Apakah Siswa Boleh Tidak Naik Kelas? 

Semoga lancar kuliahnya

Termasuk siswa yang ga belajar dan jarang sekolah ? 😀

​@@asepzapak apakah kalau kita ngumpulin tugas terus dan sikap baik bisa naik kelas mohon bantuan nya pak

@@Restu_fabiyan Kalau zaman covid, dimana pembelajaran dilakukan secara mandiri dan online, iya. Dipastikan naik. Tapi sekarang mengumpulkan tugas saja tidak cukup, harus dibuktikan dengan nilai yang cukup pula. Semoga naik ya

@@asepza iya kalau sekarang mah harus rajin beda Ama zaman covid

Anak saya dinyatakan tidak naik ke kelas 8 dan pihak sekolah menyarankan agar pindah sekolah. Kegagalan anak saya sepenuhnya kegagalan saya, saya rangkul dia dan saya yakin ini awal perubahan besar bagi dirinya. Sekolah mudah menyerah mendidik anak yang dirasa berbeda olehnya.

Keputusan naik tidaknya siswa harus nya bukan keputusan perorangan, tapi keputusan kolektif yang diambil dalam rapat/sidang verifikasi kenaikan kelas yang dihadiri oleh seluruh guru dan dipimpin oleh kepala sekolah. Keputusan tidak naik kelas harus disetujui oleh seluruh atau mayoritas guru yang hadir dalam rapat tersebut. Keputusan tidak naik kelas diambil setelah sekolah melakukan langkah-langkah pembinaan kepada siswa tersebut dan berkonsultasi dengan orang tua selama satu tahun namun siswa tidak kunjung membaik, terutama perilakunya. Jika langkah pembinaan ini belum dilakukan maka keputusan tidak naik bisa dikatakan malpraktek

Mestinya ga begitu, sebab tidak bisa bacanya kenapa? Kalau memiliki hambatan lambat belajar atau sulit membaca harus naik dengan dimasukkan program khusus membaca

Apa kah saya bisa naik kelas 4 ke 5 semoga kita semua bisa naik kelas amin. Semoga di baca. Yang remed punya saya 80 75 70 70 apakah saya bisa naik kelas?

Siswa yang jarang hadir di sekolah, biasanya akan dibina melalui pemanggilan orang tua. Jika adik belum mendapatkan panggilan orang tua berarti dianggap tidak bermasalah sehingga kemungkinannya bisa naik

Makasih banyak pak saya tidak ada panggilan ortu. Semoga semua orang di dunia banyak rezeki nya dan dilindungi dari bahaya apapun amin

Kriteria kenaikan kelas di mayoritas sekolah adalah pelajaran yang belum tuntas tidak boleh lebih dari 3. Namun dalam panduan terbaru, disarankan agar semua siswa naik kelas. Tidak naik kelas adalah pilihan terakhir yang harus dihindari

Kalau sudah berubah insyaallah naik

Kalau sakit, belajarnya bisa mandiri di rumah atau belajar online sehingga ulangannya tidak tertinggal

Kalau nilainya memenuhi kriteria Ketuntasan tujuan pembelajaran, dan orang tua belum dipanggil, kemungkinan naik kelas

Sebenarnya siswa yang tidak tuntas di 1 atau 2 pelajaran bisa naik kelas dengan syarat ia mau memperbaiki kompetensi yang belum tuntas itu saat libur sekolah. Sebagai catatan, yang libur sekolah kan siswa, guru tetap harus bekerja dan siap memberikan bimbingan tambahan bagi siswa yang belum tuntas tersebut. Itu yang dilakukan di sekolah kami 🙏🙏

@@asepza guru jg manusia biasa, tahapan penanganan siswa sdh diatur klu siswa tdk sendiri yg tdk mau memperbaiki dirinya sendiri berarti sudah bukan salah guru, tidak naik kelas bukanlah kiamat bagi siswa dgn pengalaman itu siswa bisa berubah, sebaliknya memanjakan siswa dgn bisa jadi malapetaka bagi siswa itu sendiri, siswa bisa tdk memiliki jiwa kompetisi hy mengharapkan bantuan dari org lain termasuk gurunya. Akan muncul jiwa pandang enteng dan itu bisa berdampak buruk bagi siswa itu sendiri dan bagi siswa yg lain. 🙏

