Benarkah RT-RW Net Melanggar?  

sama bang saya mulai tahun 2017 jg, mulai rame waktu pandemi covid kemarin, sekarang udah Mitra dengan ISP

Untuk tau ISP apa yg tersedia di daerah saya apa ya, soalnya ISP fiber belum masuk

@@dodiecspc832 mantap pak. Sukses terus.

​@@dodiecspc832 bagaimana cara pengurusan izin dgn ISP

@@denka9210 sama bang suskses selalu

middleman? sebelum bilang gitu pahami dulu satelit ada kelemahannya, terutama kalau hujan internetnya buyar. Kebanyakan ISP di Indonesia ini masih pakai kabel, yg otomatis untuk menjangkau banyak wilayah butuh investasi yang lumayan. Namanya bisnis juga cari untung. Aturan yg ada dibuat untuk melindungi yg berinvestasi, kalau ga ada aturan sapa yg mau invest ya rakyat rugi juga ga ada internet yg terjamin. Aturan itu idealnya dibuat untuk keadilan dan melindungi bukan sebagai penjara.

@@JaveChen pahami dulu middleman disini siapa, banyak proyek2 komunikasi kita yang dikorupsi dan overprice. Aturan ada kok mereka yg korup justru merajalela? Artinya apa? mahalnya investasi itu bisa jadi karena birokrasi dan biaya bawah meja. Kerjasama dengan ISP juga perlu skala komersil yg cukup besar, kalo tidak jadinya pengusaha kecil cuma kerja bakti aja. Kembali lagi aturan cuma berpihak pada pemain besar saja, tidak ada keadilan distribusi keuntungan dari top ke bottom. Semua atas nama aturan padahal demi menjaga cuan. Ingat mereka sudah lama menikmati aturan, kongkalikong proyek pemerintah dengan harga overprice. Kapan rakyat kita menikmati akses internet memadai kalo nunggu ga korup? untung ada starlink sekarang yg cukup membantu

TPI Starlink harganya mahal,klo dibuat untuk RT RW net tetap gak ada keuntungan,belum lagi masalah 2 yg akan dihadapi,dari segi cuaca dan juga bandwidth yg didpat apakah cukup untuk membackup klien RTRW net

@@cartonanimasi saya bahas middleman gan bukan kelayakan starlink buat usaha RTRW net

mknyy yg berhasil cuma d wilayah pusat. pinggiran jd apa? akses internet saja tidak d jangkau. mau buka bantu kawan2 agar bisa mnjangkau informasi dibatasi. negeriku oh negeriku

gas starlink

Rakyat = Swasta , kalau swasta mau berbisnis ya wajib memenuhi aturan. Masa mau cuan tp seenak jidat,kan ada aturan2nya. Misal ada yg tembak frekuensi itu akan berefek merugikan orang lain disekitar akan berakibat melemahkan sinyal orang lain.

​@@Lurah_Rozhoknamanya sudah beli aslinya ya bebas mau diapakan aja. mau di jual kembali, mau di buang atau mau di makan ya terserah, tapi ga tau kok bisa begini saya juga bingung, kalau masalah mengganggu perangkat orang lain itu sudah ada pasal nya sendiri.

@@HeriJaya jd kamu beli bis buat narik penumpang tanpa harus ijin? Kamu beli mesin untuk produksi masal produk tanpa harus ijin? Enak dong kalau gitu jadi swasta jd bisa seenak jidat 😀

@@Lurah_Rozhok intinya setor ke penguasa lah ya, tpi kalau mau jualan internet di desa saja harus izin isp ya kroco2 ini ndak mampu lah, kalau di paksa jadi reseller ya untung nya habis karena banyak potongan nya 😁 , kalau hanya izin sekedar data saja ya ga masalah, kalau masalah kelaiakan ya itumah menyesuaikan, beda dengan bis yg memang harus bagus.

Justice served cold

Tidak 😂

Justru saya sudah main ke tempat yang lebih jauh dari anda. Indikatornya 2 Mbps mengeluh uda jelas kalo saya sudah pergi lebih jauh dari anda. 😁

Nah kenapa internet bisa mahal ada di video selanjutnya bang.

Dikira membangun infrastruktur internet itu murah apa?

benar banget

@@mrwin8987 negara lain juga bangun infrastructure tidak murah, tapi bisa menyediakan layan internet dgn harga murah. Berarti memang kan ada aturan monopoli harga.

Jepang lagi yang di bahas gak bosen kah?

Wahh lokasi dmna gan bosss

bang ngecover suatu daerah ga semudah itu...

@@nweba1 tapi rtrwnet bisa....

