Тёмный

ARDANARISWARA 

Yudha Triguna Channel
Подписаться 28 тыс.
Просмотров 884
50% 1

• ARDANARISWARA
Ardanarisawara
#TuhanSetengahLakiDanSetengahPerempuan
#TuhanDalamManifestasiMenyatukanEnergiMaskulinDanFeminim
#TiadaAdaHalYangTerciptaTanpaPenyatuanPurusaPredana
Secara etimologis ardha nareswara terdiri atas atas: ardha artinya setengah/separo, nari artinya wanita, dan iswara artinya Siwa. Jadi, ardha nareswari artinya Iswara (Siwa yang laki-laki) dalam bentuk setengah laki-laki = nara dan setengah wanita = nari. Di sini ada pasangan nara-nari (laki-laki dengan wanita/perempuan) diwujudkan dalam satu manifestasi. Satu wujud dalam aspek maskulin: energi positif dan feminim: energi negatif. Penunggalan menjadi Acintya (tak perpikirkan, tak terjangkau oleh pikiran, dsb.) Dalam Weda dinyatakan adanya dewa-dewa yang berasangan: pita-mata, parardha-avaradha, mitravaruna-urvasi, hari-hara-dewa-dewi. Kondisi ini berkembang pada jaman purana ketika agama disebut sebagai “puranic religion”. Sejumlah kitab purana memberikan uraian mengenai konsep “Ardha Nareswari”, misalnya Lingga Purana, Bayu Purana, Wisnu Purana, Skanda Purana,[10] Kurma Purana, [41] Markandeya Purana, Wisnudharmotara Purana, Naradiya Purana. Topik ini juga disinggung di dalam teks-teks Upanisad: Brihadaranyaka Upanisad dan Swetaswatara Upanisad. Di dalam teks-teks Sawaistik seperti yang ada di India Selatan juga ada disingggung seperti dalam Angsumadbhedagama, Kamikagama, Supredagama, dan Karanagama. Di India konsep pengarcaan Ardanariswara berkembang pada zaman Kusyana (30-375 M), dan disempurnakan pada zaman Gupta (320-600 M). Kitab ditulis pada abad ke-16 yang membahas ikonografi, Silparatna, serta naskah-naskah Matsya Purana dan Āgama seperti Kamikagama, Supredagama, dan Karanagama. Belahan kanan yang lebih unggul lazimnya Dewa Siwa dan belahan kiri Dewi Parwati. Ikonografi Ardanariswara biasanya digambarkan berlengan empat, tiga, atau dua, tetapi jarang berlengan delapan. Jika digambarkan berlengan tiga, belahan Parwati hanya memiliki satu lengan, menyiratkan peranan yang lebih rendah dalam ikon itu. Dalam tradisi Siwa, salah satu wujud Realitas tertinggi disebut Siwa, adalah Ardhanareswara. Ardhanareswari adalah wujud kemanunggalan Dewa Siwa dan Dewi Parwati (disebut pula Mahadewi, Sakti, dan Uma). Ardanariswara digambarkan sebagai insan androgini, bertubuh separuh laki-laki dan separuh perempuan yang tidak lazim di dalam kehidupan manusia. Lazimnya tubuh sebelah kanan Ardanariswara digambarkan berwujud laki-laki, yakni wujud Dewa Siwa, lengkap dengan berbagai laksananya; yang di sebelah kiri wujud Parwati. Aspek-aspek ini diwujudkan setengah-setengah dari atas ke bawah. Di India, banyak ditemukan arca/ikonografi dalam wujud ardha nareswara. Museum-museum di India menyimpan koleksi Ardha Nareswara. Di Indonesia arca serupa ditemukan juga, antara lain: Di Jawa, arca Kerta Rajasa raja Majapahit tersimpan di Museum Jakarta disebut juga Ardhanara, di Pura Puseh Tejakula, Buleleng dan Pura Melanting Pejeng, Gianyar. Di dalam Siwa Tattwa seperti tercantum di dalam teks-teks tutur/tattwa, misalnya Wrehaspati Tattwa, diuraikan mengenai terori penciptaan dunia (bhuwana/jagat) mulai dari yang paling halus (suksma) hingga kasar (sthula) berpusat dari kesadaran Siwa. Siwa dalam wujud Tri Purusa: Parama Siwa tattwa, Sada-siwa Tattwa dan Siwa Tattwa. Ketiganya ini adalah usur kesadaran disebut juga Cetana. Namun untuk menciptakan dunia perlu materi/bahan baku berupa unsur kebendaan dikenal dnegan Acetana. Acetana ini berupa Maya (sira) Tattwa yang melahirkan Prakrti sebagai material cause yang terbentuk oleh Tri Guna: Satwam (kecerdasan), Rajas (prinsip gerak), dan Tamas (prinsip diam/gelap). Karena dunia terbangun oleh Prakrti dari tattwa yang paling halus hingga yang paling kasar (dalam wujud prtiwi), dari niskala ke sakala, maka semuanya juga mengandung unsur-unsur Tri Guna. Ketika Parama Siwa Tattwa bertemu dengan Maya Tattwa (karena ingin menciptakan dunia), maka kesadarannya berkurang dan pada saat itu beliau berhakikat sakala-niskala disebut Sada Siwa Tattwa; pada statusnya ini, beliau mempuyai Sakti dikenal dengan Cadu Sakti: Wibhu Sakti, memiliki Asta Aiswara, dsb sehingga bisa melaksanakan fungsi-fungsi kosmisnya: menciptakan, memelihara dan menghancurkan dunia (pralina). Pada status berhakikat sakala-niskala ini beliau juga dikenal sebagai Ardha Nareswari karena Ida Bhatara Siwa sebagai kesadaran (cetana) berpasangan dengan Sakti (unsur kebendaan atau Acetana). Pada saat berposisi sebagai Sada Siwa Tattwa sebagaimana dinyatakan dalam Teks Wrehespati Tattwa beliau bersthana di atas apa yang disebut sebagai Padmasana.
Bagaimana penjelasan selanjutnya, silahkan simak sesuluh Yudha Triguna melalui Yudha Triguna Channel pada RU-vid, juga pada Dharma wacana agama Hindu.
Untuk mendapatkan video-video terbaru silahkan Subscribe
www.youtube.co...