@@SHFBangkep betul. Jika semua tahapan bimbingan dan pembinaan sudah dilakukan dan siswa tidak melakukan perubahan maka langkah terakhir adalah tinggal kelas. Tahun ini di kami pun ada 2 siswa yang tidak naik kelas karena perilaku dan kehadirannya tidak kunjung membaik 🙏

Memang berdasarkan berbagai penelitian bahwa tinggal kelas berdampak kurang baik bagi siswa yang tidak naik kelas oleh karena itu kebijakan tinggal kelas itu dilakukan jika segala upaya telah dilakukan secara maksimal. Kriteria kenaikan kelas perlu dibuat agar semua warga sekolah mematuhi rambu-rambu itu. Kan tidak bisa siswa yang jarang sekolah atau jarang mengikuti Sumatif menuntut naik kelas dengan alasan ke depan anak bisa berubah. Kalau semua orang berpandangan seperti itu nanti siswa akan malas belajar, berperilaku buruk karena tidak belajar dan jarang sekolah pun tetap akan naik kelas. Yakin masa depan siswa akan baik jika dari kecil bermental seperti itu?

​​​​@@asepza saya jarang sekolah dlu pak smpe buku BK saya gak muat lgi.. Tp alhamdulillah guru saya memahami itu.. Jdi saya naik kelas truz n skrg dimasa kerja saya mnjadi guru mlah belajar n blajar truz menerus dan pham tindakan ap yg harus d lakukn agar anak itu senang belajar N skrg jdi partner n diskusi brsama dgn guru saya utk menangani anak😊 Apakah ktidakhadiaran menentukn masa dpan anak?? Dgn cth saya sndri? 😅

@@leowahyudi9445 Alhamdulillah, kita satu profesi. Selamat menjadi guru yang menjadi panutan bagi siswanya

Klo gak baiknya karena jarang masuk, dan attitude jelek ya wajar, tp klo krn tidak tuntas KKM kan bisa dilakukan remidi, apa lg gak baiknya gara blm lancar membaca padahal masuk sekolah terus, tidak nakal, hanya jarang nulis karena masih anak2 masih bingung. Tp sekolah ngeyel gak mau naikan, pdhl orang tua guru loh nanti juga bisa nolongin belajar dirumah. Tp dianggap remeh sekolah dianggap nantinya gak bisa nolongin anaknya

@@ratnadwisetyowati tidak sekolah itu pilihan terakhir yang kalau bisa jangan dipilih. Apalagi ketika siswa terlihat bertanggung jawab ingin memperbaiki nilainnya. Kecuali sudah diberi kesempatan, dibujuk, dirayu tapi tetap ingin naik kelas tanpa perjuangan baru saya setuju untuk tidak dinaikkan.

Pernah dapat pembinaan dari guru, wali kelas , guru BK atau bahkan kepala sekolah? Sebelum diputuskan tidak naik kelas siswa harus melalui tahapan pembinaan dari guru-guru tersebut. Jika belum pernah, bisa naik

