah mati dan hukuman melanggar perintah Nya. Belajar ilmu ini tak perlu bukti melainkan hanya perlu keyakinan diri dan tak perlu maksa orang ikutan
Sains itu bukan untuk selalu di percaya tapi untuk sekeptis Jika sudah lewat sekeptis boleh Boleh anda percaya, Jika sudah teruji kebenarannya dan di sepakati oleh seluruh Ilmuan,
Inget sama kata2 dibuku tentang teori kepribadian, kalau teori yang menjelaskan segalanya tidak menjelaskan apapun. Ya sains itu kaya gitu, masih banyak hipotesa2 yang belum tentu benar karena selalu ada teori yang mematahkan, karena teori yang baik itu memiliki banyak hipotesa, dan selanjutnya praktik secara observasi terus bikin hipotesa lagi. Ya gitu terus
Sains muncul dari keraguan, sains juga menimbulkan keraguan. Dari keraguan yg muncul karena sains, muncul ilmu pengetahuan baru. Satu lagi, klo mo ngebantah sains, ya pake sains lagi ya. Jngan pake dalil
Hipotesis adalah penjelasan yang singkat mengenai sebuah fenomena. Teori sains adalah penjelasan mendalam mengenai fenomena yang diamati. Hukum adalah pernyataan mengenai fenomena yang diamati atau konsep pemersatu.
Sains tidak selalu benar Karena ilmu itu selalu berkembang, akan ada kemungkinan ilmuwan dimasa depan akan mengoreksi ilmuwan dizaman sekarang, kayak teori bentuk atom dimana ilmuwan berusaha untuk saling mengoreksi hingga akhirnya muncul teori mekanika kuantum sebagai konsep terakhir untuk saat ini
@@Dark_LigthKoreksi, koin yg jatuh dari gedung pencakar langit tidak berbahaya jika terkena kepala paling cuma terasa sakit, jika koin jatuh dari ketinggian kecepatannya memang akan terus bertambah tetapi resistensinya juga berkurang. ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-em_kSbshKhU.html (Bisa dilihat di menit 2:32).
Beberapa jawaban kurang tepat, Emang bener di masa depan karena perluasan alam semesta lebih cepat dari kecepatan cahaya bakal ada suatu titik dimana cahaya dah gk sampe ke kita karena sumber cahayanya terlalu jauh dan diwaktu yang sama alam semesta meluas dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya
Saint pasti terus berkembang ke arah yang lebih presisi.Jika ada penemuan baru maka penemuan lama di tolak.tidak seperti ajaran yang satunya kebenaran dari ratusan tahun lalu harus survive di era saat ini
Bang mau nanya nih, katanya kalo rebus air kan bikin mati bakteri, nah pas bakteri nya mati apakah ada tubuh fisiknya dan apakah tidak berbahaya dikonsumsi manusia?
al quran saja juga ilmu sains, tapi isi isi kitab ini bukan buatan manusia.karena manusia tidak bisa membuat isi isi kitab ini, bisanya menulis dan mencatat isi isi kitab ini.
Sering nonton mengenai hal luar angkasa,dan saya tetap pada pendirian saya bahwa semua yg di simpulkan ilmuwan ada yg akurat dan ada yg hnya sekdar prediksi,, contoh nya menghitung jarak smua benda di alam semesta yg sudah pakai tahun cahaya,dan berat masa benda luar angkasa sya berani debat itu hnya prediksi yg tidak terbukti dan teruji.