Опубликовано:

 

22 сен 2024

Поделиться:

Ссылка:

Скачать:

Готовим ссылку...

Добавить в:

Мой плейлист
Посмотреть позже
Комментарии : 9   
@ardhiwirawan8604
@ardhiwirawan8604 18 часов назад
Om swastyastu, sangat bermanfaat pencerahan terkait :ardhanareswara" yang disampaikan oleh narasumber yang sangat luar biasa. Terima kasih Ratu Aji Prof. Drs. IBP. Suamba, M.A., Ph.D., dan Ratu Aji Prof. Dr. IBG Yudha Triguna, M.S., atas sesuluhnya yang sangat berkualitas👍🙏
@iketutsomanasa5445
@iketutsomanasa5445 3 дня назад
Matur suksma tuajik Prof YdaTriguna channel antuk pemaparan wejangan puniki🙏
@anakagungg.s.mputra6393
@anakagungg.s.mputra6393 3 дня назад
Matur suksma Tuaji Prof berdua, tokoh pencerah umat. Dumogi Dirgayusa🙏
@msubekhiariski2932
@msubekhiariski2932 4 дня назад
Sehat selalu pak yudha
@cahyaartstudio5768
@cahyaartstudio5768 4 дня назад
Matur suksme
@dewirahayuaryaningsih2132
@dewirahayuaryaningsih2132 3 дня назад
Matur suksma Ratuaji Prof sareng kalih 🙏
@imadesuyasa1900
@imadesuyasa1900 4 дня назад
uttamam Aji mekekalih pencerahanyane setata❤
@IGustiLanangWedaSaputra
@IGustiLanangWedaSaputra 4 дня назад
Om swastiastu, Bagaimana dengan Konsep.Dewa.Tri Murti ( Dewa Tertinggi), punika taler dengan Konsep Tri Purusa🙏🙏🙏
@madeyasa5379
@madeyasa5379 4 дня назад
Setengah pria setengah wanita.. dalam dunia nyata tidak ada yg persis setengah. Adat patrilineal dominan purusa, matrilineal dominan pradana. Sekalipun dikonsep setengah setengah. Apa begitu ya.
Далее
BEDAWANGNALA
17:54
Просмотров 953
Galungan pernah tidak dirayakan
23:22
Просмотров 3,4 тыс.
People Cling To Trees As Typhoon Slams Into Shanghai
00:34
Ozoda - Lada (Official Music Video)
06:07
Просмотров 3,4 млн
MARAH PENYAKIT YANG MEMBINASAKAN
17:56
Просмотров 1,3 тыс.
Dharmaning Kawikon
13:45
Просмотров 5 тыс.
RSI BOJANA
18:45
Просмотров 699
YOGA ASLI NUSANTARA KUNO
13:43
Просмотров 723
#NASIHATAYAHLIVE
1:13:38
Просмотров 8 тыс.
People Cling To Trees As Typhoon Slams Into Shanghai
00:34