Kalo bayar patungan kan boleh.

gas starlink

@@andrikurniawan531udh gila 😂😂

@@faizafif7150 starlink 750/bln bagi 10 rumah cuma 75k speed 300/10 dpet 30mbps per rumah, gila banget

Aman di gw bang

@@hobi_bisnis mending ikonek 240 ribu 30mbps bagi 3 rumah 10 mbps masih enak

Berdasarkan apa yang disampaikan divideo maka tidak kena sanksi asalkan tidak dikomersilkan agar dapat keuntungan

@@mrwin8987 tapi bagaimana pun kita masyarakat butuh kepastian tidak hanya asumsi pribadi

Enggak bang ini pengalaman saya pribadi aman aman aja

@tryadrian3 Bukan asumsi pribadi bang, aturannya sudah jelas bahwa selama tidak dikomersilkan tidak masalah. Tapi kalau ambil untung 1 rupiah pun baru melanggar. Akses point dengan LAN juga aman. Yang tidak boleh adalah wireless yang dipasang di luar rumah.

Awaz jebakan batman temenku kena gara2 inet disharing bayar patungan 😭😭

buka dijualin istilahnya.tp patungan.

Bisa jadi sudah punya izin dia bang. Entahlah.

bukanya dia udah bahas ya dia,paket dedicate oleh isp danisuara,kalo eligal mah udah jelas ketangep dari dulu

Pasti dah mentas dari ilegal ... Omzet dah cukup buat beli bendwit (yg line lama status ilegal geser jadi backup). . Yang merana yg penggiat baru, ... dah g kebagian kesempatan karena yg sdh mentas2 ini makin merajalela (ijin gelar jaringan yg lbh luas dah ngantongi).

Lah dia kan langganan atau subnet ke isp lokal di daerahnya udah pasti dapet PKS, dll dari isp lokalnya jadi udh pasti resmi

dia setauku sumbernya legal

gak sih kalo cuma patungan bayar inetnya ke tetangga aman, kalo gak ngambil keuntungan “dikomersilkan”

Beneran bang ganggu sinyal hp

Memang bang, bahkan antar router pun bisa saling interverensi sinyal.

​@@lazarus4367 bisa jd sihh, soal ny dsamping rumahku ad parabola indovision, tp koneksi internet ku lbih kencang drpd spot laen ny...

rt rw net jarang pake repeater, kalo ga fiber ya lan langsung acess point

Saya kira soal sinyal wifi sama hp gsm beda frekwensi Kalau di atas bilang sesama router bisa interferensi jelas karena frekwensi nya di reng yang sama 2,4 sedangkan sinyal hp ada di frekwensi 2,3 maka ini gak ada hubungan nya kayanya interferensi antara sinyal wifi dan hp

dimana itu bang 40 mbbss 153 ribu

nah inilah kesalahan ISp, saya juga alami di kampung ibu saya, mau pasang indihome saja gak bisa-bisa dgn alasan tidak tercover, anehnya rtrwnet tercover di kampung ibu saya. Masa iya, perusahaan sebesar Telkom tidak sanggup, sedangkan usaha kecil sanggup. Intinya kalau memang ISP gak terima dgn adanya rtrwnet, yah sediakan lah layanan nya.

​@@penjualhandphone5706 harus ngumpulin 10 orang sih yang paling gak masuk akal

gk langganan starlink?

@@penjualhandphone5706 ini setau saya , kalau telkom perlu tiang besinya dan ini pengajuannya tidak cepet. kalau rt net kebanyakan tidak harus lewat tiang sendiri

​@@penjualhandphone5706kalo sudah menyangkut perusahaan beda lagi bro, untuk membuka coverage daerah baru kan ada prosesnya, tidak ujug2 masang kabel fiber optik. Jadi harus ngikuti alur dr perusaannya. Karena kan itu butuh dana juga dan harus diperhitungkan sebagai sebuah lembaga atau perusahaan. Beda lagi kalo rt/rw net, selama orang yg buka jasa tsb punya uang ya tinggal pasang fiber optik buat memperluas tanpa perlu tahapan pengajuan dsb. Karena tidak ada lagi orang di atasnya dia lagi.

Kalo yang terjadi di daerah tempat saya itu dari penyelenggara RTRW net, yang sepertinya tidak berizin.

@@techandtips berarti termasuk tindakan illegal yah kak? Kebetulan kos dan hanya bisa pake yang kupon karena tidak diizinkan pasang dari sendiri :v

Betul. Ilegalnya 2 malahan, menjual kembali dan menggunakan perangkat wireless tanpa izin.