@@vandkatech9503 matematika apa? Mau pake rumus apa? Saya bicara realistis bukan sekedar teori,sya kasih contoh kecil,ada 2 benda di depan anda ,dan saya akan menantang anda untuk menentukan berat benda tersebut tanpa menimbang nya langsung,,dalam hal ini GK ada istilah matematis,,klo anda GK menimbang langsung saya jamin 100 % anda tidak akan bisa!! Itu contoh kecil ,lalu bagaimana bisa ilmuwan mengetahui berat masa benda luar angkasa jika pergi kesana saja tidak pernah?? Cuma mau mengingatkan ilmuwan itu hanya modal prediksi doang GK smua yg mereka katakan akurat! Yg akurat yg masih bisa di jangkau tapi klo bicara alam semesta jngan mengada" berita klo GK pernah kesana,
Kamu harus tahu, massa tak sama dengan berat, meski satuannya bisa jadi sama-sama kilogram. Massa itu sederhananya adalah berapa banyak materi dalam suatu objek. Massa adalah kombinasi antara jumlah total atom, kerapatan atom, dan jenis atom dalam suatu objek. Sedangkan berat adalah ukuran percepatan gravitasi yang mempengaruhi massa suatu objek. Berat kita di Bumi adalah berapa besar gravitasi Bumi menarik kita ke permukaan planet ini. Makanya, berat kita akan berubah tergantung kita ada di planet mana. Sebagai contoh, kalau beratmu di Bumi adalah 45 kilogram, maka di Bulan beratmu hanya 7,5 kilogram dan di ruang angkasa, kamu tak berbobot sama sekali. Tapi di tiap benda langit mana pun, di Bumi atau di planet lain, massa kamu ya tetap, yaitu 45 kilogram. Massa benda-benda langit besar sekali. Sehingga standar pengukurannya adalah dengan membandingkannya dengan massa Bumi. Massa Bumi setara dengan 5,9722 × 1024 kilogram. Ilmuwan mendapatkan massa Bumi itu dengan melakukan pengukuran pada gravitasi Bumi dan perhitungan matematika
@@ilhamando2800 ini nih yang kritis tapi tidak di barengi dengan riset yang dalam. 1. Massa dan berat itu berbeda meskipun saling berkaitan. Massa adalah ukuran dari jumlah materi dalam suatu benda. Massa benda tetap sama di mana pun benda tersebut berada. Massa diukur dalam kilogram (kg). Misalnya, jika Anda memiliki sebuah bola dengan massa 2 kg, massa tersebut akan tetap 2 kg baik di Bumi maupun di luar angkasa. Sedangkan berat itu gaya tarik gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Berat benda tergantung pada percepatan gravitasi di tempat tersebut. Berat diukur dalam newton (N). Misalnya, jika Anda mengukur berat bola dengan massa 2 kg di permukaan Bumi, beratnya akan sekitar 19,6 N (dengan mengasumsikan percepatan gravitasi di Bumi sekitar 9,8 m/s²). 2. "matematika apa? Mau pake rumus apa?" rumusnya tentu tidak hanya 1 rumus saja tapi ada banyak, dengan turunan nya sang sangat kompleks 3. "ilmuwan itu hanya modal prediksi doang GK smua yg mereka katakan akurat!" tentu apa yang ilmuan itu tidak mutlak benar, tapi setidaknya apa yang hitung tidak jauh dari ukuran massa aslinya. Karena mereka tidak hanya sekedar "memperkirakan" saja mereka menghitung dengan metode penelitian yang digunakan, dan interpretasi yang hati-hati.
@@ilhamando2800 kata siapa, meskipun massa dan berat itu berbeda tapi tetap masih ada perhitungan matematisnya bahkan lebih, bukan hanya sekedar menimbang saja. Oh yah teori dalam sains itu artinya menjelaskan suatu fenomena, hal yang paling keliru itu adalah teori itu hanya penjelasan perspektif dan spekulatif saja, padahal dalam sains, teori itu justru telah teruji dan diterima kevalidannya sesuai dengan fenomenal itu terjadi.
Orang kira itu semua benar, Tapi mereka tidak tau berapa kesalahan yg dibutuhkan untuk sampai titik itu, mungkin semua materi tersebut blm sepenuhnya benar, bisa jadi anda peraih nobel selanjutnya. Dan seperti biasa terimakasih.