Kriteria kenaikan kelas setiap sekolah tercantum dalam Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP). Kriteria setiap sekolah sering kali berbeda. Namun demikian paling tidak mempertimbangkan 3 aspek : 1. Ketuntasan tujuan mata pelajaran 2. Kehadiran 3. Perilaku Dalam kurikulum merdeka atau K13 (PPA K13), diharapkan tidak ada siswa yang tidak naik kelas. Jika masalahnya ada di poin 1 yaitu siswa masih belum tuntas dalam beberapa tujuan pembelajaran maka dibuat kesepakatan agar selama libur atau diawal masuk sekolah, siswa tersebut menyelesaikan Tujuan pembelajaran yang belum tuntas. Misal pelajaran matematika memiliki 6 tujuan pembelajaran. Siswa hanya baru tuntas di 3 tujuan pembelajaran, makanya mendapat nilai 50. Maka selama libur sekolah siswa dibimbing untuk menyelesaikan 3 tujuan pembelajaran yang belum tuntas. Bimbingan bisa online atau tatap muka. Jika masalahnya no 2, yaitu kehadiran yang sangat kurang. Jika sudah dapat peringatan 1-3 masih tetap jarang hadir dan berakibat nilainya pun banyak yang tidak tuntas, maka siswanya kemungkinan besar tidak naik. Tapi kalau kehadiran baik, kelakuannya baik tapi nilainya ada yang belum tuntas, siswa tersebut kalau di sekolah saya pasti naik dengan perjanjian

Tergantung kebijakan sekolahnya. Kalau di sekolah bapak yang proses pembelajarannya tidak tuntas dipastikan tidak naik. Yang tidak memenuhi 1 kriteria, naik bersyarat. Yang tidak memenuhi semua kriteria tidak naik kelas atau demi menjaga perasaan orang tua dan siswanya, dinaikkan tapi harus pindah sekolah

Masih. Bisa. Sekolah biasanya bijaksana. Jika nilainya belum memenuhi kriteria, siswa diberi kesempatan remedial

​@@asepzaKalau ngak ikut remedial, kadang suka ditanyain guru katanya ikut remedial atau tinggal kelas

@@MVMods itu untuk memotivasi siswa agar mau belajar lebih giat dan ikut remedial

Jika tidak mengikuti proses pembelajaran dan assesmen selama 1 semester maka siswa tidak bisa naik kelas karena 3 kriteria kenaikan kelasnya tidak terpenuhi : semua pelajaran memiliki nilai yang memenuhi ketuntasan tujuan pembelajaran, prosentase kehadiran tidak mencukupi dan tidak ada niat baik untuk belajar. Untuk siswa seperti ini menurut saya diminta surat pengunduran diri atau pindah ke sekolah lain

​@@asepzasama seperti temen ku dia sekolah cuman 4 kali selama sebulan tugas juga jarang di kumpul katanya sih dia mau pindah sekolah kalau udah bagi rapot😂

@@Restu_fabiyan mudah-mudahan di tempat baru nanti belajarnya jadi lebih baik

@@asepza entah mengapa teman ku itu menjadi malas pas SD dulu aku sekelas sama dia tapi dia gk malas sama kek sekarang pas SMP dia jadi malas entah apa penyebab nya

Kalau semua pelajaran nilainya C, tidak naik kelas. Kalau hanya 2 pelajaran masih bisa naik bersyarat. Diberi waktu memperbaiki nilai dalam jangka waktu tertentu

​@@asepzaPunya saya juga nilai raport setelah PAS juga C tapi tetep naik sih, tapi kadang kalo siswa punya banyak catatan bisa di anggap ngak naik

SD ya? Tidak naiknya kenapa? Nilainya Tidak memenuhi kriteria Ketuntasan tujuan pelajaran? Kalau iya sudah dicari belum penyebabnya? Kalau mengalami hambatan berupa keterlambatan belajar atau gejala inklusi lainnya, siswa tersebut harus diperlakukan secara khusus karena kalau diperlakukan secara normal berapa tahun pun tidak akan memenuhi kriteria kenaikan.

Siswa yang tidak naik kelas biasanya sudah dibina dulu tetapi tidak berubah perilakunya. Sudah pemanggilan orang tua, sudah dapat surat peringatan tapi tidak ada perubahan. Siswa tidak kelas karena sekolah sudah berupaya maksimal tetapi siswanya tidak mengalami perbaikan. Kalau belum melalui tahap itu insyaallah naik

@@asepza Allhamdulillah, terimakasih bapak penjelasan nya

Klu ketentuan akademik sekolah itu mengatur jg kenaikan kelas ditentukan oleh prosentase kehadiran selama 1 semester maka bisa sj, misalnya kehadiran minimal 75% di bawah 75% siswa tdk naik kelas. yg harus diingat sekolah harus menetapkan dalam ketentuan akademik sekolah yg sdh disepakati bersama dalam rapat komite dan yg di ttd oleh kepala dinas

