Banjir yang melanda Kabupaten Demak dan wilayah sekitarnya di Jawa Tengah hingga Rabu (20/03) menunjukkan bahwa infrastruktur pengendali banjir yang ada, belum siap menghadapi cuaca ekstrem yang sejak lama telah diprediksi akan lebih sering terjadi.
Hal tersebut juga diperparah dengan kondisi tanggul-tanggul penahan air berusia ratusan tahun yang rawan jebol. Hampir seluruh wilayah di Kabupaten Demak tergenang banjir setelah enam tanggul sungai jebol karena “volume air yang sangat luar biasa”.
Kepala Pelaksana BPBD Demak, Agus Nugroho mengaku “putus asa” apabila tanggul-tanggul yang jebol tidak segera diperbaiki. Pada Senin, hanya tinggal satu kecamatan di wilayah Demak yang belum terdampak banjir.
“Kami terus terang sudah putus asa. Kalau sampai tanggul Sungai Lusi, Desa Bugel, Kecamatan Godong itu tidak segera ditutup, maka Demak akan tenggelam, benar-benar akan tenggelam,”
Sementara, peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengatakan banjir yang melanda Demak disebabkan oleh fenomena squall line atau "jalan tol hujan" di wilayah pantai utara Jawa. Meski Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tak sependapat soal itu.
“Kebanyakan banjir itu kan dari tanggul jebol satu-satu, pasti ada sesuatu yang ekstrem, deras, tidak bisa nampung. Akhirnya tanggul itu enggak kuat, satu per satu, beruntun,” kata Emma.
Sementara, warga hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah bisa memberi solusi jangka panjang.
“Posisi bulan Ramadan kita dapat cobaan seperti ini. Inginnya kan khusyuk ibadah. Sekarang mau ke masjid saja enggak bisa, masjidnya kan kena air, kena banjir,” kata Rohmah Khodaryati, warga Desa Karanganyar, Demak.
#banjir #demak #pantura
============
Berlangganan channel ini di sini: bit.ly/2Mkg9hY
Ini adalah channel resmi BBC Indonesia, di mana kami menyajikan berita internasional dan berita nasional yang akurat dan tidak berpihak.
Video tentang berita terkini disajikan dalam berbagai format, mulai dari video dokumenter, video eksplainer, dan wawancara tokoh.
Terima kasih telah mengunjungi kami. Ikuti juga akun media sosial kami lainnya:
▪️ Instagram: / bbcindonesia
▪️ Twitter: / bbcindonesia
▪️ Facebook: / bbcnewsindonesia
#bbcindonesia
22 сен 2024