Kalo sritex diakuisi, maka itu sama dengan backdoor bailout. Lelang saja, tapi masukkan dalam persyaratan lelang soal kewajibkan agar pemilik baru tidak memPHK karyawan sritex saat kepemilikan sritex beralih. Dan pemerintah jangan maksa jadi superhero secara berlebihan kepada sritex, karena industri ini sudah sunset, dan beralih ke negara2 yg upah buruhnya, dll lebih murah. Buktinya sritex dan pabrik2 tpt lainnya yg besar2 di indonesia pun sudah sejak 10-15 tahun yg lalu banyak yg membuat perusahaan patungan di vietnam/kamboja. Jadi para pengusaha tpt indonesia sangat paham, bahwa di indonesia itu tpt memang sudah tidak cerah lagi. Jadi kasus pailitnya sritex dan yg serupa sritex ini memang predictable, dan sudah plus akan terus terjadi. Sementara vietnam/kamboja lebih cerah selain karena upah buruh yg murah, juga karena mendapat preferred nation dari USA untuk ekspor ke USA (indonesia sudah dicabut status preferred nya karena sudah bukan lagi negara miskan/berkembang), plus pasokan bahan baku dari china gak perlu berlama-lama lewat laut karena jalur daratnya ada.
Redupnya industri nasional? Ga juga kaleeee... ini soalnya, kapas impor, mesin produksi impor, sampe ke pewarna impor, yg produk dalam negri cuma kuli. Untuk ekspor, preeeet. Di dalam negeri saja tidak dapat bersaing dgn barang impor. Mana mungkin lawan india dan china, mereka punya segalanya. Kita cuma kuli.
Hancurnya Industri textil akibat kran dagang terbuka barang2 Cina bebas masuk yg harganya murah sekali sehingga menghancurkan barang2 / Industri dlm negeri