Pernah dipanggil orang tuanya? Kalau belum kemungkinan masih naik

​@@asepzapernah panggilan org tua sekali, jadi gimna ya pak, apa bisa naik kelas ya? 🙏🙏

​@@asepzagimna ya pak, saya nunggu jawaban dari bapak🙏

@@SelenaYxynn. Kalau menurut sekolah ada perubahan tapi perubahnnya kurang signifikan kemungkinan bisa naik tapi bersyarat. tapi kalau guru merasa tidak ada perubahan perilaku, bisa tidak naik kelas. Mudah-mudahan naik kelas walaupun dengan syarat sanggup memperbaiki perilaku dalam jangka waktu tertentu

@@asepza untuk prilaku baik, dan sikap saya baik Pak, tidak pernah buat masalah di sekolah, jadi gmna ya pak🙏

Istilah ujian sudah tidak ada dalam kurikulum saat ini baik K.13 atau kurikulum merdeka. Istilah yang sekarang digunakan adalah assesmen. Ada 2 jenis asesmen yaitu asesmen formatif dan asesmen summatif. Assesmen formatif dilakukan untuk mengevaluasi sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hasil asesmen formatif tidak boleh dijadikan nilai raport. Untuk nilai raport dilakukan assesmen summatif. Assesmen summatif dilakukan oleh guru setelah menyelesaikan satu atau 2 tujuan pembelajaran (TP), jika masih ada siswa yang belum memenuhi nilai ketuntasan tujuan pembelajaran, maka siswa tersebut diberi pembelajaran dan asesmen remedial sampai nilainya memenuhi KKTP. Jika menjelang pembagian raport masih ada siswa yang belum memenuhi KKTP maka siswa tersebut diberi kesempatan terakhir untuk memperbaiki nilainya di Assesmen Akhir Semester atau assessment akhir tahun yang dulu dikenal dengan Ulangan Akhir Semester atau ulangan akhir tahun. Jadi jika nilai summatif adik sudah memenuhi kriteria ketuntasan tujuan pembelajaran (KKTP) maka adik tidak usah mengikuti asessmen akhir atau ujian. Masalahnya apa sekolah adik sudah menerapkan paradigma assesmen yang baru itu belum?

Kenapa tidak naik kelas sampai 2 kali?

@@asepza gak tau awalnya pas kelas satu 3 murid sekali gus gak naik soal nya muridnya banyak sedangkan adek kelas yg mau masuk hanya 5 siswa, mungkin mau nambah hin yg murid dikit.pas kelas 5 alasan gak bisa baca juga gak naik 2 murid termasuk aku padahal ada kebijakan baru tahun 2013 lalu tetep aja gak naik. gurunya kayaknya seenaknya aja.tapi kalo gak naik terus bikin mental rusak

@@asepza yg penting sabar ikhlas gak masalah penting gue jalanin terus,ini kalo selain aku mungkin udah jadi pembunuh para guru banyak kasus balas dendam ke gurunya bahkan hal sepele tapi aku iklas jadi tau apa tujuan hidup dan selalu mengingat kan ku pada tuhan🙏

Saya do'akan kamu jadi anak yang Soleh, berbakti pada orang tua, banyak rezeqinya dan diberi nikmat sehat. Aamiin

Kalau ulangan tidak memenuhi ketuntasan tujuan pembelajaran biasanya diadakan remedial teaching dan remedial tes kan? Apakah itu dilakukan di sekolah?

