JAKARTA, KOMPAS.TV - Soeharto dinilai sebagai Presiden terfavorit karena dianggap berhasil mengelola di bidang pendidikan, ekonomi, infrastruktur. Namun, masyarakat juga menilai pada saat itu dalam kondisi takut karena tidak memiliki kebebasan untuk berkumpul dan berpendapat.
Presiden Jokowi menjadi Presiden terfavorit di nomor urut kedua.
Namun, Soeharto yang menjadi Presiden selama 32 tahun dengan Jokowi yang baru menjabat 5 tahun tidak bisa disamakan begitu saja.
Deputi III Bidang Ekonomi Kantor Staf Presiden, Denni Puspa Purbasari menyebutkan Indonesia tetap harus melihat dari segi kualitas bukan hanya sekedar kejar-mengejar. Pertama, memastikan pertumbuhan penduduk terkendali. Kedua, penduduk yang termasuk ke dalam angkatan kerja harus semakin produktif. Ketiga, peningkatan kemajuan teknologi.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menyatakan, peta persaingan calon presiden 2024 masih sangat cair dan bisa berubah.
Dari simulasi terhadap 22 nama Calon Presiden, Prabowo Subianto meraih persentase tertinggi sebesar 22,5%. Di posisi kedua diisi anies baswedan sebesar 14,3%.
Sedangkan Sandiaga Uno sebesar 8,1%, Ganjar Pranowo 7,7% dan Tri Rismaharini meraih 6,8%.
Posisi berikutnya diduduki Agus Harimurti Yudhoyono, Khofifah Indar Parawansa, Ridwan Kamil, Erick Thohir dan Mahfud MD.
3 окт 2024