@@techandtips maksud saya dari sendiri itu tidak di izinkan untuk pasang indihome, biznet, atau sebagainya oleh pemilik kos dan lebih di alihkan ke wifi kupon kak haha

Jl. Pandanaran Semarang pak. Bisa hubungi kontak yang ada di websitenya aja.

😬Sebenernya bukan soal kuasa tapi soal penjual dan pembeli aja sih. Kita menyewa layanan internet mereka seperti layaknya kita menyewa mobil. Pasti ada perjanjian bahwa mobilnya tidak boleh disewakan lagi atau dijual.

@@techandtips itu bener om, jual beli yg disalahgunakan, tapi dilapangan berkata lain. Ada yg main cuma 1 RT aja keciduk. Kan tahu sendiri kalau dikampung/desa luas wilayah 1 RT itu lebih luas dibanding dikota. Sebelum jamannya covid ada yg langsung diambil perangkatnya, tanpa pemberitahuan dan pembinaan terlebih dahulu. Walaupun itu cuma beberapa kasus kalau jaman sekarang.

tp gpp dah, ga dapet untung

Mungkin bisa nanya langsung ke APJII bang. Websitenya ada di deskripsi.

Cari di google saja, balai monitoring, sethun murah kok, contoh di skolah saya pakai HT, bayr 30 rbu sjaa perthun, ada 8 HT

Kalo mau fair ya bukan menguntungkan siapa siapa. Namanya perjanjian sewa sudah wajar kalau ada pasal tentang larangan disewakan/ dijual kembali. Ga sewa mobil, sewa PS atau sewa layanan internet.

@@techandtips aturan yang begitu itu apa bukan sebagai bentuk monopoli yang sejatinya di indonesia ini dilarang. kalau di pikir2 padahal isp juga tetap untung karena ada batasan2 dalam pemakaian, jadi ini aslinya tujuan baik nya apa saya masih tidak mengerti sampai dibuatkan uu. apa kurang banyak untung nya atau kroco2 ga boleh ikut2an bisnis ini, atau intinya bayar pajak, atau gimana ya? invest isp memang besar tapi tidak mengurangi keuntungan mereka lo

Itu dibahas di video selanjutnya

@@techandtips ditunggu bang.. semoga APJI bisa mengkonsolidasi isp bumn seperti telkomsel agar dapat bekerjasama dengan rtrwnet.. sehingga bumn dapat menyaingi hegemoni starlink.

Dari definisi kalau kita ambil untung berarti aman. Dalam praktek mungkin bisa diterjemahkan selama hasil kita ambil sewa tidak lebih besar dari biaya bulanan yang kita bayarkan ga masalah harusnya. Itungannya patungan dengan pengguna kecil kecil. Tapi begitu kita dapet profit, baru masuk kategori melanggar.

@@techandtips nah posisinya disini saya itungannya ada profit, tetapi profit itu tidak saya makan sendiri tapi saya buat untuk meningkatkan kualitas layanan Real case yang saya lakukan sekarang, profit yang di dapat dari biaya sewa perangkat itu saya pakai untuk upgrade perangkat2 untuk menopang user2 yang aktif dan menambah link (internet) untuk failover dan loadbalance agar client bisa menikmati internet jauh lebih baik (termasuk saya sendiri) Masuk ke pelanggaran ga ya mas jadinya?

Dengan kita menambah peralatan dari profit berarti kita sedang mengembangkan bisnis bang. Ada baiknya sih tanya dulu ke ISPnya ada program untuk jadi reseller atau engga. Kalo ada langsung urus aja, seharusnya ga dipersulit.

Perangkatnya mahal bang

Yg ada malah ditinggalin ... ISP2 mentasan (mantan ilegal) yg semangat militan ngerebut konsumen dia ... Kadang kasian, sales nya promo2 ke warga tapi g tertarik (g terjangkau vs isp lokal)

bagus sih bang, aing sebagai user Biznet yg make FUP 4000mbps, ga ngaruh banget buat saya. Ya kalo secara bisnis emg merugikan klo internet dibagi bagi gitu

Selama gratis aman bang. tp kalau diuangkan anda harus punya pks. pks itu semacam surat ijin untuk menjual akses interne. tp syarat harus sudah pt

kosan termasuk komersil gak si?

​@@donif kosan memang termasuk komersil. Tapi dia ngasih fasilitas WiFi gratis untuk yg ngekos, dan itu di limit pake microtik. Kata gua mah ga masalah sih

Ini yg komersil kan kosnya, sedangkan internetnya gratis, maka seharusnya ga ada masalah. Internetnya mau patungan mau gratis, selama ga ngambil untung dari selisih harga bayar, berdasarkan podcast ini, aman.