Tidak pak

Insyaallah naik

@@asepza amin pak

Kalau perubahannya terjaga sampai akhir tahun ajaran, insyaallah naik

Waalaikumsalam. Menurut panduan pembelajaran dan asesmen K13 maupun merdeka, sebenarnya tidak dikenal lagi yang namanya PTS. Nilai raport diambil dari nilai asesmen Sumatif. Asesmen sumatif adalah asesmen yang dilakukan setelah menyelesaikan satu tujuan pembelajaran atau lebih. Kalau absennya bagus dan nilai beberapa kali asesmen Sumatifnya memenuhi kriteria Ketuntasan, misalnya minimal 65 atau 70, insyaallah naik

@@asepza Alhamdulillah trmakasih ya pak

@@Astraa2024 sama-sama

Kalau orang tuanya belum pernah dipanggil ke sekolah dan nilainya baik mungkin bisa naik bersyarat

Bisa

Saya luruskan dulu ya pak, sekarang ini tidak ada yang namanya ujian baik ujian sekolah, ujian nasional apalagi ujian naik kelas. Di sekolah saya malah, siswa yang asesmen Sumatif (dulu sering disebut ulangan harian, atau ulangan Tengah semester) memiliki nilai yang baik atau pencapaiannya baik, tidak perlu mengikuti ulangan sumatif akhir karena nilai raportnya sudah ada. Yang mengikuti asesmen Sumatif hanya siswa yang belum memenuhi nilai minimal. Jadi insyaallah anaknya naik kelas.

@@asepza tpi gini pak anak say 3 SD ,, pas ulangan naik kelas 4 dasar, soal yg d kasih guru gak siap anak sya belum lancar x membaca ,, dan nilai Ya sangat anjlok x ,apakah naik klas pak

Anak saya aja blm ujian udah di vonis tidak naik kls, karna kurang bisa membaca,, dan byk sakit,, tapi yg saya sesali,, blm blm bertempur udah di vonis, tidak naik kls, tlng di bls pak😭😭😭😭🙏

@@tuirytut kurang atau tidak bisa membaca disebabkan 2 hal : memiliki masalah keterlambatan belajar dan ini qadarullah, sudah takdir sang pencipta dan kedua karena malas. Jika penyebabnya memiliki hambatan belajar, dipaksa membaca sekeras apapun siswa tersebut tetap akan mengalami kesulitan membaca. Beda dengan siswa yang kurang bisa membaca karena malas, jika sudah masuk program perbaikan membaca maka kemampuan membacanya akan segera membaik. Solusi bagi siswa yang tidak bisa membaca karena memiliki hambatan lambat belajar maka perlakuannya harus beda dengan siswa lainnya. Kalau di sekolah saya, mereka saya golongkan sebagai siswa inklusi yang mendapat perlakuan khusus dan tamabahan belajar khusus dari guru ahli. Kalau siswa sakit, berapa haripun ia tidak sekolah karena sakit, jangan pernah dipermasalahkan. Itu kebijakan yang saya ambil di sekolah saya.

Ketika sekolah menemukan ada siswa yang tidak bisa membaca maka sekolah tersebut harus segera melakukan upaya perbaikan kemampuan membaca anak tersebut dengan terlebih dahulu menganalisis penyebab anak tersebut tidak bisa membaca.

@@asepza kalau nanti nya masih blom ada perubahan masih blom bisa baca sampai nanti MW naek kelas 2 apakah akan tinggal kelas or di kembalikan orang tua

Kalau tidak diremedial oleh gurunya insyaallah naik

Kalau ulangan kecil biasanya diberi waktu perbaikan. Jika sudah diberi waktu perbaikan tapi nilainya belum tuntas, siswa masih bisa naik kelas jika sanggup memperbaiki nilai yang kurang tersebut ketika sudah naik kelas

Maaf pak sya nanya lagi.. Kan anak sya udh selesai ulangan..tapi Napa grunya gak pernah di kasih ke kertas ulangan ke muridnya ya pak Tu kenapa gtu pak sya kurang paham ..mksud gurunya

Insyaallah bisa.

Menurut Pedoman pembelajaran dan asesmen kurikulum terbaru. Tidak sekolah karena sakit tidak diperhitungkan dalam kriteria kenaikan kelas, termasuk jika sakitnya 20 hari asalkan materi pembelajaran yang tertinggal karena sakit bisa dipahamj siswa

@@asepza masih terpahami bang jadi kesimpulannya bisa ya?