Ya berlaku lah. Teori baru sains datangnya ya dari filsafat. Filsafat itu ibu dari sains. Simpelnya kamu bertanya pada diri sendiri, bagaimana proses bumi dapat berotasi lalu akhirnya ketemu jawabannya, itu kamu sedang berfilsafat
Aku selalu berkata pada teman temanku, ketika mereka melihat sesuatu yang sukar dipercaya "Teman teman, sains yang sekarang belumlah selesai, oleh karena itu ia belum mampu menjelaskannya, dan kita punya batas batas yang sudah ditentukan oleh yang maha kuasa"
@Wibu Laknat! bukti dong bang….anda orang beragama kan apa pantas mengatakan sesuatu tanpa bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. ngomong doang tanpa bukti itu fitnah lo bang😅😅😅
@Wibu Laknat! lalu apakah agama tidak boleh dikritik ? Apa jika terdapat praktik dengan menggunakan nama agama yang dilakukan dengan salah tidak boleh dikritik? Bukannya agama mengajarkan kebaikan, kalo agama atau pelaku agama enggan dikritik padahal itu memang diperlukan bukankah poin mengajarkan kebaikan jadi hilang. Bukannya itu malah membuat agama yang terlihat enggan dan sombong? Selain itu kalo menurut logika anda orang objektif anda sebut “si paling objektif”, lalu bagaimana kita manusia harus bersikap? Subjektif, pasif, atau malah posesif. Pola pemikiran anda sepertinya cukup unik dan cenderung konservatif ya
@Wibu Laknat! ya berarti sah sah saja mereka mengkritik agama dong, karena mereka melakukan tindakan juga toh mereka memaparkan data yang mereka anggap benar beserta alasannya. Itu benar atau tidak ya urusan mereka ama tuhan, ga seharusnya anda menghina mereka dengan “sok paling objektif” atau “penyembah logika” karena anda ataupun saya ga tau apa yang menyebabkan mereka melakukan kritik itu
@Wibu Laknat! berarti kalo pake logika anda ketika ada orang yang mengkritik agama kita langsung boleh menghina mereka dengan “sesat”, “bidah”, “atheis”, “penyembah logika”, “laknatullah” hanya karena ga melanggar aturan negara? Emang sih bang ga melanggar aturan negara tapi anda kayaknya lupa kita hidup sebagai masyarakat yang memiliki norma, salah satunya adalah NORMA KESOPANAN yang penting dalam kehidupan sosial media. Katanya semua agama mengajarkan kebaikan, orang dikritik lamgsung dihina hina dengan alasan tidak melanggar aturan negara, teori aneh dari mana ini. Selain itu seharusnya anda tahu tentang istilah “ad hominem”, jika anda tahu seharusnya anda sadar, dengan anda melakukan ad hominem terhadap pengkritik agama bukannya menanyakan argumen mereka, kita ga menyelesaikan masalah ini dan malah memperbesar jarak antara agama dan individu karena mereka pasti berpikir buat apa beragama jika jatuhnya bukan dapat pencerahan malah dapat hinaan
@Wibu Laknat! Loh yang dikritik mereka kan biasanya pengaruh agama kepada manusia atau seperti yang anda bilang sebelumnya, bukti empiris agama ada atau tidak? Bener salahnya itu balik lagi ke tuhan…..yang tidak saya pahami itu adalah anda seolah olah menganggap orang yang mengkritik agama itu pantas dihina, daripada anda hina hina beri mereka penjelasan yang bisa “menyadarkan” mereka, bagaimana mereka mau berhenti menghina agama kalo agama itu sendiri disampaikan dengan cara yang salah? Lalu agama mayoritas? Yang mana?agama mayoritas dunia dan indonesia itu beda, dikata kita sedang pemilu kah pakai kata mayoritas segala
Baru aja kemaren nonton video guru gembul yang membahas kebenaran sains dan logika, ehh tiba tiba kok bisa upload video dengan bahasan serupa Apakah ini perjanda?
Semoga agama agama yang ngeklaim kebenaran Sains di saat ini, nantinya dimasa depan mereka salah. Biar mampus, lagian udah tau sains dinamis, malah main klaim klaim aja. Gua sumpahin agama agama tersebut yang udah klaim ilmu sains sesuai ama kitabnya, di masa depan ilmu tersebut di revisi ama ilmuan, biar agama tersebut jadi salah.
Nabi Adam 60 hasta secara sains tidak ada bukti ,,, Sains itu untuk berfikir sekeptis Bukan percaya dulu baru sekeptis, Lagi pula sains bertagung jawab terhadap kesalahan makanya perlu sekeptis,,,, jika sudah lewat sekeptis dan teruji ada bukti dan data itulah yang namanya sains,, Tidak sembarang asal jeplak Jika sains itu sudah lewat sekeptis yaa itu kebenaran dalam sains itu sendiri,,,, Dan rendah nya daya nalar masyarakat Indonesia terhadap sains bukti tahayul masih laris