@@asepza soalnya bang semester 1 saya tidak masuk karena sakit 20 kali dan ada surat dokternya ,semester 2 juga sama tidak masuk 20 kali karena sakit padahal semester 2 menurut saya ijin hanya 15 kali tapi katanya 20 kali ??? dan semua materinya sudah dipahami sama saya gimana tuh bang

@@reyfasantria bisa. sangat bisa

@@asepza makasih bang

Tergantung kebijakan sekolahnya. Kalau di sekolah saya itu adalah salah satu solusi alternatif

Bicarakan baik-baik dengan pihak sekolah, akan lebih baik lagi jika ditunjukkan kepada mereka pedoman pembelajaran dan asesmen Kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka. Disana dijelaskan apa yang harus dilakukan sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran dan penilaian termasuk kriteria kenaikan. Apa yang harus dilakukan sekolah sebelum memutuskan siswa tidak naik. Tidak naik kelas adalah pilihan terakhir jika segala upaya telah dilakukan sekolah. Bapak/ibu bisa mempertanyakan ini, upaya apa saja yang telah dilakukan sekolah sehingga merasa sudah maksimal upayanya. Lebih jauh lagi Kalau anak bapak/ibu memiliki masalah lambat belajar, tidak bisa disamakan dengan siswa lainnya. Perlakuannya Harus khusus. Demikian pendapat saya, mudah-mudahan ada solusi terbaik

Itu masalah nya pak. Masalahnya mereka bersikukuh pak tanpa solusi

@@antonperwira18 Kalau di sekitar rumah bapak ada pilihan sekolah lain. Coba ajukan naik tapi pindah sekolah. Kalau tetap tidak bisa, minta ditengahi oleh dinas pendidikan. Insyaallah masih ada jalan

@@asepza maksud saya pak agar memberi efek jera bagi para oknum guru yg nakal. Biar kedepannya peraturan itu di terapkan sesuai kurikulum yg berlaku.krn saya di desa pak kontrol dinas pendidikan agak kurang, oleh karna itu peraturan di buat dg semaunya aja pak

@@antonperwira18 saya setuju. Kita semua harus mengawal dunia pendidikan agar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional

Terlambat karena transportasi atau karena bangunnya kesiangan. Prosentase kehadiran di setiap sekolah berbeda-beda. Kalau di sekolah saya 90 %

@@asepza kalau karena kesiangan bangunnya pak?

Selama nilainya memenuhi persyaratan minimum dan menunjukkan perubahan sikap, masih bisa naik

@@asepza makasih pak infoya

Solusi pembulian bukan tinggal kelas sehingga terpisah dengan teman-teman yang mrmbulimu. Tugas kami para guru adalah menjaga keamanan dan kenyamanan seluruh siswanya. Jika CCTV yang ada di sekolah belum lengkap sehingga tidak semua aktivitas siswa terekam, siswa atau orang tua yang anaknya mendapat bullying, harus lapor kepada guru atau kepsek agar tidak ada lagi siswa yang jadi korban.

@@asepza udah aku laporin tapi ga mempan udah niat banget untuk tinggal sekolah

@@asepza guru pak kepala sekolah juga ga mau di perpanjang masalah nya sebahsalah jadi nya orang tua aku juga udh putus asa ga tau lagi gimana bilang nya kek kepala sekolah

​@@EpendiAjabang doa aja sama yg di atas pasti ada jalan nya kok bang😊

Jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya

Harus naik

@@asepza kalau jarang masuk juga masih bisa naik pak? mohon jawabannya pak, saya takut ga naik kelas 🙏

@@ismailmarzuki1475 kalau orang tua belum pernah dipanggil, kemungkinan naik. Tapi kalau pernah dipanggil dan kehadiran siswa tidak berubah, tetap jarang sekolah, ada kemungkinan naik tapi bersyarat

Kalau Pramuka wajib. Selain itu tidak ada pengaruhnya dengan kenaikan

Bapak pernah dipanggil pihak sekolah terkait permasalahan anaknya ga? Kalau ga pernah, insyaallah naik.

Maaf pak sya bukan bpk tapi sya cwe.. Gak pernah pakk.. Paling cuma kalo ketemu Di mn cuman ngomong kaya gini bu maaf kalo bisa ahmad ajarin nulis ama bacanya yh bu kta nya gtu pak.. Kalo yg lain nya cukup anak nya pendiem gtu doang yg di ucap sama grunya

Owh yah pak maaf sya suka bingung ama gurunya yg di maksud grunya apa yh pak.. Dari ulangan semester 1 sampe ulangan nya kertas nya gk pernah di kasih ke anak murid nya... Sebagian ada yg di kasih... Kalo boleh tau itu kenapa yh pak.. Sya jadi bingung sendri.. Mau liat nilai ulangan nya smpe gk tau syanya

Kalau penanganannya sudah maksimal, bisa. Tetapi menurut saya itu tidak bijaksana. Lebih baik naik bersyarat. Syaratnya sesuai dengan kekurangan yang dimilikinya. Kalau sering tidak masuk karena malas, syaratnya harus siap merubah sikap dalam jangka waktu tertentu. Kalau nilainya ada yang kurang di satu atau 2 pelajaran, syaratnya siap memperbaiki nilainya dalam waktu tertentu sesuai kesepakatan

@@asepza anak say rajin sekolah pak, dan gk prnh terlambat sekolah,,, tpi dlm belajar sdikit suka main2 dlm klas, tpi ank sya sellu berprilaku baik sama guru ya dn patuh,, tkut sy pak anak sy gk naik kelas 4 sd,, udh semampu sya ddik dia d rumah.

Seharusnya begitu. Naik kelas semua walaupun waktunya tidak serentak. Mungkin ada beberapa siswa yang tertunda kenaikannya karena ada dua atau 3 pelajaran yang belum tercapai ketuntasan tujuan pembelajarannya. Setelah semuanya diperbaiki baru statusnya jadi naik

Negeri

Kalau sakit tidak apa-apa, asal ulangan sumatif yang tertinggal saat sakit dikerjakan (ulangan susulan)

Penafsirannya ada 2 dan harus ditanyakan lagi supaya jelas. Pertama naik Bersyarat. Dinyatakan naik tapi dipantau dalam waktu tertentu apakah berubah atau tidak. Jika tidak akan dinyatakan tinggal kelas. Kedua, tidak naik kelas dan jika dalam waktu setahun ke depan berubah, di kenaikan kelas tahun depan dipastikan naik ke kelas 9. Pastikan yang mana yang dimaksud kepala sekolahnya

@@asepza iya pak di pantau dalam waktu tertentu berubah atau tidaknya, klo semisal berubah, langsung di naikkan kata kepsek nya pak, apakah itu bener pak🙏

Tapi saya tinggal kelas dulu pak di kelas 8 sementara waktu

Kalau nilainya tidak lengkap dan tidak ikut PKL memang tidak memenuhi kriteria kenaikan kelas sehingga tidak bisa naik ke kelas XII, apalagi jika sekolah sudah memberi kesempatan atau waktu yang cukup untuk melengkapi nilai yang kurangnya

Nilai raport diambil dari asesmen sumatif tidak dipengaruhi kehadiran

@@asepza jadi nilai kehadiran/absen itu nilai apa pak ,kenapa bisa terancam tidak naik kelas kalau tidak berpengaruh di rapot

@@FaizOgan karena syarat kenaikan kelas tidak hanya nilai yang memenuhi kriteria Ketuntasan tujuan pembelajaran saja tetapi juga prosentase kehadiran (besaran prosentase kehadiran setiap sekolah berbeda-beda. Ada yang 80 % atau 90 %), dan berkelakuan baik

@@asepza ok terimkasih pak saya paham, kalau murid yg tidak naik kelas apakah akreditasi sekolah bisa turun